Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PENETAPAN HARGA

DOSEN PENGAMPU : LENTI SUSANNA SARAGIH, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9:

1. ADINDA DWI MELINDA BR. HUTABARAT : 7212443001


2. LEONARDO M NDRAHA : 7213143017
3. VIRLY AMALIYA PUTRI SIMBOLON : 7213343002

PRODI PENDIDIKAN BISNISA


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah dari materi presentasi kami. Adapun tugas ini guna memenuhi tugas pada mata
kuliah manajemen pemasaran. Dalam penulisan tugas ini, kami tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu ibuLenti Susanna Saragih, S.Pd,. M.Si
selaku dosen mata kuliah manajemen pemasaran dan kepada kedua orang tua dan teman-
teman saya yang memberi dukungan dan doa. Penulis menyadari bahwa critical book review
ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,saya
dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan kedepannya. Demikian yang dapat penulis
sampaikan, lebih dan kurangnya penulis ucapkan Terimah Kasih.

Medan, 21 Oktober 2022

KELOMPOK 9

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................2

Daftar Isi......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang .............................................................................................4

Rumusan Masalah.........................................................................................5

Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Harga...........................................................................................6

Pengertian Strategi........................................................................................7

Pengertian Strategi Penetapan Harga............................................................8

Tujuan Penetapan Harga...............................................................................9

Metode Penetapan Harga..............................................................................9

Strategi Pentapan Harga...............................................................................15

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................................18

Saran ............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan


penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya merupakan unsur biaya saja. Walaupun penetapan
harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam
menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Oleh karena menghasilkan penerimaan
penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan serta share pasar
yang dapat dicapai oleh perusahaan (Assauri, 2001).

Penetapan harga selalu merupakan masalah bagi setiap perusahaan karena penetapan harga
ini tidaklah merupakan kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari seorang pengusaha.
Seperti telah diutarakan di atas, dengan penetapan harga perusahaan dapat menciptakan hasil
penerimaan penjualan dari produk yang dihasilkan dan dipasarkannya. Peranan penetapan
harga akan menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam
dewasa ini, yang terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan
permintaan yang terbatas. Di dalam keadaan persaingan yang semakin tajam dewasa ini, yang
terutama sangat terasa dalam pasar pembeli (buyers market), peranan harga sangat penting
terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar, yang tercermin dalam
share pasar perusahaan, di samping itu untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan
perusahaan. Dengan perkataan lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing
perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.

Penetapan harga perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung


maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung, adalah harga bahan
baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya.
Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga
produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara
produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan (discount) untuk para penyalur
dan konsumen. Oleh karena pengaruh tersebut, seorang produsen harus memperhatikan dan
memperhitungkan faktor-faktor tersebut di dalam penentuan kebijakan harga yang akan
ditempuh, sehingga nantinya dapat memenuhi harapan produsen itu untuk dapat bersaing dan
kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.
4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan harga?

2. Apa yang dimaksud dengan Strategi?

3. Apa yang dimaksud dengan strategi penetapan harga?

4. Apa tujuan dari penetapan harga?

5. Bagaimana metode dalam menetukan harga?

6. Bagaimana strategi dalam menetapkan harga?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan harga

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi penetapan harga.

4.Untuk mengetahui apa yang tujuan dari penetapan harga.

5. Untuk mengetaui apa saja dan bagaimana metode penetapan harga.

6. Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam menetukan harga produk dipasaran.

1.3 Manfaat

Manfaat yang akan didapatkan adalah bertambahnya wawasan serta pengetahuan mengenai
strategi penetapan harga suatu produk dipasaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Harga

Harga merupakan nilai atau uang yang diberikan pelanggan sebagai imbalan atas penawaran
tertentu yang berfungsi untuk memuaskan kebutuhan dan Keinginan mereka. Secara
sederhana harga merupakan ukuran nilai yang ditukarkan pelanggan membeli suatu
penawaran

Harga berfungsi sebagai sebuah mekanisme ekonomi dengan memakai penawaran yang bisa
didistribusikan di antara pelanggan di pasar. Hal itu juga bertindak sebagai indikator tentang
sejauh mana penawaran diminta dan sejauh mana hal itu disediakan atau tersedia.

