Oleh:
Nonce Kogoya
Fakultas Kedokteran
Universitas Cendrawasi
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipresentasikan, diterima dan disetujui oleh penguji Laporan Kasus dengan Judul:
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Menyetujui Dosen
Penguji/Pembimbing
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI LAPORAN KASUS
Tgl Presentasi :
Tanda tangan
Kelengkapan data:
2
Kepustakaan
Analisa data:
3 Logika kejadian
Hubungan kejadian dengan teori
Penyampaian data:
4 Cara penulisan
Cara berbicara dan audiovisual
Cara diskusi:
5
Aktif/mampu menjawab pertanyaan secara logis
6 Kesimpulan dan saran (harus berkaitan dengan diskusi)
7 Daftar Pustaka
8 Total Angka
9 Rata-rata
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang.Ini akibat dari adanya retakan, akibat
terjatuh atau pecahnya lapisan kortex sehingga tulang terenggang baik secara komplet dan ada pergeseran
dari fragmen tulang.Jika kulit diatas fraktur masih utuh maka disebut fraktur tertutup, jika kulit terhubung
dengan dunia luar maka disebut fraktur terbuka, hati-hati terhadap kontaminasi dan infeksi.(1)
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan, yang dapat berupa
pemukulan, penghancuran, penekukan, pemuntiran, atau penarikan.Fraktur dapat disebabkan trauma
langsung atau tidak langsung.Trauma langsung berarti benturan pada tulang dan mengakibatkan fraktur di
tempat itu.Trauma tidak langsung bila titik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan.
Lengan bawah manusia memiliki peranan penting dalam fungsi ekstremitas atas, yang
menyediakan penempatan tangan dalam ruang sehingga membantu untuk menyediakan fungsi unik dari
mobilitas ekstremitas atas.Kehadiran proksimal dan distal sendi radioulnar menyebabkan pergerakan
pronasi dan supinasi, dan beberapa pergerakan yang penting pada kehidupan kita di kehidupan sehari-
hari.Lebih dari itu, lengan bawah yang juga sebagai origo dari otot berinsersi pada tangan. Fraktur yang
melibatkan tulang lengan bawah ini tidak ditemui masalah yang unik dengan fraktur pada tulang panjang
lainnya dan mungkin dapat secara signifikan mempengaruhi fungsi dari ekstremitas atas.
Reduksi anatomis dan fiksasi internal dari fraktur lengan bawah dapat memfasilitasi pemulihan
fungsi dan kini menjadi standar terapi dari fraktur pada diafisis lengan bawah. Hal tersebut didukung oleh
hasil yang baik dari pemasangan plat fiksasi rigid dari banyak penelitian. Plat kompresi dinamik
digunakan pada masa lalu. Dalam upaya mempertahankan vaskularisasi tulang, plat baru dengan
keterbatasan kontak antara plat dengan tulang telah dibuat. Sebuah konsep skup kunci yang baru juga
telah diperkenalkan untuk fiksasi plat dari fraktur lengan bawah.
Fraktur lengan bawah merupakan cedera yang sering terjadi karena jatuh atau trauma langsung.
26% dari fraktur mengenai kedua tulang dari lengan bawah dan pada anak yang lebih muda dari 15 tahun.
Penanganan cedera ini bergantung pada beberapa faktor. Hal ini termasuk umur pasien, kualitas
tulang, kesehatan fisiologi, pola cedera spesifik, cedera asosiasi, dan ketergantungan fisik.
