Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

Pengembangan dan Penetapan Harga Produk

DISUSUN OLEH

SYAHARANI NUR JANNAH

NIM : 20211211024

KELAS AK12R

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

STIE INDONESIA BANKING SCHOOL 2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pengembangan dan Penetapan
Harga Produk" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pengantar Bisnis. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Pengembangan dan Penetapan
Harga Produk bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Surachman Surjaatmadja,
M.M. selaku dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta,17 Oktober 2021

Syaharani Nur Jannah

2
DAFTAR ISI

MAKALAH PENGANTAR BISNIS...............................................................................1

Pengembangan dan Penetapan Harga Produk........................................................1

Kata Pengantar............................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................4

1.2 PERUMUSAN MASALAH..................................................................................5

1.3 TUJUAN..............................................................................................................5

BAB II............................................................................................................................6

PEMBAHASAN............................................................................................................6

2.1 DEFINISI PRODUK.............................................................................................6

1. Produk Konsumsi.............................................................................................7

2. Produk Industri.................................................................................................7

3. Produk Berdasarkan Wujudnya......................................................................8

4. Produk Berdasarkan Daya Tahannya............................................................8

2.2 PENGEMBANGAN PRODUK-PRODUK BARU................................................8

2.3 IDENTIFIKASI PRODUK..................................................................................12

2.4 MENETAPKAN HARGA...................................................................................14

2.5 STRATEGI DAN TAKTIK PENETAPAN HARGA............................................16

BAB III.........................................................................................................................18

PENUTUP...................................................................................................................18

3.1 KESIMPULAN...................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semua organisasi laba dan nirlaba menetapkan harga atas produk atau jasa
mereka. Umumnya harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual yang saling
bernegosiasi. Melalui tawar-menawar akhirnya penjual dan pembeli akan
sampai pada harga yang dapat diterima. Harga berperan sebagai penentu
utama pilihan pembeli, walaupun faktor-faktor nonharga telah menjadi semakin
penting dalam perilaku pembeli selama ini, harga masih tetap merupakan salah
satu unsur terpenting yang menentukan pangsa pasar dan profitabilitas
perusahaan.

Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan 


pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Mungkin harga adalah elemen
termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan; fitur produk saluran,
dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga
mengkomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek
perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik
dapat dijual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar.

Keputusan penetapan harga jelas merupakana keputusan yang kompleks dan


sulit, dan banyak pemasar mengabaikan strategi penetapan harga mereka.
Pemasar holistik harus memperhitungkan banyak faktor dalam mengambil
keputusan penetapan harga–perusahaan, pelanggan, persaingan dan
lingkungan pemasaran. Keputusan penetapan harga harus konsisten dengan
strategi pemasaran perusahaan dan pasar sasaran serta positioning mereknya.
Penetapan dan persaingan harga merupakan masalah yang banyak dihadapi
para eksekutif pemasaran. Jika perusahaan dapat menetapkan harga dengan

4
baik, maka kesalahan umum dalam penetapan harga dapat teratasi, misalnya
penetapan harga terlalu berorientasi biaya, harga kurang sering direvisi untuk
dapat menangkap perubahan pasar, harga ditetapkan secara independen dari
bauran pemasaran lainnya bukan sebagai unsur intrinsik dari strategi
penentuan posisi pasar, dan harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai
produk.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah semua produk harus dikembangkan ?


2. Apa indikator suatu produk telah berkembang ?
3. Bagaimana cara mengembangkan suatu produk secara domestik maupun
internasional ?

1.3 TUJUAN

 Menjelaskan definisi produk sebagai suatu paket nilai (value package).


Menggambarkan proses pengembangan produk baru dan menelusuri tahap-
tahap siklus hidup produk.
 Menjelaskan pentingnya pemberian merek, pengemasan, dan pelabelan.
 Mengidentifikasikan berbagai tujuan penetapan harga yang menentukan
keputusan mengenai penetapan harga dan menjelaskan alat-alat penetapan
harga yang digunakan dalam membuat keputusan tersebut.
 Membahas taktik dan strategi penetapan harga baik untuk produk-produk
baru maupun yang telah ada.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PRODUK

Produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk mengisi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk karena nilai
yang ditawarkannya. Dengan demikian, produk yang berhasil merupakan paket
nilai yang memberikan ciri khas yang benar serta manfaat yang tepat.

Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa pengertian produk adalah suatu
substansi yang diproduksi oleh pihak produsen dan ditawarkan ke pasar agar
bisa memenuhi keperluan ataupun kebutuhan konsumen. Produk dalam hal ini
bisa ditujukan untuk konsumen akhir ataupun konsumen antara.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa


pengertian produksi adalah segala hal yang bisa ditawarkan di pasar agar bisa
dikonsumsi atau digunakan untuk bisa memenuhi keperluan atau kebutuhan
konsumen di pasar.

2.1.1 Paket Nilai (Value Package)

Paket nilai adalah produk yang dipasarkan sebagai kumpulan atribut bernilai
tambah, termasuk biaya yang layak. Ciri khas adalah ciri, berwujud atau tidak
berwujud, yang dibangun perusahaan ke dalam produk-produknya. Agar dapat
dijual, ciri khas juga harus memberikan manfaat. Isi paket nilai adalah fitur dan
pelayanan yang keseluruhannya, menambah nilai dengan memberi manfaat
yang meringankan dan memberikan kepuasan bagi para pelanggannya.

2.1.2 Mengklasifikasikan Barang dan Jasa

Produk bisa dibedakan kedalam beberapa jenis, baik itu dalam bentuk
wujud dan daya tahan produk tersebut, atau berdasarkan konsumen dan
produk apa yang mampu dikonsumsi oleh konsumen. Berikuti ini adalah
penjelasan jenis-jenis produk menurut Philip Kotler.

6
1. Produk Konsumsi

Pengertian produk konsumsi adalah seluruh produk yang bisa digunakan


oleh konsumen tingkat akhir atau end user. Produk konsumsi tersebut
lantas dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:

 Produk Kebutuhan Sehari-hari, yaitu suatu produk yang dibutuhkan


dan akan lebih mudah habis jika digunakan sehingga akan lebih
sering dibeli oleh konsumen, seperti bahan makanan, minuman,
sabun cuci, sabun mandi, shampo, dll.
 Produk Belanjaan, adalah produk yang dibelanjakan dengan cara
membandingkan suatu produk dengan produk lainnya yang sama
dari segi kualitas, harga, dan spesifikasi produk tersebut, seperti
produk smartphone, tv, laptop, sepatu, dll.
 Produk Khusus, adalah produk yang mempunyai suatu karakter
tertentu dan mempunyai kesan yang mewah dan juga istimewa, yang
mana beberapa kelompok konsumen akan bersedia membayar
produk tersebut walaupun dibandrol dengan harga yang tinggi,
seperti perhiasan, mobil, atau produk lainnya.
 Unsought Goods, adalah suatu produk yang sebelumnya belum
diketahui oleh konsumen dan walaupun mereka sudah mengetahui,
mereka tidak belum tentu membeli produk tersebut, seperti batu
nisan, peti mati, tanah pemakaman, dll.

2. Produk Industri

Pengertian produk industri adalah seluruh produk yang mampu dibeli


oleh konsumen agar bisa digunakan sebagai bahan baku untuk
selanjutnya bisa diproses menjadi produk yang baru. Produk industri ini
terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

 Bahan Baku dan Suku Cadang, adalah produk yang diperlukan untuk
diolah menjadi produk baru yang memiliki manfaat lebih. Umumnya,
jenis produk ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu bahan mentah dan
suku cadang. Contoh produk mentah adalah kayu (yang bisa
diproduksi jadi lemari, kursi, dlll), gandum (yang bisa diproduksi jadi
roti), dll. Sedangkan contoh dari produk bahan atau suku cadang
adalah layar lcd, dll.)
 Barang modal, adalah produk yang mampu membantu atau
memudahkan produsen untuk mengelola atau mengembangkan suatu
produk matang serta memiliki daya tahan yang tergolong lama, seperti
pabrik, bangunan kantor, laptop, mobil, mesin produksi, dll.
 Perlengkapan dan Layanan Bisnis, adalah produk yang mampu
membantu pengelolaan produk matang yang siap dijual dan
mempunyai daya tahan yang tergolong lama, seperti alat tulis kantor,
oli pelumas, bahan bakar mesin, dll. Sedangkan contoh dari produk
7
layanan bisnis adalah perwatawan alat, periklanan produk, konsultasi
bantuan hukum, dll.

3. Produk Berdasarkan Wujudnya

Suatu produk pun bisa dikategorikan berdasarkan wujudnya, yaitu


produk barang dan jasa.

 Produk Barang adalah seluruh produk yang memiliki bentuk fisik, bisa


dilihat, disentuh, diraba, dipindahkan, dan juga memiliki perlakukan fisik
lainnya, seperti produk minuman makanan, aksesoris, dll.
 Produk Jasa adalah seluruh kegiatan yang mampu memberikan
manfaat dan juga kepuasan pada para pelanggan, seperti jasa
penginapan, jasa konsultasi, jasa rias, jasa pijat urut, dll.

4. Produk Berdasarkan Daya Tahannya

Produk juga bisa dibagi berdasarkan daya tahan dari produk tersebut,
yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Barang Tidak Tahan Lama, adalah produk yang memiliki bentuk


wujud dan bisa habis bila dikonsumsi atau digunakan selama beberapa
kali, seperti pasta gigi, sabun mandi, parfum, minyak rambut, dll.
 Barang Tahan Lama, adalah suatu produk yang memiliki bentuk fisik
yang bisa tahan lama walaupun digunakan berkali-kali, seperti laptop,
smartphone, lemari kulkas, meja, bangku, televisi, dll.

2.1.3 Bauran Produk

Bauran Produk adalah kelompok produk (konsumsi, produksi, atau


keduanya) yang dibuat oleh suatu perusahaan agar tersedia untuk
dijual. Misalnya penyedot debu, rice cooker, blender, dll. Sedangkan
kelompok produk serupa yang ditujukan untuk sekelompok pembeli
yang serupa yang akan menggunakan produk itu dengan cara yang
sama disebut Lini Produk.

2.2 PENGEMBANGAN PRODUK-PRODUK BARU

Merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan untuk terus


mengembangkan produk baru apabila perusahaan tersebut ingin dapat

8
terus bersaing di dunia pasar. Tidak ada perusahaan yang akan bertahan
hanya dengan berpaku pada satu produk saja. Bahkan produk yang
sudah dikenal cukup lama pun memerlukan pembaruan.

2.2.1 Proses Pengembangan Produk Baru

Dalam proses pengembangan produk baru, ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :

1. Tingkat Mortalitas Produk, yaitu tingkat kekuatan suatu produk yang


berhasil di pasaran, yang berdasarkan pada inovasi dan manfaat atau
sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Percepatan Masuknya Produk ke Pasar. Dalam hal ini, setiap waktu
menjadi sangat berharga, karena apabila suatu produk baru yang
dibutuhkan konsumen diperkenalkan kepada konsumen lebih awal dan
belum didahului oleh pesaing lain, maka kemungkinan sukses akan
semakin besar.

2.2.2 Tahapan Proses Pengembangan

Untuk mengembangkan atau mendiversifikasi lini produk, perusahaan


harus mengembangkan dan memperkenalkan produk-produk baru.
Banyak perusahaan memiliki departemen riset dan pengembangan untuk
menjelajahi kemungkinan produk baru dengan tujuh proses langkah
dasar.
Tujuh proses langkah dasar yaitu:
1. Gagasan produk : Mencari gagasan produk baru
2. Penyaringan : Menghilangkan semua gagasan produk baru
yang tidak bertautan dengan konsep atau tujuan perusahaan
3.Pengujian konsep : Menggunakan riset pasar untuk
mendapatkan masukan konsumen tentang manfaat dan harga
produk

9
4. Analisis bisnis : Membandingkan biaya dan manfaat
pembuatan untuk melihat apakah produk mencapai tujuan laba
minimumnya
5. Pengembangan prototype : Memproduksi versi permulaan
produk
6. Pengujian produk dan pemasaran : Mengeluarkan produk
yang terbatas, menguji produk untuk melihat apakah produk
tersebut memenuhi persayaratan kinerja, dan jika demikian dapat
dijual secara bebas
7. Komersialisasi : Memulai produksi dan pemasaran berskala
penuh

2.2.3 Variasi dalam Proses Jasa

Dalam pengembangan jasa, ada dua perbedaan penting dalam 7


langkah, yaitu :

1. Gagasan jasa, yaitu pencarian gagasan jasa yang mencakup


tugas yang disebut pendefinisian paket jasa, yaitu ciri khas berwujud
atau tidak berwujud yang mencirikan jasa dan menetapkan spesifikasi
jasa.

2. Rancangan proses jasa adalah tiga bidang yang dibutuhkan


dalam mengembangkan produk jasa, yaitu :
a. Seleksi proses
Mengidentifikasi setiap tahap dalam jasa, termasuk urutan dan
pengaturan waktu.
b. Persyaratan pekerja
Menjabarkan perilaku karyawan, kemampuan, keahlian, dan interaksi
dengan pelanggan selama pengadaan jasa.
c. Persyaratan fasilitas
Merancang semua peralatan yang mendukung penyediaan jasa.

10
2.2.4 Daur Hidup Produk

Produk di pasar memasuki daur hidup produk/product life cycle(PLC),


yaitu rangkaian tahap kehidupan produk selama menghasilkan laba.
Tahapan-tahapan tersebut diantaranya :

1. Perkenalan, tenaga pemasaran berfokus membuat konsumen


potensial sadar akan produk dan manfaatnya.
2. Pertumbuhan, penjualan mulai menanjak dan produk mulai
menghasilkan laba.
3. Dewasa, walaupun produk mendapatkan tingkatan laba
tertinggi, meningkatnya persaingan akhirnya mengakibatkan
pemotongan harga dan laba yang lebih rendah.
4. Penurunan, penjualan dan laba kemudian beralih ke produk-
produk baru yang memasuki tahap perkenalan

Setiap perusahaan tentu berharap dapat terus mempertahankan posisi


produk dalam tahap dewasa selama mungkin. Banyak perusahaan
memperpanjang daur hidup produk melalui berbagai macam cara yang
kreatif, diantaranya :

1. Perluasan Produk (product extension)


Produk yang telah ada, dipasarkan secara global tanpa adanya
modifikasi/perubahan.
2. Adaptasi Produk (product adaptation)
Produk dimodifikasi agar memiliki daya tarik yang lebih besar di
negara lain.

11
3. Pengenalan Ulang (reintroduction)
Proses membangkitkan kembali ke pasar-pasar baru, produl-
produk yang telah menjadi usang dalam pasar yang lama.

2.3 IDENTIFIKASI PRODUK

2.3.1 Pemberian Merek Produk

Pemberian merek adalah proses menggunakan simbol untuk


mengkomunikasikan ciri produk tertentu yang dibuat oleh produser
tertentu.
.
- Menambah Nilai Merek Melalui Ekuitas Merek

Perusahaan yang memiliki ekuitas merek lebih tinggi memiliki kesadaran


dan kesetiaan merek yang lebih besar pada pihak konsumen dan
pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan merek-merek yang
bersaing. Ekuitas merek adalah kadar kesetiaan dan kesadaran
konsumen terhadap suatu merek dan pangsa pasar yang dibidiknya.
Dan hal ini akan menimbulkan kesadaran merek, dimana nama suatu
merek akan muncul di ingatan konsumen ketika memikirkan suatu
produk.

- Pemberian Nama e-Business

Di dalam pergerakan pasar yang semakin cepat dan transaksi elektronik


yang semakin pesat, perusahaan harus terus ikut mengikuti
perkembangan, salah satunya di dunia internet. Hal ini akan
mempercepat dan memperluas hubungan dengan konsumen di dalam
maupun di luar negeri. Dengan demikian, nama suatu merek akan
semakin meluas.

12
Jenis-jenis Merek

Adapun jenis-jenis merek secara umum, diantaranya :

1. Merek Nasional adalah produk bermerek yang diproduksi dan


didistribusikan secara luas oleh produsen dan membawa nama
produsen.

2. Merek Lisensi adalah nama merek yang dibeli dari organisasi atau
individu yang memiliki merek tersebut.

3. Merek Pribadi adalah produk bermerek yang dikomisikan oleh


pedagang grosir atau pengecer kepada produsen tertentu.

2.3.2 Pengemasan Produk

Dengan sedikit pengecualian, suatu produk membutuhkan beberapa


bentuk kemasan – wadah fisik tempat produk itu dijual, diiklankan, atau
dilindungi. Kemasan membuat produk itu menarik, menampilkan nama
merek, serta mengidentifikasi ciri dan manfaat. Kemasan juga mengurangi
risiko kerusakan, pecah, atau busuk, dan memperkecil kemungkinan
dicuri. Setiap produk memiliki label pada kemasannya yang
mengidentifikasi namanya, produsen dan kandungannya.

2.3.3 Pelabelan Produk

13
Setiap produk memiliki label pada kemasannya. Label adalah bagian dari
pengemasan produk yang mengidentifikasikan nama, pabrik, dan isinya.
Secara garis besar hampir serupa dengan fungsi kemasan, perbedaannya
ada pada informasi yang dicantumkan pada label lebih lengkap.

2.4 MENETAPKAN HARGA

Penetapan Harga adalah proses menentukan berapa yang akan diterima


perusahaan dalam penjualan produknya. Dalam penetapan harga, manajer
memutuskan berapa yang akan diterima perusahaan sebagai imbalan
produknya.

2.4.1 Tujuan Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga (pricing objective) merujuk pada tujuan yang


ingin didapatkan produsen sebagai akibat dari keputusan penetapan
harga.
Ada beberapa tujuan dalam penetapan harga, diantaranya :

 Tujuan Memaksimalkan Laba

Dalam menghitung laba, para manajer harus mempertimbangkan biaya


bahan produksi dan tenaga kerja. Selain itu, mereka juga harus
mempertimbangkan sumber daya modal terkait yang harus dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan tingkat laba itu. Dengan demikian,
banyak perusahaan menetapkan harga untuk mencapai tingkat return on
sales atau investasi modal yang ditargetkan.

 Tujuan Pangsa Pasar

14
Pangsa Pasar adalah persentase dari total penjualan pasar bagi
perusahaan tertentu untuk jenis produk tertentu. Untuk mendapatkan
pangsa pasar yang tinggi, beberapa perusahaan menetapkan harga
rendah dan menerima sedikit laba, demi mendapatkan pembeli yang
mau mencoba produknya. Bahkan bagi produk yang telah mapan,
pertimbangan pangsa pasar lebih utama dibandingkan memaksimalkan
laba. Karena saat suatu perusahaan mendominasi pasar, penjualan
akan lebih banyak secara kontinu, dan dengan demikian akan
mendapatkan laba yang lebih besar meskipun dengan harga yang lebih
rendah.

 Tujuan e-Business

Dalam perkembangannya, sistem belanja dengan menggunakan internet


jauh lebih efisien daripada harus mendatangi satu per satu toko. Hal ini
dikarenakan internet memberikan hubungan yang lebih langsung antara
produsen dan konsumen, dan juga konsumen terhindar dari biaya grosir
dan eceran, sehingga harganya lebih murah.

2.4.2 Alat-Alat Penetapan Harga

Untuk mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir,


manajer menggunakan 2 alat utama (yang sering digabungkan) :

1. Penetapan harga berorientasi biaya


Para manajer menetapkan harga produk dengan menghitung biaya untuk
menyediakannya bagi pembelanja. Ketika mereka menghitung ini, mereka
menjumlahkan biaya-biaya ini dan menambahkan angka untuk meraih
laba, mereka menghasilkan mark up, yaitu jumlah yang ditambahkan ke
dalam biaya barang agar dapat menjualnya dengan memperoleh laba.

2. Analisis titik impas

15
Para manajer menaksir biaya total versus pendapatan untuk berbagai
volume penjualan. Analisis ini menunjukkan pada harga jual tertentu.
Jumlah unit yang harus dijual harus dapat menghasilkan pendapatan total
yang sama dengan total biaya yang disebut titik impas, yang tidak
menghasilkan laba atau rugi.

2.5 STRATEGI DAN TAKTIK PENETAPAN HARGA

2.5.1 Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga itu penting karena penetapan harga memiliki


dampak langsung pada pendapatan dan sangat fleksibel. Ada beberapa cara
strategi penetapan harga dalam produk-produk baru maupun yang sudah
beredar, diantaranya :

 Penetapan Harga yang Telah Beredar

Ada tiga pilihan untuk penetapan harga produk yang sudah ada :

1. Penetapan harga diatas harga pasar memanfaatkan asumsi-asumsi


umum bahwa harga lebih tinggi berarti mutu lebih tinggi.

