Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS

2023

i|Page
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Definis Harga dan Penetapan Harga........................................................ 3
B. Tujuan Penetapan Harga.......................................................................... 4
C. Metode Penetapan Harga......................................................................... 6
D. Strategi Penetapan Harga........................................................................ 7
E. Faktor-Faktor Penetapan Harga............................................................... 9
F. Prosedur Penentuan Harga...................................................................... 11

BAB III PENUTUP........................................................................................... 13


A. Kesimpulan.............................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................ 13

ii | P a g e
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para
penjual berfikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini diakibatkan
oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan dan perkembangan
teknologi, baik teknologi mesin, dan alat-alat berat terlebih lagi
telekomunikasi. Perkembangan teknologi mesin misalnya mampu mengubah
mutu produk. Mulai dari kemasan sampai isi produk semakin menarik dan
kompetetif. Begitu pula dengan teknologi komunikasi informasi dan
telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan detik. Hal ini menyebakan
harga-harga terhadap produk mengalami perubahan yang signifkan secara
terus menerus.
Dalam banyak industry jasa di masa lalu, penetapan harga biasanya
didorong oleh prespektif keuangan dan akuntansi, yang sering kali
menggunakan penetapan harga berdasarkan biaya-plus (cost- plus pricing).
Rincian harga sering kali dibatasi ole kebijakan pemerintah dan sebagian
masih terjadihingga saat ini. Akan tetapi, sekarang sebagian besar bisnis jasa
menikmati kebebasan yang cukupp besar dalam menetapkan harga dan
memiliki pemahaman yang baik tentang penetapan harga berdasarkan nilai
dan kompetitif (value-based & competitive pricing). Perkembangan ini telah
menciptakan rincian harga kreatif dan sistem manajemen pendapatan yang
modern.
Salah satu keputusan penting dalam bauran pemasaran adalah ‘price’
yaitu penetapan harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus
menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta
pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk
atau jasa yang dimilkinya. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama
bagi setiap perusahaan yang didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan

1|Page
dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai
dengan sifat produk, pasarnya dan tujuan perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Harga dan Penetapan Harga?
2. Apa Tujuan Penetapan Harga?
3. Apa Saja Metode Penetapan Harga?
4. Apa Saja Strategi Penetapan Harga?
5. Apa Saja Faktor-Faktor Penetapan Harga?
6. Bagaimana Prosedur Penentuan Harga?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Harga dan Penetapan Harga.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Penetapan Harga.
3. Untuk Mengetahui Metode Penetapan Harga.
4. Untuk Mengetahui Strategi Penetapan Harga.
5. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Penetapan Harga.
6. Untuk Mengetahui Prosedur Penentuan Harga.

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Harga dan Penetapan Harga


1. Definis Harga
Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan jumlah
uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dan barang atau jasa berikut pelayanannya.
Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in
terms of dollars and cens, or any other monetary medium of exchange
yang kurang lebih memiliki arti harga adalah nilai yang dinyatakan dalam
dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar.
Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan
sebagai nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang
dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Harga
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa)
yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan unsur satu–
satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan di banding unsur bauran pemasaran yang
lainnya (produk, promosi dan distribusi).
Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga
adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan
maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter
(Rupiah, Dollar, Yen dll).

2. Definisi Penetapan Harga


Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa
besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari
produk atau jasa yang di hasilkan. Penetapan harga telah memiliki fungsi

3|Page
yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti
bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang
berarti harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara
mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto
pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian
menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu;
elasitas harga dan ekspektasi harga.
“Pada tingkat harga, bila manfaat yang dirasakan konsumen
meningkat, maka nilainya akan meningkat pula, Demikian pula pada
tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa akan meningkat seiring
dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan”Asumsi :
a. Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah : misalnya Iuran, tarif,
Sewa, Bunga, Komisi, Upah, Gaji, Honorarium dsb.
b. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung pada laba
perusahaan :
Laba = Pendapatan Total - Biaya Total( Harga per unit x Kuantitas yg
terjual) - (Biaya Tetap).

Disudut pandang konsumen harga seringkali digunakan sebagai


indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang
dirasakan atas suatu barang atau jasa.