Harga suatu produk merupakan nilai keseluruhan dari penawaran termasuk nilai dari semua
bahan mentah dan jasa yang dipakai untuk membuat suatu penawaran. Harga layanan
mempertimbangkan seluruh elemen yang terhubung dalam pembuatan layanan apa adanya.

Pengertian Harga Menurut Para Ahli

1. Menurut Kotler dan Amstrong


Kotler dan Amstrong, menyatakan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan
kepada suatu produk (barang atau jasa) atau jumlah nilai yang harus dibayar konsumen demi
memperoleh manfaat dari produk tersebut.

2. Menurut Philip Kotler


Kotler, menyatakan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan kepada suatu
produk atau layanan jasa. Artinya bahwa harga merupakan jumlah nilai yang harus dibayar
konsumen demi memiliki atau mendapatkan keuntungan dari sebuah produk atau jasa.

3. Menurut Joko Untoro


Joko Untoro, menyatakan bahwa harga merupakan kemampuan yang dimiliki suatu barang
atau jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang.

6
4. Menurut Samsul Ramli
Samsul Ramli, menyatakan bahwa harga merupakan nilai relatif yang dimiliki oleh suatu
produk. Nilai tersebut tidak hanya indikator secara pasti yang menunjukan besarnya sumber
daya yang diperlukan guna menghasilkan produk.

5. Menurut Imamul Arifin


Imamul Arifin, menyatakan bahwa harga merupakan kompensasi yang harus dibayarkan
konsumen demi mendapatkan produk barang maupun jasa.

Pengertian Strategi

Pengertian strategi secara umum bisa diartikan sebagai upaya individu atau kelompok untuk
membuat skema guna mencapai target sasaran yang hendak dituju.

Dengan kata lain, strategi adalah seni bagi individu ataupun kelompok untuk memanfaatkan,
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki guna untuk mencapai target sasaran melalui tata
cara yang dianggap dapat efektif dan efisien untuk mencapai sasaran yang telah diharapkan.

Pengertian strategi bisa juga diartikan sebagai tindakan untuk menyesuaikan diri terhadap
segala reaksi ataupun situasi lingkungan yang terjadi. Baik itu situasi yang terduga maupun
yang tidak terduga.

Pengertian Strategi Menurut Para Ahli

1. Marrus
Strategi dapat diartikan sebagai proses dari seseorang untuk membuat rencana yang
mempunyai guna untuk membantu memfokuskan diri serta membantu mencapai hasil yang
telah diharapkan.

2. Chandler
Strategi adalah sebuah alat dari perusahaan ataupun organisasi yang digunakan untul
mencapai tujuan yang diinginkan, untuk keperluan jangka panjang, dan juga digunakan untuk
pemrioritasan alokasi sumber daya.

7
3. Quinn
Strategi adalah sebuah bentuk dari perencanaan yang mengintegrasikan tujuan, kebijakan,
dan juga rangkaian yang bisa bersatu menjadi suatu kesatuan yang utuh. Di mana strategi
sebagai formulasi yang disusun dengan baik, supaya bisa membantu penyusunan sumber
daya dari perusahaan atau organisasi supaya mampu bertahan dari ketatnya persaingan.

4. Porter
Strategi adalah sebuah alat yang cukup penting guna untuk mendapatkan sebuah keunggulan
dibandingkan dengan yang lainnya.

5. Ohmae
Strategi adalah sebuah keunggulan kompetitif yang memiliki tujuan untuk merencanakan
suatu hal dengan cara yang strategis. Tujuan strategi memungkinkan organisasi ataupun bisa
bersaing, bekerja secara efektif dan efisien.

