Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENGELOLA HARGA

DosenPengampu: Dra Aida Nursanti, MM.

Mata Kuliah: ManajemenPemasaran

Disusunoleh:

Kelompok 4

Anggota:

DindaFharaAfifHafiza 2102124217

Winni Ashrina Putri 2102114189

Akhiyar Rofi 2102114054

Ananda Nabila.E 2102110173

Bagus Ilham Setyawan 2102114188

Adek Irdianti 2102135523

MANAJEMEN PEMASARAN KELAS G

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

T.P. 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang Mengelola Harga.

Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca untuk menambah wawasan
dan pengetahuan serta memberikan kontribusi kepada para pembaca untuk pemenuhan
referensi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 14 November 2022.

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Pengertian Harga..........................................................................................................2
B. Tujuan Penetapan Harga..............................................................................................2
C. Strategi Penentuan Harga.............................................................................................3
D. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penetapan Harga..................................................4
E. Cara Perusahaan Menetapkan Harga............................................................................4
F. Langkah-Langkah Menetapkan Harga.........................................................................5
G. Metode Penetapan Harga..............................................................................................6
H. Harga Versus Non Harga.............................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................9
Daftar Pustaka.................................................................................................................……10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manajemen pemasaran adalah suatu proses penentuan tujuan pemasaran,
analisa proses pemasaran, dan pemenuhan rencana tujuan pemasaran untuk
perusahaan atau organisasi. Dalam setiap perusahaan, terdapat manajemen
pemasaran yang membantu menganalisa dan mengatur proses pemasaran produk
perusahaan.
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang
lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau
kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk
memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara menentukan harga?
2. Apa saja faktor yang memengaruhi harga?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Harga
Menurut Deliyanti Oentoro (2012), harga adalah suatu nilai tukar yang bisa
disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu
barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat
tertentu. Harga mempunyai banyak bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Harga
juga terdiri dari banyak komponen. Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui
negosiasi antara pembeli dan penjual. Penetapan satu harga untuk semua pembeli
merupakan ide yang timbul bersama perkembangan perdagangan eceran skala besar
pada abad ke-19. Yang mencetuskan ide ini adalah F.W. Woolworth, Tiffany dan Co.,
John Wanamaker dan lainnya yang mengiklankan “kebijakan satu harga yang ketat”.
Untuk menetapkan harga harus mempertimbangkan tiga elemen penting yaitu biaya,
margin atau kenaikan harga dan kompetisi.
Penetapan harga sebagai elemen bauran pemasaran dan perencanaan
pemasaran akan menentukan posisi produk di suatu pasar serta laba yang dapat
dihasilkanpleh produk tersebut. Untuk produk baru dapat ditetapkan harga penetrasi
(harga awal rendah untuk menarik minat pembeli) atau harga mengapung atau price
skimming (harga awal tinggi karena produknya dianggap berbeda dengan produk yang
telah ada di pasar). Sedangkan untuk produk yang telah beredar di pasaran, dapat
ditetapkan harga dibawah harga pasar bila produk memadai atau di atas harga pasar
bila kualitas produk lebih baik, pada harga pasar bila kualitas produk sama tetapi
lokasi usaha lebih strategis dan kemampuan promosi lebih baik.

B. Tujuan Penetapan Harga


Dalam menetapkan harga pada sebuah produk perusahaan mengikuti prosedur
enam langkah ( Kotler, 1992 ).
 Perusahaan dengan hati - hati menyusun tujuan - tujuan pemasaran nya,
misalnya mempertahankan hidup, meningkatkan laba saat itu, ingin
memenangkan bagian pasar atau kualitas produk.
 Perusahaan menentukan kurva permintaan yang memperlihatkan kemungkinan
jumlah produk yang akan terjual per periode, pada tingkat - tingkat harga
alternatif. Permintaan yang semakin tidak elastis, semakin tinggi pula harga
yang dapat ditetapkan oleh perusahaan.
 Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya akan bervariasi pada tingkat
produksi yang berbeda – beda.
 Perusahaan mengamati harga - harga para pesaing sebagai dasar untuk
menetapkan harga mereka sendiri.
 Perusahaan memilih salah satu dari metode penetapan harga terdiri dari
penetapan harga biaya plus, analisis pulang pokok dan penetapan laba sasaran,
penetapan harga nilai yang diperoleh, penetapan harga yang sesuai dengan laju
perkembangan dan pene tapan harga dalam sampul tertutup.
 Perusahaan memilih harga final, menyatakannya dalam cara psiko logis yang
paling efektif dan mengeceknya untuk meyakinkan bahwa harga tersebut
sesuai dengan kebijakan penetapan harga perusahaan serta sesuai pula dengan

2
para penyalur, grosir, wira niaga perusahaan, pesaing, pemasok dan
pemerintah.

