FAKULTAS KEDOKTERAN
LAPORAN KASUS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MEI 2015
OLEH:
NOR FARHANA BT OMAR
C11109870
ADVISOR:
dr. WIRA
dr. PADLAN
SUPERVISOR:
dr. ZULFAN OKTASATRIA Sp.OT
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU ORTOPEDIK DAN TRAUMATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
LEMBAR PENGESAHAN
NIM
C 111 09 870
Laporan Kasus
telah menyelesaikan tugas referat dengan judul tersebut dalam rangka kepaniteraan
klinik pada bagian Ortopedik dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin
Makassar, Mei 2015
Konsulen
Pembimbing
Pembimbing
dr. Wira
dr. Padlan
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Harianti
Umur
: 42 tahun
II.
ANAMNESIS
Keluhan utama
Anamnesis
III.
dominan
Riwayat pingsan (-), mual (-), muntah (-)
PEMERIKSAAN FISIK
PRIMARY SURVEY
Airway
: paten, obstruksi (-)
Breathing
: RR= 18x/menit, simetris, spontan, tipe
thorakoabdominal
Circulation : BP= 100/70 mmHg, P= 88x/menit regular dan kuat
angkat
Disability
SECONDARY SURVEY
Inspection
Palpation
ROM
normal dan gerak aktif dan pasif dari wrist joint terbatas karena nyeri
NVD
HASIL LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
RBC
HGB
HCT
PLT
WBC
BT
CT
HbsAg
II.
GAMBARAN KLINIS
Regio Antebrachii Dextra
Tampak Anterior
Tampak Medial
Tampak Lateral
HASIL
4.75
11.9
39.0
347
17.8
300
730
Non-reactive
V.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
X-ray Antebrachi Dextra AP/Lateral view
VI.
RESUME
Perempuan, 42 tahun dengan nyeri pergelangan tangan kanan akibat
elbow joint dalam batas normal dan gerak aktif dan pasif dari wrist
ulna dextra.
Hasil laboratorium dalam batas normal.
VII.
DIAGNOSIS
Fraktur tertutup distal radius dextra
Fraktur tertutup proc. Styloid ulna dextra
VIII.
PENATALAKSANAAN
IVFD
Analgetik
Pasang volar slab below elbow at right upper extremity and arm
sling
DISKUSI
FRAKTUR RADIUS DAN ULNA
I. PENDAHULUAN
yang
dapat
berupa
pemukulan,
penghancuran,
penekukan,
Fraktur lengan bawah merupakan cedera yang sering terjadi karena jatuh
atau trauma langsung. 26% dari fraktur mengenai kedua tulang dari lengan bawah
dan pada anak yang lebih muda dari 15 tahun.(2)
Penanganan cedera ini bergantung pada beberapa faktor. Hal ini termasuk
umur pasien, kualitas tulang, kesehatan fisiologi, pola cedera spesifik, cedera
asosiasi, dan ketergantungan fisik.(2)
Ada 4 macam tipe utama dari fraktur lengan bawah: (a)fraktur terisolasi dari
radius atau ulna (b) fraktur dari radius dengan dislokasi sendi distal radioulnar
(DRUJ) (Fraktur Galeazzi) (c)fraktur ulna dengan dislokasi kepala radius (Fraktur
Montegia) (d) fraktur kedua tulang lengan bawah. Penanganan dari fraktur lengan
bawah kebanyakan, kecuali fraktur diafisis ulnar terisolasi adalah operasi.(2)
II. EPIDEMIOLOGI DAN KLASIFIKASI
Fraktur lengan bawah paling sering pada laki-laki daripada perempuan;
insidesi tertinggi pada laki-laki yaitu pada kecelakaan sepeda motor, cedera saat
olahraga, atau jatuh dari ketinggian.(3)
Perbandingan dari fraktur terbuka lebih banyak di lengan bawah daripada
fraktur tertutup pada tulang lain kecuali pada tibia.
