040112817722064
ALPHA 2017
CRANIUM ANATOMI
Cranium merupakan tulang pembentuk kepala yang merupakan bagian dari skeleton axiale dan
disusun oleh ossa craniales. Ossa craniales memiliki ketebalan yang bervariasi, bentuknya tidak
teratur, dan rumit.
Cranium atau tulang tengkorak secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada
orang dewasa. Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung mulai dari permukaan luar adalah
rambut, kulit kepala tulang tengkorak, lapisan meningen dan cairan serebro spinalis.
tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya dari atas norma vertikalis, dari depan atau
norma frontalis, dari belakang atau norma occipitalis dan dari samping atau norma lateralis. Untuk
melihat bagian dalam dari tengkorak biasanya dibuat potongan garis yang melalui bagian bawah
orbita dan bagian atas meatus acusticus eksternus yang disebut Franfurt Plane, yang akan membagi
tengkorak menjadi bagian atas atau calvaria/skull cap dan bagian bawah tengkorak atau skull base.
Arteri dan vena meningea media bercabang kedepan kurang lebih 1 cm di belakang sutura
coronaria. Cabang parietal terbagi dua, kedepan dan kebelakang pada sisi dalam dari os.parietal,
cabang-cabang kecil ke frontal dan occipital.
Sekitar 3,5 cm didepan sutura lambdoidea terdapat foramen parietal yang merupakan tempat
lewatnya vena emisaria.
Cranial base didlihat dari dalam (internal surface )
Dasar tengkorak dibagi menjadi beberapa fossa yaitu fossa anterior, fossa
media dan fossa pasterior. Dari aspek ini tampak jelas cetakan dari otak. Pada dasar tengkorak
durameter melekat erat dan masuk kedalam foramen-foramen.
- Bagian orbita os.frontal, merupakan bagian terbesar dariu fossa anterior, pada bagian depan
medial terdapat sinus frontalis, bagian belakang berbatasan langsung dengan lesser wing of
sphenoid bone.
- Os.sphenoid, terdiri dari greater dan lesser wing yang menyatu pada sisi lateral
fisura orbitalis superior
Fossa media dasar tengkorak :
- Lebih dalam dibandingkan dengan fossa anterior
- Pada bagian sentral terdapat carnalis optikus tempat lewatnya nervus optikus,
arteri ophtal milk dan meningens.
- Pada bagian depan terdapat sella tursica yang merupakan tempat hipofisis.
- Pada sisinya terdapat fissura orbitalis superior, bagian tengah lebih lebar berisi n.opticus,
v.ophtalmicus, n.occulomotor, n.trochleas dan beberapa pembuluh darah kecil.
- Foramen rotundum yang berjalan kearah depan menuju fossa pterigo palatina
dan berisi maksilaris (V 2).
- Foramen ovale, berjalan kearah bawah menuju fossa infra temporal dan berisi
n.mandibulla (V 3).
- Foramen spinosum, terletak posterolateral dari foramen ovale dan berisi arteri
meningea media.
- Foramen lacerum, terletak postero medial dari foramen ovale dan berisi arteri
carotis interna.
- merupakan fossa yang paling besar dan dalam diantaranya fossa-fossa lainnya
berisi cerebelum, pons dan medulla oblongata.
- Canalis hipoglosusu, terletak lateral dari foramen magnum dan berisi n.hipogrosus.
- Meatus acusticus interna terletak bagian depan dari foramen jugulare dan di bagian atasnya
terdapat canalis fascialis yang merupakan tempat lewatnya n.fascialis.
Tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain dengan
perantaraan sutura. Tulang tengkorak terdiri dari tiga lapisan yaitu tabula eksterna, diploe dan
tabula interna. Pada orang dewasa ketebalan dari tulang tengkorak bervariasi antara tiga milimeter
sampai dengan 1,5 centimeter, dengan bagian yang paling tipis terdapat pada daerah pterion dan
bagian yang paling tebal
pada daerah protuberantia eksterna.
Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu Neurocranium (tulang-tulang yang
membungkus otak otak) dan Viscerocranium (tulang-tulang yang membentuk wajah).
Neurocranium terdiri atas tulang-tulang pipih yang berhubungan satu dengan yang lain.
Pertemuan antara sutura coronal dan sutura sagital dinamakan bregma, yang pada anak-anak masih
berbentuk celah yang dinamakan fontanel anterior. sedangkan pertemuan antara sutura sagital dan
sutura lambdoid dinamakan lambda yang diambil dari Yunani Z, pada anak-anak daerah ini
dinamakan fontanel posterior.
Pada tulang parietal dekat dengan sutura sagital dan sekitar 3,5 centimeter diatas
lambdoidea terdapat foramen parietal yang merupakan tempat berjalannya vena emisaria
3. Os Temporale
4. Os. Sphenoidale
5. Os. Occipitalis
6. Os. Ethmoidalis
Viscerocranium dibentuk oleh :
1. Os. Maksilae
2. Os. Palatinum
3. Os Nasale
4. Os. Lacrimale
5. Os. Zygomatikum
7. Os. Vomer
8. Os. Mandibulare
Anterior view of the skull
Lateral view of the skull
Posterior view of the skull
Inferior view of the skull
PERSARAFAN
2.N.Opticus-Canalis Opticus
5.N.Trigeminus
b.N.Maxillaris-Foramen Rotundum
c.N.Mandibularis-Foramen Ovale
Otak
Otak terletak dalam rongga kranium (tengkorak) berkembang dari sebuah tabung yang
mulanya memperhatikan tiga gejala pembesaran otak awal.
a. Otak depan menjadi hemisfer serebri, korpus striatum, thalamus, serta hipotalamus.
b. Otak tengah, tegmentum, krus serebrium, korpus kuadrigeminus.
c. Otak belakang, menjadi pons varoli, medulla oblongata, dan serebelum.
Serebrum
1. Lobus frontalis, adalah bagian dari serebrum yang terletak di depan sulkus sentralis.
2. Lobus parietalis, terdapat di depan sulkus sentralis dan dibelakang oleh korako-oksipitalis.
3. Lobus temporalis, terdapat dibawah lateral
dari fisura serebralis dan di depan lobus
oksipitalis.
4. Oksipitalis yang mengisi bagian belakang
dari serebrum.
1. Korteks sensoris. Pusat sensasi umum primer suatu hemisfer serebri yang mengurus bagian
badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat atau bagian tubuh bergantung pada
fungsi alat yang bersangkutan. Di samping itu juga korteks sensoris bagian fisura lateralis
menangani bagian tubuh bilateral lebih dominan.
2. Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri merupakan kemampuan otak
manusia dalam bidang intelektual, ingatan, berpikir, rangsangan yang diterima diolah dan
disimpan serta dihubungkan dengan daya yang lain. Bagian anterior lobus temporalis
mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut psikokorteks.
3. Korteks motoris menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi utamanya adalah kontribusi
pada traktur piramidalis yang mengatur bagian tubuh kontralateral.
Korteks pre-frontal terletak pada lobus frontalis berhubungan dengan sikap mental dan
kepribadian.
Fungsi serebrum
1. Mengingat pengalaman yang lalu.
2. Pusat persarafan yang menangani, aktivitas mental, akal, intelegensi, keinginan, dan
memori.
3. Pusat menangis, buang air besar, dan buang air kecil.
Batang otak
Serebelum
Korteks serebelum dibentuk oleh subtansia grisea, terdiri dari tiga lapisan yaitu granular
luar, lapisan purkinye, lapisan granular dalam. Serabut saraf yang masuk dan yang keluar dari
serebrum harus melewati serebelum
Fungsi serebelum
1. Arkhioserebelum (vestibuloserebelum), serabut aferen berasal dari telinga dalam yang
diteruskan oleh nervus VIII (auditorius) untuk keseimbangan dan rangsangan pendengaran
ke otak.
2. Paleaserebelum (spinoserebelum. Sebagai pusat penerima impuls dari reseptor sensasi
umum medula spinalis dan nervus vagus (N. trigeminus) kelopak mata, rahang atas, dan
bawah serta otot pengunyah.
3. Neoserebelum (pontoserebelum). Korteks serebelum menerima informasi tentang
gerakan yang sedang dan yang akan dikerjakan dan mengaturgerakan sisi badan.
Saraf otak
Saraf Simpatis
Saraf ini terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang
belakang melalui serabut – serabut saraf. Sistem simpatis terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Kornu anterior segmen torakalis ke – 1 sampai ke-12 dan segmen lumbalis 1-3 terdapat
nucleus vegetative yang berisi kumpulan – kumpulan sel saraf simpatis. Sel saraf simpatis
ini mempunyai serabut – serabut preganglion yang keluar dari kornu anterior bersama-
sama dengan radiks anterior dan nucleus spinalis. Setelah keluar dari foramen
intervertebralis, serabut – serabut preganglion ini segera memusnahkan diri dari nucleus
spinalis dan masuk ke trunkus simpatikus serabut. Serabut preganglion ini membentuk
sinap terhadap sel – sel simpatis yang ada dalam trunkus simpatikus. Tetapi ada pula
serabut – serabut preganglion setelah berada di dalam trunkus simpatikus terus keluar lagi
dengan terlebih dahulu membentuk sinaps menuju ganglion – ganglion / pleksus
simpatikus.
