Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN

METODE COST PLUS PRICING (Studi Kasus Pada Klanting Tiga Saudara
Kota Metro)

Proposal

Oleh
MEVITA HANDAYANI
NPM. 17630060

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................7
BAB II KAJIAN LITERATUR..........................................................................................8
A. Kajian Literatur...........................................................................................................8
1. Teori Legitimasi...............................................................................................8
2. Konsep Biaya..................................................................................................8
3. Pengertian Harga Jual.....................................................................................8
B. Penelitian Relevan...................................................................................................12
C. Kerangka Pemikiran.................................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................................16
A. Desain Penelitian.....................................................................................................16
B. Objek dan Lokasi Penelitian..............................................................................16
C. Teknik Pengumpulan Data................................................................................16
F. Teknik Analisis Data......................................................................................... 17
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan perekonomian di Indonesian saat ini secara tidak langsung telah
mendorong persaingan bisnis antar entitas diberbagai bidang. Semua industri ataupun
perusahaan berlomba-lomba dalam meningkatkan mutu produksinya baik yang bersifat
barang maupun jasa, hal ini dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih
banyak. Pada umumnya tujuan utama perusahaan dalam melakukan kegiatan
opersionalnya yaitu untuk mendapatkan keuntungan atau laba semaksimal mungkin.
Hal ini dilakukan agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memberi
manfaat bagi masyarakat umum.
Perusahaan ataupun industri kecil belum banyak yang menetapkan metode
penentuan harga pokok produksi dalam menentukan harga jual sehingga dalam
menentukan harga pokok produksi perusahaan ataupun industri kecil tersebut
membebankan biaya yang terlalu tinggi atau rendah yang mengakibatkan harga jual
yang ditentukan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika harga jual yang ditentukan
terlalu rendah tanpa memperhitungkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan selama
proses produksi maka akan berpengaruh terhadap laba yang akan diperoleh
sedangkan harga jual yang terlalu tinggi bisa menyebabkan konsumen beralih ke
produk lain sehinga dapat menurunkan volume penjualan. Dalam perdagangan dikenal
istilah harga. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam
perdagangan. Harga menjadi penting diperhatikan, mengingat harga menentukan laku
tidaknya suatu produk yang ditawarkan nantinya. Harga merupakan satu-satunya
unsur dalam perdagangan yang menghasilkan keuntungan dan pendapatan penjualan
barang dan jasa, oleh karena itu harga yang ditetapkan penjual harus sebanding
dengan penawaran nilai kepada konsumen
Harga merupakan sejumlah nilai uang termasuk barang dan jasa yang ditawarkan
untuk mengganti hak milik suatu barang dan jasa pada pihak lain. Penentuan harga
jual merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam suatu bisnis. Menentukan
harga bukan hanya sekedar angka, namun harga juga harus menyampaikan informasi
mengenai produk yang akan dijual. Dalam menentukan harga jual diperlukan adanya
perhitungan harga pokok produksi secara tepat untuk meminimalisir kesalahan dalam
menentukan harga jual (Habibah dan Sumiati, 2016). Di masa sekarang ini sebagian
4

