Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL TOKO BANGUNAN TIGA PUTRA

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS

Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis

Dosen Pengampu : Dr. Ekawati Rahayu Ningsih, S.H.,M.M.

Disusun oleh :

1. Muhammad Hidayat (2250210006)

Kelas : A3MBR

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
karunia, rahmat, dan nikmat-Nya lah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Proposal yang berjudul “”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen UMKM. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini
penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Semoga bantuan baik
berupa moril maupun materil yang telah diberikan,oleh Allah SWT. dapat
diberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik
penulisannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi para pembaca.
Kudus, 06 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................5

C. Tujuan......................................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................4

PEMBAHASAN.....................................................................................................4

A. Pengertian Harga....................................................................................4

B. Tujuan Penetapan Harga.......................................................................5

C. Metode dalam Penetapan Harga............................................................7

D. Strategi Penetapan Harga.......................................................................9

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga.....................13

BAB III..................................................................................................................17

PENUTUP............................................................................................................17

A. Kesimpulan............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan koordinasi yang
baik dari semua fungsi manajemen. Pada dasarnya semua fungsi tersebut
sama pentingnya sebagai suatu sistem, namun pemasaran merupakan
fungsi yang mempunyai intensitas hubungan paling besar dengan
lingkungan eksternal, padahal justru dalam lingkungan itulah perusahaan
mempunyai keterbatasan yang paling besar dalam pengendaliannya. Maka
seringkali dikatakan bahwa pemasaran merupakan urat nadi perusahaan,
dalam arti sangat kritis kedudukannya dalam menentukan kelangsungan
hidup perusahaan, dan berperan penting dalam pengembangan strategi.
Strategi pemasaran sendiri dapat dibahas secara lebih rinci
dikaitkan dengan berbagai unsur, seperti dalam kaitannya dengan
kepuasan pelanggan, dengan pasar, dengan bauran pemasaran, dengan
siklus, hidup produk, ataupun dengan pemasaran internasional.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan sebuah produk atau jasa1. Dalam kehidupan bisnis, harga
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu
produk. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para
konsumen saat mereka mencari suatu produk. Sehingga harga yang
ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka
memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa.
Tulisan ini akan membahas secara spesifik konteks strategi
pemasaran dalam kaitannya dengan penetapan harga (pricing strategy),
dengan menekankan pada salah satu model penetapan harga. Selama
periode di mana pertumbuhan ekonomi dan pendapatan meningkat, faktor
non-harga sempat menjadi kunci keberhasilan penjualan. Namun dalam
tahun-tahun terakhir, seiring dengan perubahan makro ekonomi yang
mengakibatkan inflasi, pertumbuhan penduduk yang semakin lambat, dan

1
Ismail Nawawi, Islam dan Bisnis, (Surabaya:VIV Press, 2011), 751.

4
semakin maraknya kompetisi, maka faktor harga menjadi salah satu
problem utama yang harus dihadapi para marketer.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian harga
2. Apa saja tujuan penetapan harga
3. Apa metode dalam penetapan harga
4. Strategi apa saja dalam penetapan harga
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi penetapan harga
6. Apa saja langkah-langkah penetapan harga

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi harga


2. Untuk mengetahui tujuan penetapan harga
3. Untuk mengetahui metode dalam penetapan harga
4. Untuk mengetahui strategi dalam penetapan harga
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penetapan harga
6. Untuk mengetahui mengetahui Langkah-langkah penetapan harga

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Harga

Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang atau pun jasa
yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen
dll). Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh
dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan
disebut bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee,
biaya transportasi taxi, telepon disebut tariff sedangkan dalam dunia
asuransi disebut premi.
Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar
konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut.
Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan
ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.
Selain itu harga adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam
mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.
Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga
adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan
maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter
(Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan
seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh
perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan.
Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam
program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan
produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus
mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.

4
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara
mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto
pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian
menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu;
elasitas harga dan ekspektasi harga.
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses
yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu
produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain
harga.

