Anda di halaman 1dari 10

Nama : WIRA NOVIANTI

NPM : 71200891014
ASAL FK : FK UISU

SISTEM SARAF

 12 Pasang Saraf Kranial dan Fungsinya :

Nomo
Nama Jenis Fungsi
r
Menerima rangsang dari hidung dan
I N. Olfaktorius Sensori menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai sensasi bau
Menerima rangsang dari mata dan
II N. Optik Sensori menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai
persepsi visual
III N. Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata
IV N. Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata
Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk
V N. Trigeminus Gabungan diproses di otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang
VI N. Abdusen Motorik Abduksi mata
Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior
lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
VII N. Fasialis Gabungan Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk
menciptakan ekspresi wajah

Sensori sistem vestibular: Mengendalikan


keseimbangan
VIII N.Vestibulokoklearis Sensori
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses
di otak sebagai suara
Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior
IX N. Glosofaringeus Gabungan lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam
X N. Vagus Gabungan
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI N. Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII N. Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah
Upper Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks
motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam
sistem saraf pusat.

Lower motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem
saraf pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk
sistem saraf tepi dan berakhir di otot rangka.

Gangguan fungsi UMN maupun LMN menyebabkan kelumpuhan otot rangka, tetapi sifat
kelumpuhan UMN berbeda dengan sifat kelumpuhan UMN. Kerusakan LMN menimbulkan
kelumpuhan otot yang lemas ketegangan otot (tonus) rendah dan sukar untuk merangsang
refleks otot rangka (hiporefleksia).

Pada kerusakan UMN, otot lumpuh (paralisa / paresa) dan kaku (rigid), ketegangan
otot tinggi (hipertonus) dan mudah ditimbulkan refleks otot rangka (hiperrefleksia).
Berkas UMN bagian medial, dibatang otak akan saling menyilang. Sedangkan UMN
bagian Internal tetap berjalan pada sisi yang sama sampai berkas lateral ini tiba di
medula spinalis. Di segmen medula spinalis tempat berkas bersinap dengan neuron
LMN. Berkas tersebut akan menyilang. Dengan demikian seluruh impuls motorik
otot rangka akan menyilang, sehingga kerusakan UMN diatas batang otak akan
menimbulkan kelumpuhan pada otot-otot sisi yang berlawanan.

NEUROANATOMI ARAS ( ASCENDING RETICULAR ACTIVATING


SYSTEM )

Impuls-impuls aferen sampai di korteks serebri melalui dua lintasan, yaitu lintasan
sensorik spesifik danlintasan sensorik nonspesifik. Lintasan sensorik spesifik adalah
lintasan-lintasan: traktus spinotalamikus, lemniskus medialis, lemniskus lateralis, radiasio
optikadan lain-lain. Lintasan-lintasan ini mengantar impuls dari suatu titik alat reseptor
ke suatu titik tertentu di korteks perseptif primer dari SSP. Sedangkan yang dimaksud
dengan lintasan sensorik nonspesifik adalah serabut-serabut dalam formasio retikularis.
Dalam perjalanannya, semua lintasan sensorik spesifik memiliki kolateral-kolateralke
formasio retikularis, dan serabut-serabut afferent dalam formasio retikularis inilah yang
disebut dengan ARAS.
Secara embriologi formasio retikularis merupakan salah satu unit fungsional tertua dari
sistem saraf pusat, menempati bagian tengah dari batang otak, membentang ke arah rostral
meliputi daerah midline, nukleus thalamikus retikularis dan intralaminaris, dan zona insersa
dari subthalamus. Neuron retikularis menerima kolateral dari jalur asenden dan desenden,
kecuali dari lemnikus medialis. Formasio retikularis pada bagian ventromedial dibatasi oleh
traktus piramidalis dan lemnikus medialis, sedangkanbagian dorsolateral oleh jalur sensorik
sekunder.

Regulasi fungsi motorik saraf somatik dan saraf visceral (otonom) serta modulasi aktivitas
elektrokortikal didukung oleh hubungan neuron retikularis dan pusat otonom pada otak dan
medula spinalis. Fungsi tambahan dari formasio retikularis meliputi pengaturan ekspresi
emosi, transmisi nyeri dan regulasi aktivitas reflek yang berhubungan dengan saraf kranialis.

Susunan retikularis berhubungan dengan luas ekspresi perilaku kewaspadaan, perhatian


hingga siklus tidur. Hilangnya pengaruh susunan retikuler asenden dapat menimbulkan
seseorang tertidur. Pusat tidur diperkirakan terdapat di dalam formasio retikularis
yaitudiantara pons bagian bawah dan bagian atas medula oblongata.

Pada akhirnya, dipostulasikan bahwa tidur disebabkan secara aktif oleh aktivitas
perangsangan terhadap pusat tidur di dalam batang otak (deaktivasi retikuler aktif) atau
secara pasif oleh penekanan pengaruh susunan retikuler asenden (deaktivasi retikuler
pasif). Suatu keadaan koma permanen, akibat adanya cedera otak, mungkin disebabkan oleh
kerusakan pada formasio retikularis (hilangnya pengaruh asenden) di dalam jalur retikuler
asenden.

