Anda di halaman 1dari 45

TUGAS AKUNTANSI BIAYA

LAPORAN KASUS AKUNTANSI BIAYA

DISUSUN OLEH
ADE HARMAEN(A1B021240)
SEPTIARA NINGSIH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
PRODI MANAJEMEN
2022

1
DAFTARGAMBAR.......................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah............................................................................
B. RumusanMasalah......................................................................................
C. TujuanPenelitian........................................................................................
D. ManfaatPenelitian......................................................................................
BAB ISI
A. GambaranUmumLokasiPenelitian…...................................................
B. Hasil Penelitian danPembahasan…………………………………………..
1. Sistim Akuntansi Perusahaan CV.. CloudsHeavenMakassar……..
2. Analisis Biaya Produksi CV. CloudsHeavenMakassar…….……….
2.1. Biaya Bahan Baku...................................................................
2.2. Biaya Tenaga Kerja.................................................................
2.3. BiayaOverhead........................................................................
2.4. PerhitunganBiayaProduksi…..................................................
2.4.1. Perhitungan Biaya Produksi Liquid Hero57...............
menggunakan Variable Costing

2.4.2. Perhitungan Biaya Produksi LiquidHero57…............


2.4.3. oleh Manajemen CV. Cloud Heaven Makassar
3. Perhitungan HargaJual…………………………….………………
3.1. Menghitung HargaPokokPenjualan…………………………….
3.1.1. Menghitung HargaPokokPenjualan............................
menggunakan Variable Costing.

3.1.2. Perhitungan HargaPokokPenjualan…........................


3.2. PerhitunganPersentaseMark-Up…………………..……………
3.3. 3.3. PerhitunganHargaJual…………………………………………….
3.3.1. Perhitungan Harga JualdenganMetode…..................
Variable Cost-Plus Mark-up

3.3.2. Perhitungan Harga Jual olehManajemen…................


3.3.3. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
2
5.1. Kesimpulan .......................................................................................................................
5.2. Saran .……………………………………………………………………………
DAFTARPUSTAKA............................................................................................

BAB I

PENDAHULUA

A. Latar BelakangMasalah

Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia usaha yang dibarengi dengan

persaingan ketat saat ini menuntut perusahaan untuk senantiasa mampu mempertahankan dan
3
meningkatkan usahanya agar dapat tetap eksis. Dalam konteks ini perhitungan atau

perencanaan yang matang sangat diperlukan terutama terhadap faktor biaya produksi dan

penentuan harga jual. Syahyunan(2009) perusahaan bahwa “perencanaan harus dibuat sebelum

melaksanakan tindakan-tindakan agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan baik. Oleh

sebab itu perencanaan harus disusun dengan baik, teliti dan seksama sehingga memungkinkan

bagi manajer perusahaan dalam melakukan pilihan-pilihan terbaik yang dapat dilaksanakan

untuk menghindarikegagalan.”

Bagi sebuah perusahaan, biaya produksi dan harga jual merupakan dua hal yang

sangat penting dan menentukan dalam proses produksi agar pendapatan/laba yang dihasilkan

dapat optimal. Disamping itu, untuk memenangkan persaingan di pasaran, maka perencanaan

atau penetapan biaya produksi dan harga jual benar-benar perlu dilakukan secara cermat sebab

akan sangat berpengaruh terhadap mutu barang yang akan dipasarkan. Biaya produksi yang

murah lebih cenderung mengakibatkan mutu produk kurang baik, sedangkan biaya produk

yang tinggi cenderung akan mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian yang diakibatkan

oleh barang tidak laku dipasaran. Idealnya apabila produk yang dihasilkan dapat di jual murah

dengan mutu yang terjaga, maka perusahaan akan dapat meningkatkan penjualan. Dalam kaitan

ini, pihak manajemenperlu

4
mengetahui dan melakukan perbaikan melalui kebijakan perusahaan, tidak hanya dalam hal

biaya yang sudah dikeluarkan atau biaya produksi, tetapi juga berapa biaya yang seharusnya,

yaitu melalui penetapan biaya-biaya standar dan juga biaya aktual yang akan dijadikan acuan

dalam perhitungan biaya produksi dan harga jual karena tanpa standar biaya, manajer akan

menemui kesulitan dalam mengevaluasi biaya yang sesungguhnya yang dikeluarkan untuk

memproduksi sebuah produk.

Kegagalan dalam merencanakan dan atau menetapkan biaya produksi serta

menentukan harga jual dapat berakibat fatal bagi sebuah perusahaan, dan salah satu akibat yang

fatal itu adalah perusahaan akan mengalami kerugian yang terus menerus yang pada akhirnya

perusahaan terpaksa harus menghentikan kegiatan bisnisnya. Dengan demikian adalah sangat

penting bagi suatu perusahaan memperhitungkan dua aspek ini yaitu biaya produksi dan harga

jual agar bisa tetap bersaing dan tidak dilindas oleh perusahaan lainnya.

Dalam penentuan harga jual yang tepat, seyogyanya pihak perusahaan terlebih

dahulu harus mengetahui harga pokok produksi, karena harga pokok produksi merupakan dasar

bagi perusahaan untuk menentukan harga jual, dan merupakan komponen biaya yang langsung

berhubungan dengan produksi itu sendiri. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan perlu

melakukan analisis biaya produksi sehingga dapat menentukan biaya yang tepat untuk

dikeluarkan sehingga biaya-biaya yang gunakan dalam proses produksi menunjukkan harga

pokok sesungguhnya. Dalam akuntasi biaya terdapat beberapa metode perhitungan biaya

produksi, diantaranya adalah metode Variable Costing dan Metode Full Costing.

Biaya produksi pada hakekatnya adalah segala biaya yang dikeluarkan dalam

mengelola bahan baku menjadi barang jadi. Sebagaimana yang dikemukakan

5
Mulyadi (2018: 14), biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan

baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Sedangkan harga jual merupakan suatu nilai atau

beban biaya yang ditetapkan pada masing-masing hasil produk. Menurut Batistian Bustami dan

Nurlela(2006; 178) “terdapat hubungan secara langsung antara biaya produksi dan harga jual,

dimana harga jual dari suatu produk lebih banyak ditentukan oleh biaya produksi”.

Beberapa penelitian juga telah dilakukan untuk menjelaskan pengaruh biaya

produksi dalam menetukan harga jual yang dilakukan oleh Devi Satria Saputra (2016),

menunjukkan bahwa ada pengaruh positif biaya produksi terhadap harga jual, artinya setiap

kenaikan biaya produksi akan diikuti kenaikan harga jual dan penurunan biaya produksi akan

diikuti pula dengan penurunan harga jual. Sedangkan hasil penelitian terhadap biaya produksi

dalam menentukan harga jual yang dilakukan oleh Raras Maftukhah(2016),menunjukkan

bahwa biaya produksi yang dikeluarkan meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja atau gaji

karyawan dan biaya tak terduga atau biaya overhead. Ketiga biaya tersebut tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap harga jual yangdikeluarkan.

CV. Clouds Heaven merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang usaha

perdagangan Produk Liquid Hero 57 yaitu sebuah produk refill rokok eletronik yang dipasarkan

atau dijual secara eceran dan atau grosiran. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada CV.

Clouds Heaven Makassar diketahui bahwa dalam hal penetapan harga jual, manajemen

memperhitungkan beberapa faktor, antara lain, rantai pasok dan distribusi produk, serta harga

produk sejenis dipasaran, sehingga mampu mencapai hasil yang memadai. Demikian halnya

dalam hal penentuan biaya produksi, manajemen perusahaan memperhitungkanberbagai

6
komponen biaya sebagai harga dasar produksi sehingga mendapat hasil yang cukup

menggemberikan. Berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh, perusahaan ini mampu

meraih peningkatan penjualan sebesar lebih kurang 25% pada semester pertama tahun 2020.

Namun dalam hal penetapan atau menghitung biaya produksi dan harga jual, penulis belum

menemukan data/informasi mengenai metode yang digunakan dalam penentuan biaya produksi

dan atau harga jual dimaksud.