besar konsumen menjadi kritis dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen selalu
ingin mendapatkan suatu produk yang berkualitas yang sesuai dengan harga yang
dikeluarkan, walaupun ada sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa produk
yang mahal adalah produk yang memiliki kulaitas tinggi. Produk merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan/dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler,2016)
Penentuan harga jual produk dapat dihitung menggunakan metode perhitungan
harga pokok produksi yaitu dengan menggunakan metode cost plus pricing. Metode
Cost Plus Pricing adalah penentuan harga jual per unit berdasarkan jumlah biaya per
unit ditambah dengan jumlah tertentu sebagai margin atau laba. Metode ini memiliki
dua pendekatan biaya, yaitu: pendekatan full costing dan pendekatan variabel costing.
Metode penetapan harga jual ini begitu sederhana diterapkan. Jika pesaing dalam
pasar menggunakan metode cost plus pricing, maka tingkat harga akan stabil. Jumlah
risiko yang ada dengan keputusan penetapan harga akan diturunkan. Namun demikian
perusahaan akan cenderung terlibat perang harga jika mendasarkan harga pada biaya
tanpa melihat bagaimana harga pesaing. Menurut Mulyadi yang dikutip oleh Mariana
(2015) cost plus pricing adalah metode penentuan harga jual dengan cara
menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang
untuk memproduksi dan memasarkan produk.
UMKM merupakan suatu program yang dikhususkan untuk pemberdayaan
kreativitas warganya dalam segala bidang tidak terkecuali usaha dalam pembuatan
kelanting. Salah satu usaha mikro kecil dan menengah yang ada di wilayah kota metro
adalah usaha pembuatan kelanting (Kelanting tiga saudara). UMKM ini telah lebih dari
12 tahun memproduksi kelanting. Dalam menentukan harga jual, kelanting tiga
saudara menetapkan harga apa adanya ( naive cost plus pricing) dan belum semua
biaya dimasukan dalam biaya produksi seperti contohnya biaya administrasi dan
umum. penentuan harga jual produk Kelanting tiga saudara belum menetapkan sebuah
metode khusus dalam perhitungan harga jual produk. perlu kiranya kelanting tiga
saudara untuk mengkaji kembali penetapan harga dari setiap produk yang dihasilkan.
5

Tabel. 1 Biaya Produksi Kelanting tiga saudara dalam satu kali produksi
Jenis Biaya Jumlah
Biaya bahan baku Rp. 792.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 505.000
Biaya Overhead pabrik Rp. 185.000
Total HPP Rp. 1.482.000
Sumber : Kelanting tiga saudara
Total biaya produksi diatas mengasilkan 150 bungkus kelanting dengan berat 500
gr dimana biaya dalam satu bungkus kelanting sebesar Rp. 9.880 dan akan di jual
sebesar Rp. 13.000 dengan mengambil keutungan sebesar Rp. 3.120. Jika
menetapkan metode kusus dalam menentukan harga jual kelanting tiga saudara bisa
menambahkan laba yang di inginkan dalam penghitungan harga jualnya, Sehingga
memungkinkan untuk mendaptakan keuntungan yang lebih besar.
Hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh Toar (2017)
bahwa adanya perbedaan terhadap harga jual yang saat ini berlaku dengan harga jual
yang dihitung dengan menggunakan metode cost plus pricing dan mark up pricing.
Dimana harga jual yang ditetapkan perusahaan lebih tinggi dari pada harga jual yang
dihitung berdasarkan metode Cost Plus Pricing dan Mark Up Pricing. Soei, dkk (2014)
harga jual yang ditetapkan perusahaan lebih tinggi dari pada harga jual produk yang
dihitung dengan menggunakan metode cost plus pricing. Manajemen perusahaan
sebaiknya menggunakan metode cost plus pricing dalam mengidentifikasi biaya-biaya
produksi dan menghitung harga jual produk sehingga harga jual produk yang dicapai
dapat bersaing dengan para pesaing yang memiliki usaha sejenis. Waruan (2016)
menunjukkan adanya perbedaan terhadap harga jual yang saat ini berlaku dengan
harga jual yang dihitung dengan menggunakan metode cost plus pricing. Harga jual
yang saat ini diberlakukan tidak dapat menutupi besarnya tingkat laba yang
diharapkan.
Perbedaan penelitian terletak pada objek penelitian, penulis melakukan penelitian
pada Kelanting tiga saudara Kota Metro dan hanya menggunakan satu metode saja
yaitu metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing
Berdasarkan latar belakang masalah yang disampaikan sebelumnya, penulis
tertarik mengangkat masalah tersebut dalam penelitian ini dengan judul “ Analisis
Penentuan Harga Jual Produk dengan Menggunakan Metode Cost Plus Pricing
(Studi Kasus Pada Kelanting Tiga Saudara Kota Metro ) ”.
6

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis merumuskan
masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana perhitungan harga jual produk menurut Kelanting tiga saudara?