2. Trunkus simpatikus beserta cabang – cabangnya. Di sebelah kiri dan kanan vertebra
terdapat barisan ganglion saraf simpatikus yang membujur di sepanjang vertebra. Barisan
ganglion – ganglion saraf simpatikus ini disebut trunkus simpatikus. Ganglion – ganglion
ini berisi sel saraf simpatis. Antara ganglion satu dengan ganglion lainnya, atas, bawah,
kiri, kanan, dihubungkan oleh saraf simpatis yang keluar masuk ke dalam ganglion –
ganglion itu. Hali ini menyebabkan sepasang trunkus simpatikus juga menerima serabut –
serabut saraf yang datang dari kornu anterior. Trunkus simpatikus di bagi menjadi 4 bagian
yaitu :
Ganglion lainnya ( simpatis ) berhubungan dengan rangkaian dua ganglion besar, ini
bersama serabutnya membentuk pleksus – pleksus simpatis :
1. Pleksus kardio, terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan cabangnya ke daerah
tersebut dan paru – paru
2. Pleksus seliaka, terletak di sebelah belakang lambung dan mempersarafi organ – organ
dalam rongga abdomen
3. Pleksus mesentrikus ( pleksus higratrikus ), terletak depan sacrum dan mencapai organ
– organ pelvis
Sistem Parasimpatis
Saraf cranial otonom adalah saraf cranial 3, 7, 9, dan 10. Saraf ini merupakan
penghubung, melalui serabut – serabut parasimpatis dalam perjalanan keluar dari otak menuju
organ – organ sebagian dikendalikan oleh serabut – serabut menuju iris. Dan dengan demikian
merangsang gerakan – gerakan saraf ke -3 yaitu saraf okulomotorik.
Saraf simpatis sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral. Saraf
– saraf ini membentuk urat saraf pada alat – alat dalam pelvis dan bersama saraf – saraf
simpatis membentuk pleksus yang mempersarafi kolon rectum dan kandung kemih.
Refleks miksi juga menghilang bila saraf sensorik kandung kemih mengalami
gangguan. System pengendalian ganda ( simpatis dan parasimpatis ). Sebagian kecil organ
dan kelenjar memiliki satu sumber persarafan yaitu simpatis atau parasimpatis. Sebagian besar
organ memiliki persarafan ganda yaitu : menerima beberapa serabut dari saraf otonom sacral
atau cranial. Kelenjar organ dirangsang oleh sekelompok urat saraf ( masing – masing bekerja
berlawanan ).
1. Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis, dan kelenjar
– kelenjar dalam mukosa rongga hidung.
2. Mmepersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung, berpusat di nuclei lakrimalis,
saraf – sarafnya keluar bersama nervus fasialis.
3. Mempersarafi kelenjar ludah ( sublingualis dan submandibularis ), berpusat di nucleus
salivatorius superior, saraf – saraf ini mengikuti nervus VII
4. Mempersarafi parotis yang berpusat di nucleus salivatoris inferior di dalam medulla
oblongata, saraf ini mengikuti nervus IX
5. Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru – paru, gastrointestinum, ginjal,
pancreas, limfa, hepar, dan kelenjar suprarenalis yang berpusat pada nucleus dorsalis
nervus X
6. Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin,
berpusat di sacral II, III, IV.
7. Miksi dan defekasi pada dasarnya adalah suatu reflex yang berpusat di kornu lateralis
medulla spinalis bagian sacral. Bila kandung kemih dan rectum tegang miksi dan defekasi
secara reflex. Pada orang dewasa reflex ini dapat dikendalikan oleh kehendak. Saraf yang
berpengaruh menghambat ini berasal dari korteks di daerah lotus parasentralis yang
berjalan dalam traktus piramidalis.