Pada akuntasi perusahaan terlihat dalam menentukan Harga Jual produk, perusahaan

hanya menghitung Harga Pokok Penjualan kemudian ditambah di Mark Up atau laba yang

diharapkan, sementara itu, dalam menentukan Mark Up atau laba, pihak perusahaan cenderung

hanya mempertimbangkan harga jual produk sejenis dipasaran atau pesaing. Secara teoritis,

apa yang dilakukan perusahaan dalam menentukan harga jual/laba termasuk dalam metode

Competitive Based Pricing (penetapan harga berdasar pendekatan persaingan) yaitu metode

yang berorientasi pada kekuatan pasar, di mana harga jual dapat sama dengan produk pesaing,

bisa lebih mahal atau lebih murah. Perusahaan akan menurunkan harga lebih murah dari produk

pesaing jika pengecer bertujuan pada total penjualan dengan keuntungan relatif kecil (Lilian

Yulia Abadi,2016). Metode ini cukup riskan bagi perusahaan yang baru berkembang seperti

CV. Clouds Heaven, karena pada kenyataannya seringkali konsumen kurang memperhatikan

harga dalam pembeliannya, tetapi konsumen lebih mengutamakan brand dari suatu produk atau

kualitas yang akan diperolehnya dari barang, dan biasanya hanya perusahaan yang sudah

memiliki reputasi yang akan memenangkanpersaingan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis akan mengadakan penelitian lebih

mendalam guna mengetahui bagaimana dan atau metode apa yangdigunakan

7
CV. Clouds Heaven dalam menganilisis, menghitung atau menetapkan biaya produksi dan

harga jual, sekaligus untuk mengetahui seberapa besar kontribusi biaya produksi terhadap

harga jual produk pada CV. Clouds Heaven dengan judul penelitian “Analisis Biaya Produksi

dalam menentukan Harga Jual Produk Liquid Hero 57 pada CV. CloudsHeaven”.

B. RumusanMasalah

Bertolak dari konsep pemikiran yang diuraikan pada latar belakang masalah tersebut

di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : “bagaimana

perhitungan biaya produksi dalam menentukan harga jual produk Liquid Hero 57 pada CV.

CloudsHeaven?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ;

1. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan biaya produksi dalam menentukan harga jual

produk Liquid Hero 57 pada CV. CloudsHeaven.

2. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam menghitung biaya produksi dan

hargajual.

D. ManfaatPenelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. ManfaatTeoritis

Dapat menambah pengetahuan bagi penulis dalam hal implementasi konsep

atau teori akuntasi pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

8
2. ManfaatPraktis

a. Untuk memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi

pengusaha atau perusahaan dalam mengelolah dan mengembangkan usahanya

terutama dalam hal tata kelola akuntansiperusahaan.

b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai biaya

operasionalperusahaan.

BAB II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum LokasiPenelitian

CV. Clouds Heaven Makassar yang beralamat di Jl. Andi Pangeran Pettarani Ruko

New Zamrud Blok G No.2 merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2018 yang

bergerak dibidang usaha perdagangan Produk Liquid Hero 57 yaitu sebuah produk refill rokok

eletronik yang dipasarkan atau dijual secara eceran dan atau grosiran. Disamping itu, produk

yang dipasarkan oleh perusahaan ini juga terdapat 303 item atau varian dengan harga beli

barang persediaan terendah Rp.10.000,- dan yang tertinggi Rp.3.200.000,-. Rata-rata penjualan

bersih pada semester pertama tahun 2020 (januari s/d juli) sebesar Rp.946.681.495,00-

(sembilan ratus empat puluh enam juta enam ratus delapan puluh satu ribu empat ratus sembilan

puluh lima rupiah). Sedangkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada semester pertama

sebesar Rp.118.829.317.00- (seratus delapan belas juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu

tiga ratus tujuh belasrupiah).

Strukutur Organisasi CV. Clouds Heaven Makassar terdiri dari:

1. Owner/Direktur

2. ManajerMarketing

3. ManajerKuangan

9
4. Accounting

5. KepalaToko

6. Vaprorista

10
Jumlah karyawan sebanyak 5 orang dengan rincian 4 orang manajemen dan 5 orang

karyawan.

Gambar 2. Struktur Organisasi CV.. Clouds Heaven Makassar

Owner/
Direktur

Manajer Manejer
Marketing Keuangan

Accounting
Kepala Toko

Vaprorista/karyawan

Tugas Pokok

1. DirekturUtama

Direktur utama mempunyai tugas menyusun, mengkomunikasikan, dan menerapkan

tujuan, visi, misi, serta arah dan strategi yang akan ditempuh dan target-target yang ingin

dicapai perusahaan kepada para karyawannya.

2. ManajerMarketing

Manajer Marketing mempunyai tugas membantu pimpinan menyusun perencanaan strategi

pemasaran, analisis peluang pasar, dan menyusun rencana tindakan antisipatif dalam

menghadapi pluktuasi permintaanpasar

11
3. ManajerKeuangan

Manajer Keuangan mempunyai tugas membantu pimpinanan menyusun perencanaan

bisnis, keuangan dan atau pembiayaan operasional/investasi.

4. Accounting

Accounting mempunyai tugas mencatat transaksi, memproses dan mengelola laporan

keuangan.

5. KepalaToko

Kepala Toko mempunyai tugas mengelola toko dan SDM seluruh karyawan, laporan

penjualan setiap hari, menjaga suasana toko tetap kondusif.

6. Vaprorista

Vaprorista/karyawan mempunyai tugas menyiapkan peralatan, bahan baku, mengemas dan

mengepak barang yang akan di jual serta melayani pesanan pelanggan.

B. Hasil Penelitian danPembahasan

1. Sistim Akuntansi Perusahaan CV. Clouds HeavenMakassar.

Pada prinsipnya, akuntasi perusahaan atau sistim akuntansi perusahaan adalah

suatu mekanisme pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan yang disediakan oleh

sebuah perusahaan atau badang usaha. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan

Suparwoto L (1992) dalam Dewi Maharani Indah Reswari menyatakan bahwa akuntansi

sebagai suatu system atau tehnik untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan

memberikan hasil pengelolaan tersebut dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern

dan eksternperusahaan.

12
Kaitan dengan hal tersebut di atas, berdasarkan hasil penelitian diketahui

bahwa CV. Clouds Heaven Makassar sebagai sebuah perusahaan yang baru berkembang

memiliki 8 jenis pencatatan/pembukuan transaksi keuangan yaitu, sebagaiberikut;

1) Jurnal UmumPenjualan

Jurnal umum penjualan berisi informasi mengenai keadaan Kas,

Penjualan, Harga Pokok Penjualan dan Persediaan sampai pada akhir periode

akuntansi.

2) Jurnal UmumPengeluaran

Jurnal umum pengeluaran berisi informasi mengenai keadaan Kas, Utang,

persediaan serta beban penjualan seperti ongkos kirim, biaya konsumsi, dan lain lain,

sampai pada akhir periodeakuntansi

3) Jurnal UmumPersediaan

Jurnal umum persediaan berisi informasi mengenai keadaan utang, dan

persediaan sampai pada akhir periode akuntansi.

4) Buku Besar

Buku kas berisi informasi atau catatan mengenai setiap penerimaan atau

pendapatan, pengeluaran baik secara tunai maupun melalui ukun perusahaan sampai

pada akhir periode akuntansi.

5) NeracaSaldo

Neraca saldo berisi informasi ringkasan dari akun transaksi beserta

saldonya yang berfungsi sebagai dasar untuk menyiapkan laporan keuangan atau

sebagai bahan evaluasi sampai pada akhir periode akuntansi.

13
6) Laba Rugi

Laporan laba rugi berisi informasi menganai data-data pendapatan

sekaligus beban biaya yang ditanggung oleh perusahaan sampai pada akhir periode

akuntansi untuk dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah kebijakan

perusahaanselanjutnya.

7) PerubahanModal

Laporan perubahan modal berisi informasi mengenai modal yang dimiliki

perusahaan serta berisi informasi atau hal-hal yang menyebabkan modal tersebut

berubah, baik bertambah maupun berkurang sampai pada akhir periode akuntansi

8) LaporanKeuangan.

