Anda di halaman 1dari 17

OS MANDIBULA

KELOMPOK 3
Nama Kelompok :
M Zaki Azhari
M Maulana Ishaq
Rizaldy Ramadhan
Dine Nurfadilah
Putri Sri Rahayu
Tyara Salsabila
Pengertian
Os.Mandibula
Tulang mandibula atau dikenal juga dengan tulang rahang bawah, tulang muka paling
besar dan paling kuat merupakan satu-satunya tulang yang ada di tengkorak yang dapat
bergerak. Karena tulang mandibula dapat ditekan dan diangkat saat kita membuka mulut
dan menutup mulut, dapat ditarik ke belakang, dapat ditonjolkan, hingga dapat sedikit
digoyangkan ke kiri menuju ke kanan atau sebaliknya.
Pergerakan pada tulang mandibula biasanya terjadi saat kita mengunyah, membuka
atau menutup mulut, dan berbicara.
Umumnya, tulang mandibula tersusun atas dua belahan tulang yang memiliki sendi di
sebelah anterior pada simpisis mental. Bergabungnya kedua belahan tulang mandibula
terjadi saat kita memasuki umur dua tahun membentuk korpus yang letaknya horisontal
dengan bentuk yang mirip seperti tapal kuda, menjorok kearah muka, dan memiliki dua
buah cabang yang menjorok kearah atas dari ujung posterior korpus.
Anatomi pada Os. Mandibula
Proyeksi pada Os. Mandibula
Proyeksi PA Axial dan PA
Posisi Pasien :
■ Pasien diposisikan prone (tengkurap) atau erect (berdiri).
■ Tempatkan lengan pada posisi yang nyaman dan atur bahu, sehingga berada pada bidang
trasversal yang sama.
Posisi Objek :
■ Letakan kepala dimana dahi dan hidung pasien menempel pada bidang film.Untuk
mendapatkan ramus mandibula, pusatkan ujung hidung berada pada pertengahan bidang film.
■ MSP kepala tegak lurus pada bidang film.
■ Pastikan tidak terjadi pergerakan atau perputaran pada objek kepala.
CR dan CP Untuk Proyeksi PA : CR tegak lurus bidang film dengan CP di pertengahan antara
kedua bibir ( general survey / ramus mandibula).
CR dan CP Untuk Proyeksi PA AXIAL : CR diarahkan 20 –25 derajat cranially dengan CP
menembus ujung hidung ( untuk condylus mandibula).
Marker : R/L
FFD : 100cm
Kriteria Gambar :
■ Kedua ramus dan bodi mandibula terproyeksi simetris atau sama.
■ Keseluruhan bagian mandibula terproyeksi tidak terpotong.
■ Pada proyeksi PA Axial kedua condyles mandibular terproyeksi dengan jelas.
■ Tampak kolimasi sesuai objek yang diperiksa.
■ Tampak marker R/L dibagian tepi film radiografi.
Proyeksi Axiolateral
Posisi Pasien  :
■ Pasien diposisikan prone (tengkurap) atau erect (berdiri).
■ Rotasikan MSP kepala dalam keadaan oblique.
■ Tempatkan lengan pada posisi yang nyaman dan atur bahu, sehingga berada pada bidang
trasversal yang sama. 
Posisi Objek :
■ Kepala diatur true lateral, Bagian pipi pasien ditempatkan pada bagian tengah kaset
(melintang).
■ Atur agar bagian objek 1,2 cm anterior dan 2,5 cm inferior dari MAE diletakkan
dipertengahan kaset.
Central Ray : Disudutkan 25 derajat cranially
Central Point : 1,2 cm anterior dan 2,5 cm inferior dari MAE
Marker : R/L
FFD : 100cm
Kriteria Gambar :
■ Ramus mandibular kanan dan kiri tidak overlapping.
■ Tampak condilus mandibular dan tampak angullus mandibular.
■ Tampak kolimasi sesuai objek yang diperiksa.
■ Tampak marker R/L dibagian tepi film radiografi.
Proyeksi AP Axial
Posisi Pasien :
■ Pasien diposisikan erect (berdiri) atau supine (tiduran).
■ Menghindarkan benda-benda yang mempengaruhi radiograf.
Posisi Obyek :
■ Tempatkan bagian posterior kepala pada kaset.
■ Tekan dagu sampai OML kaset atau IOML kaset dengan menambah sudut 7˚.
■ Atur MSP kepala Mid line (pastikan tidak ada rotasi ataupun kemiringan kepala).
CR : sudut sinar 35 – 40 caudad
CP : pada glabela, pada pertengahan antara MAE dengan angles of mandibula.
FFD : 100 cm
Kriteria Gambar :
■ Tampak condyloid prosesses of mandibular.
■ Tampak temporomandibular fossae.
■ Condyloid prosesses terlihat simetris.
Proyeksi Submentovertex (SMV)
Posisi Pasien :
■ Pasien diposisikan erect (berdiri) atau supine (tiduran).
■ Menghindarkan benda-benda yang mempengaruhi radiograf.
Posisi Obyek :
■ Leher dihiperekstensikan sampai IOML sejajar kaset.
■ Istirahatkan kepala pasien pada vertex.
■ Atur MSP kepala Mid line (pastikan tidak ada rotasi ataupun kemiringan kepala).
CR : Tegak lurus arah sinar IOML.
CP : pada pertengahan antara angles of mandibula pada level 1,5 inchi atau 4 cm inferior simpisis mandibula.
FFD : 100 cm
Kriteri Gambar :
■ Tampak mandibula coronoid.
■ Tampak condyloid prosesus dan sphenoida sinus.
■ Tampak coronoid prosesus dan maxillary sinus.
■ Tampak dens dan os occipital
Proyeksi Panoramik
Patologi : Untuk melihat gambaran mandibular dan TMJ
Posisi Pasien :
 Lepas semua benda yang berbahan logam, plastic dari daerah leher dan kepala yang
dapat menimbulkan artefak
 Beritahu pasien bagaimana untuk memutar tabung tube dan IR pada saat ekspos
Posisi Objek :
■ Badan harus tegak
■ Atur IOMl sejajar, agar occlusal plane membentuk ˂ 10˚ dari belakang
■ Atur MSP pada pertengahan kaset vertical
■ Instruksikan pasien agar bibir bersama lidah lebih keatas tujuannya untuk mendorong
gigi keatas (gigi tidak rapat)
CR : 10˚ cranial
CP : Pertengahan kaset vertical
IR : 23×30 cm
Kriteria Radiograf :
 Tampak mandibular dan TMJ
 Tampak sinus mandibular dan nasal fossae
 Tampak dental
 Gambaran tidak superposisi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai