Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH DASAR-DASAR

PEMASARAN − HARGA

DOSEN PENGAMPU :
Teguh Pranowo, SE., M.Si

DISUSUN OLEH :
Reza Kusuma Dewi (118020438)

Kelas : Manajemen 2M

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Jln. Pemuda No. 32 Sunyaragi, Kesambi, Sunyaragi, Kec. Kesambi
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah-
Nya yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa Ridho-Nya tentunya saya tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam yang
tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu
menyelesaikan makalah sebagai tugas kelompok dari Mata Kuliah Dasar-Dasar
Pemasaran dengan judul “makalah dasar-dasar pemasaran − harga”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Cirebon, 12 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Harga
B. Dasar Penetapan Harga
C. Tujuan Penetapan HargaMetode Penetapan Harga
D. Penyesuaian Khusus Harga Menurut Daftar (List Price)
E. Strategi Penetapan Harga

BAB III PENUTUP


 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar untuk
menyatakan harga sesuatu barang, biasanya dinyatakan dengan satuan
uang. Harga merupakan komponen penting atas suatu produk, karena akan
berpengaruh terhadap keuntungan produsen. Harga juga menjadi
pertimbangan konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan
khusus untuk menentukan harga tersebut.
Dalam menetapkan harga diperlukan suatu pendekatan yang
sistematis, yang mana melibatkan penetapan tujuan dan mengembangkan
suatustruktur penetapan harga yang tepat.
Harga adalah suatu nilai yang harus dikeluarkan oleh pembeli
untuk mendapatkan barang atau jasa yang memiliki nilai guna beserta
pelayanannya harga bersifat fleksibel, di mana bisa disesuaikan. Sebelum
penetapan harga perusahaan harus mengetahui tujuan dari penetapan harga
itu sendiri apabila tujuannya sudah jelas maka penetapan harga dapat
dilkukan dengan mudah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian harga ?
2. Apa saja dasar-dasar dalam penetapan harga ?
3. Apa saja tujuan dari penetapan harga ?
4. Apa saja metode yang digunakan dalam penetapan harga ?
5. Ada berapa penyesuaian khusus terhadap harga menurut daftar (list
price) ?
6. Apa saja strategi penetapan harga ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama dilakukannya penulisan makalah ini ialah untuk
memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar pemasaran serta adanya beberapa
tujuan lain bagi para pembaca, diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertin harga.
2. Untuk mengetahui dasar-dasar dalam penetapan harga.
3. Untuk mengetahui tujuan dari penetapan harga.
4. Untuk mengetahui metode penetapan harga.
5. Untuk mengetahui penyesuaian khusus terhadap harga menurut daftar
(list price).
6. Untuk mengetahui mengenai strategi penetapan harga

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Harga
Berikut beberapa pengertian harga, baik secara umum maupun
menurut beberapa ahli.
1. Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dalam satuan uang.
Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah
yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan
pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran, yakni faktor
kelangkaan atau kelangkaan. Sehingga barang itu memiliki harga
karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu
jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut
hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi
keseimbangan antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan
barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi
karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan
permintaan dan penjual dengan mengadakan penawaran di pasar.
2. Menurut Tjiptono (2002), Harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang, ditukarkan
agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau
jasa. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung
terhadap laba perusahaan.
3. Menurut Harini (2008: 55) “Harga adalah uang (ditambah beberapa
produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya.”
4. Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price isvalueexpressed in
termsof dollars andcens, oranyothermonetary medium
of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga adalah nilai yang
dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai
alat tukar.
5. Menurut Basu Swastha (1986: 147) Harga diartikan sebagai Jumlah
uang (kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
6. Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan sebagai
nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana
berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.
7. Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk
barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan
atau penggunaan suatu barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
harga adalah satuan moneter yang digunakan dalam proses pertukaran
yang dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk memperoleh hak
kepemilikan dan mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanan yang diberikan oleh penjual terhadap pembeli.

B. Dasar Penetapan Harga
Menurut Machfoedz (2005: 136) “penetapan harga dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal meliputi tujuan pemasaran perusahaan, strategi
bauran pemasaran, biaya, dan metode penetapan harga.” Faktor eksternal
meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan elemen lingkungan
yang lain.
a. Faktor Internal
1. Tujuan Pemasaran Perusahaan, yakni maksimalisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar
yang besar, menciptakan kepemimpinandalam hal kualitas; mengatasi
persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dll.
2. Strategi Buran Pemasaran, yakni harga perlu dikoordinasikan dan
saling mendukung dengan bauran pemasaran  lainya yaitu produk,
distribusi dan promosi.
3. Biaya, merupakan faktor yang paling menentukan harga minimal yang
harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam hal
ini biaya tetap dan variabel.
4. Metode Penetapan Harga Suatu Organisasi,meliputi
- Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang
harus menetapkan  harga.
- Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga
menurut caranya masing-masing.
- Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh
manajemen puncak.
- Pada perusahaan besar, sering kali masalah penetapan harga
ditangani oleh divisi atau manajer suatu lini produk.
- Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk
bernegosiasi  dengan pelanggannya guna menetapkan rentang
(range) harga tertentu.
- Dalam industri  penetapan harga merupakan  faktor kunci
(misalnya perusahaan minyak, penerbangan luar angkasa) 
biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan
harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada departemen.
Pemasaran atau manajemen puncak.
- Pihak-pihak lain  yang mempunyai pengaruh terhadap
penetapan harga  adalah manajer penjualan, manajer produksi,
manajer keuangan dan akuntan
b. Faktor Eksternal
1. Sifat Pasar dan Permintaan, yakni setiap perusahaan perlu memahami
sifat dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar
persaingansempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau
monopoli.  Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas
permintaan.
2. Persaingan( Porter )
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan
suatu industri :
a. Persaingan dalam industri yang bersangkutan.
b. Produk Substitusi.
c. Pemasok.
d. Pelanggan dan.
e. Ancaman-ancaman baru.

Informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik


persaingan yang dihadapi :

a. Jumlah Perusahaan dalam Industri.


b. Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri.
c. Diferensiasi Produk.
d. Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan.

C. Tujuan Penetapan Harga
Penjual barang dalam menetapkan harga dapat mempunyai tujuan
yang berbeda satu sama lain antar penjual maupun antar barang yang satu
dengan yang lain. Tujuan penetapan harga menurut Harini (2008: 55)
adalah sebagai berikut:
a. Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi.
Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan
presentasinya dan untuk mencapainya diperlukan penetapan
harga tertentu dari barang yang dihasilkannya. 
b. Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya
dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan memegang kendali
atas harga. Usaha pengendalian harga diarahkan terutama untuk
mencegah terjadinya perang harga, khususnya bila menghadapi
permintaan yang sedang menurun.
c. Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan
bagiannya dalam pasar. Apabila perusahaan mendapatkan
bagian pasar dengan luas tertentu, maka ia harus berusaha
mempertahankannya atau justru mengembangkannya. Untuk
itu kebijaksanaan dalam penetapan harga jangan sampai
merugikan usaha mempertahankan atau mengembangkan
bagian pasar tersebut.
d. Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah persaingan.
Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar
dengan tujuan mengetahui pada harga berapa ia akan
menetapkan penjualan. Ini berarti bahwa ia belum memiliki
tujuan dalam menetapkan harga coba-coba tersebut.
e. Penetapan harga untuk memaksimalkan laba. Tujuan ini
biasanya menjadi anutan setiap usaha bisnis. Kelihatannya
usaha mencari untung mempunyai konotasi yang kurang enak
seolah-olah menindas konsumen. Padahal sesungguhnya hal
yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan hidup
memerlukan laba. Memang secara teoritis harga bisa
berkembang tanpa batas.

Sementara Menurut Machfoedz (2005: 139), Tujuan penetapan harga


meliputi :

a. Orientasi laba, yakni mencapai target baru, dan meningkatkan laba


b. Orientasi penjualan, yakni meningkatkan volume penjualan, dan
mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasar.

Kemudian menurut Tjiptono (2002), tujuan penetapan harga adalah


sebagai berikut:

a. Berorientasi laba, bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang


dapat menghasilkan laba yang paling tinggi.
b. Berorientasi pada volume, yaitu penetapan harga berorientasi pada volume
tertentu atau pangsa pasar tertentu
c. Berorientasi pada citra (image), yaitu bahwa image perusahaan dapat
dibentuk melalui harga, misalnya menetapkan harga tinggi dapat
membentuk citra perusahaan yang prestisius, sementara jika menetapkan
harga rendah kemungkinan besar dapat menjaga nilai perusahaan (menjaga
harga terendah di suatu daerah tertentu).
d. Berorientasi pada stabilisasi harga yaitu penetapan harga yang bertujuan
untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga perusahaan
dengan harga pemimpin pasar (market leader).
e. Tujuan lainnya yaitu menetapkan harga dengan tujuan mencegah
masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung
penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat diketahui tujuan dari penetapan harga


ialah sebagai berikut

1. Tujuan yang berorientasi pada laba


Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin
kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya
saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat
mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba
maksimum. Oleh karena itu, ada pula perusahaan yang menggunakan
pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas sebagai
sasaran laba. Ada du jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target
marjin dan target ROI (Return On Investment).
2. Tujuan yang berorientasi pada volume
Selain tujuan yang berorientasi pada laba, ada pula perusahaan
yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada
volume tertentu atau yang biasa dikenl dengan istilah volume pricing
objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target
volume penjualan atau pangs pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan penerbangan.
3. Tujuan yang berorientasi pada citra perusahaan
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penerapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk
membentuk ataupun mempertahankan citra prestisius. Sementara itu,
untuk harga rendh dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu
(image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya
merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada
hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun harg rendah, semuanya
bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan
bauran produk yang ditawarkan perusahaan.
4. Tujuan yang berorientasi pada stabilitas harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga,
bila suatu perusahaan menurunkan harganya, makan para pesaingnya harus
menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari
terbentuknya stabilisasi hargta dalam industri-industri tertentu, misalnya
minyak bumi. Tujuan stabilisasi harga dilakukan dengan jalan menetapkan
harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu
perusahaan dan harga pemimpin pasar (market leader).
5. Tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan untuk mencegah
masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung
penjualan ulang, ataupun untuk menghindari campur tangan pemerintah.

D. Metode Penetapan Harga


Menurut Marras (1999: 181-185), ada beberapa metode yang dapat
digunakan sebagai rancangan dan variasi dalam penetapat harga.
Diantaranya ialah sebagai berikut.
a. Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan (cost
plus pricing method).
b. Harga yang berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan
penawaran.
c. Penetapan harga pasar yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar.
E. Penyesuaian Khusus Harga Menurut Daftar (List Price)
a. Diskon, merupakan potongan harga yang diberikan oleh produsen
kepada konsumen sebagai penghargan atasaktivitas tertentu yang telah
dilakukan oleh konsumen yang mampu menyenangkan produsen. Ada
empat bentuk diskon, yakni diskon kuantitas, diskon musiman, diskon
kas (cash discount), dan trade discount.
b. Allowance, yakni pengurangan dari harga menurut daftar (list price)
kepada konsumen karena adanya aktivitas-aktivitas konsumen. Ada
tiga bentuk allowance yang biasa digunakan, yakni trade-in allowance,
promotional allowance, dan product allowance.
c. Penyesuaian Geografis (Geographical Adjustment), yakni penyesuaian
terhadap harga yang dilakuakan oleh produsen atau juga wholesaler
sehubungan dengan biaya transportasi produk dari produsen ke
konsumen. Di mana biaya transportasi ini merupakan salah satu unsur
penting dalam biaya variable total, yang tentunya akan menentukan
harga akhir yang harus dibayar oleh konsumen.

F. Strategi Penetapan Harga


Secara garis besar strategi penetapan harga dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok, diantaranya ialah sebagai berikut.
a. Strategi penetapan harga produk baru, meliputi :
- Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat
memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar.
- Selain itu juga sedapat mungkin mencegah timbulnya persaingan
sengit .
- Pada hakikatnya ada dua strategi pokok dalam menetapkan harga
produk baru, yaitu  skimming pricing dan penetration pricing.

 Skimming Pricing, yaitu :