Laporan keuangan berisi segala macam transaksi yang melibatkan uang,

baik transaksi pembelian maupun penjualan dan kredit yang dibuat dalam priode

akuntansi tertentu sebagai bahan untuk mengevaluasi dengan tepat kondisi

keuanganperuahaan.

2. Analisis Biaya Produksi CV. Clouds HeavenMakassar

Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan bahwa CV. Clouds Heaven

Makassar mampu meraih peningkatan penjualan secesar rata 25% pertahunnya dengan laba

rata-rata perbulan pada tahun 2019 sebesar 12 % dan pada pada priode semeneter pertama

tahun 2020 laba yang dicapai sebesar 15 %. Jadi ada peningkatan2%.

14
Sesuai data penelitian (laporan keuangan) diketahui bahwa biaya produksi pada

CV. Clouds Heaven Makassar berdasarkan data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan

dapat dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu:

2.1. Biaya Bahan Baku

Hakekatnya, bahan baku merupakan bahan dasar yang akan diolah

menjadi sebuah produk. Bahan baku merupakan salah satu faktor kunci kelancaran

proses produksi. Apabila persediaan bahan baku lancar maka proses produksi juga

akan berjalan lancar. Oleh sebab itu, kelancaran proses pengadaan bahan baku harus

dijaga atau diorganisir dengan baik agar pasokan bahan baku dari distributor tidak

terganggu. Pada perusahaan besar, proses pengadaan bahan baku melibatkan banyak

unsur, seperti transportasi, pergudangan, asuransi, pembongkaran, pemeriksaan, dan

akuntansi, dimana semua itu memiliki beban biaya dalam proses pengadaan bahan

baku. Dalam konteks ini, menurut prinsip akuntasi semua biaya yang terjadi untuk

memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannnya dalam keadaan siap untuk

diolah, merupakan unsur harga pokok bahan baku yang dibeli (Mulyadi,2018: 281-

282). Namun dalam kenyataan, pada umumnya hanya harga beli sesuai faktur

pembelian yang dicatat sebagai biaya bahan baku, sedangkan yang lainnya dicatat

atau diperhitungkan sebagai biaya overhead. Hal ini sejalan dengan yang

dikemukakan Mulyadi(2018: 282) bahwa di dalam praktik, pada umumnya harga

pokok bahan baku hanya dicatat sebesar harga beli menurut faktur dari pemasok.

Sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan

untukmemperolehbahanbakudanuntukmenjadikanbahanbakudalam

15
keadaan siap untuk diolah, pada umumnya diperhitungkan sebagai unsur biaya

overhead.

Kaitan dengan hal tersebut di atas, bagaimana praktiknya pada perusahaan

CV. Clouds Heaven Makassar dapat dijelaskan sebagai berikut, pada penelitian ini,

analisis biaya produksi dilakukan pada transaksi yang terjadi pada akhir priode

akuntasi tahun 2019 atau per 31 Desember 2019. Dari data yang berhasil dihimpun

diketahui bahwa biaya bahan baku yang dianggarkan CV. Clouds Heaven Makassar

terdiri dari 4 jenis sebagaimana digambarkan pada tabel 2 di bawahini;

Tabel 2
Biaya Bahan Baku Tahun 2019.

No. Uraian Sat. Volume Harga Satuan Jumlah


1 2 3 4 5 6
1. Proply Glycol Kg/pcs 1.000 Rp. 39.000 Rp. 39.000.000

2. Vegetable Glycerin Kg/pcs 1.000 Rp. 40.000 Rp. 40.000.000

3. Perisa makanan Kg/pcs 1.000 Rp. 95.000 Rp. 95.000.000

4. Nicotine Kg/pcs 1.000 Rp. 35.000 Rp. 35.000.000

Total 4.000 Rp. 209.000.000


Sumber data: CV. Cloud Heaven Makassar 2020 telah diolah

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa bahan baku produk liquit yang dibeli

sampai akhir tahun 2019 sebesar Rp. 209.000.000,- terdiri dari 4 jenis bahan baku,

dimana biaya yang dicatat itu merupakan harga beli menurut faktur pembelian dari

pemasok yaitu; pertama Proplylene sebanyak 1000 kg yang dibeli dengan harga

satuan/kg Rp. 39.000,- sehingga total biaya pembelian sebesar Rp.39.000.000,-;

keduaVegetable

16
Glycerin sebanyak 1000 kg, dibeli dengan harga satuan/kg Rp.40.000,- sehingga

total biaya pembelian sebesar Rp.40.000.000,-; ketiga pembelian Perisa Makanan

sebanyak 1000 kg dengan harga satuan/kg Rp.95.000,- sehingga total biaya

pembelian sebesar Rp.95.000.000,-; dan yang keempat pembelian Nikotin sebanyak

1000 kg dengan harga satuan/per-Kg Rp.35.000,- sehingga total biaya pembelian

sebesar Rp.35.000.000,-.

Di dalam pembelian bahan baku tersebut di atas, perusahaan juga membayar biaya

atau angkos kirim sebesar Rp.12.463.000, namun biaya tersebut diperhitungkan

dalam biaya overhead.

2.2. Biaya TenagaKerja

Pada hakekatnya, tenaga kerja adalah orang-orang yang terlibat dalam

proses produksi baik secara tidak langsung maupun secara langsung. Tenaga kerja

tidak langsung adalah orang orang yang tugasnya bukanlah membuat tetapi

merencanakan dan mengawasi produksi, memasarkan, serta melakukan kegiatan

administrasi, sedangkan tenaga kerja langsung adalah mereka yang bekerja dan turun

langsung dalam proses pembuatan atau produksi suatu produk. Dalam kaitan ini,

jumlah tenaga kerja CV. Clouds Heaven Makassar sebanyak 9 orang terdiri dari 4

orang manajemen yang melaksanakan tugas seperti pengorganisasian, perencanaan,

pengawasan, pencatatan(akuntan), pemasaran, dan 5 orang karyawan merupakan

tenaga kerja yang biasanya terjun langsung pada proses produksi yaitu mengolah

bahan baku, mengemas dan mengepak produk hingga melayani konsumen.

17
Biaya tenaga kerja yaitu harga yang dibebankan untuk membayar upah

mereka yang bekerja atau terlibat langsung dalam proses produksi.

Menurut Mulyadi (2018: 320), biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga

golongan besar sebagaiberikut:

1). gaji dan upah regular yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi potongan-

potongan seperti pajak penghasilan karyawan dan asuransi biaya haritua;

2). Premilembur

3). Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja (labor related costs).

Kaitan dengan hal tersebut di atas, bagaimana praktiknya pada perusahaan

CV. Clouds Heaven Makassar dapat dijelaskan sebagai berikut, biaya tenaga kerja

yang dicatat dalam pembukuan biaya tenaga kerja adalah gaji karyawan yang

dibayarkan perbulan dan upah lembur yang dibayarkan pada saat keryawan bekerja

melebihi jam kerja perusahan yaitu dari pukul 08.00 s.d 17.00wita.

Gaji dan upah lembur dikeluarkan tiap bulannya pada priode tahun 2019

sebagaimana terlihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3
Biaya Tenaga Kerja tahun 2019

No. Uraian Sat. Vol Besaran gaji Jumlah/bln Total (12 bln)
1 2 3 4 5 6 7

Biaya Tenaga Kerja

1 Gaji karyawan Org/bln 5 Rp. 2.000.000 Rp.10.000.000 Rp.120.000.000

18
2 Gaji manajemen: 4 Rp. 4.500.000 Rp. 6.500.000 Rp. 78.000.000

- Gaji Owner Org/bln 1 Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000 Rp. 30.000.000

- Gaji manejer Org/bln 2 Rp. 2.000.000 Rp.4.000.000 Rp.48.000.000

3. Gaji Kepala Toko Org/bln 1 Rp. 1.500.000 Rp.1.500.000 Rp.18.000.000

4. Upah Lembur Org/bln 5 Rp. 166.667 Rp. 888.335 Rp.10.000.000

Total 1 + 2 + 3 9 Rp. 8.000.000 Rp.18.000.000 Rp.226.000.000


Sumber data: CV. Cloud Heaven Makassar 2020 telah diolah

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja yang dikeluarkan

oleh CV. Clouds Heaven Makassar pada tahun 2019 sebanyak Rp. 120.000.000,-

untuk 5 orang karyawan yang terlibat langsung pada proses produksi Liquid Hero

57, dengan gaji perbulan masing-masing karyawan sebesar Rp. 2.000.000,- atau Rp.