The Epidemiology of Forearm Fractures
Proportion of all fractures
0.9%
Average age
40.1 years
Male/female
73/27
Incidence
11.7/105/year
Open fractures
11.7%
Most common causes
Fall
28.3%
Direct blow/assault
21.6%
Sport
18.3%
Motor vehicle accident
13.3%
OTA(AO) classification
Type A
86.4%
Type B
11.9%
Type C
1.7%
Gambar 2.Klasifikasi dari fraktur kombinasi dari diafisis dari radius dan ulna(5)
III. ANATOMI
Radius dan ulna dapat dikonsepkan seperti dua benda kerucut yang
berhubungan satu dengan yang lainnya, hal itulah yang menyebabkan terjadinya
pergerakan pronasi dan supinasi dengan radius berputar di sekitar ulna.(5)
Lengan bawah sangatlah kompleks dengan dua tulang yang bergerak secara
parallel, dengan fungsi esensial sebagai sendi radioulnar proksimal dan distal.Ada
beberapa otot yang berorigo pada lengan bawah dan berinsersi pada tangan dan
memberikan fungsi tangan. Hal ini sangatlah penting apabila terjadi fraktur
lengan bawah untuk mengembalikan fungsi rotasi, pergerakan dari sendi
pergelangan tangan dan sendi siku.(2)
1. Ulna
- Di bagian proksimal, ulna terdiri dari 2 prosesus, olecranon dan
-
2. Radius
- Di bagian proksimal, radius terdiri dari kepala radius dengan fovea
sentral, collum, dan tuberositas radial proksimal (untuk insersi dari
-
tendon bisep.
Radius memiliki gradual bend (konveks di lateral) dan semakin
besar di bagian distal; restorasi dari radius (yang panjang) adalah hal
2. Artrologi: bagian proksimal termasuk sendi siku dan bagian distal adalah
sendi pergelangan tangan(7)
1.
Artikulasi radioulnar distal (paling stabil pada posisi supinasi)
2.
Sendi radiokarpal
- Sendi ini berbentuk elips dan pada bagian distal radius berbatasan
-
untuk fleksi.
Ditutupi oleh kapsul, dengan ligamennya yang befungsi untuk
menjaga stabilitas.
Ligamen dari sendi ini adalah ligament volar dan dorsal radiokarpal
3.
4. Nervus
Anatomi: nervus dari lengan atas bersambung ke lengan bawah.
Nervus radialis
- Nervus ini terletak di bagian anterior dari epikondilus lateralis
- Nervus ini berjalan diantara brachialis dan brachioradialis dan
-
profunda (FDP).
Nervus medianus bercabang pada semua otot fleksor
superfisialis dari lengan bawah kecuali fleksor karpi ulnaris
(FCU).
AIN, yang berjalan diantara fleksor polisis longus (FPL) and
FDP, menginervasi semua fleksor profunda kecuali setengah
diinervasinya
Berjalan diantara FCU dan FDP, menginervasi setengah ulnar
dari otot ini
5. Vaskuler(7)
1. Arteri Radialis
- Arteri ini berjalan pada pronator teres dan pada bagian profunda ada
di brachioradialis.
- Arteri ini melanjutkan pada pergelangan tangan diantara otot FCR.
- Cabang lengan bawah termasuk radial rekuren dan cabang muscular.
2. Arteri Ulnaris
- Arteri ini terletak pada bagian proksimal dari fleksor superfisialis
-
dan FDS
Cabang lengan bawah termasuk anterior dan posterior ulnar rekuren, interoseus
(dengan cabang anterior dan posterior) dan beberapa otot dan memberikan nutrisi
pada arteri
IV.
MEKANISME TRAUMA
Fraktur terbuka dari lengan
bawah
mungkin
saja
menghasilkan
V.
VI.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
VII.
TATA LAKSANA
Penilaian Fraktur(9)
Pada catatan AO (19801996) 1014% dari semua fraktur terjadi pada
lengan bawah.Karena hubungan dari radius dan ulna sangatlah penting untuk
pergerakan dari sendi pergelangan tangan dan siku, tata laksana pada orang
dewasa adalah operasi.
1.1 Tujuan Terapi(9)
Mengembalikan panjang, garis aksial, dan rotasi sehingga fungsi pronasi
diinginkan.