2. Bagaimana perhitungan harga jual produk dengan menggunakan metode
cost plus pricing?
3. Apakah terdapat perbedaan perhitungan harga jual produk antara yang
diterapkan Kelanting tiga saudara dan menggunakan metode cost plus
pricing?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana penentuan harga jual produk yang telah


diterapkan pada Kelanting tiga saudara.
2. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga jual produk dengan
menggunakan metode cost plus pricing.
3. Untuk menganalisis perbedaan perhitungan harga jual produk menurut
Kelanting tiga saudara dan menggunakan metode cost plus pricing.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bagi perusahaan untuk digunakan
dalam membantu penentuan harga jual produk.
2. Bagi Akademis
Dengan adanya penyusunan skripsi ini diharapkan dapat menambah
wawasan bagi penulis maupun pembaca mengenai metode penentuan
harga jual produk sehingga dapat membantu mengembangkan sebuah
produk, serta diharapkan dapat memperluas dan menambah wawasan
berfikir mengenai penentuan harga jual
7
BAB II
KAJIAN LITERATUR

A. Kajian Literatur

B. Teori Legitimasi
Pemasaran adalah proses sosial dan manjerial dimana individu-individu dan
kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan ingikan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk atau value dengan pihak
lainya. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan
oleh para pegusaha dalam mempertahankan usahaya untuk berkmabang dan
mendapatkan keuntungan sebagai ukuran keberhailan usahanya baik dalam bentuk
laba maupun kepuasan Otler dan Amstrong (2013 )
Teori legitimasi (Legitimasi Theory) penting bagi perusahaan, dan memiliki
batasan-batasan yang ditekankan oleh norma dan nilai-nilai sosial dan tanggapannya,
sebagai pendorong bagi perusahaan untuk menjalankan perusahaan untuk analisis
terhadap perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan. legitimasi juga
dianggap penting karena legitimasi kolektif perusahaan merupakan faktor strategis
bagi perkembangan masa depan perusahaan.
Legitimasi teori tanggung jawab perusahaan tentang masalah lingkungan berarti
pengungkapan tanggung jawab sosial oleh perusahaan dilakukan dalam upaya untuk
mendapatkan legitimasi dari masyarakat dimana perusahaan itu berada. Legitimasi ini
pada tingkat berikutnya melindungi perusahaan dari yang tidak diinginkan. Selain itu,
legitimasi ini akan meningkatkan reputasi perusahaan yang pada akhirnya
mempengaruhi nilai perusahaan (Musyarofah, 2013).

C. Pengertian Harga Jual


Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikelurkan perusahaan untuk memproduksi
suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan,
karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang
tepat untuk produk yang terjual. Penetapan harga harus dilakukan secara tepat dan
akurat, sehingg perusahaan mampu bertahan dan memproduksi produk ditengah
pesaingan. perubahan harga dalam jumlah kecil maupun besar akan berdampak pada
penjualan produk dalam kuantitas yang cukup besar. Karena itu perusahaan dituntut
9