24.000.000,- per tahun, Gaji manajemen sebanyak 3 orang sebesar Rp. 78.000.000

terdiri dari gaji Owner/Direktur sebesar Rp. 30.000.000, dan 2 orang manejer sebesar

Rp. 48.000.000,-. Gaji penjaga Toko 1 orang sebesar Rp.18.000.000 per tahun. Upah

lembur untuk 5 orang karyawan yang terlibat langsung pada proses produksi

sebesarRp.10.000.000.

Terkait dengan upah lembur, rata-rata jam lembur karyawan yang terlibat

langsung pada proses produksi sebanyak 8 jam per bulannya dengan upah lembur

per jam sebesar Rp.20.000/org. Upah lembur tersebut dihitung sebagai berikut:

19
Upah Lembur per Orang/Bulan

a. jamkerja = 8 jam

b. upah lembur perjam = Rp.20.000

Upah Lembur per bulan = Rp. 20.000x8 = Rp.166.667/org

Mengenai pajak penghasilan (PPh 21), berdasarkan Bab V Pasal 9

Peraturan Direktur Jenderal Pajak (PER) Nomor PER-16/PJ/2016, dasar pengenaan

dan pemotongan PPh 21 adalah, antara lain sebagai berikut; pegawai tidak tetap

dengan penghasilan per bulan melewati Rp 4.500.000. Hal ini berarti bahwa gaji

karyawan/tenaga kerja pada CV. Cloud Heaven Makassar belum dikenakan pajak

penghasilanPPh21.

2.3. Biaya Overhead

Pada hakekatnya biaya overhead adalah biaya operasional pabrik selain

biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Ditinjau dari perilaku unsur-unsur

biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan,

biaya overhead dapat dibagi menjadi beberapa golongan,yaitu:

a. Biaya overhead pabrik variabel yaitu biaya overhead pabrik yang berubah

sebanding dengan perubahan volumekegiatan.

b. Biaya overhead pabrik tetap yaitu biaya overhead pabrik yang tidak berubah

dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. (Mulyadi,2018:195).

Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas biaya over head atau biaya rutin

yang dikeluarkan CV. Cloud Heaven Makassar jika digunakan

20
pendekatan biaya overhead Variable terdiri dari 5 jenis/komponen biaya

sebagaimana diuraikan pada tabel 4 berikut:

Tabel 4

Biaya Overhead pada Tahun2019

No. Uraian Sat. Volume Harga Satuan Jumlah


1 2 3 4 5 6
Biaya Overhead Rp. 623.600.000
Variabel :

1. Biaya Botol Likquit pcs 10.000 Rp. 20.000 Rp. 200.000.000

2. Stiker pcs 10.000 Rp. 900 Rp. 9.000.000

3. Biaya Listrik pcs 10.000 Rp. 9.600.000 Rp. 9.600.000

4. Biaya Plastik/kemasan pcs 10.000 Rp. 500 Rp. 5.000.000

5. Cukai pcs 10.000 Rp. 40.000 Rp. 400.000.000

Biaya overhead tetap Rp. 21.103.000

7 Wifi thn 1 Rp. 4.620.000 Rp. 4.620.000

8 PDAM thn 1 Rp. 3.600.000 Rp. 3.600.000

9 ATK thn 1 Rp. 420.000 Rp. 420.000

10 Beban ongkos kirim thn 1 Rp. 12.463.000 Rp. 12.463.000

Total Rp. 644.703.000


Sumber data: CV. Cloud Heaven Makassar 2020 telah diolah

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa biaya biaya overhead yang

dikeluarkan oleh CV. Clouds Heaven Makassar pada tahun 2019 sebesar Rp.

644.703.000,- terdiri dari Biaya Overhead Variable sebesar Rp. 623.600.000

dan Biaya Overhead Tetap sebesar Rp.21.103.000.

Biaya overhead variabel untuk pembelian 5 jenis/item yaitu pertama

pembelian Botol Liquid sebanyak 10.000 pcs dengan harga satuan

21
sebesar Rp.20.000,- sehingga total biaya pembelian sebeser Rp. 200.000.000,-,

kedua pembelian Stiker sebanyak 10.000 pcs dengan harga satuan sebesar Rp.900,-

sehingga harga total pembeliannya sebesar Rp.9.000.000,-, ketiga pebayaran Listrik

selama 1 tahun sebesar Rp.9.300.000,-, keempat, pembelian Pelastik Kemasan

10.000 pcs dengan harga satuan Rp.500,- sehingga harga total pembeliannya sebesar

Rp. 5.000.000,-, dan yang kelima, pembayaran Cukai untuk 10.000, pcs produk

Liquit dengan biaya satuan Rp.40.000,- sehingga total bea Cukai yang dibayar pada

tahun 2019 sebesar Rp.400.000.000,-.

Biaya overhead tetap untuk pembayaran Wifi Rp. 4.620.000 selama satu

tahun, pembayaran PDAM sebesar Rp. 3.600.000 selama satu tahun, pengadaan

ATK(Alat Tulis Kantor) sebesar Rp. 420.000 dan pembayaran ongkos kirim sebesar

Rp. 12.463.000 pertahun.

2.4. Perhitungan BiayaProduksi

2.4.1. Perhitungan Biaya Produksi Liquid Hero 57 oleh Manajemen CV. Cloud
HeavenMakassar

Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, diketahui bahwa

dalam hal perhitungan biaya produksi tidak diperoleh informasi mengenai metode

yang digunakan perusahaan dalam menghitung biaya produksinya, dan dari data

yang diperoleh, dalam menghitung biaya produksinya, CV. Cloud Heaven

mengelompokkan pembukuan komponen biaya produksi atas 3 bagian,yaitu:

22
1) Biaya pengadaan bahanbaku

Pada bagian pembukuan ini, tercatat bahwa CV. Cloud Heaven

Makassar melakukan pengadaan bahan baku produk Liquit Hero 57 dalam se-

tahun terdiri dari:

a. Proply Glycol =1.000pcs/kg@Rp.39.000 = Rp.39000.000,

b. Vegetable Glycerin =1.000pcs/kg @Rp.40.000 = Rp.40.000.000,

c. Perisa makanan = 1.000 pcs/kg @ Rp. 95.000 = Rp.95.000.000,

d. Nicotine = 1.000 pcs/kg @Rp.35.000 = Rp.35.000.000.

Jumlah =Rp.209.000.000

2) Biaya tenagakerja

Pada bagian pembukuan ini, tercatat bahwa CV. Cloud Heaven

Makassar telah melakukan pembayaran gaji karyawan dalam se-tahun terdiri

dari

a. Gaji Karyawan/staf 5 orang @Rp.2.000.000/bln = Rp.120.000.000,

b. Gaji Manajemen 3 orang :

- Owner/direktur 1 orang @Rp.2.500.000/bln = Rp. 30.000.000,

- Manejer 2 orang @Rp.2.000.000/bln = Rp. 48.000.000,

c. Gaji Kepala Toko 1 orang @Rp.1.500.000/bln = Rp. 18.000.000,

d. Upah Lembur 5orang@Rp.166.667/bln = Rp. 10.000.000,

Jumlah = Rp.226.000.000,

3) Biayaoverhead.

