Pneumothorax
Oleh :
Dody Indra Atmaja, S.Ked
FAA 114 036
Pembimbing :
dr. Cornelius Yuniardi Alriyanto
Penderita dewasa yang berumur sekitar 40 tahun. Laki-laki lebih sering daripada wanita, dengan
perbandingan 5 : 1.
Di Indonesia menunjukkan angka mortalitas yang tinggi yakni 33,7 %. Sebuah penelitian juga
mengatakan 5,4% dari seluruh pasien menderita trauma, merupakan pasien yang mengalami
pneumotoraks.
Laporan Kasus
Primary Survei
Tn. J, 43 tahun, Laki – laki
Vital sign :
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 132 x/menit, regular, cepat.
Pernapasan : 30 x/menit, ada ketertinggalan gerak pada dinding dada
kanan
Suhu : 36,6℃
… Primary Survei
…Primary Survei
Evaluasi masalah : Kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam
emergency yaitu berdasarkan gangguan breathing. Pasien pada kasus
ini diberi label pewarnaan triase dengan warna merah.
Vital Sign
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 132 x/menit, regular, cepat.
Pernapasan : 30 x/menit, ada ketertinggalan gerak pada dinding dada
kanan
Suhu : 36,6℃
…Pemeriksaan Fisik
Mata : sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, RCL +/+, RCTL +/+
Leher : Kaku kuduk (-), nyeri leher (-), pembengkakan kelenjar limfe (-)
…Pemeriksaan Fisik
Thorax :
Inspeksi : Gerakan dinding dada asimetris, kanan tertinggal. Tampak
memar
disekitar dada kanan
Palpasi :Nyeri tekan pada regio thorax linea axillaris anterior dextra.
Krepitasi pada costae 7,8 linea axillaris anterior dextra
Perkusi : Kanan hiper sonor, kiri sonor
Auskultasi : Bunyi nafas kanan menurun, bunyi nafas kiri terdengar
jelas Bunyi jantung terdengar jelas, cepat, wheezing -, rhonki -
…Pemeriksaan Fisik
Jantung Abdomen
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Inspeksi : datar, ada VE di regio
Palpasi : Iktus kordis teraba, thrill (-)
lumbal dextra
Perkusi : Batas atas, ICS II kanan linea
parasternalis dextra Palpasi : soepel, nyeri tekan (-),
Batas bawah kanan ICS III-IV kanan linea hepar dan lien tidak teraba
parasternalis dextra
Batas kiri atas : SIC II sinistra linea
Perkusi : Timpani.
parasternalis sinistra (pinggag jantung) Auskultasi : BU normal
Batas bawah jantung : SIC V kiri sedikit ke
medial linea midclavicula sinistra Ekstremitas : Akral hangat, CRT
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), <2 detik, edema (-)
gallop (-) VE regio antebrachii
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,7 P: 13,0-18,0 W: 11,5-16,5 (g/dL)
Leukosit 15.700 4.000-10.000/ uL
Trombosit 221.000 150.000-400.000/ uL
Eritrosit 4,5 jt P: 4,5-6,5 W: 4,0-5,0 (juta/uL)
Hematokrit 39 P: 40-48 W: 37-43 (%)
MCV 86 82-92 fl
MCH 30 23-31 pg
MCHC 34 32-36 %
… Pemeriksaan Penunjang
Tampak gambaran pleural
white line pada pulmo kanan.
Hiperlusens avaskular pada
pulmo kanan
Fraktur pada os costae 7 -8
Tidak ada pergeseran trakea
dan mediastinum
Diagnosis
Diagnosis Banding : Hematothorax
Diagnosis Kerja
Diagnosis Anatomis : Thorax : Pulmo Dextra
Diagnosis Etiologi : Pneumothorax
Assesment : Pneumothorax Dextra
Tatalaksana di IGD
Head Up 30o
O2 5 liter/menit dengan NRM
IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm
Ceftriaxon 2 x 1 gr iv
Ranitidin 2x50 mg iv
Ketorolac 2x30 mg iv
Konsul Bedah Toraks Kadiak Vaskular (Sp.BTKV)
Prognosis
Ad vitam : dubia
Ad functionam : dubia
Ad santionam : dubia
PEMBAHASAN
Anamnesis
PASIEN TEORI
Keluhan sesak napas sejak ± 3 jam SMRS. Berdasarkan anamnesis, gejala-gejala
Sesak napas timbul mendadak sehabis yang sering muncul adalah :
kecelakaan lalu lintas dirasakan terus-
menerus. Sesak napas, yang didapatkan pada
Tidak berkurang dengan perubahan posisi 80-100% pasien dan
ataupun pada posisi kepala lebih tinggi. Nyeri pada, yang didapatkan pada
Setiap dia menarik nafas seperti ada 75-90% pasien
tahanan dan tidak merasa lega saat
membuang nafas.
Keluhan penyerta : nyeri dada dirasakan
di bagian dada kanan, nyeri dada seperti
tertusuk
Anamnesis
PASIEN TEORI
Pneumotoraks yang terjadi akibat suatu
Pasien korban kecelakaan lalu lintas trauma, baik trauma penetrasi maupun
yang menabrak mobil di depannya bukan yang menyebabkan robekan
pleura, dinding dada, maupun paru.
yang merem mendadak dengan Pneumotoraks traumatic diperkirakan
40% dari semua kasus pneumotoraks.
motor yang dikendarai pasien Pneumotoraks traumatic tidak harus
berkecepatan sedang. Berdasar disertai dengan fraktur iga maupun luka
penetrasi yang terbuka. Trauma tumpul
etiologi pasien termasuk dalam atau kontusio pada dinding dada juga
dapat menimbulkan pneumotoraks.
pneumotoraks traumatic.
Pemeriksaan Fisik