berhati-hati dalam penentuan harga jual dengan mempertimbangkan berbagai hal. Jika
ada kesalahan dalam penentuan harga jual, perusahaan akan rugi atau kehilangan
pelanggan karena harga jual yang ditentukan terlalu rendah ataupun terlalu tinggi.
Menurut Kotler dan Keller yang dikutip Moray, dkk (2014) menyatakan bahwa
harga jual adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat, karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Irvana. dkk (2015) menyatakan
bahwa harga jual adalah upaya untuk menyeimbangkan keinginan untuk mendapat
manfaat sebesar – besarnya dari perolehan pendapatan yang tinggi dan penurunan
volume penjualan jika harga jual dibebankan kepada konsumen terlalu mahal. Jadi
harga jual merupakan besaran harga yang akan ditawarkan kepada konsumen,
sebagai imbalan dari pengeluaran biaya produksi ditambah biaya nonproduksi yang
dilakukan perusahaan untuk memperoleh laba. Sedangkan menurut Soeprihanto,
dikutip dalam Samsul (2013) Harga jual adalah jumlah uang (ditambah beberapa
produk kalau mungkin) mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya Penentuan harga jual merupakan salah satu keputusan manajemen.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga jual merupakan harga
yang ditawarkan kepada konsumen untuk memperoleh laba atas produk atau jasa
yang dijual
a. Tujuan Penetapan Harga Jual
Menurut Kotler dan Keller dalam Kondoy, dkk (2015) menyatakan bahwa pada
prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba
yang wajar. Tujuan penetapan harga, yaitu :
1) Kelangsungan hidup
Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan
utamanya, jika mengalami kapasitas lebih, persaingan ketat, atau
perubahan keinginan konsumen. Untuk menjaga agar pabrik tetap
beroperasi dan persediaan dapat terus berputar, mereka sering
melakukan penurunan harga. Laba kurang penting dibandingkan
kelangsungan hidup. Selama harga dapat menutup biaya variabel dan
sebagian biaya tetap, perusahaan dapat terus berjalan. Tetapi
kelangsungan hidup hanyalah tujuan jangka pendek. Dalam jangka
panjang, perusahaan harus dapat meningkatkan nilainya.
2) Pendapatan sekarang maksimum
10

Beberapa perusahaan menetapkan harga yang akan memaksimalkan


pendapatan dari penjualan. Maksimalisasi pendapatan hanya
membutuhkan perkiraan fungsi permintaan. Banyak manajer percaya
bahwa maksimalisasi pendapatan akan menghasikan maksimalisasi
laba jangka panjang dan pertumbuhan pangsa pasar..
3) Pertumbuhan penjualan maksimum
Perusahaan lainnya ingin memaksimalkan unit penjualan. Mereka
percaya bahwa volume penjualan lebih tinggi akan menghasilkan biaya
per unit lebih rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Mereka
menetapkan harga terendah dengan mengasumsikan bahwa pasar
sensitif terhadap harga. Ini disebut penetapan harga penetrasi pasar.
4) Laba sekarang maksimum
Banyak perusahaan menetapkan harga yang memaksimalkan labanya
sekarang. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya
sehubungan sebagai alternatif harga dan memilih harga yang akan
menghasilkan laba, arus kas, atau pengembalian investasi yang
maksimum.
Dengan demikian, apabila diketahui harga pokok sesuatu barang yang
diproduksikan, maka penentuan harga pokok penjualan dapat pula ditentukan.
Demikian pula dengan diketahuinya harga pokok produksi dalam suatu barang,
maka untuk kepentingan pengendalian efisiensi dalam proses produksi dengan
mudah dapat dilakukan pengontrolan dan pengawasan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga Jual


Kamaruddin (2013) dalam bukunya akuntansi manajemen menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual:
1) Faktor laba yang diinginkan
2) Faktor produk atau penjualan produk tersebut
3) Faktor biaya dan produk tersebut
4) Faktor dari luar perusahaan (konsumen).

D. Biaya sebagai penentuan harga jual


Menghasilkan sesuatu apakah itu barang atau jasa maka perlulah dihitung dan
diketahui besarnya biaya yang dikeluarkan atau yang perlu dan kemungkinan
11

memperoleh pendapatan yang mungkin diterima. Setiap pengorbanan biaya selalu


diharapkan akan mendatangkan hasil yang lebih besar dari pada yang telah
dikorbankan tersebut pada masa yang akan datang. Biaya adalah nilai kas atau setara
kas yang dikeluarkan (dibebankan) untuk mendapatkan barang atau jasa, yang
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi pada saat ini maupun di masa
yang mendatang Hery ( 2015). Objek biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa,
pelanggan, aktivitas, atau unit organisasi dimana biaya dibebankan untuk beberapa
tujuan manajemen tertentu. Menurut Simamora dalam Soei (2014) menyatakan biaya
(cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau
jasa yang diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini atau di masa
depan bagi perusahaan. biaya atau cost adalah kas atau ekuivalen yang dikorbankan
untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi
perusahaan saat sekarang atau untuk periode mendatang.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya adalah uang atau
modal yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat atas barang dan jasa.