Pada bagian pembukuan ini tercatat biaya biaya overhead yang

dikeluarkan oleh CV. Clouds Heaven Makassar pada tahun 2019,- terdiri dari:

23
a. Pembelian Botol Liquid10.000pcs =Rp.200.000.000,

@Rp.20.000.pcs

b. Pembelian Stiker 10.000pcs@Rp.900/pcs =Rp. 9.000.000,

c. Pebayaran Listrik selama1tahun =Rp. 9.300.000,

d. Pembelian Pelastik Kemasan10.000pcs =Rp. 5.000.000,

@Rp.500

e. Pembayaran Cukai untuk10.000pcs =Rp.400.000.000,

@Rp.40.000/pcs

f. Pembayaran Wifiselamasetahun =Rp. 4.620.000,

g. PembayaranPDAMsebesar =Rp. 3.600.000,

h. Pengadaan ATK(AlatTulisKantor) =Rp. 420.000,

i. Pembayaranongkoskirim = Rp.12.463.000,

Jumlah =Rp.644.703.000,

Dengan data tersebut di atas, manajemen CV. Cloud Heaven Makassar menghitung

biaya produksi Liquid Hero 57 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 6.berikut ini:

Tabel 5
Perhitungan Biaya Produksi Liquid Hero 57
Tahun2019

No. Uraian Sat. Volume Jumlah Total Biaya


1 2 3 4 6
1. Biaya Bahan Baku: Rp. 209.000.000 Rp.209.000.000

2. Biaya Tenaga Kerja : Rp. 226.000.000 Rp.226.000.000

3 Biaya overhead : Rp. 644.703.000 Rp.644.703.000

4. Total Biaya Produksi pcs 10.000 Rp.1.079.703.000 Rp.1.079.703.000

24
5. Biaya Produksi satuan pcs 1 Rp. 107.970

Tabel5diatasmenunjukkanbahwatotalbiayaproduksiLiquidHero57sebes

arRp.1.079.703.000,-dengankomponenbiayaproduksiLiquid Hero 57 terdiri dari

Biaya Bahan Baku sebesarRp.209.000.000,-,Biaya Tenaga Kerja sebesar Rp.

226.000.000,- BiayaOverheadsebesarRp. 644.703.000-. dan hasil produksi Liquid

Hero

57sebanyak10.000,pcs.denganbiayaproduksisatuannyasebesarRp.107.970yangdip

eroleh dari hasil pembagian dari Total Biaya Produksi sebesar

Rp. 1.079.703.000,- di bagi Jumlah Produks sebanyak 10.000,-pcs.

Tabel tersebut juga menunjukkan kontribusi biaya Overhead cukup

besar atau paling tinggi terhadap biaya produksi yaitu sebesar 59,71%, kemudian

disusul oleh biaya Tenaga Kerja sebesar 20,93%. dan yang paling rendah

kontribusinya adalah biaya Bahan Baku sebesar 19,36%.

Apabila dicermati, tabel tersebut di atas terlihat pada komponen biaya

tenaga diperhitungkan biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak

langsung, demikian halnya dengan biaya overhead juga diperhitungkan biaya

overhead tetap. Hal ini apabila dikaitkan dengan pendapat Mulyadi(2018: 122)

yang mengemukakan bahwa metode Full Costing adalah metode penentuan harga

pokok produksi, yang membebankan seluruh biaya produksi, baik yang berprilaku

tetap maupun variabel kepada produk, maka proses perhitungan yang dilakukan

oleh manajemen perusahaan dapat disimpulkan menggunakan metode perhitungan

biaya produksi FullCosting.

25
Selanjutnya, apabila memperhatikan secara seksama tabel 5 tersebut di

atas maka diperoleh gambaran bahwa pada perhitungan biaya produksi,

perusahaan hanya memasukkan total biaya masing-masing komponen biaya

produksi kemudian menjumlahkannya sehingga diperoleh total biaya produksi.

Hal ini tentu akan menyulitkan apabila seseorang ingin mengetahui rincian

belanja/pengeluaran yang dikeluarkan dalam proses produksi karena harus melihat

lampiran hasil perhitungan komponen biaya produksi yaitu biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja dan biaya overhead yang telah dihitung secaraterpisah.

2.4.2. Perhitungan Biaya Produksi Liquid Hero 57 menggunakan Variable Costing

Dalam penelitian ini metode Variable costing digunakan untuk

menghitung biaya produksi. Hal ini antara lain didasarkan pada pertimbangan

bahwa Variable Costing menyediakan informasi yang lebih baik untuk

mengendalikan period costs dibandingkan yang dihasilkan oleh Full Costing;

untuk kepentingan perencanaan laba jangka pendek dan; karena Variable Costing

menyajikan data yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan jangka pendek.

(Murlyadi,2018:144-147).

Berdasarkan hasil identifikasi komponen biaya produksi tersebut di atas, dapat

dihitung biaya produksi Liquid Hero 57, dengan rumus sebagai berikut:

BiayaProduksi= Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga KerjaLangsung


+ Biaya Overhead Variable
Biaya produksi satuan = Total Biaya Produksi : Jumlah Produksi(Q)

Selanjutnya perhitungan biaya produksi Liquid Hero 57 dapat di lihat pada

tabel 6 berikutini:

26
Tabel 6
Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Metode Variable Costing
Tahun 2019

No. Uraian Sat. Volume Jumlah Total Biaya


1 2 3 4 6
1. Biaya Bahan Baku:

- Proply Glycol Kg/pcs 1.000 Rp. 39.000.000

- Vegetable Glycerin Kg/pcs 1.000 Rp. 40.000.000

- Perisa makanan Kg/pcs 1.000 Rp. 95.000.000

- Nicotine Kg/pcs 1.000 Rp. 35.000.000 Rp. 209.000.000

2. Biaya Tenaga
Kerja Langsung :

Gaji Karyawan Org/bln 5 Rp. 120.000.000 Rp. 120.000.000

Upah Lembur Org/bln 5 Rp. 888.335 Rp.10.000.000

3 Biaya Over Head :

- Biaya botol Liquit pcs 10.000 Rp. 200.000.000

- Stiker pcs 10.000 Rp. 9.000.000

- Biaya listrik pcs 10.000 Rp. 9.600.000

- Biaya Plastik/kemasan Pcs 10.000 Rp. 5.000.000

- Cukai Pcs 10.000 Rp. 400.000.000 Rp.623.600.000

4. Total Biaya Produksi pcs 10.000 Rp.962.600.000

5. Biaya Produksi satuan pcs 1 Rp. 96.260

Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa total biaya produksi Liquid Hero 57

sebesar Rp. 962.600.000,- dengan komponen biaya produksi Liquid Hero 57 terdiri

dari Biaya Bahan Baku sebesar Rp. 209.000.000,-, Biaya Tenaga Kerja Langsung

sebesar Rp. 130.000.000,- Biaya

27
Overhead Variabel sebesar Rp. 623.600.000-. dan hasil produksi Liquid Hero 57

sebanyak 10.000, pcs. dengan biaya produksi satuannya sebesar Rp. 96.260 yang

diperoleh dari hasil pembagian dari Total Biaya Produksi sebesar Rp.

962.600.000,- di bagi Jumlah Produksi sebanyak 10.000,-pcs.

Tabel tersebut juga menunjukkan kontribusi biaya Overhead Variabel

cukup besar atau paling tinggi terhadap biaya produksi yaitu sebesar 64,78%,

kemudian disusul oleh biaya Bahan Baku sebesar 21,71%, dan yang paling rendah

kontribusinya adalah biaya Tenaga Kerja Langsung sebesar 32,51%. Besarnya

komponen biaya overhead disebabkan karena tingginya biaya Cukai yang harus

dibayarkan oleh CV. Cloud Heaven Makassar sebesar 64,14% dari total biaya

overhead. Bahkan apabila dicermati lebih dalam, maka nampak bea Cukai yang

dibayarkan itu lebih besar dari biaya bahan baku. Komponen biaya overhead

lainnya yang cukup besar kontribusinya terhadap biaya overhead yaitu pembelian

Botol liquit sebesar 32,07%. Besaran biaya pembelian Botol liquid ini hampir

setara dengan pembelian bahan baku sebanyak 4.000kg.

Berdasarkan data pada Tabel 6 di atas selanjutnya bisa dihitung

pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk. Pada bagian sebelumnya telah

dikemukakan 3 metode yang digunakan untuk membebankan biaya overhead

pabrik kepada produk. Dalam hal penggunaan metode yang digunakan,

Mulyadi(2018: 199)

28
mengemukakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar

pembebanan yang dipakai adalah:

a. Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya

dalam departemenproduksi.

b. Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut

dan eratnya hubungan sifa-sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang

akandipakai.

