Tn. Budi, 30 tahun, pegawai PLN, tersengat listrik dan jatuh dari tiang listrik pada saat memperbaiki trafo PLN.
Ia dibawa ke UGD RSUD tipe D dalam keadaan tidak sadar. Pemeriksaan primer (primary survey)
menunjukkan tanda-tanda:
-
Tanda vital:
o Pasien tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, saat dirangsang nyeri pada kukunya: ia menarik
lengannya (fleksi), matanya membuka sebentar dan tidak mengeluarkan suara apa-apa
o Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 114x/menit, temparatur axilla 35,8C, RR 32x/menit
Kepala:
o Tidak terdapat jejas dan benjolan di bagian kepala
o Mata: terdapat raccoon eyes di mata kanan
o Telinga dan hidung: keluar darah bercampur cairan bening
o Mulut: megeluarkan suara ngorok (snoring)
Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)
Thoraks:
o Inspeksi: tidak ada jejas, tampak sesak nafas, frekuensi 32x/menit, gerak nafas simetris
o Palpasi: nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem fremitus tidak bisa dinilai
o Perkusi: sonor kanan dan kiri
o Auskultasi: suara paru vesikuler, suara jantung jelas tapi ireguler
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : ujung tangan & kaki pucat dan dingin, tampak 2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan
paha kanan
Data tambahan: Foto thoraks AP, Foto servikal lateral, Foto pelvis: dbn
Pada saat dipasang kateter urin: keluar urin berwarna merah muda sebanyak 100 cc
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Raccoon eyes (periorbital ecchymosis): bercak perdarahan yang kecil pada kulit membran mukosa
membentuk bercak biru / ungu yang bundar / tidak teratur dibagian periorbital
2. Snoring: pernapasan yang kasar dan ramai selama tidur, disebabkan oleh vibrasi uvula dan palantum mole
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Tn. Budi, 30 tahun, pegawai PLN, tersengat listrik, dan di ekstremitas tampak 2 luka bakar listrik di telapak
tangan kiri dan paha kanan.
2. Tn. Budi jatuh dari tiang listrik dan dibawa ke UGD RSUD tipe D dlm keadaan tidak sadar dgn tanda vital :
a. Pasien tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, saat dirangsang nyeri pada kukunya: ia menarik
3.
4.
5.
6.
lengannya (fleksi), matanya membuka sebentar dan tidak mengeluarkan suara apa-apa
b. Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 114x/menit, temparatur axilla 35,8C, RR 32x/menit
Pemeriksaan kepala :
a. Tidak terdapat jejas dan benjolan di bagian kepala
b. Mata: terdapat raccoon eyes di mata kanan
c. Telinga dan hidung: keluar darah bercampur cairan bening
d. Mulut: megeluarkan suara ngorok (snoring)
Pemeriksaan thoraks:
a. Inspeksi: tidak ada jejas, tampak sesak nafas, frekuensi 32x/menit, gerak nafas simetris
b. Palpasi: nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem fremitus tidak bisa dinilai
c. Perkusi: sonor kanan dan kiri
d. Auskultasi: suara paru vesikuler, suara jantung jelas tapi ireguler
Pemeriksaan ekstremitas: ujung tangan dan kaki pucat dan dingin
Data tambahan: Pada saat dipasang kateter urin: keluar urin berwarna merah muda sebanyak 100 cc
SINTESIS
1. a. Bagaimana anatomi organ yang mengalami trauma pada kasus ini?
Anatomi basis cranii
Tulang tengkorak terdiri dari kubah (calvaria) dan basis cranii. Tulang tengkorak terdiri dari beberapa
tulang yaitu frontal, parietal, temporal dan oksipital. Calvaria, khususnya di regio temporal adalah tipis,
namun dilapisi oleh otot temporalis. Basis cranii berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar
otak saat bergerak akibat proses akselerasi dan deselerasi. Rongga tengkorak dasar dibagi atas 3 fossa yaitu:
fossa cranii anterior, fossa cranii media dan fossa cranii posterior.