Penggolongan biaya harus dilakukan dengan benar agar terhindar dari kesalahan
dalam penentuan harga jual. Biaya yang terjadi dalam perusahaan terdiri dari tiga
golongan yaitu:

a. Biaya produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengelolah bahan baku menjadi
produk jadi. Biaya-biaya produksi ini terdiri atas :
1) Biaya bahan baku
Bahan baku adalah adalah semua bahan yang membentuk bagian
menyeluruh produk jadi, dan dapat diidentifikasikan secara langsung
pada produk yang bersangktuan
2) Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja merupakan balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan pada semua karyawan yang ada dalam proses produksi
3) Biaya overhead pabrik
Biaya overhead merupakan biaya selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Bop merupakan biaya yang paling rumit dan
12

tidak dapat diidentifikasi langsung pada produk. Unsur-unsur biaya ini


antara lain:
a) Biaya bahan penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan agar
terselesainya produk tersebut, dan siap dijual kekonsumen
b) Biaya listrik dan air
Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk memebayar listrik
dan air pabrik
c) Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya ini meliputi biaya pemeliharaan dan reparasi mesin-mesin
pabrik, peralatan pabrik, dan kendaraan perusahaan
d) Biaya penyusutan mesin dan alat-alat pabrik
Biaya ini merupakan biaya yang dianggarkan dari mesin-mesin
atau alat-alat yang digunakan dalam proses produksi. Biaya ini
dianggarkan untuk setiap tahun atau bulan

b. Biaya pemasaran
merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran,
seperti biaya iklan, biaya promosi dan lain-lain
c. Biaya administrasi umum
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengkoordinasi kegiatan produksi
dan pemasaran. Dalam perusahaan biaya pemasaran dan administrasi umum
dapat disebut dengan biaya non produk

4. Metode Penentuan Harga Jual


Menurut Swastha yang dikutip Woran, dkk (2014) menyatakan bahwa metode
penentuan harga jual yang berdasarkan biaya dalam bentuk yang paling sederhana,
yaitu :

a. Cost plus pricing method


Cost plus pricing merupakan cara untuk menentukan harga jual yang dilakukan
dengan menambahkan laba atau mark up pada jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk proses produksi dan pemasaran. ada dua unsur yang diperhitungkan
dalam penentuan harga jual yaitu taksiran biaya penuh dan laba yang
13

diinginkan. Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan menggunakan dua


pendekatan yaitu pendekatan Full costing dan variabel costing
b. Mark up pricing method
Mark up pricing banyak digunakan oleh para pedagang. Para pedagang akan
menentukan harga jualnya dengan cara menambahkan mark up yang
diinginkan pada harga beli per satuan. Persentase yang ditetapkan berbeda
untuk setiap jenis barang
c. Penentuan harga oleh produsen
Metode ini, harga yang ditetapkan oleh perusahaan adalah awal dari rangkaian
harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam saluran
ditribusi. Karena itu, penetapan harga oleh produsen memegang peranan
penting dalam menentukan harga akhir barang. Dalam menetapkan harga
jualnya, produsen dapat berorientasi pada biaya. Proses penetapan harga
dimulai dengan menghitung biaya per unit barang yang dihasilkan, kemudian
menambahkan sejumlah mark up tertentu. Produsen menggunakan rumus
yang mereka anggap cocok bagi mereka, tentunya berdasarkan pengamatan
atas produk yang dihasilkannya. Setiap produk mempunyai pola biaya yang
berbeda satu sama lainnya.
Kamaruddin (2013) menyatakan bahwa biaya (cost) merupakan
kompnen penting yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual
produk atau jasa. Harga jual produk atau jasa pada umumnya ditentukan dari
jumlah semua biaya ditambah jumlah tertentu yang disebut dengan mark-up.
Cara penentuan harga jual tersebut dikenal dengan Pendekatan Cost-Plus
(Cost Plus Approach).