B. Tujuan Penetapan Harga


Menetapkan harga tentu saja memiliki sejumlah tujuan tersendiri. Dalam
teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa
besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang
dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada
tingkat keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya. Namun di dalam
perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat
keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan non ekonomis lainnya.

4|Page
Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non
ekonomis:
1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan
yang ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin
didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen.
Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan
variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat
maksimum.
2. Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target
market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan
harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu
peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau
kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga
akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan.
3. Return On Investment(ROI) / Pengembalian Modal Usaha
Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi.
ROI yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta
meningkatkan angka penjualan.
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya
penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar
yang ada.
5. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila
suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus
menurunkan pula harga mereka.

6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

5|Page
Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan
segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap
menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.
Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini mengindikasikan
bahwa pentingnya perusahaan untuk memilih, menetapkan dan membuat
perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.

C. Metode Penetapan Harga


Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan
dicapai, maka langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode
penetapan harga. Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3
macam pendekatan, yakni:
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a. Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung
jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk
menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (margin).
Rumus: Biaya Total + Margin = Harga Jual
b. Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukand engan
menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah (mark-up)
jumlah tertentu.
Rumus: Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
c. Penetapan Harga BEP ( Break Even Point)
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah
total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan

2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor

6|Page
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor
sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk
yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menari dan meraih
para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan
strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk
mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di
bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap
value/ nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga dan
perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadapkualitas,
maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk
yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk
memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu
murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang
diterima.

D. Strategi Penetapan Harga


Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan
mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya
merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/ tetap atau
‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus
kehidupan produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat
tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari:
1. Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk
produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi pe
netapan harga, yaitu:
a. Harga Mengapung (Skimming Price)

7|Page
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan
laba maksimum (perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa
produknya berbeda dengan produk sejenis yanglain.)
Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi
harga pada segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga
dapat dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai perusahaan
merasa siap untuk melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat
meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.
b. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasardan
permintaan, strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak
terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produktersebut
tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga
efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.

2. Produk yang Telah Beredar


Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini
tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus
kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga)
tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni:
a. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan
meningkat disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi
pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap
mempertahankan harga produk/ pasar. Ketika pertumbuhan melambat,
terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong
penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
b. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci
efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus
benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun

8|Page
pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis
konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga
perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan
meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.
c. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya
jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur
hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih.
Pertama, strategi diskonting (pemotongan harga) Kedua,
mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang
berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.

E. Faktor-Faktor Penetapan Harga


Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga.
Berdasarkan hukum permintaan dan penawaran, maka suatu permintaan yang
akan meningkat dapat menaikkan harga dan permintaan yang turun bisa
menurunkan harga.
Menurut Simamorang ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
penetapan harga produk antara lain adalah sebagai berikut:
1. Starting point, situasi pasar yang meliputi permintaan dan persaingan.
2. Faktor pembatas yang terjadi pada biaya penempatan harga, bauran
pemasaran, harapan, perantara, dan faktor lingkungan makro.
3. Aspek manajerial organisasi sebagai faktor yang berwenang dalam
menetapkan harga dalam perusahaan.

Menurut Swastha (1999), menyatakan faktor-faktor yang


mempengaruhi harga meliputi:
1. Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku,
seperti periode resesi misalnya inflasi harga naik, defaluasi harga akan
turun. Dengan terjadinya nilai rupiah terhadap nila dollar menyebabkan
barang-barang mengalami kenaikan.