Fossa cranii anterior menampung lobus frontal cerebri, dibatasi di anterior oleh permukaan dalam os
frontale, batas superior adalah ala minor ossis spenoidalis. Dasar fossa dibentuk oleh pars orbitalis ossis
frontale di lateral dan oleh lamina cribiformis os etmoidalis di medial. Permukaan atas lamina cribiformis
menyokong bulbus olfaktorius, dan lubung lubang halus pada lamin cribrosa dilalui oleh nervus olfaktorius.
Pada fraktur fossa cranii anterior, lamina cribrosa os etmoidalis dapat cedera. Keadaan ini dapat
menyebabkan robeknya meningeal yang menutupi mukoperiostium. Pasien dapat mengalami epistaksis dan
terjadi rhinnore atau kebocoran CSF yang merembes ke dalam hidung. Fraktur yang mengenai pars orbita os
frontal mengakibatkan perdarahan subkonjungtiva (raccoon eyes atau periorbital ekimosis) yang merupakan
salah satu tanda klinis dari fraktur basis cranii fossa anterior. Persarafannya n. olfactorii, n. ethmoidalis
anterior, dan diperdarahi oleh a. ethmoidalis anterior.
ANATOMI MENINGEN
Selaput meningen menutupi seluruh permukaan otak dan terdiri dari 3 lapisan yaitu :
o Duramater
Duramater secara konvensional terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan endosteal dan lapisan
meningeal. Duramater merupakan selaput yang keras, terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang melekat
erat pada permukaan dalam dari kranium. Karena tidak melekat pada selaput arachnoid di bawahnya,
maka terdapat suatu ruang potensial (ruang subdura) yang terletak antara duramater dan arachnoid,
dimana sering dijumpai perdarahan subdural. Pada cedera otak, pembuluh-pembuluh vena yang
berjalan pada permukaan otak menuju sinus sagitalis superior di garis tengah atau disebut Bridging
Veins, dapat mengalami robekan dan menyebabkan perdarahan subdural. Sinus sagitalis superior
mengalirkan darah vena ke sinus transversus dan sinus sigmoideus. Laserasi dari sinus-sinus ini dapat
mengakibatkan perdarahan hebat.
Arteri meningea terletak antara duramater dan permukaan dalam dari kranium (ruang epidural).
Adanya fraktur dari tulang kepala dapat menyebabkan laserasi pada arteri-arteri ini dan menyebabkan
perdarahan epidural. Yang paling sering mengalami cedera adalah arteri meningea media yang terletak
pada fossa temporalis (fossa media).
o Selaput Arakhnoid
Selaput arakhnoid merupakan lapisan yang tipis dan tembus pandang. Selaput arakhnoid terletak
antara piamater sebelah dalam dan dura mater sebelah luar yang meliputi otak. Selaput ini dipisahkan
dari dura mater oleh ruang potensial, disebut spatium subdural dan dari pia mater oleh spatium
subarakhnoid yang terisi oleh liquor serebrospinalis. Perdarahan sub arakhnoid umumnya disebabkan
akibat cedera kepala.
o Piamater
Piamater melekat erat pada permukaan korteks serebri. Piamater adarah membrana vaskular yang
dengan erat membungkus otak, meliputi gyri dan masuk ke dalam sulci yang paling dalam. Membrana
ini membungkus saraf otak dan menyatu dengan epineuriumnya. Arteri-arteri yang masuk kedalam
substansi otak juga diliputi oleh piamater.
Perlindungan terhadap cidera dan kehilangan cairan (misalnya pada luka bakar
Pengaturan suhu
Sensasi melalui saraf kulit dan ujung akhirnya yang bersifat sensoris (misalnya untuk rasa sakit) dan
sebagai barrier dari invasi mikroorganisme patogen ataupun toksin.
b. Mengapa luka bakar terjadi di telapak tangan kiri dan paha kanan?