B. Tujuan Penetapan Harga

Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga dalam bisnis, yaitu:

1. Tujuan Berorientasi pada Laba


Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap
perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba
paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba.
Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin
kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap
daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu
perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat
menghasilkan laba maksimum.
Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan
pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas
sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba yang biasa
digunakan, yaitu target marjin dan target ROI (Return On
Investment)
2. Tujuan Berorientasi pada Volume
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang
menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada
volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume

5
pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat
mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini
banyak diterapkan oleh perusahaanperusahaan penerbangan.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk
membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu
harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu
(image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa
harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah
tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun
rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap
keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.
4. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga,
bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para
pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti
ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam
industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan
stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu
perusahaan dan harga pemimpin industri.
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung
penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.
Tujuan-tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting
terhadap strategi bersaing perusahaan. Tujuan yang ditetapkan
harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam
menetapkan posisi relatifnya dalam persaingan.
Misalnya, pemilihan tujuan laba mengandung makna bahwa
perusahaan akan mengabaikan harga para pesaing.

6
Pilihan ini dapat diterapkan dalam 3 kondisi, yaitu:
a) tidak ada pesaing;
b) perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi maksimum;
c) harga bukanlah merupakan atribut yang penting bagi
pembeli2.
Berbeda dengan tujuan laba, pemilihan tujuan volume
dilandaskan pada stragegi mengalahkan atau mengatasi persaingan.
Sedangkan tujuan stabilisasi didasarkan pada strategi menghadapi
atau memenuhi tuntutan persaingan. Dalam tujuan volume dan
stabilisasi, perusahaan harus dapat menilai tindakantindakan
pesaingnya. Dalam tujuan berorientasi pada citra, perusahaan
berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan
diferensiasi produk atau dengan jalan melayani segmen pasar
khusus.

C. Metode dalam Penetapan Harga


Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan tergantung
pada strategi bisnis,target pasar, dan tujuan perusahaan.
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan,
yakni:
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing)
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah margin
keuntungan yang diinginkan.
Rumus: Biaya Total + Margin = Harga Jual

b. Penetapan Harga Mark-Up


Yaitu dengan cara menjumlah seluruh biaya yang
diperlukan dalam proses produksi, kemudian menentukan
2
Verina h. secaprama, Model dalam Strategi Penetapan Harga (Surabaya : Fakultas
Psikologi Universitas Surabaya, 2000) 33-35

7
persentase markup untuk menutup biaya dan memperoleh
keuntungan yang diharapkan. Jadi harga ditetapkan dengan cara
menambahkan persentase markup pada total biayanya. Sedangkan
persentase markup dapat dihitung dengan rumus berikut:

Persentase Markup = ((Harga Jual – Total Biaya) / Total Biaya )x


100
Misal : Dito merupakan pemilik perusahaan A yang
menjual produk konveksi. Hari ini, Dito memiliki pesanan untuk
membuat seragam seharga Rp 4.000.000 dan jaket seharga Rp
6.000.000. Biaya yang dikeluarkan untuk produksi adalah sebesar
Rp 10.000.000. Jika Dito menginginkan keuntungan sebesar 25%,
maka Dito harus melakukan beberapa langkah berikut
Biaya pesanan total = Rp 4.000.000 + Rp 6.000.000 + Rp
10.000.000 = Rp 20.000.000
Menentukan harga jual (persentase 25%)
25% = ((Harga jual - Rp 20.000.000) / Rp 20.000.000) x
100 = Rp 25.000.000
Sehingga, untuk mencapai mark up yang diinginkan, harga
yang harus Dito menjual ke pelanggan sebesar Rp 25.000.000

c. Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )


reak-Even Analysis (Analisis Pulang Pokok) Yaitu metode
untuk menentukan jumlah unit barang yang harus dijual sehingga
total pendapatan yang diperoleh sama dengan total biaya yang
dikeluarkan. Peramatama perlu dientukan margin kontribusi yaitu
selisih antara harga dengan biaya vatiabel per unit. Sedangkan titik
mpas diperoleh dengan perhitungan rumus berikut:.
BEP = Biaya Tetap/ Harga –Biaya Variabel per unit

8
Misal, sebuah baju dijual dengan harga Rp 50.000. Total biaya
tetapnya adalah Rp 50 juta, sedangkan biaya variabelnya adalah
Rp 25.000. Maka unit barang yang harus dijual adalah
BEP = 50 juta / (50.000 – 25.000) = 2000 unit baju.
Dengan demikian untuk mendapatkan titik pulang pokok,
perusahaan harus menjual baju sebesar 2000 unit.