Sedangkan menurut Adrian Payne ( dalam bukunya Rambat &


Hamdani , 2008 ) tujuan penetapan harga antara lain :
 Bertahan
Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan - tindak an yang
meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang
tidak menguntungkan. Usaha ini dilakukan demi kelangsungan hidup
perusahaan.
 Memaksimalkan laba
Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode tertentu.
 Memaksimalkan penjulan
Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan melakukan
penjualan pada harga awal yang merugikan.

C. Harga Versus Non Harga


Sebelum beralih ke masalah penentuan dan perubahan harga, ada baiknya kita
perhatikan sebentar kecenderungan perusahaan - per usahaan pada metode promosi
harga lawan promosi nonharga. Adalah penting bagi manajer suatu perusahaan untuk
mengetahui metode yang dipakai oleh para saingannya. Pengetahuan ini
membutuhkan evaluasi posisi perusahaan sendiri lawan posisi saingan menurut
produk yang dijual dan pasar yang dilayani. Sesudah melakukan penilaian ini,
perusahaan dapat memutuskan apakah akan mengikuti pola industri ataukah akan
menyimpang dari pola tersebut ( Scott , 1997 ).
Banyak perusahaan cenderung pada metode promosi nonharga. Diferensiasi
produk, penyediaan barang untuk pasar yang luas, dan penggunaan banyak wiraniaga
dan atau iklan untuk menciptakan permintaan yang selektif tampaknya merupakan
cara yang disukai untuk mendapatkan pembeli. Kecenderungan umum pada metode
promosi nonharga ini adalah karena beberapa faktor yaitu meningkatnya jum lah
konsumen, bertambah besarnya penghasilan yang dapat dibelan jakan, dan permintaan
yang beraneka ragam Konsumen tidak hanya menilai harga, tetapi juga desain dan
kualitas produk, lokasi yang mudah dicapai, pelayanan, dan tersedianya kredit.
Dengan meningkatnya kemakmuran konsumen, maka harga bukan lagi
merupakan determinan utama dalam keputusan pembelian yang berpindah ke faktor -
faktor bukan harga lainnya Teknik - teknik memengaruhi pembeli juga sudah sangat
mening kat dalam tahun - tahun ini dan para penjual mendapatkan bahwa dana yang
dialokasikan untuk promosi nonharga itu lebih besar pengaruh nya dalam merangsang
penjualan dibandingkan dengan jumlah dana yang sama dengan penurunan harga.
Walaupun tidak ada bukti yang menunjang pernyataan bahwa elastisitas promosi dari
permintaan adalah lebih besar daripada elastisitas harga untuk produk mereka, namun
banyak pengusaha bertindak seolah - olah demikian.
Pertama, mereka biasanya meremehkan kepekaan permintaan akan produk
mereka terhadap perubahan harga. Kedua, mereka ragu - ragu untuk memikul risiko
membuat kesalahan mengubah harga, dan lebih suka menjalankan promosi nonharga
di mana kesalahan kurang nyata dan juga lebih mudah dibetulkan. Ketiga, mengandal
kan cara persaingan nonharga itu lebih menarik bagi penjual karena ia memberikan

3
harapan stabilitas, pembeli yang lebih besar. Pelanggan yang diperoleh karena desain
produk, penyediaan dan pelayanan, tampaknya lebih kebal terhadap saingan
dibandingkan dengan pelanggan yang diperoleh karena harga. Keempat, persaingan
non harga meniadakan banyak sakit kepala karena keharusan melakukan penyesuaian
- penyesuaian harga jangka pendek . Persaingan nonharga tidak membutuhkan
revaluasi yang sering terhadap persediaan yang akan dijual lagi, perubahan daftar
harga atau renegosiasi perjanjian sebagaimana halnya persaingan harga. Kelima, dan
barangkali alasan terpenting dari semuanya adalah sifat persaingan yang dihadapi oleh
kebanyakan perusahaan dalam perekonomian suatu negara.
Sebagaimana akan dibahas nanti lebih mendalam, beberapa perusahaan besar
menguasai industri terpenting kita. Pada dasarnya industri ini mempunyai lingkungan
yang bersifat oligopoli di mana perubahan harga oleh salah satu anggota oligopoli ini
akan menimbulkan serangkaian reaksi dari pihak anggota - anggota lain dari industri
itu. Jadi dalam banyak hal suatu perubahan harga oleh satu penjual dapat
mengakibatkan ia kehilangan besar bisnis , perubahan harga di seluruh industri yang
bermanfaat bagi semuanya atau merugikan terhadap semuanya.

