Kelompok :3
nama Anggota : petrus pati walla (2202040038) fitriani sintia kaka (2202040009)
Daftar isi
Bab I
Pendahuluan
Latar
Belakang............................................................................................................................1
Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
Tujuan Penulisan........................................................................................................................1
Kesimpulan............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penentuan harga adalah proses memilih apa yang bakal diterima sebuahsyarat
sebagai pertukaran untuk produknya. Faktor-faktor harga adalah kos pengilangan, tempat pasaran,
persaingan, keadaan pasaran, dan kualiti produk. Penentuan harga juga merupakanpemboleh ubah
utama dalam teori peruntukan harga mikroekonomi. Penentuan harga adalahaspek dasar pemodelan
kewangan dan adalah salah satu dari "empat P" campuran pemasaran. Tiga aspek lain adalah barangan,
promosi dan tempat.
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untukmendapatkan perhatian,
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginanatau kebutuhan. Dalam definisi
secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua
bentuk-bentuk tadi. Penentuan hargaa produkperlumemikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan.
Tingkatan yang paling dasar adalahprodukinti ( core product ),Produk inti terdiri dari manfaat inti
untuk pemecahan masalah yangdicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam
merancang produk, pemasarmula-mula arus mendefinisikan manfaat nti yang akan disediakan produk
ke konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product )disekitar produk inti.
Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek,
dan kemasan.Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkanproduk tambahan disekitar produk inti
dan produk aktual dengan menawarkan jasadanmanfaat tambahan bagi konsumen.
Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jikaline extension
memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakantrading up atau brand
leveraging.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas perumusan masalah dalam karya tulis yang timbul
adalahsebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suatu perusahaan adalah menetapkanharga.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkanpada
biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktortersebut
berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan. Menurut RickyW. dan
Ronald J. Ebert mengemukakan bahwa: “Penetapan harga jual adalahprosespenentuan apa yang
akan diterima suatu perusahaan dalam penjualan produknya”.
Mulyadi dalam bukunya menyatakan bahwa: “Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi
biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama denganbiayaproduksi ditambah
Mark-up.Selain itu Hansen & Mowen mengemukakan bahwa “Hargajual adalah jumlah moneter
yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli ataupelanggan atas barang atau jasa yang
dijual atau diserahkan”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biayayangdikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambahdenganpersentase laba yang diinginkan
perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkanoleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumenadalahdengan cara menentukan harga yang tepat untuk
produk yang terjual. Harga yang tepat adalahharga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang,
dan harga tersebut dapat memberikankepuasan kepada konsumen.Boyd, Walker, dan Laurreche dalam
bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran menyatakan bahwa “Ada sejumlah cara
dalammenetapkanharga, tetapi cara apapun yang digunakan seharusnya memperhitungkan faktor-faktor
situasional.
2. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang berbeda dari produk-produklain yang
bersaing dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen.
Menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasarandi Indonesia menyatakan
bahwa: “Penetapan harga merupakan suatu masalah jika perusahaanakan menetapkan harga untuk
pertama kalinya. Ini terjadi ketika perusahaan mengembangkanatau memperoleh produk baru, ketika
akan memperkenalkan produknya ke saluran distribusi baru atau daerah baru, ketika akan melakukan
penawaran atas suatu perjanjian kerja baru”.
Definisi tersebut menjelaskan bahwa setiap perusahaan harus memutuskan dimana iaakan
menempatkan produknya berdasarkan mutu dan harga. Dalam beberapa pasar seperti pasar mobil,
sebanyak delapan titik harga dapat ditemukan. Dipasar mobil Indonesia terdapat merek puncak (standar
emas), contohnya Mercedez Benz dan Jaguar.
Dibawahnya ada Merekmewah seperti BMW, Audi dll, Dibawahnya lagi ada merek yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khusus: Volvo (keamanan) dan Porche (kinerja tinggi). Di tengah-tengahterdapat
sejumlah merek seperti Honda, Mitsubishi, Toyota.
Satu tingkat dibawahnya adalah merek–merek yang terutama memberi manfaat fungsional seperti
Suzuki.
Dibawah Suzuki ada merek-merek lebih murah tapi juga memberikan kinerja memuaskan seperti
Hyundai. Palingbawah adalah merek-merek yang daya tariknya hanya harga seperti Timor.
menunjukkanbahwa kedelapan tingkat penempatan produk ini tidak bersaing satu sama lain, tetapi
hanyabersaing dalam masing-masing kelompok. Namun dapat terjadi persaingan antara segmen-
segmen harga dan mutu.
Strategi diagonal semuanyadapat bertahan pada pasar yang sama; yaitu satu perusahaan menawarkan
produk bermututinggi pada harga tinggi, perusahaan lain menawarkan produk bermutu rendah pada
hargarendah. Ketiga pesaing tersebut dapat hidup bersama selama pasar terdiri dari tiga
kelompokpembeli, yaitu yang mementingkan mutu, harga, dan yang mementingkan
keseimbanganantara keduanya.
Strategi 2 menyatakan, “ Produk kami memiliki mutu yang sama dengan produ 1tetapi harga kami lebih
rendah”.
Strategi 3 menyatakan hal yang sama dan bahkan menawarkanpenghematan yang lebih besar.
Jika pelanggan yang mementingkan mutu mempercayai pasaing ini, mereka pasti akan membeli sari
pesaing ini dan menghemat uang (kecuali jika produk 1 memiliki daya tarik prestise). Strategi ini harus
dihindarkan oleh pemasarprofessional.
Harga jual merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusankonsumen untuk membeli suatu
produk, konsumen akan membeli suatu produk apabilaadakeseimbangan antara alasan dalam
menetapkan harga jual.
Sudarsono menyatakan bahwa “Dalam menetapkan harga jual perlu dipertimbangkanbeberapa hal,
antara lain:
Faktor-faktor tersebut
Artinya pendapatan pribadi pengusaha atau pedagang tidak ikut berperan, atau kalau pun ada hanya
kecil sekali.
Faktorfaktor objektif
ini kadang-kadang tidak cukup kuat untuk dipakai sebagai dasar penentuanharga, sehingga ada faktor-
faktor pertimbangan subyektif
B. Prosedur Penetapan Harga Jual Untuk menetapkan harga jual suatu produk maka
perusahaanharusmempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga.
Philip Kotler dalambukunya mengemukakan prosedur enam langkah untuk menetapkan harga,yaitu :
Jika perusahaan telah memilih posisi pasarnya dengan cermat, maka strategi bauran pemasarannya
termasuk harga akan otomatis sejalan dengannya. Menurut Cecep hidayat dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Pemasaranmenyatakan bahwa. Harga ditetapkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
yaitu:
1. Bertahan Hidup (Survival) Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup, misalnya karena
ketatnyapersaingan, cepat berubahnya selera konsumen, maka produsen harus menetapkan hargayangrendah
untuk menjaga atau meningkatkan permintaan. Misalnya kebijakan devaluasi denganmematok harga rupiah
yang lebih rendah terhadap US dollar adalah salah satu upayaagarpermintaan ekspor meningkat
1) Memaksimumkan Laba (Maximum Current Profit)
Penetapan harga sebesar angka tertentu yang akan mendatangkan laba jangka pendekjuga sering menjadi
tujuan. Hal itu ditempuh dengan jalan memperkirakan permintaandanbiaya yang dikeluarkan dihubungkan
dengan harga yang akan mendatangakan laba atauaruskas. Dalam tujuan ini perusahaan diasumsikan
mengetahui fungsi biaya dan permintaannya, walaupun dalam kenyataannya keduanya sukar diperkirakan.