2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing / Kompetitor


Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor
sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk
produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik
dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya
menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa
digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara
menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih
pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap
value/nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga
dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap
kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah
satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta
untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah,
terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan
kualitas yang diterima.

D. Strategi Penetapan Harga


Strategi penetapan harga merupakan komponen penting pada laba
perusahaan. Harga ditetapkan mempengaruhi kuantitas barang yang dijual.
Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena

9
kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam
kaitan efesiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi
pendapatan total dan biaya total.3
Ada 4 bentuk strategi penetapan harga diantaranya sebagai berikut:
1. Strategi Harga Dasar
a. Market Skimming Pricing
Adalah penetapaan harga tinggi pada saat pertama kali produk
diluncurkan. Pada produk-produk berteknologi tinggi,
penetapan harga yang tinggi digunakan untuk menutupi biaya
riset dan pengembangan produk (R&D) dan perusahaan ingin
investasinya segera kembali.
Misal beberapa perusahaan yang memproduksi mobil dengan
inovasi kecanggihan teknologi digital yang mengutamakan
kualitas, kenyamanan dan keselamatan pengemudinya seperti
BMW, Mercedez Bens maupun Volvo, menerapkan strategi
harga skimming. Caterpillar juga menetapkan harga tinggi pada
peralatan konstruksinya untuk mendukung dan memberikan
nilai persepsi yang tinggi atas produk tersebut.
b. Penetration Pricing
Adalah penetapan harga rendah untuk meraih pangsa pasar
yang luas atau untuk mencapai pasar massal. Tujuannya yaitu
untuk penetrasi pasar yang secepat-cepatnya dan membangun
loyalits merek.
Misal PT. Astra menawarkan sepeda motor merek Honda
Legenda dengan harga sekitar Rp 9 juta untuk menguasai
pangsa pasar pengendara sepeda motor bebek dengan harga
yang relatif lebih murah dibandingkan sepeda motor jenis
bebek lainnya

2. Strategi Harga Psikologis

3
Opan Arifudin, Manajemen Strategik Teori dan Implementasi (Banyumas: CV Pena Persada), 10.

10
Strategi ini mendasarkan pada asumsi bahwa konsumen
mempunyai
motif pembelian yang lebih mempertimbangkan faktor emosional
daripada faktor rasional.
1. Prestige Pricing
Yaitu strategi penetapan harga tinggi untuk memberi citra atau
image kualitas tinggi pada produk yang ditawarkan. Strategi ini
paling tepat diterapkan pada produk-produk shopping dan
spesial seperti baju hasil karya perancang terkenal, jam tangan,
parfum, dan asesoris yang bermerek.
2. Odd-Even Pricing
Yaitu strategi penetapan harga yang menggunakan angka ganjil
atau sedikit di bawah jumlah genap, seperti Rp 4.995 atau Rp
99.999. Pada dasarnya harga tersebut adalah Rp5000 dan Rp
100.000. Penjual menerapkan strategi ini untuk memberi kesan
murah dengan adanya selisih angka yang tidak jauh.
3. Multiple-Unit Pricing
Yaitu strategi penentuan harga yang memberikan harga lebih
murah pada konsumen yang membeli suatu produk dalam
jumlah yang lebih banyak. Misal untuk harga satu potong
handuk kecil dengan harga Rp 10.000, seorang penjual bisa
menawarkan dengan harga cuma Rp 100.000 untuk satu
dosennya.
4. Price Lining
Yaitu strategi penetuan harga dimana perusahaan menjual
produk dengan harga yang berbeda untuk model yang berbeda
dalam lini produk tertentu. Setiap model dalam lini produk
memiliki kualitas yang berbeda dan dijual dengan harga yang
berbeda pula.
5. Leader Lining
Sebagai upaya untuk menarik konsumen, perusahaan sering
menggunakan strategi dengan menjual harga lebih rendah

11
dibanding dengan harga normal. Beberapa jenis produk yang
sering menggunakan strategi ini adalah minuman ringan, sabun,
dan permen.