Anatomi Peredaran Darah Otak
Darah mengangkut zat asam, makanan dan substansi lainnya yang diperlukan bagi fungsi jaringan
hidup yang baik. Kebutuhan otak sangat mendesak dan vital, sehingga aliran darah yang konstan
harus terus dipertahankan. Suplai darah arteri ke otak merupakan suatu jalinan pembuluhpembuluh
darah yang bercabang-cabang, berhubungan erat satu dengan yang lain sehingga dapat menjamin
suplai darah yang adekuat untuk sel. 1) Peredaran Darah Arteri Suplai darah ini dijamin oleh dua
pasang arteri, yaitu arteri vertebralis dan arteri karotis interna, yang bercabang dan
beranastosmosis membentuk circulus willisi. Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari
arteri karotis komunis yang berakhir pada arteri serebri anterior dan arteri serebri medial. Di dekat
akhir arteri karotis interna, dari pembuluh darah ini keluar arteri communicans posterior yang
bersatu kearah kaudal dengan arteri serebri posterior. Arteri serebri anterior saling berhubungan
melalui arteri communicans anterior. Arteri vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia
sisi yang sama. Arteri subklavia kanan merupakan cabang dari arteria inominata,sedangkan arteri
subklavia kiri merupakan cabang langsung dari aorta. Arteri vertebralis memasuki tengkorak
melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Kedua arteri ini bersatu
membentuk arteri basilaris.
Peredaran Darah Vena
Aliran darah vena dari otak terutama ke dalam sinus-sinus duramater, suatu saluran pembuluh
darah yang terdapat di dalam struktur duramater. Sinus-sinus duramater tidak mempunyai katup
dan sebagian besar berbentuk triangular. Sebagian besar vena cortex superfisial mengalir ke dalam
sinus longitudinalis superior yang berada di medial. Dua buah vena cortex yang utama adalah vena
anastomotica magna yang mengalir ke dalam sinus longitudinalis superior dan vena anastomotica
parva yang mengalir ke dalam sinus transversus. Vena-vena serebri profunda memperoleh aliran
darah dari basal ganglia (Wilson, et al., 2002). Gambar 2.4 Circulus Willi
ANATOMI MATA
1. Rongga Orbita
Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk
dinding orbita yaitu: os.lakrimal, os.etmoid, os. sfenoid, os. frontal, os. maksila, os. palatina, os.
zygomaticum.
Palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang
membentuk film air mata di depan kornea. Palpebra mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian
depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.
- Kelenjar seperti: kelenjar sebasea, kelenjar moll, kelenjar zeis, kelenjar Meibom
- Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak
depan
- Sistem ekskresi yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, dan
duktus nasolakrimal
Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang.
Konjungtiva terdiri atas 3 bagian, yaitu:
Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata dibungkus oleh 3
lapisan jaringan, yaitu:
1. Sklera
2. Jaringan uvea (jaringan vaskular) yang terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid.
3. Retina
Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke
otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
Sklera
Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1 milimeter
tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar
sklera.
Pupil dan iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang
masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan
yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh
iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian
yang berwarna pada mata.
Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata
adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina.
Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis.
Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan
menebal.
Lapisan koroid : lapisan tipis di dalam sklera yang berisi pembuluh darah dan suatu bahan
pigmen, tidak menutupi kornea.
Retina atau Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang
disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
Bintik buta : cakram optik yang merupakan bagian fovea dekat hidung, merupakan tempat
percabangan serat saraf dan pembuluh darah ke retina, tidak mengandung sel batang
ataupun kerucut, terletak pada region sekitar 13̊ – 18̊.
Humor aqueous : cairan jernih dan encer yang mengalir di antara lensa dan kornea (mengisi
segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan
oleh prosesus siliaris.
Humor vitreous : gel transparan / cairan kental yang terdiri dari bahan berbentuk serabut,
terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).
Pemasok utama orbita dan bagian-bagiannya berasal dari arteri ophtalmica, yaitu cabang besar
pertama arteri karotis interna bagian intrakranial. Cabang ini berjalan di bawah nervus optikus dan
bersamanya melewati kanalis optikus menuju ke orbita. Cabang intraorbital pertama adalah arteri
sentralis retina, yang memasuki nervus optikus sebesar 8-15 mm di belakang bola mata. Cabang-
cabang lain arteri oftalmika adalah arteri lakrimalis, yang memvaskularisasi glandula lakrimalis
dan kelopak mata atas, cabang-cabang muskularis ke berbagai otot orbita, arteri siliaris posterior
longus dan brevis, arteri palpebra medialis ke kedua kelopak mata, dan arteri supra orbitalis serta
supra troklearis.
Arteri siliaris posterior brevis memvaskularisasi koroid dan bagian nervus optikus. Kedua arteri
siliaris longus memvaskularisasi badan siliar, beranastomosis satu dengan yang lain, dan bersama
arteri siliaris anterior membentuk sirkulus arteriosus major iris. Arteri siliaris anterior berasal dari
cabang-cabang muskularis dan menuju ke muskuli rekti. Arteri ini memvaskularisasi sklera,
episklera, limbus, konjungtiva, serta ikut membentuk sirkulus arteriosus major iris.
