Anda di halaman 1dari 27

CASE REPORT

PANSITOPENIA
 
PEMBIMBING :
D R . A G U N G N U G R O H O , S P. P D

ISMY DRINA MUTIA


11 0 2 0 1 3 1 4 1
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. S
• Usia : 39 tahun
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Tanggal Masuk : 31 Agustus 2017
• Ruang Rawat : Mawar
ANAMNESIS
Keluhan utama :
• Lemas

Keluhan tambahan :
• Demam
• nyeri dada
• mual
• Nyeri kepala
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke RS. Dr.Drajat Prawiranegara Serang dengan keluhan lemas
pada seluruh tubuh sejak 8 hari yang lalu, pasien sering merasa cepat lelah
meskipun aktifitas yang ringan. Beberapa hari terakhir kegiatan pasien hanya
beristirahat ditempat tidur.
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh demam selama seminggu.
Demam dirasa naik . Dema dirasa timbul mendadak dan paling panas saat malam
hari disertai rasa menggigil. Pasien juga mengeluhkan nyeri dada pada pagian kiri
dibawah papila mamae sejak 5 hari yang lalu. Nyeri dirasa hilang timbul, mendadak
dan tidak menjalar. Terdapat nyeri kepala dan mual serta muntah seanyak 4 kali
• Riwayat penyakit dahulu : -
• Riwayat penyakit keluarga : -
Pemeriksaan fisik :
• Keadaan umum : sedang
• Kesadaran : compos mentis

Tanda vital
• Tekanan darah : 90/70
• Nadi : 64 x/menit
• Pernapasan : 16 x/menit
• Suhu : 37,5 c

Status generalis
• Kepala : normocephale
• Mata : Konjungtiva anemis -/- , Sclera ikterik -/-
• THT : sianosis -/- ,Pernapasan cuping hidung -/-
• Leher : KGB(-) JVP meningkat
Thorax : Abdomen
-Inspeksi datar
- simetris dalam keadaan statis dinamis - Palpasi lemas, hepar dan lien tidak
teraba
- Perkusi timpani
Pulmo : - Auskultasi BU (+)
- Palpasi tidak teraba masa,  
Ekstremitas
- fremitus taktil dan vocal simetris - Akral hangat
- Udem -/-
- Perkusi hipersonor kanan dan kiri
- Auskultasi vesikuler +/+ ronki -/- weezing -/-

Jantung:
- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi ictus cordis tidak teraba
- Auskultasi S1S2 regular ,murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan penunjang tanggal 31 agustus 2017
• Hb : 8,60 kalium : 3,57
• Leu : 4.100 klorida : 106,00
• Ht : 23,90
• Tr : 39.000
• LED : 28,00
• SGOT : 11,00
• SGPT : 9,00
• ureum : 19,20
• Creatinin : 0,74
• a.urat : 5,20
• natrium : 134,50
Pemeriksaan lab 1 September 2017
• Hb : 8,30
• Leu : 3.100
• Ht : 25,10
• Tr :23.000

Pemeriksaan lab 2 September 2017


• Hb : 8,10
• Leu : 3.600
• Ht : 25,10
• Tr : 17.000

Pemeriksaan lab 3 September 2017


• Hb : 11,50
• Leu : 2.200
• Ht : 36,40
• Tr : 15.000
Diagnosis kerja : Pansitopenia ec susp. Anemi aplastik

