SKENARIO 2
MODUL 2.1
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-
Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan laporan ini
yang merupakan tugas mata kuliah Fakultas Kedokteran skenario kedua pada modul 2.1.
Penulis sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing Bapak Aditya Naufal Pribadi.
S.Si.,M.Sc Aditya Naufal Pribadi. S.Si.,M.Sc dan semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari
isi, struktur penulisan dan gaya bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan laporan dikemudian hari.
Demikian semoga laporan ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri. Aamiin
Penulis
SKENARIO 2
PUSING TUJUH KELILING
Seorang perempuan berusia 52 tahun datang ke klinik anda untuk berkonsultasi. Satu
minggu yang lalu mengeluh pusing berputar, dan saat berjalan seperti sempoyongan.
Kemudian pasien tersebut datang ketempat dokter X dan dilakukan pemeriksaan gait ataxi
dan tes telunjuk-hidung dengan cara pasien diminta untuk menyentuh ujung jari pemeriksa
pada jarak 20-30 cm di depannya. Pada saat itu dokter X mengatakan kalau penyakit pasien
berasal dari saraf pusat yang pusat keseimbangan. Saat ini pasien takut dan ingin mengetahui
saraf pusat mana yang bermasalah sehingga fungsinya terganggu.
STEP 1
Merumuskan Masalah
Pasien 52 Tahun
Self-Study
Learning Objective 1. Anatomi cerebellum
Tuber vermis, pyramis, uvula dan nodulus dapat terlihat dari sudut pandang ini.
Tampak pula sepasang Tonsilla cerebelli serta Lobuli semilunares superioret inferior,
dipisahkan oleh Fissura horizontalis. Lobulus biventer terletak dibawah Lobulus semilunaris
inferior dan di atas flocculus.
Potongan oblik melalui cerebellum mengungkap struktur Substansia grisea yang
terdiri atas corteks cerebri dan medulla cerebelli. Di medula cerebelli, terlihat Nucleus
cerebelli yang terbesar dari empat Nuclei cerebelli, yakni Nucleus dentatus; Substantia
griseanya memperlihatkan konfigurasi bergerigi dan berlekuk-lekuk. Nucleus ini tidak hanya
terdapat di kedua Pontocerebellum tetapi juga memiliki banyak koneksi fungsional yang erat
dengan Cortex cerebelli.
Cerebellum terdiri atas pusat medular (Corpus medullare cerebelli), dengan Nuclei
cerebelli yang tertanam di dalamnya, dan Cortex cerebelli. Potongan oblik ini
memperlihatkan keempat Nuclei cerebelli di kedua Pontocerebellum. Nucleus dentatus,
terletak Nucleus interpositus anterior (emboliformis) dan jauh di medial lagi, terdapat
Nucleus interpositus posterior (globosus), keduanya secara bersama-sama dinamai Nucleus
interpositus. Kedua nuclei memiliki kesamaan fungsi dan terhubung dengan zona paravermal
dan vermal cerebellum (spinocerebellum). Di medula Vermis, terdapat Nucleus fastifgii kiri
dan kanan yang memiliki hubungan fungsi yang erat dengan korteks lobus
flocculonnodularis.
Learning Objective 2. Histologi pada Cerebellum
CEREBELUM
Terdiri Terdiri : I. Korteks Korteks, subs.grissea subs.grissea ( 3 lapis) ( 3 lapis)
II. Medula.
I. KORTEKS SEREBELUM.
1. Lapisan Molekuler : letak paling. luar, disusun oleh beberap sel saraf, banyak
serabut serabut saraf tak bermielin, dibagian medial terdapat sel Basket atau sel
keranjang yang berbentuk berbentuk bintang bintang.
2. Lapisan Ganglioner : disusun oleh sel Purkinye , sel besar berbentuk seperti bawang
merah, dendrit panjang menembus lapisan molekuler dan akson menembus substansia
alba.
3. Lapisan Granuler atau Lapisan Nuclear : disusun oleh badan sel neuron, dengan
bentuk seperti granula, mempasangkan tiga dendrit dan satu akson.