Ada 4 macam tipe utama dari fraktur lengan bawah: (a)fraktur terisolasi dari radius atau ulna (b)
fraktur dari radius dengan dislokasi sendi distal radioulnar (DRUJ) (Fraktur Galeazzi) (c)fraktur ulna
dengan dislokasi kepala radius (Fraktur Montegia) (d) fraktur kedua tulang lengan bawah. Penanganan
dari fraktur lengan bawah kebanyakan, kecuali fraktur diafisis ulnar terisolasi adalah operasi
I. EPIDEMIOLOGI DAN KLASIFIKASI
Fraktur lengan bawah paling sering pada laki-laki daripada perempuan; insidesi tertinggi pada
laki-laki yaitu pada kecelakaan sepeda motor, cedera saat olahraga, atau jatuh dari ketinggian.(3)
Perbandingan dari fraktur terbuka lebih banyak di lengan bawah daripada fraktur tertutup pada tulang lain
kecuali pada tibia
The Epidemiology of Forearm Fractures
Proportion of all fractures 0.9%
Average age 40.1 years
Male/female 73/27
Incidence 11.7/105/year
Open fractures 11.7%
Most common causes
Fall 28.3%
Direct blow/assault 21.6%
Sport 18.3%
Motor vehicle accident 13.3%
OTA(AO) classification
Type A 86.4%
Type B 11.9%
Type C 1.7%
II. ANATOMI
Radius dan ulna dapat dikonsepkan seperti dua benda kerucut yang
berhubungan satu dengan yang lainnya, hal itulah yang menyebabkan
terjadinya
pergerakan pronasi dan supinasi dengan radius berputar di sekitar ulna.(5)
Lengan bawah sangatlah kompleks dengan dua tulang yang bergerak
secara parallel, dengan fungsi esensial sebagai sendi radioulnar proksimal dan
distal.Ada beberapa otot yang berorigo pada lengan bawah dan berinsersi pada
tangan dan memberikan fungsi tangan. Hal ini sangatlah penting apabila
terjadi fraktur lengan bawah untuk mengembalikan fungsi rotasi, pergerakan
dari sendi pergelangan tangan dan sendi siku.(2)
Gambar 4.Konsep 2 kerucut pada radius dan ulna
1. Osteologi: termasuk radius dan ulna yang berartikulasi dengan humerus (terutama ulna) dan
karpal (terutama radius)
❖ Nervus Medianus
- Nervus ini berjalan dari medial dari arteri brachialis pada siku
dan superfisial dari otot brachialis.
- Pada lengan bawah, nervus medianus bercabang pada dua
otot yaitu dari pronator teres dan kemudian berjalandiantara
otot fleksor digitorum superfisialis (FDS) dan fleksor
digitorum
profunda (FDP).
- Nervus medianus bercabang pada semua otot fleksor
superfisialis dari lengan bawah kecuali fleksor karpi
ulnaris
(FCU).
- AIN, yang berjalan diantara fleksor polisis longus (FPL) and
FDP, menginervasi semua fleksor profunda kecuali
setengah FDP adalah ulna.
❖ Nervus Ulnaris
- Masuk di lengan bawah dan terletak diantara FCU yang
diinervasinya
- Berjalan diantara FCU dan FDP, menginervasi setengah
ulnar dari otot ini
5. Vaskuler(7)
1. Arteri Radialis
- Arteri ini berjalan pada pronator teres dan pada bagian profunda adadi
brachioradialis.
- Arteri ini melanjutkan pada pergelangan tangan diantara otot FCR.
- Cabang lengan bawah termasuk radial rekuren dan cabang muscular.
2. Arteri Ulnaris
- Arteri ini terletak pada bagian proksimal dari fleksor superfisialis(diantara FDS
dan FDP)
- Pada bagian distal, arteriada pada FDP, diantara tendon dari FCU dan FDS
Cabang lengan bawah termasuk anterior dan posterior ulnar rekuren,
interoseus (dengan cabang anterior dan posterior) dan beberapa otot dan
memberikan nutrisi pada arteri
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. Y
Usia : 21 tahun
Alamat : Tolai
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Buruh
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien masuk dengan keluhan nyeri pada tangan kiri yang dialami
sekitar 6 hari yang lalu akibat terjatuh dari tangga dengan posisi tangan terlipat. Saat kejadian
pasien terpeleset dan terjatuh ke arah kiri dengan posisi tangan kiri terlipat dan terbentur pada
tangga.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengaku belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada di keluarga yang menderita kejadian yang sama. Riwayat
penyakit hipertensi, kencing manis, asma, dan keganasan dianggota keluarga (-).
Riwayat pengobatan : Pasien tidak pernah berobat dengan cara diurut oleh dukun.
Pemeriksaan fisik :
– Tanda-tanda vital :
– Nadi : 84 x/menit
– Pernapasan : 20 x/menit
– Suhu : 36,5oc
Status generalis :
– Kepala : Normocephal, rambut hitam, dengan distribusi merata, tidak terdapat jejas
maupun benjolan
– Mata : Bentuk normal, simetris, pupil bulat dan isokor, konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung (+/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+).
– Hidung : Bentuk normal, tidak ada deformitas, septum deviasi (-), konka hipertrofi
(-/-), tidak hiperemis, sekret (-/-).
Inspeksi : gerak napas kanan dan kiri simetris, retraksi sela iga (-/-), jejas (-), oedem (-),
hematom (-), deformitas (-).