D. Strategi Penentuan Harga


Menurut Deliyanti Oentoro (2012), strategi penentuan harga yang
mempengaruhi psikologi konsumen adalah :
1. Prestige Pricing (harga prestis) : menetapkan harga yang tinggi demi membentuk
image kualitas produk yang tinggi yang umunya dipakai pada produk shopping dan
specially (Roll Royce, Rolex dan sebagainya).
2. Odd Pricing (harga ganjil) : menetapkan harga ganjil atau sedikit di bawah harga yang
telah ditentukan dengan tujuan agar pembeli secara psikologis mengira produk yang
akan dibeli lebih murah.
3. Multiple-Unit Pricing (harga rabat) : memberikan potongan harga tertentu apabila
konsumen membeli produk dalam jumlah banyak.
4. Price Lining (harga lini) : memberikan cakupan harga yang berebda pada lini produk
yang berbeda.
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan
potongan harga dari harga yang sudah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu
produk barang atau jasa.

E. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penetapan Harga


Pada dasarnya ada dua faktor yang memengaruhi penetapan harga ( William J.
Stanton, 1997 ), yaitu Memperkirakan permintaan produk ( Estimate for the product ),
dan Reaksi pesaing ( Competitive reactions ).
1. Memperkirakan permintaan produk ( Estimate for the product ) Ada dua langkah
memperkirakan permintaan, yaitu :
 Memperkirakan berapa besarnya harga yang diharapkan ( The expected
price
Harga yang diharapkan untuk suatu produk adalah harga yang secara
sadar atau tidak sadar dinilai oleh konsumen atau pelanggan. Dalam hal ini
para penjual harus dapat memperkirakan bagaimana reaksi pelanggan atau

4
konsumen, apabila suatu produk harganya dinaikkan atau diturunkan.
Apakah reaksinya itu bersifat in elastis, elastis atau inverse demand.
In elastis demand artinya apabila harga produk tersebut dinaikkan atau
diturunkan, maka reaksinya terhadap perubahan barang yang diminta tidak
begitu besar. Elastic demand artinya apabila harga produk tersebut
dinaikkan atau diturunkan, maka reaksinya terhadap perubahan jumlah ,
barang yang diminta besar sekali. Inverse demand artinya apabila harga
produk dinaikkan maka justru permintaan naik .
 Memperkirakan penjualan dengan harga yang berbeda ( Esti mate of sales
at varios price )
Manajemen eksekutif harus juga dapat memperkirakan volume
penjualan dengan harga yang berbeda, sehingga dapat ditentu kan jumlah
permintaan, elastisitas permintaan, dan titik impas yang mungkin tercapai.
2. Reaksi pesaing (competitive reactions)
Pesaing merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pencipta an harga
terutama sekali ancaman persaingan yang potensial, Sumber persaingan tersebut
berasal dari tiga macam, yaitu:
 Produk yang serupa , misalnya rokok Jarum 76 dengan rokok Bintang
Buana , minuman energi M150 dengan minuman Extra Joss.
 Produk pengganti , misalnya merek Gulaku dengan merek Tropi cana Slim
, susu sapi dengan susu kedelai .
 Produk yang tidak serupa , tetapi mencari konsumen yang sama , misalnya
jasa pendidikan perguruan tinggi dengan produk kom puter , produk
sepeda motor dengan mobil.
3. Bauran pemasaran lainnya (other parts of the marketing mix)
 Produk
Kegunaan produk, baru atau tidaknya produk, modifikasi produk dan lain -
lain.
 Saluran distribusi
Tipe saluran dan tipe pialang yang dipergunakan akan meme ngaruhi
penetapan harga, harga ke grosir tentu berbeda dengan harga ke pengecer.
 Promosi
Siapakah yang melaksanakan atau bertanggung jawab dalam promosi?
Promosi dilakukan oleh produsen dan jika dilakukan oleh distributor tentu
berbeda dalam menetapkan harga kepada distributor.