Penatalaksanaan :
• Inf. NaCl 0,9% 1000cc/24jam
• Tranfusi Tc (thrombocyte concerntrate) 5 unit
• Ondansetron 2x4mg iv
• Omeprazole 1x40mg iv
• Analsik 2x1 (jika nyeri kepala)
Prognosis :
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Pansitopenia adalah keadaan berkurangnya jumlah sel
dari semua jalur sel darah utama yaitu eritrosit (anemia),
leukosit (leukemia), dan trombosit (trombositopenia)
dengan segala manifestasinya.
Pada dasarnya pansitopenia disebabkan oleh
kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi
komponen darah, atau akibat kerusakan komponen
darah di darah tepi, atau akibat maldistribusi
komponen darah.
anemia aplastik adalah suatu kegagalan anatomi dan fisiologi dari
sumsum tulang yang mengarah pada suatu penurunan nyata atau tidak
adanya unsur pembentuk darah dalam sumsum tulang. Hal ini khas
dengan penurunan produksi eritrosit akibat pergantian dari unsur
produksi eritrosit dalam sumsum oleh jaringan lemak hiposeluler,
juga dapat mempengaruhi megakariosit mengarah pada neutropenia.
Etiologi
• Faktor Kongenital
• Faktor didapat
a. Idiopatik
b. Sekunder Seringkali disebabkan oleh kerusakan
langsung di sumsum hemopoietik akibat radiasi atau
obat sitotoksik
Patofisiologi
Mekanisme diperkirakan melalui tiga faktor berikut ini :
• Kerusakan sel hematopoetik(seed theory)
• Kerusakan lingkungan mikro sumsum tulang(soil theory)
• Proses imunologik yang menekan hematopoesis
Gejala yang dirasakan berupa gejala sebagai berikut:
• Lemah dan mudah lelah.
• Granulositopenia dan leukositopenia menyebabkan lebih mudah terkena infeksi bakteri.
• Pucat
• Pusing
• Anoreksia
• Peningkatan tekanan sistolik
• Takikardia
• Sesak nafas
• Demam
• Penglihatan kabur
• Telinga berdenging
• Nafsu makan berkurang
• Sindrom anemia : gejala anemia bervariasi, mulai dari ringan sampai berat.
• Gejala perdarahan: Tanda-tanda infeksi dapat berupa ulserasi mulut atau tenggorokan, dan
sepsis.
• Organomegali dapat berupa hepatomegali dan splenomegali
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorim pada pasien pansitopenia ditemukan:
• Darah Tepi
• Pada stadium awal penyakit, pansitopenia tidak selalu ditemukan
• Jenis anemia adalah anemia normokromik normositer disertai
retikulositopenia.
• Kadang-kadang ditemukan pula makrositosis, anisositosis, dan
poikilositosis.
• Leukopenia dengan relatif limfositosis, tidak dijumpai sel muda dalam
darah tepi.
• Trombositopenia yang bervariasi dari ringan sampai dengan sangat
berat.
Laju Endap Darah
• Laju endap darah selalu meningkat, sebanyak 62 dari 70 (89%)
kasus mempunyai laju endap darah lebih dari 100 mm dalam satu
jam pertama (Salonder, dalam IPD jilid II).
Faal Hemostatik
• Waktu perdarahan memanjang dan retraksi bekuan menjadi buruk
yang disebabkan oleh trombositopenia.
Sumsum tulang
• Sumsum tulang menunjukkan hipoplasia sampai aplasia
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi sebagai dampak dari
pemeriksaan laboratorium tersebut adalah sebagai berikut:
– Gagal jantung dan kematian akibat beban jantung yang
berlebihan dapat terjadi pada anemia berat.
– Kematian akibat infeksi dan perdarahan apabila sel
darah putih atau trombosit juga terlibat.
Penatalaksaan
Terapi Suportif
• Terapi untuk mengatasi akibat pansitopenia
• Untuk mengatasi infeksi lain :
- Higienis mulut 
-Identifikasi sumber infeksi serta pemberian antibiotik yang tepat dan
adekuat.
Usaha untuk mengatasi anemia: berikan transfusi packed red
cell (PCR) jika hemoglobin <7 g/dl atau ada tanda payah
jantung atau anemia yang sangat simtomatik. Koreksi
sampai Hb 9-10 g/dl, tidak perlu sampai Hb normal, karena
akan menekan eritropoesis internal. Pada penderita yang
akan transplantasi sumsum tulang pemberian transfusi harus
lebih berhati-hati.
Usaha untuk mengatasi perdarahan: berikan transfusi
konsentrat trombosis jika terdapat perdarahan major atau
trombosit <20.000/mm3. Pemberian trombosit berulang
dapat menurunkan efektivitas trombosis karena timbulnya
antibodi antitrombosit. Kortikosteroid dapat mengurangi
perdarahan kulit
Terapi Definitif
Terapi definitif adalah terapi yang dapat memberikan kesembuhan
jangka panjang. Terapi definitif terdiri atas 2 jenis pilihan terapi:
• Transplantasi Sumsum Tulang
• Terapi Imunosupresif dengan mengkonsumsi obat, misal
antithymocyte globulin, siklosporin A dan oxymethalone menjadi
pilihan terbaik.
KESIMPULAN
Anemia aplastik adalah Anemia yang disertai oleh pansitopenia pada darah tepi
yang disebabkan kelainan primer pada sumsum tulang dalam bentuk aplasia atau
hipoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi atau pendesakan sumsum
tulang.Pansitopenia sendiri adalah suatu keadaan yang ditandai oleh adanya
anemia,leukopenia, dan trombositopenia dengan segala manifestasinya.
Penyebab anemia aplastik disebabkan oleh faktor primer dan sekunder, faktor
primer disebabkan kelainan kongenital (Fanconi, nonFaconi dan dyskeratosis
congenital) dan idiopatik. Faktor sekunder yang berasal dari luar tubuh, bisa
diakibatkan oleh paparan radiasi bahan kimia dan obat, ataupun oleh karena
penyebab lain seperti infeksi virus (hepatitis, HIV, dengue),radiasi, dan akibat
kehamilan. Penegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang baik laboratorium

Anda mungkin juga menyukai