Palpasi: vocal fremitus simetris kiri dan kanan, nyeri tekan (-/-)
Auskultasi: suara napas vesikuler kanan dan kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)–Jantung
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Ekstremitas bawah
Laboratorium
– Eritrosit : 4,73 6 3
(10 /mm )
– Hb : 13,2 (g/dl)
– Leukosit : 7,3 3 3
(10 /mm )
: 40,5 (40-51 %)
– Hematokrit
6 3
: 216 (10 /mm )
– Trombosit
Pemeriksaan Penunjang
BAB IV
PEMBAHASAN
Fraktur radius-ulna tertutup adalah terputusnya hubungan tulang radius dan ulna yang
disebabkan oleh cedera pada lengan bawah, baik trauma langsung maupun trauma tidak
langsung.
Dasar diagnosis pada kasus ini adalah Closed Fracture 1/3 medial radius-ulna karena pada
anamnesis. Dari pemeriksaan fisik pada regio antebrachii sinistra tampak deformitas (+),
edema (+), dan warna kulit sama dengan daerah sekitar. Disertai Nyeri tekan (+), krepitasi
(+), ROM aktif-pasif terbatas akibat nyeri.
Prinsip menangani fraktur
mengembalikan posisi patahan tulang ke posisi semula (reposisi)
mempertahankan posisi itu selama masapeny embuhan patahtulang
(imobilisasi).
Pada kasus ini dilakukan reposisi secara operatif diikuti dengan fiksasi interna. Cara ini disebut juga
sebagai reduksi terbuka fiksasi interna (Open Reduction Internal Fixation, ORIF)
Prognosis
– Ad Vitam: ad bonam
– Ad Fungsionam: ad bonam
– Ad Sanationam: ad bonam
BAB V
KESIMPULAN
Fraktur Ulna Dextra adalah hilangnya kontinuitas tulang , tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisial baik yang bersifat total maupun parsial pada tulang Ulna Dextra.
Etiologi fraktur Ulna Dextra umumnya merupakan akibat trauma. Selain dapat
menimbulkan patah tulang (fraktur), trauma juga dapat mengenai jaringan lunak sekitar tulang tersebut.
Mekanisme trauma sangat penting dalam mengetahui luas dan tingkat kerusakan jaringan tulang serta
jaringan lunak sekitarnya. Diagnosis fraktur Ulna Dextra dapat dibuat berdasarkan anamnesis yang baik,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologis.
Penatalaksanaan penderita fraktur Ulna Dextra harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk
mencegah komplikasi segera, dini, dan lambat.
DAFTAR PUSTAKA
–Rasyad C, 2003. Pengantar Ilmu Badah Ortopedi. Bintang lamumpatue. Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanudin. Makassar.
–Maharta Adi Restu Gde, dkk. 2013. Manajemen fraktur pada trauma muskuluskeletal.
FK udayana.
–Sjamsuhidayat R dan Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 3. EGC: Jakarta
–Rasjad, C. Trauma Pada Tulang dalam : Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi Ketiga. Penerbit Yarsif
Watampone. Jakarta. 2007. Hal 374-377.
–Fraktur Radius Ulna. Diunduh dari: http://www.artikelkedokteran.com/838/fraktur-
radius-ulna.html
–Fracture assesment and surgical strategy – illustrative case. Diunduh dari :
https://www2.aofoundation.org/wps/portal/Distal radius - Reduction & Fixation - Bridge
plating - AO Surgery Reference.html.
Aaron N., Michael D.M., et.al., 2011. Distal Humeral Fractures in Adults. Accessed: 2nd February 2012.
Available from: http://www.jbjs.org/article.aspx?articleid=35415.
Egol, K.A., Koval, K.J., Zuckerman, J. D. 2010. Handbook Of Fractures. Philadelphia : Lippincott
Williams & Wilkins. p. 193–229; 604–614.
Thompson, J.C. 2010. Netter’s: Concise Otrhopaedic Anatomy 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Inc. p.
109–116.
Noffsinger, M. A. Supracondylar Humerus Fractures. Available at www.emedicine.com. Accessed on
4thMarch 2012
Reksoprodjo, S. 2009. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher, Bab 9;
Orthopaedi.
Purwadianto A, Budi S. 2000. Kedaruratan Medik. Jakarta: Binarupa Aksara, Bab 7; Kedaruratan Sistim
Muskuloskeletal.