1.2 Konsiderasi Umum(9)
Indikasi Operasi:
Fraktur kombinasi radius dan ulna
Pergeseran tulang, fraktur terisolaso pada tulang (deformitas rotasi).
Fraktur
yang
sederhana,
tanpa
pergeseran
mungkin
merupakan
Terapi Awal(10)
A. Fraktur tanpa pergeseran
Fraktur tanpa pergeseran dari radius dan ulna jarang terjadi pada orang
dewasa.Terapi terdiri dari imobilisasi dengan long arm cart dengan
pergelangan tangan ekstensi, lengan bawah posisi netral dan siku fleksi 90.
B. Fraktur dengan Pergeseran
Fraktur dengan pergeseran dari radius dan ulna seharusnya displin dan
pasien dianjurkan untuk operasi dalam kurun waktu 24-48 jam pertama.Jika
pasien memiliki kompromais neurologis dan vaskuler, reduksi tertutup dapat
dilakukan.Namun jika tidak memungkinkan dianjurkan untuk reduksi terbuka.
Follow-up(10)
A. Fraktur tanpa Pergeseran
Pasien seharusnya control ke dokter 1 minggu setelah cedera, dan
mengulang foto radiologi AP/Lat dengan tangan yang sedang dipasangi
casting. Jika alignment sudah baik, pasien diharuskan untuk datang tiap
minggu dan melakukan foto radiologi control selama 1 bulan dan kemudian
setiap 2 minggu sampai sembuh (biasanya 12-16 minggu).Follow-up raiologi
selalu dibandingkan dengan foto radiologi sebelumnya.Fisioterapi biasanya
dibutuhkan untuk melatih lengan bawah yang sudah lama di imobilisasi.
B. Fraktur dengan Pergeseran
Reduksi tertutup mungkin pilihan yang tepat, namun dapat memberikan
hasil yang kurang memuaskan.Penangana operasi merupakan indikasi semua
fraktur dengan pergeseran. Eksternal fiksasi sering digunakan pada beberapa
kasus dan operasi alternative adalah intenal fiksasi seperti fiksasi dengan
menggunakan plat atau fiksasi dengan menggunakan nail intrameduler.
VIII.
KOMPLIKASI(11)
Segera
Cedera Saraf. Cedera saraf yang disebabkan karena fraktur sangat jarang
terjadi, tetapi cedera saraf dapat disebabkan oleh dokter bedah. Paparan dari
radius pada 1/3 proksimal sangat beresiko untuk merusak nervus posterior
interosseus (PIN) yang ditutupi oleh bagian superfisial dari muskulus
supinator. Fragmen proksimal dari radius mungkin dapat berotasi sehingga
nervus mungkin yang berada disitu terkena. Teknik operasi sangat penting;
yang paling aman adalah Henry approach.
Cedera vaskuler. Cedera pada arteri radial atau ulnar sering menjadi masalah,
sebagai sirkulasi kolateral.
Sindrom Kompartemen.Fraktur dan operasi dari tulang-tulang antebrachii
selalu menyebabkan pembngkakan dari jaringan lunak dengan resiko
timbulnya sindrom kompartemen. Ancamannya semakin sering terjadi, dan
mendiagnosis hal ini sangat sulit, jika lengan bawah tergulung perban. Pulsasi
arteri distal bukan penanda awal sindrom kompartemen.Diagnosa dini lah
pasien sindrom kompartemen pada saat pasien mengeluhkan rasa nyeri.
Lambat
Delayed union and non-union. Kebanyakan fraktur radius dan ulna sembuh
selama 8-12 minggu; fraktur dengan energy tinggi dan fraktur terbuka
merupakan yang paling sedikit bisa menyatu. Delayed union dari satu atau
tulang lain (biasanya ulna) sangatlah jarang terjadi; imobilisasi mungkin dapat
DAFTAR PUSTAKA
1. Buchols Robert W, et all. Rockwood and Greens Fractures in Adult. 7th Edition.
USA: Lippincott Wittiams & Witkins. 2010.