Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH MATAKULIAH PAKET

MANAJEMEN PEMASARAN 1

“Konsep Harga”

Dosen Pengampu: Ibu Sri Hamdayani, SE, M,Si

OLEH:

Safarudin 16402294

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONO (STIE)

YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (YPUP)

KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kepada Allah S.W.T, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Pemasaran I dengan judul “Konsep Harga”.

Makalah ini ini disusun atas dasar untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran I. Tidak lupa saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah membantu selama penulisan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam


penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan umumnya bagi para pembaca

Makassar, 20 April 2022

Safarudin

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….

1.2. LATAR BELAKANG…………………………………………………………….


1.3. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………….
1.4. TUJUAN…………………………………………………………………………..

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..

2.1 Bagaimana konsep dan peranan harga....................................................


2.2 Bagaimana metode penetapan harga………………………………………
2.3 Bagaimana strategi penetapan harga…………………………………........

BAB III

PENUTUP…………………………………………………………………………………….......

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………….
B. SARAN…………………………………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

 
1.1.Latar Belakang Masalah

Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu
Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan
tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian
lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.

Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu
didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal
dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan
perusahaan.

1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalahnya sebagai
berikut :
1.      Bagaimana konsep dan peranan harga?
2.      Bagaimana Metode penetapan harga?
3.      Bagaimana strategi penetapan harga?
 
1.3.Tujuan Penulisan
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang timbul, maka tujuan penulisan
makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui konsep dan peranan harga
2.      Untuk mengetahui metode penetapan harga
3.      Untuk mengeahui strategi penetapan harga

BAB II
PEMBAHASAN 

 
2.1.Konsep dan Peranan Harga
2.1.1.      Definisi Harga dan Penetapan Harga

Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in terms


of dollars and cens, or any other monetary medium of exchange. yang kurang
lebih memiliki arti harga adalah nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium
moneter lainnya sebagai alat tukar.

Menurut Basu Swastha (1986: 147) Harga diartikan sebagai Jumlah uang
(kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan sebagai nilai suatu


barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut
seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki
kepada pihak lain.

Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang


dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan unsur satu–
satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan
bagi perusahaan di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi
dan distribusi).

Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah


sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau
jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa
besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau
jasa yang di hasilkan.

Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program
pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan
aspirasi sasaran pasar, yang berarti harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan
harapan konsumen.

Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam besaran


sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto pada buku Applied Marketing
Research, bahwa dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan
sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.

“Pada tingkat harga, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka
nilainya akan meningkat pula, Demikian pula pada tingkat harga tertentu, nilai suatu
barang atau jasa akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang
dirasakan” Asumsi :

a. Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah : misalnya Iuran, tarif,  Sewa,
Bunga,  Komisi, Upah, Gaji, Honorarium dsb.

b. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung pada laba


perusahaan :
Laba =  Pendapatan Total – Biaya Total  ( Harga per unit x Kuantitas yg terjual)
–   (Biaya Tetap)

Disudut pandang konsumen harga seringkali digunakan sebagai indikator


nilai  bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu
barang atau jasa.

 
2.1.2.      Tujuan Penetapan Harga

Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada


seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang
dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat
keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya. Namun di dalam perkembangannya,
tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat keuntungan dan
perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan non ekonomis
lainnya.

Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non
ekonomis:

1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin
diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi
tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga
sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi
harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum.

2. Meraih Pangsa Pasar


Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau
target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah
mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang
juga datang dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa
pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang
diinginkan

3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha


Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang
tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan
angka penjualan.
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan
harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.

5. Tujuan Stabilisasi Harga


Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula
harga mereka.

6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan


Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala
kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas
usaha bisnis yang dijalani.

Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini mengindikasikan bahwa pentingnya


perusahaan untuk memilih, menetapkan dan membuat perencanaan mengenai nilai
produk atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa
tersebut.

 
2.1.3.      Peranan Harga
Ada dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli

1. Peranan alokasi dari harga :

a. Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk memutuskan cara


memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yg diharapkan berdasarkan daya
beli.

b. Dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya


belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.

c. Dapat membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia.


d. Memutuskan alokasi dana yang dikehendaki
2.      Peranan Informasi dari Harga :

a. Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk,


seperti kualitas.

b. Membantu pembeli dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk


menilai faktor Produk/ manfaat secara abjektif
 
2.1.4        Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga
1.      Faktor Internal

a. Tujuan Pemasaran Perusahaan


(makimalisasi laba;   mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan; meraih
pangsa pasar yang besar; menciptakan kepeminpinan dlm hal kualitas;
mengatasi persaingan; melaksanakan tanggung jawab sosial ; dll.)

b. Strategi Bauran Pemasaran


(harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran 
lainya yaitu produk, distribusi dan promosi )

c. Biaya                                                                            
(merupakan faktor yang paling menetukan harga minimal yang harus ditetapkan
agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap dan
variabel)

d. Organisasi

1. Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus


menetapkan  harga.

2.  Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut


caranya masing-masing.
3. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen
puncak.

4. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani


oleh devisi atau manajer suatu lini produk.