Jalur Listrik (electrical pathways)
Arus listrik memasuki tubuh korban pada suatu titik tertentu (point of contact), kemudian arus listrik keluar
dari tubuh korban pada suatu titik yang lain (point of grounded). Listrik dapat mematikan jika listrik
membentuk jalur masuk dan keluar tubuh. Listrik rumah tangga yang berkategori tegangan rendah (kurang
dari 500 Volt) dapat mengakibatkan kematian karena ada jalur tertentu yang terbentuk oleh listrik masuk dan
listrik keluar. Jalur yang
otot
kemudian
daerah
listrik
keluar
adalah
tangan
menyebabkan
arus
listrik
menyeberangi
jantung,
sehingga
nekrosis otot iskemik. Beberapa jam setelah kecelakaan listrik dapat terjadi sindrom kompartemen karena
edema dan thrombosis.
o Resiko gagal ginjal akut juga tinggi pada pasien dengan cedera listrik. Perkiraan kebutuhan cairan dan
kerusakan otot yang terlalu rendah, dapat berakibat pembebasan dari mioglobin. Pengeluaran urin segera,
merupakan terapi yang diperlukan untuk mencegah agar mioglobin tidak mengendap dalam tubulus ginjal
dan menyebabkan nekrosis tubular akut.
c. Bagaimana hubungan tersengat listrik dengan luka bakar?
Kontak dengan sumber tenaga bervoltage tinggi arus listrik (elektron) akan menghadapi rintangan atau
gesekan dari bahan yang dilaluinya (kulit sebagai resistor pertama) gerakan elektron berkurang konversi
energi listrik energi panas dari loncatan arus listrik tegangan tinggi (suhu bunga api listrik dapat mencapai
2.500oC) luka bakar dalam.
d. Bagaimana pembagian derajat luka bakar?
Berdasarkan Kedalaman kerusakan jaringan
Derajat I (superficial skin burn)
o Hanya mengenai lapisan luar epidermis
o Kulit merah, sedikit edema dan nyeri
o Nyeri karena ujung saraf sensorik teriritasi
o Tanpa terapi sembuh dalam 2 7 hari
Dalam perhitungan agar lebih mempermudah dapat dipakai luas telapak tangan penderita adalah 1 % dari
luas permukaan tubuhnya. Pada anak anak dipakai modifikasi Rule of Nine Lund and Brower, yaitu ditekankan
pada umur 15 tahun, 5 tahun dan 1 tahun.
perdarahan, dll).
Setiap keadaan yang menimbulkan pembengkakan dan
perdarahan otak sehingga menyebabkan peningkatan
tangan/kaki.
Faktor jatuh
Faktor hipoksia
Hasil pemeriksaan
Interpretasi
TD
100/70 mmHg
HR
114x/mnt
RR
32x/mnt
Suhu
35,8c
Keadaan
umum
d. Apa makna sesak nafas dan suara jantung jelas tapi ireguler tetapi tidak terdapat trauma
thoraks?
Arus listrik kelainan terhadap saraf dan otot otot dada (m. interkostal) menyebabkan spasme
pernapasan perfusi O2 frekuensi pernapasan sesak napas.
o Pada kasus, aliran arus listrik masuk melalui tangan mengalir dari lengan ke lengan atau dari
lengan ke tungkai dan melewati jantung gangguan pacemaker pada jantung irama jantung
ireguler.
5. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan ekstremitas ujung tangan dan kaki pucat
dan dingin?
Sengatan listrik kerusakan sel, jaringan koagulasi jaringan oksigen berjalan tidak lancar
oksigen dialirkan ke organ penting perfusi ke jaringan diturunkan ujung tangan dan kaki tampak
pucat dan dingin.
6. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan tambahan urin berwarna merah muda?
Urine berwarna merah muda myoglobinuria yang terjadi karena rhabdomyolisis.
