Disusun oleh :
Kelompok 8
Nurseha (200620098)
Nurfiqah (200620085)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021\2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya hingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk membangun kualitas diri
dalam memperbaiki makalah ini dimasa mendatang.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………... 1
1.2. Rumusan Masalah ……………………... 2
1.3. Tujuan ……………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Produk ……………………… 3
2.2. Pengertian Penetapan harga Jual …… 4
2.3. Strategi Penetapan Harga Jual …………… 6
2.4. Cara-cara Penetapan Harga Jual ……….. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai
tindakan trading up atau brand leveraging.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari produk.
2. Untuk mengetahui apa itu penetapan harga jual.
3. Untuk mengetahui strategi penetapan harga jual.
4. Untuk mengetahui cara-cara penetapan harga jual.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual
(actual product) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai
lima karateristik : tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan
kemasan. Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkan produk
tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa
dan manfaat tambahan bagi konsumen. Penambahan produk baru pada
satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line extension
memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai
tindakan trading up atau brand leveraging.
3
pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa
ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu
untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan
harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga
yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen. Boyd, Walker, dan Laurreche
dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran menyatakan bahwa
“Ada sejumlah cara dalam menetapkan harga, tetapi cara apapun yang
digunakan seharusnya memperhitungkan faktor-faktor situasional.
Faktor-faktor itu meliputi:
1. Strategi perusahaan dn komponen-komponen lain didalam bauran
pemasaran.
2. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang berbeda
dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau tingkat
pelayanan konsumen.
3. Biaya dan harga pesaing.
4. Ketersediaan dan harga dari produk pengganti.
4
Dalam beberapa pasar seperti pasar mobil, sebanyak delapan titik harga
dapat ditemukan. Dipasar mobil Indonesia terdapat merek puncak (standar emas),
contohnya Mercedez Benz dan Jaguar. Dibawahnya ada Merek mewah seperti
BMW, Audi dll, Dibawahnya lagi ada merek yang memenuhi kebutuhan-
kebutuhan khusus : Volvo (keamanan) dan Porche (kinerja tinggi). Di tengah-
tengah terdapat sejumlah merek seperti Honda, Mitsubishi, Toyota. Satu tingkat
dibawahnya adalah merek-merek yang terutama memberi manfaat fungsional
seperti Suzuki. Dibawah Suzuki ada merek-merek lebih murah tapi juga
memberikan kinerja memuaskan seperti Hyundai. Paling bawah adalah merek-
merek yang daya tariknya hanya harga seperti Timor. Menunjukkan bahwa
kedelapan tingkat penempatan produk ini tidak bersaing satu sama lain, tetapi
hanya bersaing dalam masing-masing kelompok. Namun dapat terjadi persaingan
antara segmen-segmen harga dan mutu.
Menunjukan sembilan kemungkinan strategi harga-mutu. Strategi diagonal
semuanya dapat bertahan pada pasar yang sama; yaitu satu perusahaan
menawarkan produk bermutu tinggi pada harga tinggi, perusahaan lain
menawarkan produk bermutu rendah pada harga rendah. Ketiga pesaing tersebut
dapat hidup bersama selama pasar terdiri dari tiga kelompok pembeli, yaitu yang
mementingkan mutu, harga, dan yang mementingkan keseimbangan antara
keduanya.
Sudarsono menyatakan bahwa “dalam menetapkan harga jual perlu
dipertimbangkan beberapa hal, antara lain :
a) Harga pokok jual barang.
b) Harga barang sejenis.
c) Daya beli masyarakat.
d) Jangka waktu perputaran modal.
e) Peraturan-peraturan dan sebagainya.
5
Faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor objektif. Artinya
pendapatan pribadi pengusaha atau pedagang tidak ikut berperan, atau
kalau pun ada hanya kecil sekali. Faktor-faktor objektif ini kadang-
kadang tidak cukup kuat untuk dipakai sebagai dasar penentuan harga,
sehingga ada faktor-faktor pertimbangan subyektif.
6
2. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan
permintaan, strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak
terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk tersebut
tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga
efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga. Produk Yang Telah
Beredar Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini
tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus
kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada tiga
tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni :
1) Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat
disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan
yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap mempertahankan
harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan
strategi harga agresif : menurunkan harga untuk mendorong
penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
2) Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci
efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan
harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen
maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan
‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon),
sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa
pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang
diperoleh.
3) Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya
jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir
7
daur hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama yang
dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting (pemotongan harga)
Kedua, mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang
berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.
8
3. Penetapan Harga Break-Even (Break-Even Pricing)
Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar
dan masih mempertimbangkan biaya. Usaha dapat dikatakan dalam
keadaan break-even apabila penghasilan yang di terima sama dengan
biaya keluar, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah di tentukan.
Menurut cara ini, perusahaan akan mendapatkan laba apabila penjualan
yang di capai berada di atas titik break-even dan rugi jika penjualan
berada di bawah titik break-even.
Cara penetapan harga break-even ini dapat di terapkan dengan
menggunakan beberapa “syarat” tertentu, yaitu:
• Seluruh biaya perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya variable
dan biaya tetap.
• Seluruh barang yang di produksi akan terjual.
• Biaya variabel per unitnya tetap.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan isi makalah diatas penulis dapat menarik kesimpulkan :
1. Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima
suatu perusahaan dalam penjualan produknya.
2. Untuk menetapkan harga jual suatu produk maka perusahaan harus
mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga.
Philip Kotler dalam bukunya mengemukakan prosedur enam langkah
untuk menetapkan harga,yaitu :
- Memilih tujuan penetapan harga.
- Menentukan permintaan.
- Memperkirakan biaya.
- Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing.
- Memilih metode penetapan harga.
- Memilih harga akhir.
3. Menentukan harga jual dengan menggunakan pendekatan 2 metode
4. Penulis berpendapat bahwa sangatlah penting perusahaan menentukan
penetapan harga jual karena untuk menentukan sebuah provit. Dalam
penentuan harga jual perlu memperhatikan berbagai aspek untuk acuan
pertimbangan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ebert, R.J., Ronald J., Grifin, Ricky W., 2003, Introducing of Business,
6th Edition, Prentice Hall. Inc. New York.
Kismono, Gugup., 2001, Bisnis Pengantar, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
11