Disusun oleh :
Kelas : A3MBR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
karunia, rahmat, dan nikmat-Nya lah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Proposal yang berjudul “”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen UMKM. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini
penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Semoga bantuan baik
berupa moril maupun materil yang telah diberikan,oleh Allah SWT. dapat
diberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik
penulisannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi para pembaca.
Kudus, 06 Oktober 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Pengertian Harga....................................................................................4
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP............................................................................................................17
A. Kesimpulan............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan koordinasi yang
baik dari semua fungsi manajemen. Pada dasarnya semua fungsi tersebut
sama pentingnya sebagai suatu sistem, namun pemasaran merupakan
fungsi yang mempunyai intensitas hubungan paling besar dengan
lingkungan eksternal, padahal justru dalam lingkungan itulah perusahaan
mempunyai keterbatasan yang paling besar dalam pengendaliannya. Maka
seringkali dikatakan bahwa pemasaran merupakan urat nadi perusahaan,
dalam arti sangat kritis kedudukannya dalam menentukan kelangsungan
hidup perusahaan, dan berperan penting dalam pengembangan strategi.
Strategi pemasaran sendiri dapat dibahas secara lebih rinci
dikaitkan dengan berbagai unsur, seperti dalam kaitannya dengan
kepuasan pelanggan, dengan pasar, dengan bauran pemasaran, dengan
siklus, hidup produk, ataupun dengan pemasaran internasional.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan sebuah produk atau jasa1. Dalam kehidupan bisnis, harga
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu
produk. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para
konsumen saat mereka mencari suatu produk. Sehingga harga yang
ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka
memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa.
Tulisan ini akan membahas secara spesifik konteks strategi
pemasaran dalam kaitannya dengan penetapan harga (pricing strategy),
dengan menekankan pada salah satu model penetapan harga. Selama
periode di mana pertumbuhan ekonomi dan pendapatan meningkat, faktor
non-harga sempat menjadi kunci keberhasilan penjualan. Namun dalam
tahun-tahun terakhir, seiring dengan perubahan makro ekonomi yang
mengakibatkan inflasi, pertumbuhan penduduk yang semakin lambat, dan
1
Ismail Nawawi, Islam dan Bisnis, (Surabaya:VIV Press, 2011), 751.
4
semakin maraknya kompetisi, maka faktor harga menjadi salah satu
problem utama yang harus dihadapi para marketer.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian harga
2. Apa saja tujuan penetapan harga
3. Apa metode dalam penetapan harga
4. Strategi apa saja dalam penetapan harga
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi penetapan harga
6. Apa saja langkah-langkah penetapan harga
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Harga
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang atau pun jasa
yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen
dll). Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh
dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan
disebut bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee,
biaya transportasi taxi, telepon disebut tariff sedangkan dalam dunia
asuransi disebut premi.
Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar
konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut.
Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan
ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.
Selain itu harga adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam
mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.
Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga
adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan
maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter
(Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan
seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh
perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan.
Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam
program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan
produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus
mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
4
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara
mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto
pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian
menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu;
elasitas harga dan ekspektasi harga.
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses
yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu
produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain
harga.
Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga dalam bisnis, yaitu:
5
pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat
mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini
banyak diterapkan oleh perusahaanperusahaan penerbangan.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk
membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu
harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu
(image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa
harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah
tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun
rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap
keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.
4. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga,
bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para
pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti
ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam
industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan
stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu
perusahaan dan harga pemimpin industri.
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung
penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.
Tujuan-tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting
terhadap strategi bersaing perusahaan. Tujuan yang ditetapkan
harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam
menetapkan posisi relatifnya dalam persaingan.
Misalnya, pemilihan tujuan laba mengandung makna bahwa
perusahaan akan mengabaikan harga para pesaing.
6
Pilihan ini dapat diterapkan dalam 3 kondisi, yaitu:
a) tidak ada pesaing;
b) perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi maksimum;
c) harga bukanlah merupakan atribut yang penting bagi
pembeli2.
Berbeda dengan tujuan laba, pemilihan tujuan volume
dilandaskan pada stragegi mengalahkan atau mengatasi persaingan.
Sedangkan tujuan stabilisasi didasarkan pada strategi menghadapi
atau memenuhi tuntutan persaingan. Dalam tujuan volume dan
stabilisasi, perusahaan harus dapat menilai tindakantindakan
pesaingnya. Dalam tujuan berorientasi pada citra, perusahaan
berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan
diferensiasi produk atau dengan jalan melayani segmen pasar
khusus.