Dalam kaitan ini, metode yang digunakan untuk membebankan biaya overhead

pabrik kepada produk yaitu Satuan Produk. Menurut Mulyadi(2018: 200) metode

ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu macam

produk, dan CV. Cloud Heaven Makassar hanya memproduksi satu macam produk

yaitu Liquit Hero 57.

Rumus yang digunakan menghitung beban biaya overhad kepada produk yaitu:

Taksiran biayaoverheadpabrik = Tarif biaya overhead/pabrik


Taksiran jumlah satuan produkyangdihasilkan persatuan

Perhitungan pembebanan overhead pabrik terhadap produk Liquid Hero 57

berdasarkan data pada tabel 6 di atas, biaya overhead selama satu tahun sebesar

Rp. 623.600.000,- dan target produksi selama satu tahun sebesar 10.000 pcs

dengan demikian pembebanan biaya overhead terhadap produk sebagai berikut:

Biaya overhead pabrik selama satu tahun = Rp. 623.600.000,-


TargetProduksi = 10.000 pcs(:)
Tarif biaya Overhead/ pabrik per satuan = Rp.62.360

29
Hasil perhitungan tersebut di atas menunjukkan bahwa tarif biaya overhead pabrik

persatuan sebesar Rp. 62.360.

Mencermati lebih jauh mengenai hasil perhitungan pada tabel 5 dan

tabel 6 diketahui ada perbedaan hasil perhitungan biaya produksi, dimana pada

hasil perhitungan pada tabel 6 menggunakan metoda Variable Costing diperoleh

hasil sebesar Rp.962.600.000 sedangkan hasil yang dicapai pada perhitungan di

tabel 5 sebesar Rp.1.079.703.000 atau terdapat selisih harga sebesar Rp.

117.103.000,-. Hal ini disebabkan karena pada metode Full Costing semua

komponen biaya pada biaya tenaga kerja dan biaya overhead diperhitungkan.

Sedangkan pada metode Variable Costing hanya memperhitungkan komponen

biaya tenaga kerja langsung dan biaya overheadvariabel.

3. Perhitungan HargaJual

Pada hakekatnya harga jual merupakan besaran harga yang dibebankan kepada

konsumen. Harga jual merupakan komulasi perhitungan biaya produksi ditambah dengan

biaya nonproduksi serta laba yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan apa yang

dikemukakan Mulyadi (2005: 39) yang menyatakan bahwa, harga jual adalah besarnya

harga yang akan dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau dihitung dari biaya

produksi ditambah biaya non produksi dan laba yang diharapkan.

Kaitan dengan hal tersebut di atas,maka sebelum menghitung harga jual, terlebih

dahulu perlu diketahui Harga Pokok Penjualan dan Mark-Up.

30
3.1. Menghitung Harga PokokPenjualan

3.1.1. Menghitung Harga Pokok Penjualan menggunakan VariableCosting.

Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk menghitung harga

pokok penjulan menggunakan metode Variable Cost. Harga Pokok Penjualan atau

HPP adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar

tenaga kerja, membeli bahan baku dan biaya overhead dalam proses pembuatan

produk sepanjang suatu periode tertentu.

Wirdya Pangestika (2020), mengemukakan bahwa HPP merupakan total

keseluruhan biaya yang dikeluarkan secara langsung oleh suatu perusahaan untuk

mendapatkan barang atau jasa yang dijual. Perhitungan HPP dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh

perusahaan saat akan memproduksi barang atau jasa. Pada umumnya perhitungan

Harga Pokok Penjualan (HPP) terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,

dan biayaoverhead.

Lebih lanjut Wirdya Pangestika (2020) mengemukakan komponene Harga Pokok

Penjualan sebagaiberikut:

− Persediaan Awal BarangDagang

− PembelianBersih

− Persediaan Akhir BarangDagang.

Kaitan dengan pendapat tersebut di atas, maka Rumus yang digunakan untuk

menghitung HPP yaitu;

HPP = Bahan baku/material + Tenaga Kerja + Overhead + Inventori awal –


Inventori Akhir.

31
Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa besaran

biayabahanbaku yang dikeluarkan oleh CV.Cloud Heaven Makassar

sebesar Rp. 209.000.000,-. Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.

130.000.000, Biaya overhead variable sebesar Rp. 623.600.000,- Dengan

menggunakan data hasil perhitungan biaya produksi yang sudah dilakukan pada

bagian sebelumnya maka perhitungan Harga Pokok Penjualan dapat dilihat pada

tabel 7 berikutini:

Tabel 7
Perhitungan Harga Pokok Penjualan menggunakan Metode VariableCosting
Tahun 2019

No. Uraian Sat. Volume Jumlah Total Biaya


1 2 3 4 6
1. Biaya Bahan Baku:

- Proply Glycol Kg/pcs 1.000 Rp. 39.000.000

- Vegetable Glycerin Kg/pcs 1.000 Rp. 40.000.000

- Perisa makanan Kg/pcs 1.000 Rp. 95.000.000

- Nicotine Kg/pcs 1.000 Rp. 35.000.000 Rp. 209.000.000

2. Biaya Tenaga
Kerja Langsung :

Gaji Karyawan Org/bln 5 Rp. 120.000.000 Rp. 120.000.000

Upah Lembur Org/bln 5 Rp. 888.335 Rp.10.000.000

3 Biaya Over Head :

- Biaya botol Liquit pcs 10.000 Rp. 200.000.000

- Stiker pcs 10.000 Rp. 9.000.000

- Biaya listrik pcs 10.000 Rp. 9.600.000

- Biaya Plastik/kemasan Pcs 10.000 Rp. 5.000.000

32
- Cukai Pcs 10.000 Rp. 400.000.000 Rp.623.600.000

4. Total Biaya Produksi pcs 10.000 Rp.962.600.000

(+) Persediaan barang


0 0 0
setengah jadi dalam
proses produksi awal

Harga Pokok
Rp.962.600.000
Siap Proses

(-) Persediaan barang


0 0 0
setengah jadi dalam
proses produksi akhir
Harga Pokok Produksi Rp.962.600.000

(+) Persediaan barang


0 0 0
jadi dalam proses
produksi awal
Harga Pokok Siap Jual Rp.962.600.000

(-) Persediaan barang


0 0 0
jadi dalam proses
produksi akhir
Harga
Rp.962.600.000
Pokok
Penjualan
Sumber data: CV. Cloud Heaven Makassar 2020 telah diolah

Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa Harga Pokok Penjualan Liquid Hero

57 yang dihitung menggunakan metode Variable Costing sebesar Rp. 962.600.000,-

dengan komponen biaya produksi Liquid Hero 57 terdiri dari Biaya Bahan Baku

sebesar Rp. 209.000.000,-, Biaya Tenaga Kerja Langsung sebesar Rp. 130.000.000,-

Biaya Overhead Vaiabel sebesar Rp.623.000.000-.

33
Sama halnya pada perhitungan biaya produksi, pada tabel tersebut juga

menunjukkan kontribusi biaya Overhead Variable cukup besar atau paling tinggi

terhadap Harga Pokok Penjualan yaitu sebesar 64,72%, kemudian biaya Bahan

Baku sebesar 21,71%, dan yang paling rendah kontribusi biaya Tenaga Kerja

Langsung sebesar 13,51%.

Untuk lebih jelasnya kontribusi Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead terhadap

Harga Pokok Penjualan diuraikan pada tabel 8 dibawah ini:

Tabel 8
Kontribusi Biaya – Biaya Operasional terhadap Harga Pokok Penjualan

No. Jenis Biaya Jumlah %


1 2 3 4

1 Biaya Over Head Variable Rp. 623.600.000 64,72

2 Biaya Bahan Baku Rp. 209.000.000 21,71

3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 130.000.000 13,51

Total Rp. 962.600.000 100


Gambaran mengenai besarnya kontribusi biaya-biaya operasional pada

tabel 8 di atas dimaksudkan untuk lebih mempermudah mengidentifikasi tingkat

kontribusi atau pengaruhnya terhadap biaya produksi.

