Anda di halaman 1dari 3

Diskusikan terkait sosialisasi peraturan daerah kota Makassar nomor 4 tahun

2014 tentang pengawasan dan pengendalian, pengadaan, pengedaran dan


penjualan minuman beralkohol

Bagian 1

Perda ini sangat penting untuk disosialisasikan

 Dengan adanya perda ini pemerintah daerah melakukan pengendalian dan


pengawasan dalam minuman beralkohol sebagai upaya dalam memberikan
perlindungan serta menjaga kesehatan, ketertiban dan ketentraman masyarakat
dari dampak buruk terhadap penyalahgunaan minuman beralkohol.
 Pengendalian dan pengawasan dalam minuman beralkohol bertujuan
mewujudkan suatu ketertiban dalam masyarakat, melindungi suara hak-hak
masyaraka, mewujudkan sebuah ketentraman dan kedamaian dalam
masyarakat dalam Kota Makassar.
 Dengan adanya perda ini maka pelaksanaan pengawasan pengedaran dan
penjualan minuman beralkohol di harapkan dapat membatasi beredarnya
minuman beralkohol secara ilegal.
 Pengawasan memang sangat penting diperlukan karena kalau peredaran
minuman beralkohol tidak diawasi akibatnya berbahaya. Akan banyak
warung/toko-toko yang menjual minuman beralkohol secara sembunyi-
sembunyi dan seperti ini tidak boleh dibiarkan karena efeknya berdampak
buruk pada penertiban dan keamanan masyarakat. Itulah sebabnya dilakukan
suatu pengawasan.
Bagian 2

Peredaran dan penjualan minuman beralkohol (minol) harus dilakukan di tempat


berizin

 Penjualan minol sesuai karakteristik daerah dengan mempertimbangkan tidak


berdekatan dengan tempat peribadatan, lembaga pendidikan dan rumah sakit.
 Dengan sosialisasi ini diharapkan pentingnya persan serta masyarakat dalam
mengawasi perederan minuman beralkohol.
 Pengawasan minuman beralkohol ini bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, tetapi kita semua bisa mengontrol peran itu.
 Jika peredaran minuman beralkohol tidak dibatasi dan diawasi maka akan
memicu peningkatan angka kriminalitas karena perilaku mabuk-mabukan
menyebabkan timbulnya perbuatan tindak pidana.
 Saya melihat perda ini sangat penting untuk disosialisasikan agar penjualan
minuman beralkohol secara ilegal itu sudah tidak ada lagi.
 Tujuan melaksanakan sosialisasi perda tentang minol itu yakni untuk
memberikan edukasi ke masyarakat mengenai efek buruk minuman beralkohol.
Dengan demikian diperlukan pengawsan ekstra.
 Berdasarkan perda ini maka penjualan minol hanya ada di hotel, bar dan
diskotik dan itupun harus memilki izin yang berbadan hukum.
 Apabila menjelang perayaan pergantian tahun seringjkali dijadikan momen
dimana dijadikan ajang mabuk-mabukan maka pentingnya dilakukan
pengawasan ekstra.
Bagian 3

Dengan adanya perda ini pemerintah lebih selektif memberikan izin kepada pelaku
usaha.

 Fungsi kita sebagai masyarakat dilinkungan kita adalah fungsi kontrol sosial.
 Pelaporan penjualan minol yang melanggar bisa melalui aparat penegak hukum
atau RT/RW dan Lurah.
 Penjualan minol di Kota Makasar tidak dilarang hanya saja perlu diatur dengan
mengurus izin penerbitan dari pemerintah.
 Pasal 7 Perpres 74 tahun 2013 memuat minuman beralkohol.
1. Golongan A : Kadar etil alkohol atau etanol sampai 5 %.
2. Golongan B : Kadar etil alkohol atau etanol 5-20 %.
3. Golongan C : Kadar etil akohol atau etanol 20-55 %.

Minol ini hanya dapat dijual di hotel, bar dan restaurant yang memenuhi
persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan dibidang keparawisatawan

 Dalam perda ini penjualan minuman beralkohol sebagaimana dimaksud


dengan pasal 5 hanya dapat diberikan kepada konsumen yang telah berusia 21
tahun atau lebih dengan menunjukkan kartu identitas atau pasport sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikianlah penerapan materi dari saya, dan sebentar kita lanjutkan dengan diskusi.

Anda mungkin juga menyukai