Suatu faktor penting yang menentukan dimana perubahan harga akan menghasilkanperubahan kuantitas disebut
sebagai Elastisitas harga permintaan, atau suatutingkat penentuan dimana jumlah barang yang diminta
berubah sesuai dengan perubahan harga. Secara umum permintaan Elastis untuk suatu barang berarti
suatu peningkatan harga pada persentase tertentu akan menurunkan k uantitas permintaan lebih besar
dari persentasepenurunan harga. Dengan kata lain permintaan itu elastis ketika suatu peningkatan
harga sejumlah persentase tertentu menaikkan jumlah permintaan lebih tinggi dari persentase
tersebut.
Sedangkan Permintaan Tidak Elastis terjadi ketika perubahan harga pada persentase tertentu terkait dengan
perubahan kuantitas barang dengan persentase yang lebihkecil. Apabila permintaan itu bersifat
unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang
dijual dalam proporsi yang sama. Dengan katalainpenurunan harga sebesar 10% akan
mengakibatkan naiknya volume penjualan sebesar 10%pula
Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan menghasilkan level permintaan yang berbeda-beda dan karena itu
akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadaptujuanpemasarannya
Dalam keadaan normal, permintaan dan harga berhubungan terbalik: semakintinggi harga semakin rendah
permintaan. Dalam hal barang mewah, kurva permintaan kadang-kadang mempunyai kemiringan
yang naik. Kurva permintaan menunjukkanjumlahpembelian pasar yang mungkin pada berbagai
harga. Kurva tersebut menjumlahkanreaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang
beragam.” Menurut Nagle dalam buku Philip kotler menyimpulkan bahwa terdapat 9
(sembilan)faktor yang dapat mempengaruhi kepekaan harga, yaitu:
1) Pengaruh nilai unik
Para pembeli kurang peka terhadap harga jika produk tersebut lebih bersifat unikPengaruhkesadaran atas produk
pengganti para pembeli semakin kurang peka terhadap hargajikamereka tidak menyadari adanya
produk pengganti.
Para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat denganmudahmembandingkan mutu
barang pengganti.
3) Pengaruh pengeluaran total Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut
semakinrendahdibandingkan pendapatan totalnya.
4) Pengaruh manfaat akhir Para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut
semakinkecil dibandingkan biaya total produk akhir.
5) Pengaruh biaya bersama Para pembeli smakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya itu
ditanggungpihaklain.
6) Pengaruh investasi tertanam Para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut
digunakan bersamadengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya.
3. Memperkirakan Biaya Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan
perusahaanatasProduknya. Sedangkan biaya perusahaan menentukan batas terendahnya.
Perusahaaninginmenetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualanproduk,
termasuk tingkat pengembalian investasi yang memadai atas usaha dan
resikoyangdilakukannyaBiaya perusahaan ada 2 jenis, biaya tetap dan variable. Biaya tetap adalah
biaya-biayayang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan. Misalnya perusahaan harus
membayartagihan tiap bulan untuk sewa, pemanas ruangan, bunga, gaji eksekutif, dan lainnya,
berapapun output perusahaan. Biaya Variabel langsung berubah menurut level produksi.
Misalnyatiap kalkulator yang diproduksi Texas Instrument (TI) melibatkan biaya plastic,
chipmikroprosesor, pengemas dan lain-lain. Biaya-biaya itu cenderung konstans per unit produksi.
Biaya-biaya itu disebut biaya variable karena biaya totalnya berubah sesuai denganjumlahunit
yang diproduksi. Biaya total merupakan jumlah biaya tetap dan biaya variable untuktiaplevel
produksi tertentu. Biaya rata-rata adalah biaya per unit untuk level produksi tersebut; biaya
tersebut sama dengan total biaya dibagi produksi. Manajemen ingin menetapkanhargayang
setidaknya dapat menutup biaya produksi total pada level produksi tertentu.
Dalam penetapan harga jual tentunya harus menggunakan metode tertentu. Metodeyang
digunakan seharusnya tidak berganti-ganti. Dalam penetapan harga jual perusahaanharus
mempertimbangkan harga pasaran, perusahaan jangan sampai mengambil laba terlalutinggi
maupun terlalu rendah. Jadi perusahaan harus mengambil harga tengah sehinggadapat dijangkau
konsumen dan perusahaan masih mendapat profit yang aman.