Patofisiologi Rhabdomyolisis
Panas merusak sarcolemma sel otot merusak (Na/K-ATPase)
pada sarcolemma gangguan keseimbangan antara
myofilament
dan
merusak
membrane
Laceratio cerebri
Commotio cerebri
Contusion cerebri
Fractur basis cranii bisa mengenai fossa anterior, fossa media dan fossa posterior. Gejala yang
Fraktur pada fossa anterior menimbulkan gejala: Hematom kacamata tanpa disertai
Fraktur pada fossa media menimbulkan gejala: Hematom retroaurikuler, Ottorhoe, Perdarahan
dari telinga.
Cedera Kepala Ringan (CKR) termasuk didalamnya Laseratio dan Commotio Cerebri
o
Tidak ada kehilangan kesadaran, atau jika ada tidak lebih dari 10 menit
Ada muntah, ada amnesia retrogad dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan
neurologist.
Gejalnya serupa dengan CKS, hanya dalam tingkat yang lebih berat
Luka Bakar
Luka bakar adalah suatu trauma yang dapat disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia,
petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan-jaringan yang lebih dalam. Dalamnya luka bakar
tergantung tinggi panasnya, penyebab dan lamanya kontak dengan kulit.
Luka listrik adalah salah satu jenis luka karena peristiwa fisika. Trauma listrik terjadi saat
seseorang menjadi bagian dari sebuah perputaran aliran listrik atau disebabkan oleh terkenanya pada saat
berada dekat dengan sumber listrik. Rangkaian listrik dalam hal ini adalah suatu kumpulan elemen atau
komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu. Elemen atau komponen memiliki
dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada
Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif
adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus. Elemen
lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan
menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor
atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R.
Cedera Akibat Listrik merupakan kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir ke dalam
tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan terganggunya fungsi suatu organ dalam.
Tubuh manusia adalah penghantar listrik yang baik. Kontak langsung dengan arus listrik bisa berakibat
fatal. Arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat membakar
dan menghancurkan jaringan tubuh. Meskipun luka bakar listrik tampak ringan, tetapi mungkin saja telah
terjadi kerusakan organ dalam yang serius, terutama pada jantung, otot atau otak.
Luka yang diakibatkan oleh arus listrik yang fatal umumnya disebabkan oleh kecelakaan, dan
lebih sering pada arus bolak-balik (AC) daripada searah (DC). Kerusakan yang diakibatkan oleh trauma
listrik disebabkan oleh dua mekanisme yaitu terjadinya pemanasan dan aliran listrik itu sendiri yang
melewati jaringan. Pemanasan akan menyebabkan nekrosis koagulatif dan aliran listrik pada jaringan akan
menyebabkan kerusakan membran sel. Kerusakan terbesar biasanya pada sel-sel saraf pembuluh darah dan
otot.
Myoglobinuria
Rhabdomyolisis
Definisi
Rhabdomyolysis adalah sindrom yang disebabkan oleh cedera pada otot rangka dan melibatkan
kebocoran cairan intraseluler dalam jumlah besar ke dalam plasma. Hal ini diterjemahkan menjadi
"penghancuran otot rangka" dan merupakan hasil akhir dari berbagai proses yang perubahan dan
perusakkan. Pada orang dewasa, rhabdomyolysis mempunyai 3 ciri khas yaitu kelemahan otot,myalgia
dan urin yang berwarna kecoklatan gelap. Namun ketiga karakter ini terkadang jarang muncul bersamaan.
Patofisiologi
Patofisiologi
Mioglobin dilepaskan dari jaringan otot oleh kerusakan sel dan perubahan dalam permeabilitas
membran sel otot rangka. Dalam kondisi normal, pompa natrium kalium ATPase mempertahankan
kandungan natrium sangat rendah intraselular. Saluran natrium-kalsium terpisah maka berfungsi untuk
memompa tambahan natrium ke dalam sel dalam pertukaran untuk ekstrusi kalsium dari sel. Selain itu,
sebagian kalsium intraseluler biasanya diasingkan dalam organel. Kerusakan pada sel-sel otot
mengganggu dengan kedua mekanisme, yang menyebabkan peningkatan kalsium terionisasi bebas
dalam sitoplasma. Kalsium intraseluler tinggi mengaktifkan enzim kalsium yang lebih banyak
tergantung memecah membran sel, menyebabkan pelepasan isi intraselular seperti mioglobin dan
creatine kinase ke sirkulasi. Sebuah model dari domain heliks dari mioglobin ditampilkan pada gambar
di bawah.