E. Penelitian Relevan
Sebagai bahan pertimbangan dan acuan perbandingan landasan penelitian yang
akan dilakukan oleh penulis, maka dalam penekitian ini mengunakan acuan penelitian
yang pernah dilakukan sebelumnya. Adapun beberapa penelitan terdahulu yang
relevan mengenai Penentuan harga jual dengan mengunakan metode cost plus pricing
sebagai berikut :
Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Peneliti Tahu Hasil Penelitian


14

n
1. Penerapan cost plus Irvana 2015 Berdasarkan hasil penelitian
pricing dalam Marina yang telah dilakukan dapat
keputusan penetapan Kondoy, disimpulkan bahwa
harga jual untuk dkk manajemen belum
pesanan khusus pada menerapkan analisis harga
UD Dewa Bakery biaya plus dalam menghitung
manado harga jual untuk pesanan
khusus. Harga jual dengan
menggunakan metode ini lebih
rendah dibandingkan dengan
metode yang telah digunakan
perusahaan sebelumnya.

2. Analisis penentuan Desliane 2016 Dari hasil penelitian yang telah


harga pokok produk Wauran dilakukan membuktikan bahwa
dan penerapan cost adanya perbedaan terhadap
plus pricing method harga jual yang saat ini
dalam rangka berlaku dengan harga jual
penetapan harga jual yang dihitung dengan
pada rumah makan menggunakan metode cost
soto rusuk ko’ petrus plus pricing. Harga jual yang
cabang megamas saat ini diberlakukan tidak
dapat menutupi besarnya
tingkat laba yang diharapkan.
3. Penentuan harga jual Christanti 2014 Dari hasil penelitian yang telah
produk dengan Natalia dilakukan menunjukkan harga
menggunakan metode Soei jual yang ditetapkan
cost plus pricing pada perusahaan lebih tinggi
ud. sinar sakti daripada harga jual produk
yang dihitung dengan
menggunakan metode cost
plus pricing
4. Analisis perbandingan Oktavia 2017 Berdasarkan hasil penelitian
15

harga jual produk Tiar, dkk yang telah dilakukan dapat


dengan menggunakan disimpulkan bahwa adanya
metode cost plus perbedaan terhadap harga jual
pricing dan mark up yang saat ini berlaku dengan
pricing pada dolphin harga jual yang dihitung
donuts bakery dengan menggunakan metode
cost plus pricing dan mark up
pricing.
5. Analisis Harga Pokok Andre 2013 Dari hasil penelitian yang telah
Produk Dengan Metode Henri dilakukan menunjukkan
Full Costing Dan Slat terdapat kelemahan dalam
Penentuan Harga Jual perhitungan harga pokok
produk perusahaan yaitu
kalkulasi harga pokok produk
yang dilakukan perusahaan
lebih tinggi dari pada harga
pokok produk menurut harga
pokok produk setelah
dievaluasi
Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber 2023