3. Strategi Harga Kompetitif


a. Relative Pricing
Yaitu strategi penentuan harga dengan menetapkan harga di
atas, di bawah, atau sama dengan tingkat harga pesaing. Misal
beberapa saat sesudah diluncurkannya mobil Xenia dengan
harga relatif murah, saat ini beberapa produsen lain mobil
melalui penawaran mobil merek tertentu dengan harga setara
atau setingkat di atas mobil Avanza tersebut.
b. Follow-the Leader Pricing
Yaitu strategi penetapan harga dengan mengikuti harga yang
ditetapkan pemimpin pasar. Strategi ini dipilih sebagai cara
untuk menghindari perang harga. Misal perusahaan penghasil
produk mie instant baru seperti Mie 100, Gaga Mie dan
Alhamie memutuskan menetapkan harga dibawah harga
Indomie sebagai pemimpin pasar mie instant.

4. Strategi Harga Tambahan


1. Diskon
Harga diskon adalah semua potongan harga dari harga yang
telah ditetapkan. Beberapa jenis diskon antara lain cash
discount (prompt payment), trade discount (diberikan perantara
pemasaran kepada perantara yang lain sebagai bentuk layanan),
dan quantity discount (membeli dalam jumlah tertentu akan
mendapat diskon).
2. Obral
Beberapa konsumen hanya akan membeli suatu produk tertentu
apabila harga diturunkan, untuk itu banyak perusahaan
menggunakan harga obral pada saat tertetu. Departement store

12
Ramayana sering melakukan obral pada beberapa item pakaian
pada hari Minggu pada jam-jam tertentu.
3. Jangka Waktu Kredit 4
Perusahaan pemasok umumnya memperbolehkan perusahaan
produsen untuk membeli bahan pasokan secara kredit sebagai
cara untuk menarik beberapa perusahaan produsen yang tidak
memiliki uang tunai yang cukup. Untuk mendorong pelanggan
mereka agar membayar lunas kreditnya, maka perusahaan
menawatkan diskon misalnya diskon 2 persen apabila kredit
dibayar dalam waktu kurang dari 10 hari, sementara jika
dibayar dalam 30 hari harus dibayar penuh

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga


Penetapan harga adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Setidaknya ada 2 faktor yang mempengaruhi penetapan harga pada
sebuah produk, yaitu:
1. Faktor Internal
a. Tujuan Pemasaran Perusahaan
Makimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan
kepeminpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan,
melaksanakan tanggung jawab sosial, dll
b. Strategi Bauran Pemasaran
Harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran
pemasaran lainya yaitu pruduk, ditribusi dan promosi
c. Biaya
Merupakan faktor yang paling menetukan harga minimal yang
harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian,
dalam hal ini biaya tetap dan variabel
d. Organisasi

4
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen pemasaran edisi 14, (United States of
America : Pearson, 2012)

13
1) Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang
harus menetapkan harga.
2) Setiap perusahaan menangani masalahpenetapan harga
menurut caranya masing-masing.
3) Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh
manajemen puncak.
4) Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga
ditangani oleh devisi atau manajer suatu lini produk.
5) Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk
bernegoisasi dengan pelanggannya guna menetapkan rentang
(range) harga tertentu.
6) Dalam indutri penetapan harga merupakan faktor kunci
(misalnya perusahaan minyak, penerbangan luar angkasa)
biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan
harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada dept.
Pemasaran atau manajemen puncak.
7) Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap
penetapan harga adalah manajer penjualan, manajer produksi,
manajer keuangan dan akuntan
2. Faktor Eksternal
a. Sifat Pasar dan Permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persingan sempurna,
persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lain
yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan
b. Persaingan
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan
suatu industri :
1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan
2) Produk Substitusi
3) Pemasok
4) Pelanggan

14
5) Ancaman-ancaman baru
Informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik
persaingan yang dihadapi :
1) Jumlah Perusahaan dalam Industri
2) Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
3) Deferensiasi Produk
4) Kemudahan untuk memasuki industri yg bersangkutan