- Strategi ini merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi
pada suatu produk baru.
- Biasanya strategi ini dilengkapi dengan aktivitas promosi yang
gencar
- Produk-produk yang harganya ditetapkan dengan strategi ini,
diantaranya produk-produk yang berkaitan dengan teknologi
baru (seperti stereo set, telpon selular,perangkat keras
computer, dan lain-lain).
 Tujuan strategi ini pada dasarnya adalah :
1. Untuk melayani para pelanggan yang tidak terlalau sensitive
terhadap harga, selagi persaingan belum ada.
2. Untuk menutup biaya-biaya promosi dan riset dan
pengembangan secepat mungkin melalui marjin yang besar.
3. Untuk membatasi permintaan hingga tingkat yang tidak
melampaui kapasitas produksi perusahaan.
4. Untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjadinya
kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan jauh lebih
mudah untuk menurunkan harga awal yang dirasakan
konsumen terlampau mahal daripada menaikan harga awal
yang terlalu murah agar dapat menutup semua biaya yag
dikeluarkan.
 Skimming pricing ccocok digunakan dalam situasi sebagai berikut:
1. Produk baru memiliki karakteristik unik/khas yang sangat
diharapkan /disukai konsumen dan tidak ada atau hanya sedikit
tersedia produk substitusi.
2. Cukup banyak pelanggan yang bersedia untuk membeli produk
pada tingkat harga awal yang tinggi. Biasanya pelanggan yang
termasuk kategori ini adalah mereka yang berpenghasilan tinggi
dan suka mengikuti trend.
3. Sifat permintaan yang dihadapi tidak pasti.
4. Perusahaan telah mengeluarkan dana sangat besar untuk riset
dan pengembangan suatu produk baru.
5. Harga awal yang tinggi tersebut tidak akan menjadi daya tarik
bagi masuknya para pesaing. Disamping itu ada hambatan
masuk bagi pesaing,misalnya berupa hak paten.
6. Pelanggan menginterpretasikan harga tinggi sebagai indicator
kualitas yang tinggi.
7. Bila produk baru yang dihasilkan sangat inovatif sehingga pasar
diperkirakan memerlukan waktu lama sebelum memasuki tahap
kedewasaan dalam PLC.

 Penetration Pricing, yaitu :


- Dalam strategi ini harga ditetapkan relatif rendah pada tahap awal
product life cycle (PLC).
- Tujuannya adalah agar dapat meraih pangsa pasar yang besar dan
sekaligus menghalangi masuknya para pesaing.
- Dengan harga yang rendah,maka perusahaan dapat pula mengupayakan
tercapainya skala ekonomis dan menurunya biaya per unit.
- Stategi ini memiliki perspektif jangka panjang,dimana laba jangka
pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.
 Ada beberapa situasi yang sesuai dengan penerapan stategi ini,di
antaranya :
1. Produk yang dihasilkan memiliki daya tarik tertentu bagi pasar.
2. Banyak segmen pasar yang sensitive terhadap harag
3. Harga awal yang rendah mengurangi minat pesaing untuk
memasuki pasar.
4. Biaya produksi per unit dan biaya pemasaran menurun drastic
seiring dengan meningkatkan volume produksi.
 Hasil yang dapt diperoleh dari strategi ini adalah tingkat penjualan
dan pangsa pasar yang tinggi, dan skala ekonomis yang pada
gilirannya menyebabkan biaya menjadi lebih rendah dan daya saing
perusahaan semakin besar.
 Ada empat bentuk harga yang biasanya dipergunakan dalam
penetration pricing,yaitu :
1. Harga yang dikendalikan  (restrained price)
Restrained price adalah harga yang ditetapkan dengan
tujuan untuk mempertahankan tingkat harga tertentu selama
periode inflasi. Dalam hal ini kondisi lingkungan menjadi dasar
dalam menentukan tingkat harga yang ditetapkan.
2. Elimination price
Elimination price merupakan harga yang ditentukan pada
suatu tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing-pesaing
tertentu (terutama yang kecil) keluar dari persaingan.
3. Promotion price
Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah
dengan kualitas yang relatif sama,dengan tujuan untuk
mempromosikan produk tertentu.
4. Keep-out Price
Keep out Price adalah harga yang ditetapkan pada suatu
tingkat tertentu sehingga dapat mencegah para pesaing
memasuki pasar.

b. Strategi penetapan harga produk yang sudah mapan, meliputi :


- Faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu
meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya
yang sudah ada di pasar.
- Adanya perubahan dalam lingkungan pemasaran, misalnya ada
pesaing besar yang menurunkan harganya.
- Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan
selera konsumen.
 Memiliki tiga alternative strategi, yaitu :
1. Mempertahankan Harga
Strategi ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi
dalam pasar  (misalnya pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan) dan
untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat.
Ada beberapa persyaratan atau kondisi yang sesuai untuk
menerapkan strategi ini,diantaranya:
- Pasar yang dilayani perusahaan tidak terpengaruh oleh
perubahan lingkungan.
- Ada ketidakpastian berkaitan dengan reaksi pelanggan dan
pesaing terhadap perubahan harga.
- Image masyarakt terhadap perusahaan dapat ditingkatkan
dengan merespon permintaan atau pendapat public untuk
mempertahankan harga.
2. Menurunkan Harga
Ada tiga alasan yang mendorong suatu perusahaan perlu
menurunkan harga, yaitu :
1. Strategi defensive, dimana perusahaan memotong harga
guna menghadapi persaingan yang semakin ketat.
2. Strategi ofensif, dimana perusahaan berusaha
memenangkan persaingan.
- Hal ini erat hubungannya dengan konsep kurva
pengalaman yang intinya menyatakan bahwa biaya
perusahaan akan menurun dalam persentase terentu
setiap kali pengalamannya berlipat ganda.
- Hal ini mengandung makna bahwa perusahaan yang
memiliki pengalaman lebih banyak akan memiliki
tingkat biaya yang lebih rendah daripada perusahaan
yang pengalamannya masih terbatas.
- Biaya yang rendah ini akan sangat menguntungkan.
Karena dapat menghasilkan laba besar.
3. Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan
oleh perubahan lingkungan.
- Adanya inflasi yang berkelanjutan dan tingkat harga
yang semakin melonjak dapat menyebabkan
konsumen menjadi sensitive terhadap harga dan
setiap alternative produk yang ada.
- Mereka menjadi semakin selektif dalam berbelanja.
- Oleh karena itu, agar perusahaan bisamendapatkan
perhatian dari konsumen, maka ia perlu
menurunkan harganya
3. Menaikan Harga
Menaikan harga produk biasanya dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi, mengambil
keuntungan dari diferensiasi produk ( baik diferensiasi riil maupun
diferensiasi persepsi) atau untuk melakukan segmentasi pasar yang
dilayani.
Dalam situasi inflasi, harga perlu disesuaikan bila perusahaan
bermaksud untuk mempertahankan profitabilitasnya. Hal ini karena
semua elemen dan jenis biaya menjadi meningkat pada periode inflasi.
Secara konseptual, peningkatan harga yang dilakukan harus
ditetapkannya pada suatu tingkat yang memungkinkan besarnya laba
sama, baik sebelum maupun adanya inflasi.

c. Strategi fleksibilitas harga


Strategi fleksibilitas harga terdiri atas dua macam strategi, yaitu :
- Strategi Satu Harga (Harga Tunggal)
Dalam strategi ini, perusahaan membebankan harga yang sama
kepada setiap pelanggan yang membeli produk dengan kualitas dan
kuantitas yang sama pada kondisi yang sama pula (termasuk syarat
penjualannya sama). Strategi ini sering dijumpai pada perusahaan-
perusahaan yang melakukan distribusi massa dan penjualan massa.
Tujuan strategi ini adalah untuk mempermudah keputusan
penetapan harga dan untuk mempertahankangoodwill serta menjalin
hubungan baik dengan semua pelanggan (karena tak satupun pelanggan
yang mendapatkan harga khusus atau dianggap lebih penting daripada
pelanggan yang lain).
Ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi guna melaksanakan
strategi ini, yaitu :
- Perlu adanya analisis secara terperinci mengenai posisi perusahaan
dan struktur biaya bila dibandingkan dengan industri secara
keseluruhan.
- Dibutuhkan informasi yang berkaitan dengan variabilitas harga pada
penawaran harga yang sama kepada setiap orang.
- Perlu pemahaman atas skala ekonomis yang tersedia bagi perusahaan.
- Dibutuhkan informasi tentang harga kompetitif,yaitu harga yang
sanggup dibayar oleh pelanggan

Hasil yang diharapkan dari implementasi strategi satu harga meliputi


empat aspek pokok,yaitu:

1) Biaya penjualan dan biaya administrasi yang semakin menurun.


2) Marjin laba yang konstan.
3) Image pelanggan yang baik terhadap perusahaan.
4) Pertumbuhan pasar yang stabil.

- Strategi Penetapan Harga Fleksibel


Fleksibilitas dapat dilakukan dengan jalan menetapkan harga yang
berbeda pada pasar yang berlainan atas dasar lokasi geografis, waktu
penyampaian/pengiriman, atau kompleksitas produk yang di harapkan.
Strategi penetapan harga fleksibel merupakan strategi pembebanan
harga yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda untuk produk yang
kualitasnya sama
Tujuan strategi ini adalah untuk memaksimalkan laba jangka
panjang dan memberikan keluwesan dengan jalan memungkinkan setiap
pentesuaian,baik kebawah maupun k eats terhadap harga.
Penyesuaian harga sangat tergantung pada tingkat persaingan yang
dihadapi (harga pesaing),hubungan dengan pelanggan,dan seberapa besar
pelanggan bersedia membayar untuk produk tersebut  (termasuk
didalamnya kemampuan tawar-menawar pelanggan).
Penetapan harga fleksibel banyak diterapkan dalam kalangan
saluran distribusi,penjualan langsung produk-produk industrial,dan pada
penjualan eceran produk-produk yang mahal,serta dalam pemasaran
homogeneous shopping products (McCarthy dan Perreault,1995).
 Strategi ini mengandung beberapa kelemahan, yaitu :
- Pertama, seorang pelanggan yang mengetahui bahwa ada orang lain
yang menikmati harga lebih murah untuk mendapatkan bauran
pemasaran yang sama akan merasa tidak puas.
- Kedua, apabila konsumen mengetahui bahwa tawar-menawar dapat
menguntungkan mereka, maka mereka akan meluangkan lebih bnyak
waktu guna menawar harga barang. Hal ini bisa mempengaruhi biaya
penjualan.
- Ketiga adalah sebagian besar wiraniaga akan terbiasa melakukan
penurunan harga. Ini mengurangi peranan harga sebagai alat
persaingan dan menyebabkan turunnya harga.
 Persyaratan yang perlu diperhatikan dalam strategi penetapan harga
fleksibel :
- Perusahaan memiliki segala informasi yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan strategi penetapan harga fleksibel. Biasanya
strategi ini di implementasikan dengan salah satu dari empat cara, yaitu
berdasarkan pasar (segmen pasar maupun lokasi geografis),
berdasarkan produk, berdasarkan timing, dan berdasarkan teknologi.
- Perlu dilakukan analisis customer-value terhadap produk.
- Penekanan lebih besar pda marjin laba daripada volume penjualan.
- Pemantauan terhadap reaksi persaingan terhadap perubahan harga
dimasa lampau.
 Hasil yang diharapkan dari implementasi strategi ini adalah :
- Peningkatan  laba jangka pendek.
- Peningkatan penjualan yang mengarah pada peningkatan pangsa pasar
perusahaan.

BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
- Harga adalah satuan moneter yang digunakan dalam proses
pertukaran yang dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk
memperoleh hak kepemilikan dan mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanan yang diberikan oleh penjual
terhadap pembeli.
- Terdapat dua dasar penetapan harga, yaitu faktor internal yang
meliputi tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, biaya dan
metode penetapan harga suatu organisasi, dan faktor eksternal yang
meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan dan faktor
lingkungan lain.
- Ada beberapa tujuan penetapan harga, yaitu tujuan yang
berorientasi pada laba, tujuan yang berorientasi pada volume,
tujuan yang berorientasi pada citra perusahaan, dan tujuan yang
berorientasi pada stabilisasi harga.
- Ada beberapa metode yang digunakan dalam penetapan harga,
yaitu berdasarkan biaya total ditambah laba yang diinginkan,
berdasarkan padaharga keseimbangan,dan berdasarkan kekuatan
pasar.
- Ada beberapa penyesuaian khusus terhadap harga menurut daftar
(list price), yaitu diskon, allowance, dan penyesuaian geografis
- Ada beberapa strategi yang dalam penetapan harga, yaitu strategi
penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga produk
yang sudah mapan, dan strategi fleksibilitas harga.

DAFTAR PUSTAKA

Fandy, Tjiptono.2001.Manajemen Jasa.Yogyakarta:Andi Offset.


Karwowski, W and Marras, S.W.1999.The Occupational Ergonomics
Handbook.New York:CRC Press LLC.

http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-dasar-penetapan-dan
tujuan.html?m=1

Nitisemito, Alex S.1991.Manajemen Personalia-Manajemen Sumber Daya


Manusia.Jakarta:Ghalia.

Stanton, William J.1984.Prinsip Pemasaran.Jakarta:Erlangga.

Swasta, Basu DH dan Irawan.M.B.A.1986.Manajemen Pemasaran


Modern.Yogyakarta:Liberty.

Anda mungkin juga menyukai