F. Cara Perusahaan Menetapkan Harga


Banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam menetapkan harga. Di
perusahaan kecil, pemilik usaha sendirilah yang akan menetapkan harga, sedangkan
pada perusahaan besar, manajer divisi dan manajer lini produk lah yang menetapkan
harga. Di dalam industri yang dimana penetapan harga menjadi faktpr kunci,
perusahaan sering membentuk departemen penetapan harga untuk mengautr dan
membantu departemen lain dalam menetapkan harga yang tepat. Departemen ini
melapor ke departemen pemasaran, departemen keuangan, atau manajemen puncak,
dan departemen lain yang mempengaruhi penetapan harga meliputi manajer
penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan.

5
Banyak perusahaan tidak menangani penetapan harga dengan baik dan angkat
tangan dengan strategi “kami menentukan biaya kami dan mengambil marjin
tradisional industri”. Kesalahan lainnya yaitu tidak cukup sering merevisi harga untuk
mengkapitalisasikan perubahan pasar; menetapkan harga bauran pemasaran lainnya
secara independen dan bukan sebagai elemen intrinsik dari strategi positioning pasar;
serta tidak cukup memvariasikan harga untuk berbagai jenis produk, segmen pasar,
saluran distribusi, dan kejadian pembelian.

G. Langkah-Langkah Menetapkan Harga


1. Memilih tujuan penetapan harga

Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah perusahaan menetapkan


harga. Terdapat lima tujuan utama penetapan harga, yaitu kemampuan bertahan,
laba saat ini maksimum, pangsa pasar maksimum, pemerahan pasar maksimum,
kepemimpinan kualitas produk.
2. Menentukan permintaan

Setiap harga akan mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena
itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Dalam
kasus normal, keduanya berbanding terbalik: semakin tinggi harga, semakin
rendah permintaan. Dalam kasus barang-barang bergengsi, kurva permintaan
kadang-kadang bergerak naik.
3. Memperkirakan biaya

Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan perusahaan


untuk produknya. Biaya menetapkan batas bawah. Perusahaan ingin mengenakan
harga yang dapat menutupi biaya produksi, distribusi dan menjual produk,
termasuk tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan resikonya. Tetapi
ketika perusahaan menetapkan harga produk yang dapat menutupi biaya penuh
mereka, profitabilitas tidak selalu menjadi hasil akhirnya.
Adapun jenis-jenis biaya dan tingkat produksi yaitu :
a. Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang tidak bervariasi dengan tingkat produksi
atau pendapatan penjualan
b. Biaya variabel (variable cost) bervariasi langsung engan tingkat produksi.
c. Biaya total (total cost) terdiri dari jumlah biaya tetap dan biaya varibel untuk
tingkat produksi tertentu.
d. Biaya rata-rata (average cost) adalah biaya per unit pada tingkat produksi itu.

4. Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing.

Dalam kisaran kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan
biaya perusahan, perusahan harus memperhitungkan biaya, harga, dan
kemungkinan reaksi harga pesaing. Pengenalan harga baru atau perubahan harga
lama dapat memprovokasi respons dari pelanggan, pesaing distributor, pemasok
dan bahkan pemerintah. Pesaing sangat mungkin bereaksi ketika jumlah
perusahaan hanya sedikit, produk bersifat homogen, dan pembeli banyak
6
memiliki informasi. Salah satu cara untuk mengantisipasi reaksi pesaing yaitu
dengan mengasumsikan pesaing bereaksi dalam cara standar terhadap harga yang
ditetapkan atau diubah. Cara lain adalah mengasumsikan pesaing memperlakukan
setiap perbedaan atau perubahan harga sebagai tantangan baru dan bereaksi
menurut kepentingan pribadinya pada saat itu.
5. Memilih metode penetapan harga

Berdasarkan jadwal permintaan pelanggan, fungsi biaya dan harga pesaing,


kin perusahaan siap menetapkan harga. Harga pesaing dan harga produk
pengganti memberikan titik orientasi. Penilaian pelanggan atas fitur-fitur unik
menetapkan batas atas harga. Perusahaan memilih metode penetapan harga yang
mencakup satu atau lebih dari tiga pertimbangan ini.
6. Memilih harga akhir
Metode penetapan harga mempersempit kisaran darimana perushaaan harus
memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus
mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, termasuk dampak kegiatan
pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga berbagi
keuntungan dan risiko dan dampak harga pada pihak lain.

H. Metode Penetapan Harga


1. Penetapan harga markup

Metode penetapan paling dasar yaitu menambah markup standar ke biaya


produk. Penetaoan harga markup hanya berhasil jika yang telah dinaikkan benar-
benar membawa tingkat penjualan yang diharapkan. Namun penetapan harga
markup tetap populer. Pertama, penjual dapat menentukan biaya jauh lebih
mudah daripada memperkirakan permintaan. Kedua, ketika semua perusahaan
dalam industri menggunakan metode penetapan harga ini, harga cenderung sama
dan persaingan harga terminimalisir. Ketiga, banyak ornag merasa bahwa
penetapan harga biaya-plus lebih adil bagi penjual maupun pembeli.
2. Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran

Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian


atas investasi sasarannya (ROI). Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran
cenderung mengabaikan banyak pertimbangan. Produsen harus
mempertimbangkan berbagai harga dan memperkirakan kemungkinan
dampaknya terhadap volume penjualan dan laba. Produsen juga harus mencari
cara untuk menurunkan biaya tetap atau biaya variabelnya, akrena penurunan
biaya akan mengurnagi volume titik impas yang diinginkan.
3. Penetapan harga nilai anggapan

Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen, seperti citra pembeli akan kinerja
produk, kemampuan penghantaran dari saluran, kualitas jaminan, dukungan
pelanggan dan atribut yang kurang dominan seperti reputasi pemasok,
ketepercayaan, dan harga diri. Perusahaan harus menghantarkan nilai ynag
dijanjikan oleh proposisi nilai mereka, dan pelanggan harus dapat menerima nilai

7
ini menjadi nilai anggapan. Perusahaan menggunakan unsur bauran pemasaran
lain seperti iklan dan tenaga penjualan, untuk mengomunikasikan dan
meningkatkan nilai anggapan dalam pikiran pembeli.
Ketika perusahaan menyatakan bahwa penawarannya menghantarkan lebih
banyak total nilai, tidak semua pelanggan akan merespon secara positif. Selalu
ada segmen pembeli yang hanya memperhatikan harga. Kunci bagi penetaoan
harga nilai anggaoan adalah menghantarkan lebih banyak nilai dibandingkan
pesaing dan mendemonstrasikannya ke pembeli prospektif.
4. Penetapan harga going rate

Perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing,


mengenakan harga yang sama, lebih mahal, atau lebih murah dibandingkan
dengan harga pesaing utama. Perusahaan kecil mengikuti sang pemimpin,
mengubah harga mereka ketika harga pemimpin pasar berubah dan bukan pada
saat permintaan atau biaya mereka sendiri berubah. Beberapa perusahaan dapat
mengenakan sedikit harga premium atau sedikit diskon, tetapi mereka
mempertahankan beberapa perbedaan. Penetapan harga going rate saat ini cukup
populer. Jika biaya aulit diukut atau respon pesaing tidak pasti, perusahaan
merasakan tingkatan harga saat ini adalah solusi yang baik karena dianggap
merefleksikan kebijaksanaan kolektif industri.
5. Penetapan harga jenis lelang
Penetapan harga jenis lelang tumbuh semakin populelr terutama dengan
pertumbuhan internet. Salah satu tujuan lelang adalah membuang persediaan
berlebih atau barang bekas. Terdapat tiga jenis lelang utama yaitu lelang inggris
(tawaran meningkat), lelang belanda (tawaran menurun) dan lelang tender
tertutup.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau
jasa yang di hasilkan. Salah satu keputusan tersulit yang dihadapi oleh perusahaan
adalah mengenai penetapan harga.
Harga adalah suatu nilai uang yang ditentukan oleh perusahaan sebagai imbalan
barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan suatu
perusahaan guna memuaskan keinginan pelanggan.

B. Saran
Harga ditetapkan perusahaan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu
tujuan penetapan harga, menentukan permintaan, perkiraan biaya, analisis
biaya, harga dan tawaran pesaing, metode penetapan harga dan memilih harga akhir.
Maka dari itu perusahaan harusnya bisa mengelola harga dengan mempertimbangkan
faktor-faktor yang telah disebutkan tadi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran. Tangerang: Penerbit Andi


P Kotler, K L Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga
D Sunyoto. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit CAPS

10

Anda mungkin juga menyukai