( BUKU COKLAT )
PENYUSUN :
NAMA : WAJKHAH KHOERUNISA
NIM : 20109011039
SKENARIO 1
Seorang perempuan usia 67 tahun datang bersama keluarganya ke Klinik Anda untuk
berkonsultasi. Pasien memiliki riwayat stroke satu tahun yang lalu. Keluarga bingung, saat
ini pasien masih mengalami keluhan sebagai berikut: Lemah separuh badan, Pasien mampu
mendengar dan memahami pembicaaraan yang diucapkan orang lain, tetapi sulit untuk
berbicara. Keluarga pasien ingat, dokter yang merawat pasien ini mengatakan bahwa
kelainan fungsi tubuh yang terjadi pada pasien tergantung pada struktur dan bagian otak
mana saja yang pembuluh darahnya terganggu. Kemudian dokter mengusulkan untuk
pemeriksaan tes Electro Encepalo Gram ( EEG).
STEP 1
1. Stroke : penyakit gangguan pada peredaran darah yang ada di otak manusia dimana
oksigen yang dibawa oleh peredaran darah tersumbat dan menyebabkan disfungsi
pada beberapa bagian tubuh
2. Otak : salah satu bagian dari sistem saraf pusat dimana fungsinya sebagai pengendali
tubuh
3. Konsultasi : suatu aktivitas pertukaran pikiran yaitu untuk memberikan pelayanan
kesehatan dari dokter ke pasien
4. EEG : atau Electro Encepalo Gram merupakan pemeriksaan lanjutan dengan
melakukan perekaman atau pengukuran pada implus otak dengan tujuan untuk
mengetahui diagnosa apakah ada kelainan atau gangguan fisiologis pada otak
5. Pembuluh darah : sistem peredaran darah manusia yang memiliki peran penting bagi
tubuh tak hanya megalirkan oksigen dalam tubuh tetapi juga mengalirkan nutrisi dan
berperan dalam proses metabolisme
STEP 2
1. Siapakah yang berpotensi terkena stroke
2. Mengapa pada skenario pasien sulit berbicara
3. Kapan melakukan pemeriksaan EEG
4. Apa saja gejala stroke
5. Penyakit apa saja yang bisa dideteksi dengan pemeriksaan EEG
6. Mengapa pasien pada skenario pasien mengalami lemas separuh badan
7. Nervous apa yang berperan pada skenario ini
STEP 3
1. Orang yang berpotensi terkena stoke
- Orang sering mengkonsumsi alkohol
- Obesitas
- Darah tinggi
- Merokok
- Gaya hidup tidak sehat
- Tidak menjaga indeks makanannya
2. Pasien menglami sulit berbicara karena pasien stroke mengalami dysarthria yaitu
kelainan pada saraf yang menyebabkan kelemahan pada wajah, mulut, mulut atau
rahang sehingga menyebabkan kesulitan berbicara.
3. Pemeriksaan EEG atau Electro Encepalo Gram biasanya dilakukan ketika dokter
mencurigai adanya gangguan otak atau seseorang mengalami gejala-gejala penyakit
yang berhubungan dengan gangguan otak.
4. Gejala stroke meliputi sulit berjalan, berbicara, dan memahami serta kelumpuhan
hemiparesis (kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang sama), hemiplegi
(paralisis rajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama), ataksıa (berjalan tidak mantap,
dan tidak mampu meyatukan kaki), disfagia (kesulitan Menelao), lemah berbicara,
sulit memahami pembicaraan orang lain, sakit kepala parah tanpa diketahui
penyebabnya
5. Penyakit apa saja yang bisa dideteksi dengan pemeriksaan EEG yaitu epiylepsi,
alzaimar, stroke, tumor, kejang demam, gangguan neurofisiologis
6. Pasien mengalami lemas separuh badan karena terjadi hemiparesis, penyebab
terjadinya hemiparesis karena adanya kerusakan jaringan pada salah satu sisi otak.