3.1.2. Perhitungan Harga Pokok Penjualan oleh Manajemen CV. Cloud Heaven
Makassar
Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, diketahui bahwa

dalam hal perhitungan harga pokok penjualan tidak diperoleh informasi mengenai

metode yang digunakan perusahaan dalam menghitung harga pokok penjualan

produk Liquit Hero 57. Dari data yang

34
diperoleh, dalam menghitung harga pokok penjualan, CV. Cloud Heaven mengelompokkan

komponen biaya produksi atas 3 bagian, yaitu:

1) Biaya pengadaan bahanbaku

2) Biaya tenagakerja

3) Bebanpenjualan.

Model perhitungan harga pokok penjualan oleh manajemen CV. Cloud

Heaven dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

Tabel 9

Perhitungan Harga Pokok Penjualan oleh Manajemen CV. Cloud Heaven Makassar Tahun
2019

No. Uraian Sat. Volume Total Biaya


1 2 3 4
1. Biaya Bahan Baku Kg/pcs 4.000 Rp. 209.000.000

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Org/bln 5 Rp. 130.000.000

3 Beban Penjualan Rp. 623.000.000

4. Harga Pokok Penjualan pcs 10.000 Rp. 962.600.000


Sumber data: CV. Cloud Heaven Makassar 2020 telah diolah

Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa Harga Pokok Penjualan Liquid Hero

57 sebesar Rp. 962.600.000,- dengan komponen biaya produksi Liquid Hero 57

terdiri dari Biaya Bahan Baku sebesar Rp. 209.000.000,- Biaya Tenaga

Kerja Langsung sebesar Rp. 130.000.000,- Beban Penjualan sebesar

Rp.623.000.000-.

Mencermati lebih lanjut tabel 9 di atas terutama pada komponen biaya

tenga kerja yang merupakan tenaga kerja langsung sebesar

Rp.130.000.000danBebanPenjualansebesarRp.623.000.000maka

35
dapat disimpulkan metode perhitungan yang digunakan manajemen CV. Cloud

Heaven Makassar adalah metode Variable Costing.

3.2. Perhitungan PersentaseMark-Up.

Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan bahwa Mark-Up adalah

selisih antara harga jual dengan biaya untuk memproduksi barang atau jasa. Pada

umumnya Mark-Up ditetapkan dengan tujuan awal untuk mengurangi atau menutup

biaya tidak langsung dan laba rugi perusahaan. Untuk menghitung besaran Mark-Up

dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase Mark-Up

sebagaiberikut:

Persentase MarkUp = (harga jual – biaya)


biaya
Mengacu pada hasil perhitungan diatas yaitu perhitungan Harga Pokok

Penjualan atau data hasil perhitungan biaya produksi dengan metode Variable

Costing, maka presentasi Mark-Up dapat dihitung sebagaiberikut:

1). Perkiraan Harga Jual - =Rp.1.400.000.000,-


10.000,-pcs. Rp.1.400.000.000,-
2). Biaya
-Bahan baku = Rp. 209.000.000,-
- Biayatenagakerja = Rp. 130.000.000,-
- Biayaoverhead = Rp. 623.600.000.-
Rp. 962.600.000(-)
Rp. 437.400.000
3).Biaya = Rp. 962.600.000(:)
PersentaseMarkUp = 45,44%

36
Hasil perhitungan tersebut di atas meperlihatkan bahwa presentase Mark-Up sebesar

45,44% yang diperoleh dari hasil perhitungan Rp. 437.400.000 dibagi Rp.

962.600.000 sama dengan45,44%.

3.3. Perhitungan HargaJual

3.3.1. Perhitungan Harga Jual dengan Metode Variable Cost-PlusMark-up.

Setelah mengetahui Harga Pokok Penjulan dan Mark-Up maka

selanjutnya dilakukan perhitungan Harga Jual. Dalam penelitian ini, untuk

menghitung harga jual digunakan metode Variable Cost-Plus Mark-up. Hal ini

dipilih untuk memudahkan perusahaan dalam menetapkan harga jual karena tidak

memerlukan survey pelanggan ketika menetapkan hargajual.

Sehubungan dengan uraian tersebut di atas Harga Penjualan Produk Liquit

Hero 57 akan dihitung dengan pendekatan penghitungan harga jual berdasar harga

pokok produksi variabel (Variable Cost-Plus Mark-up) dengan rumus sebagai

berikut:

Biayabahanbaku Rp xx
Biaya tenagakerjalangsung Rp xx
Biayaoverheadvariable Rp xx+
Biaya nonproduksi variabelperunit Rp xx
Jumlahbiayavariabel Rp xx
Mark-up= ...% x Rpxx= Rp xx+ Harga
jual perunitproduk Rpxx

Untuk mengetahui hasil perhitungan harga jualproduk Liquit Hero 57

lebih rinci dapat dilihat pada tabel 10 dibawahini:

37
Tabel 10
Perhitungan Harga Jual dengan Metode Variable Cost-Plus Mark-up
Tahun 2019

No. Uraian Sat. Volume Jumlah Total Biaya


1 2 3 4 6
1. Biaya Bahan Baku: Rp. 209.000.000

- Proply Glycol Kg/pcs 1.000 Rp. 39.000.000

- Vegetable Glycerin Kg/pcs 1.000 Rp. 40.000.000

- Perisa makanan Kg/pcs 1.000 Rp. 95.000.000

- Nicotine Kg/pcs 1.000 Rp. 35.000.000

2. Biaya Tenaga Rp. 130.000.000


Kerja Langsung :

Gaji Karyawan Org/thn 5 Rp. 120.000.000

Upah Lembur Org/thn 5 Rp. 10.000.000

3 Biaya Over Head : Rp. 623.600.000

- Biaya botol Liquit pcs 10.000 Rp. 200.000.000

- Stiker pcs 10.000 Rp. 9.000.000

- Biaya listrik pcs 10.000 Rp. 9.600.000

- Biaya Plastik/kemasan Pcs 10.000 Rp. 5.000.000

- Cukai Pcs 10.000 Rp. 400.000.000

4. Total Biaya Produksi pcs 10.000 Rp. 962.600.000

(+) Persediaan barang


0 0 0
setengah jadi dalam
proses produksi awal
Harga Pokok
Rp.962.600.000
Siap Proses

(-) Persediaan barang


0 0 0
setengah jadi dalam

38
proses produksi akhir

Harga Pokok Produksi Rp.962.600.000

(+) Persediaan barang


0 0 0
jadi dalam proses
produksi awal

Harga Pokok Siap Jual Rp.962.600.000

(-) Persediaan barang


0 0 0
jadi dalam proses
produksi akhir

Harga
Rp.962.600.000
Pokok
Penjualan
(+) Mark-Up 45,44% Rp. 437.400.000

Harga Jual Rp.1.400.000.000

Harga Jual Satuan Rp. 140.000


Sumber data: CV. Cloud Heaven Makassar 2020 telah diolah

Tabel 10 di atas menjelaskan bahwa Harga Jual Produk Liquid Hero 57

pada Tahun 2019 sebesar Rp.1.400.000.000,- dan Harga Pokok Produksi sebesar

Rp.962.600.000,- Harga Pokok Penjualan Rp. 962.600.000. ditambah dengan

MarkUp sebesar Rp.437.400.000. Harga jual satuan atau per Pcs. sebesar Rp.

140.000,- yang diperoleh dari hasil perhitungan Harga Jual sebesar

Rp.1.400.000.000,- dibagi jumlah produksi sebanyak 10.000,-pcs. sama

denganRp.140.000,-

Tabel diatas juga menunjukkan bahwa dalam penentuan harga jual

terdapat 2 komponen utama yaitu:

1) Harga PokokPenjualan

2) Mark-Up.

39
Apabila dicermati, kontribusi biaya produksi terhadap harga jual sebesar

Rp.962.600.000,- atau 69 %, sedangkan MarkUp sebesar Rp.437.400.000. atau

31%.