6. Hamel dan Prahalad


Strategi adalah sebuah tindakan yang memiliki sifat incremental. Incremental mempunyai arti
yaitu pada tiap-tiap waktu mengalami peningkatan, semua tergantung kepada sudut pandang
yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Pengertian strategi penetapan harga

Strategi penetapan harga merupakan kebijakan sebuah badan usaha dalam menetapkan harga
jual dari produk yang ditawarkan. Beberapa dari perusahaan mungkin saja menetapkan harga
dengan patokan dari pasar (market-based pricing), perusahaan lain juga mungkin lebih
mempertimbangkan dari segi biaya produksi (cost-based pricing).

Harga adalah komponen pemasaran yang bisa menentukan pendapatan suatu bisnis. Oleh
karena itu, penentuan harga yang tepat tentu saja akan dapat menciptakan permintaan yang
optimal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penetapan harga sendiri menjadi faktor
kunci untuk meraih keuntungan.

8
Tujuan Penetapan Harga

Menetapkan tujuan berdasarkan harga, merupakan pekerjaan yang paling fleksibel,


dapat diubah dengan cepat sejalan dengan perubahan pasar termasuk masal persaingan harga.
Secara umum penetapan harga bertujuan untuk mencari laba dapat perusahaan dapat berjalan.
Dalam kondisi persingan yang semakin ketat mencari laba secara maksimal dalam praktiknya
akan sulit dicapai, oleh karena manajemen dapat tujuan penetapan harga lain, misalnya tujuan
berorientasi pada volume sebagai strategi mengalahkan atau mengatasi persaingan, tujuan
stabilisasi harga didasarkan pada strategi menghadapi tuntutan persaingan demikian juga
tujuan berorientasi pada citra melalui program diferensiasi produk atau dengan jalan
melayani segmen pasar khusus, sekalogus tidak perlu harus jotosan harga dengan pesaing.

Menurut Kotler dan Keller, terdapat beberapa tujuan penetapan harga, di antaranya:

- Kemampuan Bertahan (Survival).

Tujuan penetapan harga ini dilakukan saat perusahaan berada di kondisi yang mendesak.
Harga yang ditetapkan tidak berfokus pada nilai keuntungan, tapi cukup dengan menutup
biaya variabel dan beberapa biaya tetap.

- Memaksimalkan Laba (Maximum Current Profit).

Mempertimbangkan permintaan pasar, perusahaan menetapkan harga yang akan


memaksimalkan laba yang sudah didapatkan saat ini.

- Memaksimalkan target pasar.

Semakin besar target pasar yang dijangkau, maka semakin tinggi pula volume penjualan.
Secara langsung biaya unit akan semakin rendah dan keuntungan jangka panjang akan
semakin tinggi.

Metode-Metode Penetapan Harga

Kompleksitasnya persoalan dalam hal produk, pasar, harga, distribusi, promosi, dan
informasi permintaan dan biaya yang tidak lengkap akan menjadi kendala yang serius bagi
marketer dalam menetapkan harga. Informasi tentang permintaan, biaya, dan pesaing yang

9
lengkap, dan pertimbangan-pertimbangan yang relevan dapat di kombinasikan, dapat
memudahkan penghitungan harga.

Dalam menetapkan tingkat harga, marketer dapat menggunakan salah satu atau
kombinasi dari berbagai metode penghitungan harga. Metode penghitungan harga
menghasilkan satu tingkat harga tertentu. Tingkat harga inilah yang ditawarkan ke yang
sudah dipilih ditindak lanjuti dengan memasukkan data yang diperlukan untuk pada
konsumen, sejumlah metode yang dikenal dalam penetapan harga adalah:

METODE BERORIENTASI BIAYA

Metode penetapan harga yang dipandang paling sederhana dan paling banyak
digunakan adalah menambahkan sejumlah kenaikan (mark-up) pada biaya produk Metode
semacam ini disebut metode penetapan harga mark-up (mark-up pricing atau cost-plus
pricing. Mark-up merupakan jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk
untuk menghasilkan harga jual.