2. Penetapan harga di bawah pasar berfungsi jika perusahaan dapat


menawarkan produk dengan mutu yang dapat diterima sambil
menjaga biaya di bawah pesaing yang menetapkan harga lebih
tinggi.

3. Penetapan harga mendekati harga pasar adalah pilihan lainnya.

16
 Penetapan Harga Produk Baru

Perusahaan-perusahaan yang menetapkan harga produk baru harus


memilih antara dua opsi kebijakan penetapan harga:

1. Penetapan harga mengapung : Menetapkan harga awal yang tinggi


untuk menutup biaya dan menghasilkan laba memungkinkan
perusahaan mendapatkan laba besar atas masing-masing barang yang
terjual, tenaga pemasaran harus meyakinkan konsumen bahwa
produknya benar-benar beda dari produk yang ada.
2. Penetapan harga penetrasi : Menetapkan harga awal rendah untuk
memantapkan produk baru di pasar.

Harga Tetap dan Harga Dinamis dalam e-Business

Kemudahan informasi yang didapat dari internet membuat penetapan harga


lebih konvensional. Penetapan harga dinamis menjadi mudah karena aliran
informasi di internet memberitahu juataan pembeli di seluruh dunia dalam
waktu singkat mengenai adanya perubahan dalam ketersediaan produk.

2.5.1 Taktik Penetapan Harga

Terlepas dari strategi penetapan harganya, perusahaan yang menjual


banyak barang dalam satu kategori produk sering menggunakan:

1. Penetapan harga lini, yakni menawarkan barang-barang dalam


kategori tertentu pada sejumlah harga yang terbatas. Dengan menetapkan
harga llini, toko menetapkan terlebi dahulu tiga atau empat titik harga
dimana produk akan dijual.

2. Penetapan harga psikologis memanfaatkan fakta bahwa pelanggan


tidak benar-benar rasional ketika melakukan keputusan pembelian

17
Penetapan harga ganjil-genap didasarkan pada teori bahwa pelanggan
lebih meyukai harga yang tidak ditawarkan dalam angka bulat.

3.Pendiskonan. Seringkali penjual harus menawarkan pemotongan


harga(diskon) untuk merangsang/meningkatkan penjualan.

2.5.3 Penetapan Harga Internasional

Dalam penetapan harga internasional, harus menyesuaikan dengan


kondisi konsumen dunia. Strategi alternatif diperlukan untuk meningkatkan
pangsa pasar asing dengan cara menetapkan harga produk di bawah
biaya. Sebagai hasilnya, produk tertentu akan diberi harga lebih rendah di
pasar asing daripada di pasar domestiknya.

BAB III
PENUTUP

Demikian makalah Pengantar Bisnis tentang “Pengembangan dan Penetapan


Harga Produk” ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan
kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.

3.1 KESIMPULAN

Banyak perusahaan yang menghadapi sebuah masalah, dimana mereka


harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan berhasil sukses

18
terhadap produk tersebut sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk
menciptakan produk baru yang berhasil. Perusahaan harus memahami
pelanggannya, pasar, pesaing, serta pengembangan produk yang
memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai
rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan
produk baru yang sistematis.

Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan


menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber.
Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan
mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan
mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang
dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus
serta mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat
menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik
konsumen.

Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru,


memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah
mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik.
Distributor dan pemasok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan
informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru. Selain
mengembangkan produk-produk baru tersebut, perlu adanya pula
nama/merk yang akan dikenal luas oleh masyarakat. Dengan demikian
produk yang dipasarkan juga lebih cepat berkembang.

Dalam hal ini harga produk juga sangat berpengaruh bagi perusahaan.
Dengan harga yang mahal, produk yang dipasarkan tidak akan cukup laku.
Namun apabila dipasarkan dengan harga yang minim, hal tersebut juga
kemungkinan tidak sesuai dengan nilai produksi yang dikeluarkan. Dengan
adanya hal ini perusahaan perlu menetapkan harga akhir yang merujuk pada
tujuan yang akan didapatkan dengan mengukur potensi dampak sebelum
menetapkan harga akhir.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1,


Erlangga : Jakarta.
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-produk/

20

Anda mungkin juga menyukai