5.  Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk bernegoisasi 


dengan pelanggannya guna menetapkan rentang (range) harga tertentu.

6.  Dalam indutri  penetapan harga merupakan  faktor kunci (misalnya


perusahaan minyak, penerbangan luar angkasa)  biasanya setiap
perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang
bertanggung jawab kepada departement. Pemasaran atau manajemen
puncak.

7.  Pihak-pihak lain  yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan harga 


adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan
akuntan
 
2.      Faktor Ekternal

a. Sifat Pasar dan Permintaan, setiap perusahaan perlu memahami sifat dan


permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna,
persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli.  Faktor lain yang
tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan

b. Persaingan ( Porter )

Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri:

1. Persaingan dalam industri yang bersangkutan

2. Produk Substitusi
3. Pemasok

4. Pelanggan dan

5. Ancaman-ancaman baru
Informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik persaingan yg
dihadapi :
·         Jumlah Perusahaan dalam Industri
·         Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
·         Deferensiasi Produk
·         Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan

c. Pengawasan Pemerintah  
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga.
Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan
harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain
yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.

 
2.2.Metode Penetapan Harga
Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka
langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga.
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;
1.      Penetapan harga berdasarkan biaya
a.       Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung
jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang
dikehendaki pada unit tersebut ( margin )

Rumus : Biaya Total + Margin = Harga Jual


Contohnya : Perusahaan jus dengan biaya total Rp 250.000 dan ingin
mendapatkan laba 20% (margin) maka : Rp 250.000 + (20%  x Rp 250.000)
=  Rp 300.000 . Maka harga setiap jus dijual dengan harga Rp 3000.
b.      Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung
harga pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu

Rumus : Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual


Contohnya : Jika anda membeli sebuah baju dengan harga Rp 150.000
kemudian anda menginginkan laba Rp 50.000 , maka harga jualnya Rp 200.000.
c.       Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total
biaya   keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
BEP secara matematis dapat dibagi dua yaitu ;
1.            BEP atau titik impas dalam unit
Rumusnya :
BEP = biaya tetap : (harga jual per unit - biaya variable rata-rata)
2.            BEP atau titik impas dalam satuan rupiah
Rumusnya :
Biaya tetap total : 1- (biaya variable rata-rata : harga jual per unit )
Contohnya :  Misalkan anda menjual berbagai macam buah . biaya tetap
yang dikeluarkan senilai Rp 200.000. dan biaya variablenya Rp 1000.
Kemudian anda berencana menjual macam-macam buah tersebut dengan
harga Rp 2000 per buah. Maka BEP nya sebagai berikut :
a.       BEP  (dalam unit ) = 200.000 : (2000 -1000) = 200
b.      BEP (dalam satuan rupiah ) = 200.000 : 1- (1000 : 2000) = 400.000
Jadi, anda harus menjual 200 macam buah atau senilai Rp 400.000 agar
anda mencapai BEP. Maksudnya anda harus menjual 200 buah atau senilai
Rp 400.000 untuk kembali modal. Jika anda menjual 210 buah maka 10
buah tersebut adalah keuntungan anda.
2.            Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai
referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar
dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan
para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan
strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya,
misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud
untuk meraih pangsa pasar.
3.            Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap
value/nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality.
Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price
Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan.
Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana
konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan
dikaitkan dengan kualitas yang diterima.

 
2.3.Strategi dalam Penetapan Harga

Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan


dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’
yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah
memiliki pangsa pasar tersendiri.

Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan


produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.

Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;

1.      Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau
tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
a.       Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum
(perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan
produk sejenis yang lain.)
Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen
tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk
membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi
masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk menjadi sangat
prestisius.
b.      Harga Penetrasi        
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan,
strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam
segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang
tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.

2.      Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak
terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk,

dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah
perkenalan yakni;
a.    Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai
munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang
diterapkan adalahtetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan
melambat, terapkan strategi harga agresif ataumenurunkan harga untuk mendorong
penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
b.    Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi
penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif
terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat
menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga
perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan
jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.
c.    Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah
permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat
dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting
(pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya
yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.

BAB III

PENUTUP 

 
3.1.Kesimpulan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari dan dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Didalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan


tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan non ekonomis lainnya. Tujuan-tujuan dalam penetapan harga
mengindikasikan bahwa pentingnya perusahaan untuk memilih, menetapkan dan
membuat perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.

Produk tidak terlepas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam memasarkan
suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat, ada
beberapa metode penetapan harga yaitu : pendekatan  permintaan untuk menetapkan
harga, pendekatan biaya untuk menetapkan harga dan diskon selain itu pula terdapat
beberapa metode penetapan harga khusus untuk produk baru yaitu : Penetracing
Pricing dan Skimming Pricing.

 
3.2.Saran
Berdasarkan pada permasalahan yang diangkat oleh penulis yaitu mengenai
penentapan harga, maka dari itu penulis memberikan saran yaitu:

1. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang penentuan harga produk,


sesuaikanlah kualitas produk yang akan di jual.

2.  Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harga secara tepat.

3.  Penetapan harga jangan terlalu berorientasi pada biaya.

4. Harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan


bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.

Anda mungkin juga menyukai