METODE BREAK-EVEN

Dalam break-even pricing kita dapat mengetahui tentang bagaimana satu-satuan


produk itu dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang tertanam da tam
produk tersebut. Untuk memperoleh tingkat atau titik break-even (TBE) dapatlah dipakai
rumus berikut:

BTT
TBE(RP)= BV
1
H−BVR

BTT
TBE=
H−BVR

TBE=Titik Break-even

BTT=Biaya Tetap Total

BV=Biaya Variabel

P=Penjualan

H=Harga per unit

10
BVR= Biaya variabel rata rata

Masalah yang dianggap paling serius dalam penetapan harga break even ini adalah
masalah kurangnya permintaan, karena berkaitan dengan harga, harga yang optimal sangat
dipengaruhi oleh hubungan antara harga jual eceran dengan jumlah produk yang akan dibeli
oleh konsumen. Dengan mengkombinasikan harga dan vo ume break-even yang paling
menguntungkan dengan mempertimbangkan faktor-fak berikut ini

 Pengalaman dalam penetapan harga


 Kondisi produk yang ditawarkan.
 Faktor saingan.

METODE BIAYA VARIABEL

Dapat dipakai untuk menentukan harga minimum yang mampu ditawarkan

Ide penetapan harga biaya variabel (variable cost pricing) bahwa biaya total ti dak
selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan bisnis yang menguntungkan. Sistem
penetapan harga biaya variabel ini:

Jumlah unit yang terjual pada tahun yang lalu sebanyak 70.000 unit dengan harga Rp
4.214,00. Harga ini digunakan untuk menutup biaya total per unit se besar Rp 3.214,00 dan
return on investment sesudah pajak sebesar 14%.

METODE PEAK LOAD PRICING

Dalam metode ini, perusahaan dapat menaikkar tarif di atas biaya rata-rata se Jama
periode permintaan tinggi, dan mengurangkan pada biaya variabelnya di lu periode ramai.
Tarif rendah yang dikenakan pada jam-jam, hari-hari tidak ramai ke mungkinan dapat
meningkatkan pendapatan dengan menarik langganan yang jarang menggunakan telepon.
Perusahaan telepon sering menggunakan peak-load prog dalam penentuan tarif untuk
hubungan langsung jarak jauh.

Penetapan harga beban puncak (peak-load pricing) merupakan bentuk khu metode
penetapan harga biaya variabel. Metode ini dapat dipakai bilamana jum barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan sangat terbatas, dan permint pembeli cenderung berubah di

11
kemudian hari. Sebagai contoh, perusahaan telepor telah menggunakan kapasitas untuk
melayani 97% langganannya selama periode mai meskipun pada akhir pekan dan malam hari
sering menganggur.

METODE BERORIENTASI PERSAINGAN

Persaingan perlu menjadi perhatian perusahaan dalam menetapkan harga pro ak


seberapa besar pesaing menawarkan harga produk yang serupa dengan yang arkan oleh
perusahaan.

Perubahan harga sering terjadi sebagai respons penyesuaian terhadap harga str yang
berubah terutama dalam industri yang berada dalam tahap kedewasaan amana diferensiasi
produk sangat kecil, maka setiap perubahan harga akan direaksi oleh pesaing. Itulah sebabnya
struktur harga industri yang berlaku sering dipakai se lugar kebijakan kolektif untuk
menghasilkan laba yang wajar dan meminimumkan persaingan karena perubahan harga,
perubahan harga akan memacu perang harga yang merupakan bencana kerugian bagi industri
secara keseluruhan,

Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengadopsi pendekatan penetapan harga


yang berlaku atau paritas kompetitif (going rate pricing or competitive parity pricing
approach), untuk memertahankan harga sama dengan harga satu atau bebe rapa pesaing
utamanya.

Dalam industri yang bersifat oligopolistik dengan sedikit diferensiasi produk dan
edikit pesaing besar, misalnya industri semen, baja, kertas, dan pupuk.

Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang terkendalikan, tidak akan ada
perusahaan yang dapat menaikkan harga tanpa jaminan bahwa pesaing tidak mengikutinya,
karena pelanggan akan beralih ke pesaing yang menawarkan harga lebih rendah.

ABOVE MARKET PRICING

Harga yang ditetapkan lebih tinggi dari harga pasar atau menetapkan harga d atas
harga pasar normal. Metode ini hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah
memiliki reputasi atau perusahaan yang menghasilkan produk atau merek yang prestise.
Konsumen kurang memperhatikan aspek harga, tetapi lebih mengutamakan kualitas atau

12
faktor prestise yang terkandung dalam produk yang dibeli. Above mus ket pricing cocok
digunakan ketika kompetisi sedikit atau tidak ada kompetisi

BELOW MARKET PRICING

Harga ditetapkan di bawah harga pasar, banyak diterapkan oleh produsen pro duk-
produk generik (misalnya obat-obatan) dan pengecer yang menjual produk de ngan brand
privasi. Harga yang ditetapkan biasanya berkisar antara 8% hingga 10% lebih rendah dari
harga produk pesaing lainnya. Below market pricing sering diguna kan untuk menarik
pelanggan yang disertai dengan model self service, dan kualitas produk yang umumnya
sebanding dengan pesaing. Sebagai contoh, para pengecer dalam lingkungan yang sangat
kompetitif, seperti supermarket, menerapkan harga di bawah pasar dalam rangka untuk
menarik pelanggan, terutama produk-produk de ngan brand privasi super market itu sendiri.

LOSS LEADER PRICING

Suatu jenis program harga yang banyak digunakan oleh pengecer adalah loss leader
pricing. Ide dasarnya adalah menawarkan harga rendah (di bawah biayanya) untuk menarik
tingkat kunjungan pelanggan ke toko pengecer atau situs web. Harap annya adalah agar
pelanggan membeli item produk-produk lain yang ber-mark up tinggi, produk dengan harga
rendah ini dijadikan sebagai pelaris bagi produk lain.

SEALED BID PRICING

Metode ini menggunakan sistem penawaran harga dan biasanya melibatkan rekanan
yang memenuhi syarat tertentu (buying partner). Jika ada perusahaan atau lembaga yang
ingin membeli suatu produk, maka yang bersangkutan menggunakan jasa rekanan untuk
menyampaikan spesifikasi produk yang dibutuhkan oleh calon pengguna.

Lembaga-lembaga resmi (pemerintah atau perusahaan atau lainnya) atau calon


pengguna meminta rekanan untuk membuat penawaran harga, tujuannya untuk me lebih
dahulu tentang jenis permintaan, batas waktu, serta persyaratan tawaran (yang mastikan
objektivitas penawaran yang kompetitif. Vendor secara resmi diberitahu ter umumnya sangat
ketat). Sekarang, sealed bid pricing ini dilakukan melalui tender secara terbuka untuk umum.
Tawaran terendah dan memenuhi spesifikasi produk biasanya disetujui untuk melaksanakan

13
kontrak pembelian atau pemasok produk atau pengadaan barang atau melaksanakan
pekerjaan. Kontraktor cenderung mengguna kan strategi ini.

METODE BERORIENTASI PELANGGAN

Penetapan harga yang berorientasi pada pelanggan dimaksudkan adalah k produk


yang dipersepsikan-dirasakan (perceived value) oleh pelanggan baik an ekonantis dan
fungsional (produk industri) maupun manfaat psikologis (produk konsumen).

Perusahaan menghendaki adanya biaya minimum untuk mencapai profit bilitas jangka
panjang

Pelanggan umumnya tidak ambil pusing dengan biaya tersebut, yang ne ling penting
bagi mereka adalah nilai yang dapat diterima atas harga yang mereka bayar.

Jika metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya dapat mengha silkan harga
yang lebih rendah tanpa mempertimbangkan nilai yang dirasa kan pelanggan, atau
kemungkinan harga yang ditetapkan lebih tinggi dar persepsi nilai oleh banyak pelanggan,
akibatnya kurang menguntungkan seperti berkurangnya penjualan dan rentan terhadap
persaingan.