Untuk tahap terakhir manajemen perusahaan memilih harga akhir, yaitu menentukanharga jual
yang sesuai dengan barang yang dipasarkan. Dalam memilih harga akhir harusbenar-benar di
pertimbangkan untuk mendaptkan provit bagi perusahaan dan sekaligus hargadapat dijangkau
para konsumen.
Pertama, dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapanhargamark-plus
dan penetapan harga break even.Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan.
Kalau perusahaan menggunakan metode ini, perusahaan menentukan harga jual perunit produk dengan
menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentuuntukmenutup laba yang di kehendaki
pada unit tersebut, atau disebut marjin. Harga jual produkdapat hitung dengan rumus :
Contohnya seperti ini. Misalkan sebuah perusahaan punya usaha jus buahdanmendapatkan order sebanyak
100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang keluarkanuntuk memproduksi jus buah tersebut
diperkirakan sebanyak 400.000,00 dengan perincian:
Jika perusahaan menginginkan laba sebesar 15% dari biaya total, maka : Harga total = Biaya Total + Laba =
Rp. 400.000,00 + (15% x Rp 400.000,00) =Rp. 460.000,00. Dengan demikian untuk setiap jus yang di jual,
harganya sebesar Rp. 4.600,00.per cup.
Pada intinya, penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapanhargabiaya plus. Para pedagang
atau perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakanpenetapan harga mark-up ini.
Caranya lebih sederhana. anda membeli barang-barang dagangan kemudianhargajualnya anda tentukan
setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark-up, seperti rumus
di bawah ini:
Jadi mark-up ini merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya. Contohnyaseperti ini. Sebuah toko
sepatu adventure membeli sepatu dari produsen merk “X” seharga300 ribu. Kemudian toko ingin
keuntungan 5%, jadinya toko menjual 300.000 + (50% x 300.000) = 300.000 + 150.000 = 450.000 Jadi
keuntungannya yang diperoleh toko sebesar 150.000 dengan harga jual 450.000
Usaha dapat dikatakan dalam keadaan break-evenapabilapenghasilan yang di terima sama dengan biaya
keluar, Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar
danmasihmempertimbangkan biaya. dengan anggapan bahwa harga jualnyasudah di tentukan.
Menurut cara ini, perusahaan akan mendapatkan laba apabila penjualan yangdi capai berada di atas titik
break-even dan rugi jika penjualan berada di bawah titik break-even. Cara penetapan harga break-even
ini dapat di terapkan dengan menggunakan beberapa“syarat” tertentu, yaitu:
Seluruh biaya perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
Seluruh barang yang di produksi akan terjual.
Biaya variabel per unitnya tetap.
Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar danmasihmempertimbangkan biaya.
Usaha dapat dikatakan dalam keadaan break-evenapabilapenghasilan yang di terima sama dengan biaya
keluar, dengan anggapan bahwa harga jualnyasudah di tentukan. Menurut cara ini, perusahaan akan
mendapatkan laba apabila penjualan yangdi capai berada di atas titik break-even dan rugi jika penjualan
berada di bawah titik break-even. Cara penetapan harga break-even ini dapat di terapkan dengan
menggunakanbeberapa “syarat” tertentu, yaitu:
• Seluruh biaya perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu perusahaandalam penjualan
produknya.
2. Untuk menetapkan harga jual suatu produk maka perusahaan harus mempertimbangkanberbagai faktor dalam
menetapkan kebijakan harga. Philip Kotler dalambukunyamengemukakan prosedur enam langkah
untuk menetapkan harga,yaitu :
v Memilih tujuan penetapan harga.
v Menentukan permintaan. v Memperkirakan biaya. v Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing. v Memilih
metode penetapan harga.
4. Penulis berpendapat bahwa sangatlah penting perusahaan menentukan penetapanhargajual karena untuk
menentukan sebuah provit. Dalam penentuan harga jual perumemperhatikan berbagai aspek untuk acuan
pertimbangan.