Jaras Motorik dan Sensorik


1. Motorik

Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan
diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak, diantaranya yaitu area motorik di korteks,
ganglia basalis, dan cerebellum. Jaras untuk sistem motorik ada dua, yaitu traktus piramidal
dan ekstrapiramidal :

A. Traktus piramidal s. Traktus Corticospinalis

Merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus precentralis (area 4 Broadmann),
yang disebut juga korteks motorik primer. Impuls motorik dari pusat motorik disalurkan
melalui traktus piramidal berakhir pada cornu aanterior medulla spinalis.

Pusat jaras Motorik

• Neuron Motorik Atas

Semua serabut saraf turun yang berasal dari sel pyramid cortex cerebri (Pusat Supraspinal).
Meliputi :

o Ganglia basalis à tractus corticostriata

o Di-encephalonà tractus cortico-diencephalon

o Batang otakà cortico bulbaris


Motorik atas terletak pada cortex cerebri, neuron yang ada dicortex cerebri sebagai Neuron
orde pertama (sel pyramidalis). Axo neuron pertama turun melalui corona radiata  masuk
crus posterior capsula interna  mes-encephalon, pons, medulla oblongata dan medulla
spinalis bersinap dengan neuron orde kedua pada cornu anterior subt.grisea medulla spinalis.

Asal Neuron Orde pertama :

o 1/3 berasal dari Area 4 Brodmann (pusat motorik primer) pada gyrus precentralis

o 1/3 berasal dari Area 6 Brodmann (pusat motorik sekunder) pada gyrus precentralis

o 1/3 berasal dari Area 3,2,1 Brodmann (pusat somastesi) pada gyrus postcentralis

2. Sensorik

Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus. Dengan alat
ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam dan luar.
Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi
energi fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf.

Menurut letaknya, reseptor dibagi menjadi:

• Exteroseptor : perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan
raba

• Proprioseptor : perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo.

• Interoseptor : perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti
jantung, lambung, usus, dll.

Menurut tipe atau jenis stimulus, reseptor dibagi menjadi :

• Mekanoreseptor

Kelompok reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan tekanan, memonitor tegangan pada
pembuluh darah, mendeteksi rasa raba atau sentuhan. Letaknya di kulit, otot rangka, persendn
dna organ visceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner (untuk rasa raba ringan), corpus
Merkel dan badan Paccini (untuk sentuhan kasar dan tekanan).

• Thermoreseptor

Reseptor sensoris unuk mendeteksi perubahan suhu. Contohnya : bulbus Krause (untuk suhu
dingin), dan akhiran Ruffini (untuk suhu panas).

• Nociseptor

Reseptor sensorik untuk mendeteksi rasa nyeri dan merespon tekaan yang dihasilkan oleh
adanya kerusakan jaringan akibat trauma fisik maupun kimia. Contoh reseptornya berupa
akhiran saraf bebas (untuk rasa nyeri) dan corpusculum Golgi (untuk tekanan).

• Chemoreseptor

Reseptor sensorik untuk mendeteksi rangsang kimiwa, seperti : bu-bauan yang diterima sel
reseptor olfaktorius dalam hidung, rasa makanan yang diterima oleh sel reseptor pengecap di
lidah, reseptor kimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi oksigen, osmoreseptor
untuk mendeteksi perubahan osmolalitas cairan darah, glucoreseptor di hipotalamus
mendeteksi perubahan kadar gula darah.

• Photoreseptor

Reseptor sensorik untuk mendeteksi perbahan cahaya, dan dilakukan oleh sel photoreceptor
(batang dan kesrucut) di retina mata.

Jaras somatosensorik yang dilalui oleh sistem sensorik adalah sebagai berikut :

A. Untuk rasa permukaan (eksteroseptif) seperti rasa nyeri, raba, tekan, dan suhu :
sinyal diterima reseptor → dibawa ke ganglion spinale → melalui radiks posterior
menuju cornu posterior medulla spinalis → berganti menjadi neuron sensoris ke-2
→ lalu menyilang ke sisi lain medulla spinalis → membentuk jaras yang berjalan
ke atas yaitu traktus spinotalamikus → menuju thalamus di otak → berganti
menjadi neuron sensoris ke-3 → menuju korteks somatosensorik yang berada di
girus postsentralis (lobus parietalis)
B. Untuk rasa dalam (proprioseptif) seperti perasaan sendi, otot dan tendo :
sinyal diterima reseptor → ganglion spinale → radiks posterior medulla spinalis
→ lalu naik sebagai funiculus grasilis dan funiculus cuneatus → berakhir di
nucleus Goll → berganti menjadi neusron sensoris ke-2 → menyilang ke sisi lain
medulla spinalis → menuju thalamus di otak → berganti menjadi neuron sensoris
ke-3 → menuju ke korteks somatosensorik di girus postsentralis (lobus parietalis).

Penyakit saraf sentral :


- Stroke Iskemik, Stroke Hemmoragic
- Meningitis Tuberkulosa, Meningitis Bakterialis
- SOL(Space Occupying Lession) Intrakranial
- Epilepsi
- Trauma Medula Spinalis, Trauma Kapitis
- Alzheimer
- Bell’s palsy
- Cerebral palsy
Penyakit saraf perifer :
- Guillain-Barre Syndrome
- Diabetes
- Carpal tunnel syndrome
- Rheumatoid Arthritis
- Kidney Dysfunction
- Cancer

Anda mungkin juga menyukai