Pelanggan potensial biasanya mempunyai beberapa ide tentang nilat yang dire minkan
oleh harga mahal dan harga murah, cara mereka biasanya membandingkan harga-harga yang
dibebankan oleh perusahaan dan pesaingnya pada manfaat nilai yang mereka peroleh dari
pembelian produk.

METODE REKAYASA INDUSTRIAL

Pengukuran rekayasa intern uji laboratorium secara fik di dalam perna Pengukuran
nilai dalam penggunaan di lapangan wawancara pelantan untuk menentukan manfaat
ekonomi dalam penggunaan produk Pertanyaan-pertanyaan survei tidak langsung untuk
mengestimasi per ruh perubahan produk pada operasi perusahaan yang digunakan untuk me
nyimpulkan nilai atribut produk.

14
ESTIMASI NILAI PELANGGAN KESELURUHAN

Pengukuran nilai kelompok tokus: pertanyaan-pertanyaan tentang kesedia an untuk


membayar dalam lingkungan kelompok segmen kecil Pertanyaan-pertanyaan survei langsung
tentang kesediaan untuk membayar dalam format survei. Pendekatan komposisional,
pertanyaan pelanggan langsung tentang nilai atribut produk.

Pendekatan dekomposisi, dengan la) analisis conjoint: metode untuk meng estimasi
trade-off pelanggan tentang atribut produk (b) benchmarks indikasi pelanggan tentang
kesediaan untuk membayar atas atribut yang lebih ba nyak (atau lebih sedikit) yang dapat
dibandingkan dengan sebuah contoh yang diambil dari kategori produk.

Strategi Penetapan Harga

STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK BARU

Masalah penting dalam penetapan harga untuk produk baru (1) harus dapat
memberikan pengaruh yang baik bagi pembentukan dan pertumbuhan pasar, (2) dapat
mungkin mencegah timbulnya persaingan harga. Strategi menetapkan han produk baru ini
terdiri dari skimming pricing, penetration pricing, dan initial pricing

Skimming Pricing

Strategi ini merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru
untuk memperoleh laba yang maksimal.

Strategi ini efektif dalam situasi:

Didukung oleh aktivitas promosi yang gencar. Strategi ini, cenderung digu nakan
untuk menetapkan harga produk-produk berteknologi baru (sepeni telepon seluler dan
perangkat keras komputer).

Harga tersebut tidak akan menjadi daya tarik bagi masuknya para pesaing.

Banyak pelanggan yang bersedia membeli produk pada tingkat harga yang tinggi
(mereka berpenghasilan tinggi), dan mempersepsikan harga ting bagai indikator kualitas yang
tinggi dan trended.

Produk memiliki karakteristik khusus (unik) yang sangat disukai konsumen dan tidak
ada atau kalaupun ada hanya sedikit tersedia produk substitus

15
Diterapkan dalam kondisi persaingan sangat longgar atau bahkan nyan tanpa
persaingan sehingga dengan harga berapapun produk itu tetap akan dibeli oleh konsumen.

Menghadapi demand yang tidak pasti.

Penetration pricing

Strategi ini menetapkan harga produk serendah-rendahnya untuk mencapai volume


penjualan yang setinggi-tingginya di segmen pasar tertentu.

Intial pricing

Premium price

Harga relatif tetap mahal-tinggi terutama dilakukan oleh produsen untuk menciptakan
citra prestius, eksklusif, dan superior. Oleh sebab itu produsen tidak mau ambil risiko
memudarkan citra prestius tersebut dengan menurun kan harga dan menawarkan produk
kepada semua orang.

STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK YANG SUDAH MAPAN

Mempertahankan harga

Strategi ini dilakukan dengan tujuan mempertahankan posisi pangsa pasar dan
profitabilitas oerusahaan serta untuk meningkatkan citra yang baik dimasyarakat.

Menurunkan harga

Berbagai alasan mendorong agar perusahaan menurunkan harga produk yang sudah mapan:

Respons terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh perubahan ling kungan,
Inflasi yang berkelanjutan, harga terus-menerus semakin tinggi menye babkan konsumen
menjadi sensitif terhadap harga dari setiap alternatif produk yang ada. Mereka semakin
selektif dalam berbelanja. Agar perusahaan mende patkan perhatian dari konsumen, maka
perusahaan perlu menurunkan harganya.

Strategi defensif, dimana perusahaan memotong harga gune menghadap persaingan


yang semakin ketat.

Strategi ofensif, di mana perusahaan berusaha memenangkan persaingan, per jualan


akan meningkat untuk menghasilkan laba besar, sepanjang persentase biaya atas harga
penjaualan jauh lebih rendah.

16
Menaikkan harga

Menaikkan harga biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan


profitabilitas dalam periode inflasi, mengambil keuntungandari difrensiasi produk atau
melakukan segmentasi pasar yang dilayani.

STRATEGI HARGA TUNGGAL

Dalam strategi ini, perusahaan membebankan harga yang sama kepada setiap
pelanggan yang membeli produk dengan kualitas dan kuantitas yang sama pada kon dis yang
sama. Strategi ini sering dijumpai pada perusahaan-perusahaan yang mela kukan distribusi
massa dan penjualan massa.

Tujuan strategi ini adalah untuk:

 Menjalin hubungan baik dengan semua pelanggan.


 Mempermudah keputusan penetapan harga.
 Memertahankan goodwill.

STRATEGI HARGA FIEKSIBEL

Strategi penetapan harga fleksibel merupakan strategi penyesuaian harga yang


berbeda kepada pelanggan yang berbeda (lokasi geografis, waktu penyampaian-pe ngiriman)
untuk produk yang kualitasnya sama dengan memberikan keluwesan yang memungkinkan
setiap penyesuaian harga, baik di bawah maupun di atas harga yang sedang berlaku di pasar.

Strategi fleksibilitas harga ini didukung oleh realitas bisnis:

a. Adanya variasi-variasi biaya dan permintaan di segmen pasar yang berbeda baik jenis
produk maupun pada lini produk.
b. Adanya tingkat persaingan yang dihadapi tharga pesaing), hubungan de ngan
pelanggan, kemampuan tawar-menawar pelanggan dan seberapa be sar pelanggan
bersedia membayar untuk produk tersebut.

17
STRATEGI PENETAPAN HARGA UNTUK BERSAING

Strategi bersaing lewat harga dan non-harga diperlukan untuk memperoleh cost
fectiveness (efektivitas biaya) yang tinggi sebagai dasar penentuan harga jual yang barsaing
Keputusan bersaing atas dasar harga - kualitas, untuk dua tujuan:

a. Posisi harga digunakan untuk membedakan kualitas


b. Usaha meraih sukses: kualitas sama dengan pesaing tetapi harga lebih ren dah/murah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi penetapan harga adalah suatu cara yang dibuat oleh perusahaan dalam memasarkan
produknya. Strrategi penetapan harga sangat penting untuk dipersiapkan dalam memasarkan
produk karena harga merupakan suatu unsur yang penting dalam pemasaran produk. Harga
berpengaruh besar dalam persaingan pasar dan dalam menarik konsumen untuk membeli
produk atau jasa yang ditawarkan. Harga yang dibuat sebaiknya menyesuaikan dengan target
pasar yang kita tuju.

3.2 Saran

Sarannya dalam menentukan harga produk untuk dipasarkan, pertimbangkan segala aspek
terlebih dahulu. Baik dari biaya pembuatan produk, target pasar serta bagaimana harga
produk pesaing dipasaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan,SE,MM. 2014. Marketing dan Kasus Kasus Pilihan. Jakarta: PT. Buku Seru

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-harga/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-strategi/

https://m.liputan6.com/hot/read/4651133/tujuan-penetapan-harga-menurut-para-ahli-
metode-dan-strateginya

19

Anda mungkin juga menyukai