7. Nervous VII ( mengatur ekspresi dan indra perasa di kulit wajah ), XII ( untuk
motorik ), VIII ( keseimbangan tubuh), V ( motorik )
STEP 4
Pemeriksaan penunjang
(EEG)
Diagnosis sementara
STEP 5
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Anatomi dari sistem saraf pusat
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami fisiologis dari sistem saraf pusat
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami histologi dari sistem saraf pusat
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami 12 saraf cranial beserta fungsinya
5. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami fungsi dari sistem limbik
6. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami penyakit yang berhubungan dengan
sistem saraf pusat
STEP 6
LO 1
Anatomi Cerebrum
Anatomi Cerebellum
Truncus Cerebri
LO 2
KOMPONEN OTAK FUNGSI UTAMA
Persepsi sensorik
Kontrol gerakan sadar
Bahasa
Korteks serebri Sifat kepribadian
Proses mental canggih (fungsi luhur),
misalnya berpikir, mengingat,
mengambil keputusan, kreativitas,
dan kesadaran diri
Inhibisi tonus otot
Nukleus basalis Koordinasi gerakan lambat, menetap
Menekan pola gerakan yang tidak
bermanfaat
Stasiun pemancar untuk semua
masukan sinaps
Talamus Kesadaran kasar akan sensasi
Berperan dalam kesadaran
Berperan dalam kontrol motorik
Hipotalamus Regulasi banyak fungsi homeostatik,
misalnya kontrol suhu, haus,
pengeluaran urin, dan asupan
makanan
Penghubung penting antara sistem
saraf dan endokrin
Banyak terlibat dalam emosi dan pola
perilaku dasar
Mempertahankan keseimbangan
Meningkatkan tonus otot
Serebelum Mengkoordinasikan dan
merencanakan aktivitas otot sadar
terampil
Asal dari sebagian besar saraf
kranialis perifer
Pusat kontrol kardiovaskular,
respirasi, dan pencernaan
Regulasi refleks otot yang berperan
Batang otak (otak tengah, pons, dan medula) dalam keseimbangan dan postur
Penerimaan dan integrasi semua input
sinaps dari medula spinalis;
pengaktifan korteks serebri dan
keadaan terjaga
Peran dalam siklus tidur-bangun
LO 3
LO 5
Fisiologi Sistem Limbik
Sistem limbik diperluas artinya ke seluruh lintasan neuronal yang mengatur tingkah laku
emosional dan dorongan motivasional. Terdiri dari hipotalamus, amigdala, talamus,
giruscingulatus, hipokampus.
Berfungsi mengontrol ekspresi emosi, pola perilaku sosioseksual dan fungsi hidup dasar
(perilaku makan, berhubungan dengan perubahan somatik dan otonom tubuh (perilaku
instingtif)
Sistem limbik dapat mempengaruhi berbagai respons motorik yang sesuai dengan analisis
informasi terkait, melalui proyeksi – proyeksi ke nukleus akumbens, yang merupakan bagian
dari ganglia basalis, dan respons respons otomik melalui proyeksi –proyeksi ke hipotalamus
Fungsi lain dari sistem limbik antara lain :
Menghasilkan perasaan
Mengatur produksi hormon
Memelihara homeostasis
Rasa haus dan lapar
Metabolisme
Memori jangka panjamng
LO 6
1. Aphasia sensoris : gangguan pendengaran akibat kerusakan cortex pendengaran
sensoris (area wernicke)
2. Aphasia motoris : gangguan fungsi bicara karena kerusakan di area brodmann 44
dan 45 (broca)
3. Aphasia konduksi : gangguan komunikasi akibat kerusakan hubungan antara cortex
pendengaran sensoris dan pusat bicara motoris
4. Anomic aphasia : keadaan kehilangan kemampuan untuk mengenal perkataan
6. Paralisis spastik : kerusakan terjadi pada cortex cerebri , daerah tertentu pada
cortex cerebri memiliki fungsi untuk mengendalikan tonus otot agar tetap norma
7. Athetosis : kerusakan pada basal ganglia atau traktus ekstrapiramidal yang
berfungsi utama mengendalikan pola gerak
8. Ataxia : ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang tidak
terkoordinasi dan kehilangan keseimbangan. Sering terjatuh karena jalannya tidak
seimbang, terhuyung-huyung, bagaikan seseorang yang sedang mabuk . Letak
kerusakan: cerebellum
9. Poliomyelitis : disebabkan oleh virus polio. Virus polio menyerang anterior
horn cell (ahc), yaitu tanduk depan spinal cord → merusak syaraf-syaraf yang
mengontrol gerakan → penderita mengalami kelumpuhan pada syaraf tepi yang
mendapatkan distribusi ahc tersebut
STEP 7
Kesimpulan
Sistem Saraf Pusat terdiri dari Otak dan Medulla Spinalis.
Otak mendapatkan suplai darah dari 4 arteri utama yaitu 2 arteri vertebralis dan 2
arteri carotis interna.
Otak bergantung pada penyaluran terus menerus oksigen dan glukosa darah.
Pengiriman signal dari kortex motorix ke otot-otot dikirimkan dari kortex ke medulla
spinalis melalui traktus kortiko spinalis.
Stroke dapat terjadi akibat pecahnya pembuluh darah sehingga timbul pendarahan
dalam otak atau oleh adanya trombosis dari salah satu arteri utama yang menuju ke
otak
Dalil
ق ۡ ِاِ ۡق َر ۡا ب
َ ۚ َاس ِم َرب َِّك الَّ ِذ ۡى َخل
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
َ ق ااۡل ِ ۡن َس
ٍ ۚ َان ِم ۡن َعل
ق َ ََخل
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Daftar Pustaka
Eroschenko,V.P.,2008.diFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlations.11th
ed.USA : Lippincott Williams & Eilkins
Mescher,A.L.2009.Junqueira’s Basic HistologyText & Atlas12th ed.USA : TheMc Graw-Hill
Proffesional
dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St. Neurologi
A.R. Cossman, D Neary. 2015. Neuroanatomi.Elsevier
dr Al Muqsith, M.Si.Sistem Saraf Perifer & Otonom
Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6th ed. Singapore: Cengange
Learning Asia Pte Ltd.