7
persentase markup untuk menutup biaya dan memperoleh
keuntungan yang diharapkan. Jadi harga ditetapkan dengan cara
menambahkan persentase markup pada total biayanya. Sedangkan
persentase markup dapat dihitung dengan rumus berikut:
8
Misal, sebuah baju dijual dengan harga Rp 50.000. Total biaya
tetapnya adalah Rp 50 juta, sedangkan biaya variabelnya adalah
Rp 25.000. Maka unit barang yang harus dijual adalah
BEP = 50 juta / (50.000 – 25.000) = 2000 unit baju.
Dengan demikian untuk mendapatkan titik pulang pokok,
perusahaan harus menjual baju sebesar 2000 unit.
9
kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam
kaitan efesiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi
pendapatan total dan biaya total.3
Ada 4 bentuk strategi penetapan harga diantaranya sebagai berikut:
1. Strategi Harga Dasar
a. Market Skimming Pricing
Adalah penetapaan harga tinggi pada saat pertama kali produk
diluncurkan. Pada produk-produk berteknologi tinggi,
penetapan harga yang tinggi digunakan untuk menutupi biaya
riset dan pengembangan produk (R&D) dan perusahaan ingin
investasinya segera kembali.
Misal beberapa perusahaan yang memproduksi mobil dengan
inovasi kecanggihan teknologi digital yang mengutamakan
kualitas, kenyamanan dan keselamatan pengemudinya seperti
BMW, Mercedez Bens maupun Volvo, menerapkan strategi
harga skimming. Caterpillar juga menetapkan harga tinggi pada
peralatan konstruksinya untuk mendukung dan memberikan
nilai persepsi yang tinggi atas produk tersebut.
b. Penetration Pricing
Adalah penetapan harga rendah untuk meraih pangsa pasar
yang luas atau untuk mencapai pasar massal. Tujuannya yaitu
untuk penetrasi pasar yang secepat-cepatnya dan membangun
loyalits merek.
Misal PT. Astra menawarkan sepeda motor merek Honda
Legenda dengan harga sekitar Rp 9 juta untuk menguasai
pangsa pasar pengendara sepeda motor bebek dengan harga
yang relatif lebih murah dibandingkan sepeda motor jenis
bebek lainnya
3
Opan Arifudin, Manajemen Strategik Teori dan Implementasi (Banyumas: CV Pena Persada), 10.
10
Strategi ini mendasarkan pada asumsi bahwa konsumen
mempunyai
motif pembelian yang lebih mempertimbangkan faktor emosional
daripada faktor rasional.
1. Prestige Pricing
Yaitu strategi penetapan harga tinggi untuk memberi citra atau
image kualitas tinggi pada produk yang ditawarkan. Strategi ini
paling tepat diterapkan pada produk-produk shopping dan
spesial seperti baju hasil karya perancang terkenal, jam tangan,
parfum, dan asesoris yang bermerek.
2. Odd-Even Pricing
Yaitu strategi penetapan harga yang menggunakan angka ganjil
atau sedikit di bawah jumlah genap, seperti Rp 4.995 atau Rp
99.999. Pada dasarnya harga tersebut adalah Rp5000 dan Rp
100.000. Penjual menerapkan strategi ini untuk memberi kesan
murah dengan adanya selisih angka yang tidak jauh.
3. Multiple-Unit Pricing
Yaitu strategi penentuan harga yang memberikan harga lebih
murah pada konsumen yang membeli suatu produk dalam
jumlah yang lebih banyak. Misal untuk harga satu potong
handuk kecil dengan harga Rp 10.000, seorang penjual bisa
menawarkan dengan harga cuma Rp 100.000 untuk satu
dosennya.
4. Price Lining
Yaitu strategi penetuan harga dimana perusahaan menjual
produk dengan harga yang berbeda untuk model yang berbeda
dalam lini produk tertentu. Setiap model dalam lini produk
memiliki kualitas yang berbeda dan dijual dengan harga yang
berbeda pula.
5. Leader Lining
Sebagai upaya untuk menarik konsumen, perusahaan sering
menggunakan strategi dengan menjual harga lebih rendah
11
dibanding dengan harga normal. Beberapa jenis produk yang
sering menggunakan strategi ini adalah minuman ringan, sabun,
dan permen.
12
Ramayana sering melakukan obral pada beberapa item pakaian
pada hari Minggu pada jam-jam tertentu.
3. Jangka Waktu Kredit 4
Perusahaan pemasok umumnya memperbolehkan perusahaan
produsen untuk membeli bahan pasokan secara kredit sebagai
cara untuk menarik beberapa perusahaan produsen yang tidak
memiliki uang tunai yang cukup. Untuk mendorong pelanggan
mereka agar membayar lunas kreditnya, maka perusahaan
menawatkan diskon misalnya diskon 2 persen apabila kredit
dibayar dalam waktu kurang dari 10 hari, sementara jika
dibayar dalam 30 hari harus dibayar penuh
4
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen pemasaran edisi 14, (United States of
America : Pearson, 2012)
13
1) Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang
harus menetapkan harga.
2) Setiap perusahaan menangani masalahpenetapan harga
menurut caranya masing-masing.
3) Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh
manajemen puncak.
4) Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga
ditangani oleh devisi atau manajer suatu lini produk.
5) Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk
bernegoisasi dengan pelanggannya guna menetapkan rentang
(range) harga tertentu.
6) Dalam indutri penetapan harga merupakan faktor kunci
(misalnya perusahaan minyak, penerbangan luar angkasa)
biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan
harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada dept.
Pemasaran atau manajemen puncak.
7) Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap
penetapan harga adalah manajer penjualan, manajer produksi,
manajer keuangan dan akuntan
2. Faktor Eksternal
a. Sifat Pasar dan Permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persingan sempurna,
persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lain
yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan
b. Persaingan
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan
suatu industri :
1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan
2) Produk Substitusi
3) Pemasok
4) Pelanggan
14
5) Ancaman-ancaman baru
Informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik
persaingan yang dihadapi :
1) Jumlah Perusahaan dalam Industri
2) Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
3) Deferensiasi Produk
4) Kemudahan untuk memasuki industri yg bersangkutan
15
Pertimbangkan faktor-faktor seperti diskon, penawaran khusus,
atau penetapan harga dinamis berdasarkan waktu atau permintaan.
6. Pengujian Harga
Mencoba berbagai harga pada kelompok target kecil atau dalam uji
pasar untuk melihat bagaimana pasar bereaksi sebelum
menerapkannya secara luas.
7. Implementasi Harga
Setelah menentukan harga yang sesuai, terapkan harga ini secara
konsisten dalam strategi pemasaran.
8. Komunikasi Harga
Komunikasikan harga kepada pelanggan melalui berbagai saluran
pemasaran, seperti situs web, materi promosi, atau iklan.
9. Evaluasi dan Penyesuaian
Terus monitor kinerja harga dan bersiap untuk menyesuaikan
strategi harga jika kondisi pasar berubah atau jika tujuan tidak
tercapai.
Selama proses penetapan harga, penting untuk mempertimbangkan nilai
produk, persepsi pelanggan, dan reaksi pesaing. Selain itu, strategi
penetapan harga harus selaras dengan tujuan bisnis dan strategi pemasaran
secara keseluruhan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa
dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
selain harga.
2. Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga dalam bisnis
yaitu tujuan berorientasi pada laba, tujuan berorientasi pada volume,
tujuan berorientasi pada citra, tujuan stabilisasi harga, dan tujuan-
tujuan lainnya.
3. Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan
tergantung pada strategi bisnis,target pasar, dan tujuan perusahaan.
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam
pendekatan, yakni penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan
harga berdasarkan harga pesaing / kompetitor, penetapan harga
berdasarkan harga pesaing / competitor
4. Penetapan harga adalah keputusan penting dalam strategi pemasaran.
Ada 4 bentuk strategi penetapan harga diantaranya sebagai berikut:
strategi harga dasar, strategi harga psikologis, strategi harga
kompetitif, strategi harga tambahan.
5. Penetapan harga adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Setidaknya ada 2 faktor yang mempengaruhi
penetapan harga pada sebuah produk, yaitu: faktor internal dan
faktor eksternal.
6. Penetapan harga adalah langkah penting dalam strategi pemasaran.
Berikut adalah beberapa langkah strategi penetapan harga yang
umum digunakan:
1) Penentuan Tujuan Harga
17
2) Analisis Pasar
3) Penentuan Biaya
4) Pemilihan Strategi Harga
5) Penyesuaian Harga
6) Pengujian Harga
7) Implementasi Harga
8) Komunikasi Harga
9) Evaluasi dan Penyesuaian
18
DAFTAR PUSTAKA
19