F. Kerangka Pemikiran
Perhitungan harga pokok produksi yang tepat akan berujung pada penentuan
harga jual produk yang tepat pula, sehingga perusahaan memporoleh laba yang telah
direncanakan sebelumnya secara maksimal. Penentuan harga jual yang terlalu tinggi
bisa mengakibatkan konsumen beralih ke produk lain sehingga dapat menurunkan
volume penjualan. Apabila dalam penentuan harga jual yang ditentukan terlalu rendah
tanpa memperhitungkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan selama
proses produksi akan berpengaruh terhadap laba yang didapatkan. Dengan
menggunkan pendekatan biaya sebagai dasar penentuan harga jual. Dimana semua
biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan baik itu biaya produksi maupun biaya
nonproduksi akan diperhitungkan sebagai dasar penetapan harga. Metode cost plus
pricing sebagai salah satu metode penetapan harga yang tidak lepas dari pendekatan
perhitungan harga pokok produksi. Terdapat dua metode perhitungan harga pokok
16

produksi yaitu metode full costing dan variable costing. Dimana kedua metode tersebut
memperhitungkan semua biaya seperti biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik
Berdasarkan penjelasan diatas penulis menarik suatu kerangka berpikir lebih
jelasnya dapat dijelaskan dalam gambar .1 sebagai berikut :

Mengidentifikasi Biaya

Menganalisis Penetapan
Harga Jual

Perhitungan Harga Jual Perhitungan Harga Jual


Menurut Fatkah Collection dengan Metode Cost Plus
Pricing

Selisih Harga Jual

Gambar .1 Kerangka Pemikiran


17
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu metode
yang menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya pada data-data yang
sudah ada, berupa tabel perhitungan biaya produksi untuk mengetahui perbandingan
biaya produksi yang dapat memberikan gambaran maupun uraian jelas mengenai
analisis penggunaan informasi akuntansi penuh dalam menetapkan harga jual produk
pada Abu Bakar Fatkah Collection. Metode ini merupakan suatu metode yang
bertujuan menguraikan, membandingkan, memberikan gambaran perusahaan dan
menerangkan suatu data kemudian dianalisis sehingga dapat membuat kesimpulan
sesuai dengan informasi dan data yang telah ada Kondoy (2015)

B. Objek dan Lokasi Penelitian


Objek penelitian yang diteliti penulis yaitu metode penentuan harga jual produk
produk dengan menggunakan metode cost plus pricing pada Kelanting Tiga Saudara
yang terletak di Trimurjo 13 polos, Metro

C. Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang diperoleh oleh peneliti melalui
beberapa cara.
1. Observasi Mengadakan pengamatan langsung ke objek yang diteliti dengan
mengamati apa yang menjadi sasaran dalam pengambilan data sesuai dengan
apa yang diperlukan
2. Wawancara Mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait
guna memperoleh keterangan tentang hal-hal yang menjadi objek penelitian dan
mengharapkan memperoleh gambaran objek yang diteliti
3. Studi kepustakaan Yaitu menggunakan buku-buku dari berbagai sumber untuk
mendapatkan data yang bersifat teoritis.
19

D. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif yaitu suatu analisis yang menguraikan data perhitungan pada hasil
penelitian dalam bentuk kalimat yang menggambarkan penentuan harga jual yang
ditentukan oleh Kelanting Tiga Saudara. Teknik analisa deskriptif kuantitatif pada
penelitian ini diperoleh dengan mengupulkan data, menyusun data, menghitung data
biaya produksi yang diperoleh, menganalisa data serta mendeskripsikan data yang
diperoleh dari Kelanting Tiga Saudara serta menarik sebuah kesimpulan.

Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk melakukan proses produksi yang terdiri dari
a) Biaya produksi
1) Biaya bahan baku
2) Biaya tenaga kerja
3) Biaya overhead pabrik
b) Biaya non produksi
1) Biaya pemasaran
2) Biaya administratif dan umum
2. Menyusun perhitungan penentuan harga jual menurut perusahaan.
Menyusun perhitungan penentuan harga jual dengan menggunakan metode
cost plus pricing dengan pendekatan full costing. Langkah-langkah
perhitungannya:

Harga jual = Total Biaya Penuh +( % Laba yang di Inginkan + Total Biaya
Penuh)