Drainase vena-vena di orbita terutama melalui vena oftalmika superior dan inferior, yang juga
menampung darah dari vena verticoasae, vena siliaris anterior, dan vena sentralis retina. Vena
oftalmika berhubungan dengan sinus kavernosus melalui fisura orbitalis superior dan dengan
pleksus venosus pterigoideus melalui fisura orbitalis inferior.
Saraf yang bertangung jawab terhadap mata manusia adalah saraf optikus (Nervus II). Bagian
mata yang mengandung saraf optikus adalah retina. Sedangkan saraf yang menggerakkan otot
bola mata adalah saraf okulomotoris (Nervus III), saraf ini bertanggungjawab terhadap
pergerakan bola mata, membuka kelopak mata, dan mengatur konstraksi pupil mata. Saraf
lainnya yang mempengaruhi fungsi mata adalah saraf lakrimalis yang merangsang dalam
pembentukan air mata oleh kelenjar air mata. Kelenjar Lakrimalis terletak di puncak tepi luar
dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang encer.
HISTOLOGI MATA
1. Tunika fibrosa
– Depan: Kornea
– Belakang: sklera
2. Tunika vaskulosa
– Depan: choroid
3. Tunika neural
4. Lensa mata
Lapisan Fibrosa
1. Sklera
– Ketebalan rata2 0,5 mm
– Tdd jaringan Ikat padat kuat
– Di posterior sklera menebal kira2 sebesar 1mm
– Di regio yg berdekatan dengan choroid: kurang padat dengan serabut kolagen yang
lebih tipis, lebih banyak fibroblas, serat elsatin, dan melanosit
– Tdd 5 lapisan:
Tunika vaskulosa
1. Choroid
2. Badan Siliar
– Merupakan suatu cincin tebal jaringan yang terdapat di dalam bagian anterior
sklera
3. Iris
– Pada permukan yang menghadap kamera okuli anterior dilapisi sel stroma tidak
beraturan
– Lapisan pleksiform dalam: dibentuk oleh sinaps antara sel bipolar, sel amakrin dan
sel ganglion
– Membran limitans interna: membran basalis sel Muller yg memisahkan retina dari
korpus vitreum
– Fovea sentralis atau bintik kuning: bagianretina yang tipis sehingga membentuk
cekungan. Karna lapisan ini hanya terdiri dari sel kerucut saja. Cekungann yang
lain papil n.optikus (tempat keluarnya n.optikus dari bola mata). Cekungan yang
terakhir bintik buta
Palpebra
• Kulit
– Di ujung palpebra lebih padat & punya papil dermis lebih tinggi
– Di belakang & di antara folikel2 bulu mata ada kelenjar apokrin yang muara nya
pada folikel bulu mata kelenjar moll
– Berkas2 serat otot berada di belakang saluran keluar kelenjar meibom (muskulus
siliaris riolani)
• Tarsus jarigan fibrosa yang menjadi kerangka kelopak mata yang terdapat di tengah
palpebra
Rapd adalah gejala medis yang di dapatkan saat pemeriksaan swinging flashlight test yang mana
pupil kurang berkontriksi apabila cahaya diayun(swing)dari mata normal ke mata tidak normal .
Uji RAPD ini untuk mengetahui apaka serabut aferen penglihatan berfungsi baik dengan melihat
reaksi pupil langsung atau tidak langsung pada kedua mata .
Jalur aferen(merah)
Implus saraf yang menghantar dari pupil ke otak
sepanjang nervus optikus apabila cahaya disinari
pada mata
Grade
+1 :Melemanya awal penyempitan pupil yag dilanjutkan dengan pelebaran
+2 :Pupil tidak penyempit lalu dilanjutkan dengan pelebaran
+3 : Dilatasi pupil secara langsung
+4 : Tidak bereaksi terhadap cahaya –Amaurotic pupil
Kondisi yang berhubungan dengan RAPD
A) Unilateral optic nerve disease
i. Anterior ischemic optic neorophaty
ii. Arterictic (Giant Cell Arteritis) and Non Arteritic
iii. Optic neuritis
iv. Commpressive optic neuropaty:
Optic nerve tumor
Traumatic optic neuropaty
Asymmetric glaucoma
Homonymous hemianopsia
B) Retinal Condition
Central retinal arterial occlusiom
Branch retinal arterial occlusion
Ischemic central retinal vein occlusionZZ
Retinal detachment,greater RAPD if involving macula.