FUNGSI SEREBELUM :
1. Pusat keseimbangan keseimbangan.
2. Koordinator Koordinator gerakan gerakan otot.
Learning Objective 3.Fisiologi cerebellum
Cerebellum membantu mengurutkan aktivitas motorik dan juga memonitor
dan memperbaiki penyesuaian aktivitas motorik tubuh ketika aktivitas tersebut
sedang dijalankan sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap sinyal-sinyal motorik
yang dicetuskan oleh korteks motorik cerebri dan bagian otak lainnya.
Cerebellum ini terus-menerus menerima informasi terbaru mengenai urutan
kontraksi otot sesuai dengan yang diinginkan dari area pengendali motorik otak;
cerebellum juga terus menerus menerima informasi sensorik dari bagian perifer tubuh,
yang memberitahu mengenai berbagai perubahan setiap bagian tubuh posisi,
kecepatan gerak, kekuatan geraknya, dan sebagainya. Cerebellum kemudian
membandingkan keadaan setiap bagian tubuh pada saat sekarang, yang ditimbulkan
oleh informasi sensorik yang bersifat umpan balik dari perifer, dengan gerakan yang
diinginkan oleh sistem motorik. Bila kedua-duanya tak serasi maka dengan segera
akan dikeluarkan sinyal perbaikan bawah sadar yang dikirimkan kembali ke sistem
motorik guna meningkatkan atau mengurangi besarnya aktivitas otot yang spesifik.
Selain itu, cerebellum membantu korteks serebri untuk merencanakan urutan
gerakan berikutnya dalam waktu sepersekian detik sebelumnya sementara gerakan
awal masih berlangsung, jadi membantu orang tersebut bergerak maju secara lancar
dari satu gerakan ke gerakan berikutnya titik belum juga mampu belajar dari
kesalahan yang dibuat artinya, jika gerakan yang terjadi tidak tepat seperti yang
diinginkan, sirkuit sebelum belajar membuat gerakan yang lebih kuat atau lebih lemah
pada waktu selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, terjadi perubahan eksitabilitas
neuron-neuron cerebellum yang sesuai, sehingga, selanjutnya menghasilkan
kontraksi otot yang lebih baik sehubungan dengan gerakan yang diinginkan.
Jenis pola motorik yang memerlukan ganglia basalis antara lain pola untuk
menulis huruf yang berbeda-beda dalam alfabet, untuk melempar bola, dan untuk
mengetik titik ganglia basalis juga diperlukan untuk memodifikasi pola-pola untuk
menulis huruf berukuran kecil atau menulis huruf berukuran sangat besar, Jadi
mengendalikan dimensi pola tersebut.
Terdapat tingkat pengaturan yang lebih tinggi yakni kombinasi lain sirkuit,
cerebrum dan ganglia basalis, yang dimulai dari proses berpikir cerebrum untuk
menghasilkan seluruh urutan kerja dalam merespons setiap situasi yang baru, seperti
Ketika seseorang merencanakan respon motorik segera terhadap seorang penyerang
yang memukul wajahnya, atau respon berurutan dari seseorang terhadap pelukan cinta
yang datang secara mengejutkan.
4. Biokimia neurotransmiter pada Sistem Saraf Pusat
Kesimpulan
Dari skenario 2 mahasiswa dapat mengetahui tentang anatomi dari cerebellum yang
memiliki fungsi sebagai keseimbangan, dan mengetahui anatomi secara mikroskopik yaitu
terdapat pada medulla dan korteks, di korteks terdapat tiga lapis yaitu lapisan molekuler,
lapisan ganglioner,lapisan granuler.dan mahasiswa dapat mengetahui fungsi fisiologis yang
terbagi menjadi tiga yaitu,Vestibuloserebelum, Spinoserebelum, Serebroserebelum. Sehingga
penyebab jalan sempoyongan di sebabkan karna adanya gangguan pada sistem keseimbangan
tubuh yang terletak di cerebellum bagian Vestibulocerebellum.
Dalil
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya.
Anthony L. Mescher. 2012. Histologi Dasar Junqueira: Teks & Atlas Edisi 12.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.