Jumlah Produk

3. Menganalisis perhitungan perbedaan perhitungan harga jual


4. Menarik kesimpulan
20

DAFTAR PUSTAKA

Athori, Agus. 2016. Keputusan Penetapan Harga Jual Untuk Pesanan Khusus Dengan
Menerapkan Cost Plus Pricing Pada Perusahaan Roti Lezzat Jombang.
Cendekia Akuntansi Vol. 4 (3). Universitas Islam Kadiri, Kediri.
Djumali, Indro, Julie J. Sondakh, dan Lidia Mawikere. 2014. Perhitungan Harga Pokok
Produksi Menggunakan Metode Variable Costing Dalam Proses Penentuan
Harga Jual Pada Pt. Sari Malalugis Bitung. Jurnal Berkala Ilmiah Efisieni. Vol.
14 (2). Universitas Sam Ratulangi Manado.

Fauzijah, Ami, dan Yasir Zain, M. 2005. Aplikasi Penentuan Harga Jual Kamar Pada
Perusahaan Jasa Perhotelan Menggunakan Metode Activity Based Costing
(Abc). Media Informatika. Vol. 3 (1). Universitas Islam Indonesia.
Gayatri, Winny. 2013. Penentuan Harga Jual Produk dengan Menggunakan metode
Cost Plus Pricing Pada PT. Pertani (Persero) Cabang Sulawesi Utara. Jurnal
EMBA. Vol.1(4): 1817-1823. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Habibah, Ummu dan Sumiati. 2016. Pengaruh kualitas produk dan harga
terhadapKeputusan pembelian produk kosmetik Wardah di kota bangkalan
madura. Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol 1( 1): 31 – 48. Universitas 17 agustus
1945 Surabaya.

Kondoy, Irvana Marina, Ventje Ilat, dan Winston Pontoh. 2015. Penerapan Cost Plus
Pricing Dalam Keputusan Penetapan Harga Jual Untuk Pesanan Khusus Pada
Ud. Dewa Bakery Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 15 (3).
Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Moray, Jessica Claudia, David Paul Elia Saerang, dan Treesje Runtu. 2014.
Penetapan Harga Jual Dengan Cost Plus Pricing Menggunakan Pendekatan
Full Costing Pada Ud Gladys Bakery. Jurnal EMBA. Vol. 2 (2): 1272 – 1283.
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Noviasari, Evi dan Richard Alamsyah. 2020. Peranan Perhitungan Harga Pokok
produksi Pendekatan Full Costing dalam Menentukan Harga Jual dengan
Metode Cost Plus Pricing Studi Kasus pada UMKM Sepatu Heriyanto. Jurnal
21

Ilmiah Akuntansi Kesatuan. Vol. 8 (1): 17 – 26. Institut Bisnis dan Informatika
Kesatuan Bogor.

Oktavia Toar, Herman Karamoy, dan Heince Wokas. 2017. Analisis Perbandingan
Harga Jual Produk Dengan Menggunakan Metode Cost Plus Pricing Dan Mark
Up Pricing Pada Dolphin Donuts Bakery. Jurnal EMBA. Vol. 5 (2): 2040 – 2050.
Universtisa Sam Ratulangi Manado.
Sari, Yunita dan Lily Karlina Nasution. 2018. Analisis penentuan Harga Jual dengan
Metode Cost Plus Pricing dan Pengaruhnya Terhadap Laba yang Dihasilkan
pada UD Maju. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol (4): 85-97. Politeknik LP31
Medan.

Slat, Andre henri. 2013. Analisis Harga Pokok Produk dengan Metode Full Costing dan
Penentuan Harga Jual. Jurnal EMBA. Vol.1 (3); 110 – 117. Universitas Sam
Ratulangi Manado.

Wauran, Desliane. 2016. Analisis Penentuan Harga Pokok Produk Dan Penerapan
Cost Plus Pricing Method Dalam Rangka Penetapan Harga Jual Pada Rumah
Makan Soto Rusuk Ko’ Petrus Cabang Megamas. Jurnal EMBA Vol.4 (2): 652 –
661. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Anda mungkin juga menyukai