F. Langkah-Langkah Penetapan Harga


Penetapan harga adalah langkah penting dalam strategi pemasaran. Berikut
adalah beberapa langkah strategi penetapan harga yang umum digunakan:
1. Penentuan Tujuan Harga
Tentukan tujuan apa yang ingin capai dengan penetapan harga,
seperti maksimalkan laba, memperoleh pangsa pasar, atau
mencapai stabilitas harga.
2. Analisis Pasar
Melakukan analisis pasar untuk memahami permintaan,
persaingan, dan tingkat harga yang telah ada di pasar. Ini dapat
melibatkan survei konsumen, penelitian pesaing, dan analisis tren
pasar.
3. Penentuan Biaya
Hitung biaya produksi, distribusi, dan pemasaran produk. Ini
termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan margin
keuntungan yang diinginkan.
4. Pemilihan Strategi Harga
Pilih salah satu dari berbagai strategi harga, seperti harga
penetrasion (harga rendah untuk memasuki pasar), harga skimming
(harga tinggi untuk produk baru), atau harga kompetitif (sesuai
dengan harga pesaing).
5. Penyesuaian Harga

15
Pertimbangkan faktor-faktor seperti diskon, penawaran khusus,
atau penetapan harga dinamis berdasarkan waktu atau permintaan.
6. Pengujian Harga
Mencoba berbagai harga pada kelompok target kecil atau dalam uji
pasar untuk melihat bagaimana pasar bereaksi sebelum
menerapkannya secara luas.
7. Implementasi Harga
Setelah menentukan harga yang sesuai, terapkan harga ini secara
konsisten dalam strategi pemasaran.
8. Komunikasi Harga
Komunikasikan harga kepada pelanggan melalui berbagai saluran
pemasaran, seperti situs web, materi promosi, atau iklan.
9. Evaluasi dan Penyesuaian
Terus monitor kinerja harga dan bersiap untuk menyesuaikan
strategi harga jika kondisi pasar berubah atau jika tujuan tidak
tercapai.
Selama proses penetapan harga, penting untuk mempertimbangkan nilai
produk, persepsi pelanggan, dan reaksi pesaing. Selain itu, strategi
penetapan harga harus selaras dengan tujuan bisnis dan strategi pemasaran
secara keseluruhan.

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa
dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
selain harga.
2. Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga dalam bisnis
yaitu tujuan berorientasi pada laba, tujuan berorientasi pada volume,
tujuan berorientasi pada citra, tujuan stabilisasi harga, dan tujuan-
tujuan lainnya.
3. Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan
tergantung pada strategi bisnis,target pasar, dan tujuan perusahaan.
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam
pendekatan, yakni penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan
harga berdasarkan harga pesaing / kompetitor, penetapan harga
berdasarkan harga pesaing / competitor
4. Penetapan harga adalah keputusan penting dalam strategi pemasaran.
Ada 4 bentuk strategi penetapan harga diantaranya sebagai berikut:
strategi harga dasar, strategi harga psikologis, strategi harga
kompetitif, strategi harga tambahan.
5. Penetapan harga adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Setidaknya ada 2 faktor yang mempengaruhi
penetapan harga pada sebuah produk, yaitu: faktor internal dan
faktor eksternal.
6. Penetapan harga adalah langkah penting dalam strategi pemasaran.
Berikut adalah beberapa langkah strategi penetapan harga yang
umum digunakan:
1) Penentuan Tujuan Harga

17
2) Analisis Pasar
3) Penentuan Biaya
4) Pemilihan Strategi Harga
5) Penyesuaian Harga
6) Pengujian Harga
7) Implementasi Harga
8) Komunikasi Harga
9) Evaluasi dan Penyesuaian

18
DAFTAR PUSTAKA

Arifudin, Opan, Manajemen Strategik Teori dan Implementasi, Banyumas:


CV
Pena Persada
Djatmiko, Kuliah Pengantar Bisnis UEU, 2011-2012
Kismono, Gugup. 2001. Bisnis Pengantar, Edisi Pertama,Yogyakarta: BPFE
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management, 14th
Edition, United States of America : Pearson
Nawawi, ismail. 2011. Islam dan Bisnis, Surabaya:VIV Press
Secraprama, Verina h. 2000. Model dalam Strategi Penetapan Harga,
Surabaya
: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

19

Anda mungkin juga menyukai