Mioglobin adalah, gelap-merah-17,8 kDa, protein heme monomer yang mengandung zat besi
dalam bentuk ferro (Fe +2). Hal ini mudah disaring oleh glomerulus dan cepat diekskresikan ke dalam
urin. Ketika jumlah besar mioglobin memasuki lumen tubulus ginjal, berinteraksi dengan protein TammHorsfall dan terpresipitasi, proses ini dibantu dengan keasaman urin. obstruksi tubulus terutama terjadi
pada tingkat tubulus distal. Selain itu, spesies oksigen reaktif yang dihasilkan oleh kerusakan baik otot
dan sel-sel epitel ginjal yang mempromosikan oksidasi oksida besi untuk oksida besi (Fe +3), sehingga
menghasilkan radikal hidroksil. Baik gugus heme dan radikal bebas hidroksil besi bisa menyebabkan
mediator kritis dan bersifat toksis tubulus langsung, yang terutama terjadi di tubulus proksimal.
Dengan demikian, terjadi pengendapan mioglobin dalam tubulus ginjal dengan obstruksi
sekunder dan keracunan tubular, atau keduanya merupakan penyebab utama untuk cedera ginjal akut
selama myoglobinuria.
Etiologi
Rhabdomyolysis mungkin terjadi setelah peristiwa traumatis, termasuk yang berikut: Trauma
Rhabdomyolysis mungkin terjadi setelah aktivitas otot yang berlebihan, seperti berikut: Sporadis
berat latihan (misalnya, maraton, jongkok, push-up, sit-up), Status epilepticus, Status asthmaticus,
Psikosis akut Rhabdomyolysis Toksin-dimediasi dapat dihasilkan dari penyalahgunaan zat.
Pada fase akut dapat dilakukan pertolongan pertama untuk bantuan hidup dasar, yakni:
Airway, yakni membebaskan jalan nafas agar pasien dapat tetap bernafas secara normal
Breathing, mengecek kecepatan pernafasan yakni sekitar 20x/ menit
Circulation, melakukan palpasi pada nadi untuk mengecek pulsasi yang pada orang normal berkisar
and comforting. Untuk pertolongan pertama dapat dilakukan langkah clothing dan cooling, baru selanjutnya
dilakukan pada fasilitas kesehatan
Clothing : singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan pakaian yang menempel dan tak
jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih cepat dan risiko infeksi berkurang.
Chemoprophylaxis : pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih dalam dari
superficial partial- thickness (dapat dilihat pada tabel 4 jadwal pemberian antitetanus). Pemberian krim
silver sulvadiazin untuk penanganan infeksi, dapat diberikan kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak
boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa, perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu menyususi
Terapi cairan
-
Cairan infus yang diberikan adalah cairan kristaloid (ringer laktat, NaCl 0,9%/normal Saline).
Jumlah cairan yang diberikan berdasarkan formula dari Parkland : 3-4 cc x berat badan (kg) x %TBSA +
Meningitis
Tuli, Saraf olfaktorius, facial dan auditori
12. Bagaimana prognosis kasus ini?
Quo ad vitam & functionam: Malam
155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun"[101].
101 Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini
dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa
marabahaya baik besar maupun kecil.
KERANGKA KONSEP
Trauma
elektrik
HIPOTESIS
Trauma mekanik
Anterior
Raccoon eyes
rhinorrhea
Media
Otorrhea
Tn. Budi 30 tahun mengalami gangguan airway, cedera kepala berat (fraktur basis cranii),
myoglobinuria, dan luka bakar akibat tersengat listrik dan terjatuh dari tiang listrik.