3.3.2. Perhitungan Harga Jual oleh Manajemen CV. Cloud HeavenMakassar.

Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, diketahui bahwa

dalam hal perhitungan Harga Jual tidak diperoleh informasi mengenai metode yang

digunakan perusahaan dalam menghitung harga Jual produk Liquit Hero 57. Dari

data yang diperoleh, dalam menghitung Harga Jual, CV. Cloud Heaven

mengelompokkan komponen biaya produksi atas 3 bagian, yaitu

1) Biaya pengadaan bahanbaku

2) Biaya tenagakerja

3) Beban penjualan.

Model perhitungan Harga Jual oleh manajemen CV. Cloud Heaven dapat dilihat

pada tabel 11 berikut ini:

Tabel 11
Perhitungan Harga Jual oleh Manajemen CV. Cloud Heaven Makassar Tahun
2019

No. Uraian Sat. Volume Total Biaya


1 2 3 4
1. Biaya Bahan Baku Kg/pcs 4.000 Rp.209.000.000

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Org/bln 5 Rp.130.000.000

3 Beban Penjualan Rp.623.000.000

4 Harga Pokok Penjualan Rp.962.600.000

(+) Mark-Up Rp. 437.400.000

40
9 Harga Jual Rp.1.400.000.000

10 Harga Jual Satuan Rp. 140.000


Sumber data: CV. Cloud Heaven Makassar 2022 telah diolah

Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa Harga Jual Liquid Hero 57 sebesar

Rp. 1.400.000.000,- dengan komponen biaya produksi Liquid Hero 57 terdiri dari

Biaya Bahan Baku sebesar Rp. 209.000.000,- Biaya Tenaga Kerja Langsung

sebesar Rp. 130.000.000,- Beban penjualan sebesar Rp. 623.000.000-.

Mencermati lebih lanjut tabel 11 di atas terutama pada komponen biaya tenaga

kerja yang merupakan tenaga kerja langsung sebesar Rp. 130.000.000 dan

beban penjualan sebesar Rp. 623.000.000 maka dapat disimpulkan metode

perhitungan Harga Jual yang digunakan manajemen CV. Cloud Heaven Makassar

adalah metode Variable Cost- PlusMark-up.

Dengan hasil perhitungan harga jual tersebut di atas diketahui pula

bahwa dalam perhitungan harga pokok produksi dan harga jual, perusahaan

menggunakan metode yang berbeda, yaitu untuk perhitungan harga jual,

perusahaan menggunakan metode Variable Costing, sedangkan pada perhitungan

biaya produksi, perusahaan menggunakan metodefull casting. Salah satu alasannya

menggunakan full casting dalam perhitungan biaya produksi adalah pembebanan

biaya overhead atas barang yang belum terjual bisa dialihkan untuk mengurangi

atau menambah harga pokok. Sedangkan alasan perusahaan menggunakan metode

Variable Costing dalam perhitungan harga jual karena untuk perencanaan laba

jangka pendek. Hal inisejalan

41
dengan pendapat Mulyadi(2018: 144) bahwa informasi variable ….costing dapat

memenuhi kebutuhan manajemen untuk perencanaan laba jangka pendek.

Selain hal tersebut di atas, suatu hal yang perlu dikemukakan yaitu bahwa

berdasarkan data yang berhasil diolah diketahui bahwa sebelum pihak perusahaan

menetapkan untuk memberlakukan Harga Jual, mereka juga mempertibangkan

atau memperhitungkan beberapa faktor, diantaranya daya beli konsumen, target

konsumen (kelas menengah, kelas atas atau kelas bawah), dan harga jual produk

pesaing. Hal ini memungkinkan harga penjualan dapat berubah yaitu bisa di

kurangi atau bisabertambah.

Hasil penelitian tersebut di atas apabila dikaitkan dengan hasil penelitian sebelumnya,

maka bisa dijumpai beberapa persamaan pada hasil penelitian Raras Maftukah (2016) yaitu

berdasarkan riset yang dilakukan pada pabrik bantal dan kasur lantai “Sapanyana” diketahui bahwa,

biaya produksi yang dikeluarkan meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja atau gaji karyawan

dan biaya tak terduga atau biaya overhead. Ketiga biaya tersebut tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap harga jual yang dikeluarkan oleh pabrik bantal dan kasur lantai “Sapanyana”

karena minimnya biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Pada penelitian ini juga memberi

gambaran yang sama, dimana kontribusi biaya Overhead pada biaya produksi sebesar 64,72% atau

Rp.623.600.000.- dan biaya tenaga kerja sebesar 13,51% atau Rp.130.000.000,-.

Hasil penelitian ini juga memiliki persamaan dengan hasil penelitian Imam

Romansyah(2016) dengan judul penelitian Analisis Penetapan Harga Jual Produk

42
terhadap Volumen Penjualan dalam Perspektif Ekonomi Islam. (Studi Komparasi pada Yussy

Akmal dan Shereen Cake’s and Bread) yang menyatakan bahwa proses penetapan harga dimulai

dari pembelian bahan baku, persediaan, cek total biaya produksi, sampai penetapan harga jual

produk.

Penelitian ini cenderung tidak sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sherly

Ramawaty Dewi(2017) dimana hasil penelitiannya pada PT. Shamrock Manufaturing Coorporatian

yang menemukan bahwa harga jual yang ditetapkan perusahaan tersebut dipengaruhi juga oleh

faktor lain seperti permintaan pasar dan persaingan pasar, sementara pada hasil penelitian ini tidak

menemukan informasi adanya pertimbangan faktor lain tersebut diatas.

43
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan atas

hasil analisis biaya produksi dalam menentukan harga jual produk Liquit Hero 57 pada CV.

Cloud Heaven Makassar sebagai berikut:

1. Harga jual produk Liquid Hero 57 sesuai hasil perhitungan harga jual menggunakan

metode Variable Costing sebesar Rp. 1.400.000.000,-, dan harga jual satuan sebesar Rp.

140.000,- sedangkan biaya produksi Liquid Hero 57 sesuai hasil perhitungan biaya

produksi menggunakan metode Variable Costing sebesar Rp. 962.600.000,-, dan biaya

produksi per satuan sebesar Rp.96.260,-

2. Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang meliputi biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Kaitan dengan hasil analisis biaya

produksi pada CV. Cloud Heaven Makassar dengan menggunakan metode Varible

Costing, biaya overhead memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap biaya

produksi yaitu sebesar 64,72% atau Rp.623.000.000,-, kemudian biaya bahan baku sebesar

21,71% atau Rp.209.000.000,-, sedangkan kontribusi komponen biaya tenaga kerja sebesar

13,51% atau Rp.130.000.000,-.

Dalam menentukan harga jual produk Liquid Hero 57 pada pada CV. Cloud Heaven

Makassar menggunakan metode Variable Cost-Plus Mark-up, komponen biaya produksi

yaitu beban penjualan/overhead juga memiliki

kontribusiyangcukupsignifikanterhadapperhitunganhargajualyaitusebesar

44
64,72%, kemudian biaya bahan baku sebesar 21,71%, sedangkan

kotribusi biaya tenaga kerja sebesar13,51%.

3. Metode perhitungan biaya produksi yang digunakan oleh manajemen

CV. Cloud Heaven Makassar adalah metode Full Casting. Sedangkan

metode yang digunakan untuk menghitung Harga Jual adalah metode

Variable Cost-Plus Mark-up.

B. Saran.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab-bab

sebelumnya maka ada beberapa saran yang dapat dikemukaan sebagai bahan

pertimbangan kepada pihak terkait sebagai berikut:

1. BagiPerusahaan

a. Hasil analisis biaya produksi pada perusahaan telah menunjukkan

tingkat kontribusi masing – masing biaya produksi terhadap biaya

produksi. Kiranya perusahaan dapat mempertimbangkan hasil

analisis dimaksud dalam proses perencanaan biaya produksi untuk

mendapatkan biaya produksi yang benar-benarefisien.

b. Sama halnya dengan analisis biaya produksi, hasil analisis harga jual

juga telah menunjukkan tingkat kontribusi masing – masing biaya

produksi terhadap harga pokok penjualan. Kiranya perusahaan dapat

mempertibangkan hasil analisis dimaksud dalam proses

perhitungan/penentuan harga jual yang kompetitif dan atau dalam

perhitungan laba rugiperusahaan.

45

Anda mungkin juga menyukai