9|Page
2. Penawaran dan permintaan dimana dengan adanya permintaan yang besar
terhadap suatu barang tertentu akan mengakibatkan harga barang tersebut
meningkat, sedangkan apabila penawaran terhadap suatu produk
meningkat maka harga akan naik.
3. Elastisitas permintaan dapat juga dikatakan sifat permintaan pasar, sifatnya
tidak hanya berpengaruh pada penetuan harga tetapi mempengaruhi
volume yang dijual apabila terjadi kenaikan harga maka penjualan akan
turun dan sebaliknya.
4. Persaingan dimana harga jual suatu barang juga dipengaruhi oleh keadaan
yang persaingan yang ada antara lain persaingan murni, pada persaingan
murni banyak penjual dan pembeli dalam pasar persaingan tidak sempurna
yaitu ada barang sejenis dalam pasar dengan merk yang berbeda-beda.
Oligopoli, adanya beberapa penjual menguasai pasar sedangkan monopoli
jumlah penjual yang ada di pasar hanya satu, sehingga penentuan harga
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti permintaan barang yang
bersangkutan, harga barang substitusi atau pengganti, peraturan harga dari
pemerintah.
5. Biaya merupakan dasar penentuan harga dalam penentuan harga. Sebab
suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan
kerugian, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya akan
menghasilkan keuntungan.
6. Tujuan perusahaan, setiap penentuan harga selalu dikaitkan dengan tujuan
perusahaan yang hendak dicapai antara lain: laba maksimum, volume
penjualan, penguasaan pasar, kembalinya modal yang tertanam dalam
jangka waktu tertentu.
7. Pengawasan pemerintah, pengawasan ini dapat berupa penentuan harga
maksimum dan minimum, deskriminasi harga, serta praktek-praktek lain
yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.

10 | P a g e
F. Prosedur Penentuan Harga
Jika tujuan penetapan harga sudah ditentukan, maka manajemen dapat
mengalihkan perhatian pada prosedur penentuan harga barang atau jasa
yangditawarkan. Prosedur penentuan harga yang dipakai melputi enam tahap,
yaitu:
1. Mengestimasikan Permintaan untuk Barang Tersebut
Dalam tahap pertama ini, penjual membuat estimasi
permintaan barangnya secara total. Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap
permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan
barang baru. Pengestimasian perrnintaan tersebut dapat dilakukan dengan:
a. Menentukan harga yang diharapkan (expected price), yaitu
hargayang diharapkan dapat diterima oleh konsumen,
b. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga. Hal
ini menyangkut pula pertimbangan tentang masalah elastisitas
permintaan suatu barang. Mengestimasikan volume penjualan pada
berbagai tingkat harga yang berbeda adalah penting juga dalam
hubungannya dengan penentuan break-even point.

2. Mengetahui Lebih Dulu Reaksi dalam Persaingan


Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan penentuan
harga bagi perusahaan atau penjual. Oleh karena itu penjual perlu
mengetahui reaksi persaingan yang terjadi dipasar mengetahui
reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta sumber-sumber penyebabnya.
Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari:
a. Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain
b. Barang pengganti atau substitusic.
c. Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-
sama menginginkan uang konsumen.

3. Menentukan Market Share yang Dapat Diharapkan


Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share yang
lebih besar. Kadang-kadang, perluasan market share harus dilakukan

11 | P a g e
dengan mengadakan periklanan dan bentuk lain dan persaingan bukan
harga. Market share yang diharapkan rersebut akan dipengaruhi oleh
kapasitas produksi yang ada, biaya ekspansi, dan mudahnya
memasuki persaingan.

4. Memilih Strategi Harga untuk Mencapai Target Pasar


Dalam hal ini penjual dapat memilih di antara dua macam strategi
harga yang dianggap paling ekstrim, yaitu : skim-the-cream- pricing dan
penetration pricing.

5. Mempertimbangkan Politik Pemasaran Perusahaan


Tahap selanjutnya dalam prosedur penentuan harga adalah
mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan melihat pada
barang, sistem distribusi, dan program promosinya. Perusahaan tidak dapat
menentukan harga suatu barang tanpa mempertimbangkan barang lain
yang dijualnya. Demikian pula dalam saluran distribusinya, harus
diperhatikan ada atau tidaknya penyalur yang juga menerima sebagian dari
harga jual.

12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen
untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi
kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan
moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan
seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan
dari produk atau jasa yang di hasilkan.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
di jelaskan.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Nitisemito, Alex S. 1991. Manajemen Personalia-Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta : Ghalia.

Kismono, Gugup.,2001, Bisnis Pengantar , Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta


Bp Djatmiko, Kuliah Pengantar Bisnis UEU, 2011-2012

Stantion, Wiliam J 1984. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga

http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode- pendekatan
penetapan- harga-manajemen-pemasaran

http://organisasi.org/tujuan_strategi_penetapan_harga_bagi_perusahaan _bisnis_
motif_penentu

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai