sarana distribusi pada tahun 2019 menemukan 8.474 item (174.227 pcs)
kosmetika tanpa izin edar (TIE) dan 245 item (43.458 pcs) kosmetika
mengandung bahan dilarang. Sedangkan pada tahun 2020, ditemukan 4.665 item
(84.485 pcs) kosmetika TIE, 219 item (38.757 pcs) kosmetika mengandung bahan
dilarang dan 1.889 item kosmetika yang mencantumkan penandaan yang tidak
memenuhi syarat. Terhadap temuan tersebut, dilakukan tindak lanjut yang sesuai
produk serta proses pengadilan untuk tindak pidana bagi mereka yang melanggar
ketentuan.
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) Jambi, Ahmad
Rafqi menyebutkan:
46
bahkan tidak hanya oleh Badan POM namun dari perusahaan itu sendiri
sudah menarik sehingga bertahap, dan minggu depan akan kami pantau
kembali apakah di outlet-outlet masih beredar.1
Lebih lanjut Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM)
hal yang dapat dilakukan untuk menjamin hak tersebut melalui peraturan
perundang-undangan.
dan pasar yang kompetitif. Terkait dengan hal tersebut, bahwa tidak ada
pelaku usaha atau produsen tunggal yang mampu mendominasi pasar, selama
konsumen memiliki hak untuk memilih produk yang mana menawarkan nilai
terbaik, baik dalam harga maupun mutu. Serta tidak ada pelaku usaha atau
1
Wawancara dengan Ahmad Rafqi, Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM)
Jambi, Jambi, tanggal 16 November 2020.
2
Wawancara dengan Ahmad Rafqi, Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM)
Jambi, Jambi, tanggal 16 November 2021.
produk dengan kualitas yang rendah, selama masih ada produsen lain dan
3
Wawancara dengan Ahmad Rafqi, Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM)
Jambi, Jambi, tanggal 16 November 2021.
dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.4
jaminan bahwa produk tersebut adalah halal. hal ini penting bagi konsumen.
tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan
dalam label atau etiket barang tersebut, tidak sesuai dengan ukuran, takaran,
timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarny, tidak
dinyatakan dalam label atau etiket atau keterangan barang dan/atau jasa
atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut, tidak sesuai dengan janji yang
jangka waktu penggunaan atau pemanfaatan yang paling baik atas barang
4
Wawancara dengan Ahmad Rafqi, Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM)
Jambi, Jambi, tanggal 16 November 2021.
tertentu. Dalam Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi Teknologi dan Elektronik (UU ITE), bahwa: “Para pihak
berlangsung“.
Dalam.peraturan.kepala.BPOM.RI.Nomor.HK.03.1.23.06.10.5166 ini,
penandaan atau label obat, obat tradisional, suplemen makanan dan pangan
kadaluarsa. Dalam hal asal bahan tertentu atau produk yang mengandung asal
penandaan label.
atau label. Obat, obat tradisonal, suplemen makanan, dan pangan yang
yang beredar di wilayah Provinsi Jambi ini, baik yang mengandung bahan
tentang kosmetika melalui iklan online serta beauty blogger dan beauty
reaksi negatif dan berbahaya bagi kesehatan kulit khususnya dan tubuh
pendek. Reaksi efek samping kosmetik cukup parah akibat penambahan bahan
kosmetik ini salah satunya disebabkan karena penambahan bahan aditif untuk
5
Wawancara dengan Ahmad Rafqi, Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM)
Jambi, Jambi, tanggal 16 November 2021.
pada area yang luas pada tubuh, di iklim yang panas dan lembab yang
beragam, mulai dari iritasi ringan hingga berat, alergi, penyumbatan fisik di
Jambi:
untuk diselesaikan, karena melibatkan berbagai faktor dan kondisi yang tidak
dan juga peraturan pemerintah secara jelas mengatur bahwa kosmetik yang
baik adalah kosmetik yang memenuhi persaratan dari Badan POM. Meskipun
sudah diatur sedemikian rupa ternyata yang terjadi di lapangan tidak sedikit
6
Wawancara dengan Dra. Lenggo Vivirianty, Apt, Kepala Seksi Pemeriksaan BPOM Provinsi
Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
Seperti pada saat penulis wawancara dengan bapak Rahmat Hidayat,
M. Farm, SCI, Apt Selaku kepala seksi penindakan BPOM Provinsi Jambi:
kesadaran dan pemahaman baru untuk bisa memperhatikan dan turut serta
memberikan informasi kepada Balai POM untuk bisa ditangani lebih lanjut.
Sebab tanpa informasi serta data akurat dan terkini, maka akan sulit bagi Balai
menimbulkan efek negatif, Seperti pada saat penulis wawancara dengan Sri
Kalo ngeliat dari public warning ada sih mbak, mulanya saya tergiur
untuk menggunakan cream pemutih yang digunakan oleh teman saya.
Awal mula pemakain saya merasa banyak terdapat perubahan dari
7
Wawancara dengan Rahmat Hidayat, M. Farm, SCI, Apt, Kepala Seksi Penindakan BPOM
Provinsi Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
pemakaian kosmetik ini seperti hilangnya jerawat, bintik -bintik pada
wajah dan wajah saya juga terlihat lebih putih selama pemakaian
kosmetik ini. Selain harganya murah kosmetik ini juga mudah
didapatkan dipasaran dan hasilnya mudah terlihat. Namun setelah
pemakaian 1 bulan, wajah saya terasa gatal dan memerah, awalnya
saya mengira karena alergi terhadap makanan, saya pun tetap
melanjutkan pemakaian produk kosmetik ini. Setelah seminggu
pemakain selanjutnya muka saya mengalami gatal dan memerah lalu
timbul bintik-bintik kecil, saya mengaku ternyata penyebab dari muka
saya gatal dan memerah lalu timbul bintik-bintik adalah kosmetik yang
selama ini saya gunakan.8
Kosmetika tanpa izin edar, kemasannya sudah rusak dan tidak layak,
sudah memasuki masa kadaluarsa merupakan hal yang dilarang karena dapat
berbahaya.
Oleh karena itu dalam hal ini Balai POM di Jambi harus menjadi
instansi yang tanggap menangani kasus ini dikarenakan Balai POM memiliki
8
Wawancara dengan Sri Yulidiana, Konsumen, Jambi, tanggal 20 November 2021.
Saya tidak bisa jawab tanggap atau tidakknya karena saya belum
melihat langsung bagaimana Balai POM itu bekerja, yang saya lihat
hanya beberapa di media televisi saja ada beberapa kosmetik yang di
razia dan sejauh ini yang saya tahu Balai POM yang di Jakarta bekerja
sih tapi kalau yang di Jambi saya belum melihat nya.9
kalau dilihat-lihat lagi masih sangat mudah ditemukan kosmetik yang nggak
peraturan kepala Badan POM baik itu berupa produk kosmetika yang tidak
memiliki izin edar dari Badan POM, produk kosmetika yang mengandung
bahan berbahaya dan telah ditarik oleh Badan POM, produk kosmetika tidak
oleh Badan POM, produk kosmetika dengan kemasan yang sudah rusak dan
9
Wawancara dengan Ariska Wati, Penjual kosmetik, Jambi, tanggal 19 November 2021.
10
Wawancara dengan Nurhanida, Konsumen kosmetik, Jambi, tanggal 20 November 2021.
Jambi, agar bisa memiliki data yang akurat terkait jumlah sarana distribusi
kosmetik di Kota Jambi. Namun sampai saat ini, respon tersebut dapat
melakukan razia dengan cara membeli produk terkait yang kemudian kurang
target yang telah ditetapkan secara bersama-sama oleh pihak Balai POM
Provinsi Jambi.
terhadap hak-hak konsumennya seperti yang diatur dalam Pasal 4, Pasal 7 dan
Konsumen.
B. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Perlindungan Konsumen
yang dijual tanpa notifikasi ataupun mengandung bahan berbahaya melalui media
jawab yang dibebankan kepada pihak pelaku usaha kosmetik yang dijual tanpa
Jambi dengan baik, dengan kata lain telah terjadi tidak dipenuhinya kewajiban
pihak pelaku usaha kosmetik yang dijual tanpa notifikasi ataupun mengandung
bahan berbahaya melalui media online di Kota Jambi. Dalam hal ini penulis akan
yang dijual tanpa notifikasi ataupun mengandung bahan berbahaya melalui media
online. Kendala yang terjadi dalam hal pemenuhan segala tanggung jawab pihak
memilih barang
pembeli kosmetik yang dijual yang merasakan dirugikan karena kosmetik yang
bahan berbahaya melalui media online, ditemui berbagai kendala yang berdampak
pada kerugian yang dialami konsumen dari penyelenggaran jual beli barang di
Kota Jambi tersebut. Kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak konsumen dalam
pelaksanaan tanggung jawab pelaku usaha kosmetik tersebut di Kota Jambi dalam
Tabel 1
a. Adanya sikap kekurang profesional dan tidak proporsional pihak pelaku usaha
umumnya diketahui bisa dikembalikan apabila ada yang rusak yang penting
dasarnya seharusnya bisa dikembalikan dengan cara diganti dengan merek dan
seharga yang sama, tetap tidak bisa dilakukan, karena pihak pelaku usaha
memenuhi klaim penggantian barang yang pada awalnya bisa diganti tapi
dianut oleh pihak pelaku usaha kosmetik di Kota Jambi. Sebagai perusahaan
harus ditanggung oleh pihak pelaku usaha kosmetik di Kota Jambi, motivasi
d. Obsesi akan keuntungan yang besar yang bisa diraih apabila konsumen
banyak membeli dan memperkecil peluang barang yang sudah dibeli untuk
diterangkan tentang kendala yang telah diuraikan pada point c di atas. Banyak
dibeli tidak dapat dikembalikan”. Hal ini dilakukan agar pembelian yang
tidak dimungkinkan.
di pasaran, tidak hanya seminggu berapa kali tetapi hampir setiap harinya
kosmetik yang diduga mengandung bahan berbahaya tersebut tidak langsung disita
atau dihancurkan, tetapi dibeli satu atau dua buah produk kosmetik dengan uang
negara dan diuji di laboratorium. Apabila benar adanya peredaran kosmetik yang
mengandung bahan berbahaya pada suatu toko kosmetik maka Badan POM akan
akhir. Pengawasan yang dilakukan Badan POM hanya sebatas pengamanan produk
yang menjual produk kosmetik berbahaya yang dapat merugikan akan dilakukan:12
1. Diperingatkan
Pelaku usaha yang menjual kosmetik atau yang memiliki toko, kios,
kosmetik tanpa izin edar yang mengandung bahan berbahaya dan dapat
pelaku usaha. Pelaku usaha di sini telah dianggap cakap hukum karena untuk
memperoleh izin memiliki tahapan yang cukup rumit. Badan POM bermaksud
Toko yang menjual produk berbahaya dan ilegal tidak semata-mata langsung
11
Wawancara dengan Rahmat Hidayat, M. Farm, SCI, Apt, Kepala Seksi Penindakan BPOM
Provinsi Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
12
Wawancara dengan Rahmat Hidayat, M. Farm, SCI, Apt, Kepala Seksi Penindakan BPOM
Provinsi Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
dilakukan penyegelan dengan maksud pelaku usaha masih diberi kebebasan
dilakukan diharapkan mampu membuat pelaku usaha jera dan tidak akan
yang ada dan tidak dapat semena-mena dilakukan sebagaimana diatur pada
Nomor 11 Tahun 2017 tentang kriteria dan tata cara penarikan pemusnahan
kosmetika.
Pelaku usaha penjual kosmetik berbahaya dan ilegal dapat dijatuhi tindak
pidana, tetapi sebelumnya Badan POM akan melakukan pemeriksaan langsung dan
diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan republik
digunakan dalam produk kosmetik (yang tidak sesuai dengan komposisi yang
didaftarkan atau yang ditempel pada label) akan ditindak lanjuti olah Badan POM.
Seluruh kosmetik yang akan diedarkan harus di notifikasi terlebih dahulu sebagai
salah satu bentuk pengawasan, apabila terdapat pelaku usaha yang melakukan
kecurangan maka dapat dijatuhi hukuman pidana. Badan POM tidak dapat
13
Wawancara dengan Rahmat Hidayat, M. Farm, SCI, Apt, Kepala Seksi Penindakan BPOM
Provinsi Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
berbahaya) yang telah diatur sebagaimana mestinya, dapat dikenakan
rupiah)
2. Untuk pelaku usaha yang tidak memiliki izin edar atas suatu produk
Pasal 197 dengan ancaman pidana paling lama 15 (lima belas) tahun
dan denda paling banyak Rp. 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus
juta rupiah).
Parameter kosmetik palsu berbahaya yaitu tidak memiliki izin edar, tidak
yang terang, keterangan label tidak jelas atau tidak lengkap, tidak mencantumkan
dipalsukan atau yang berbahaya adalah cream, body lotion, dan lipstik sehingga
pada cream dan body lotion diuji apakah mengandung bahan berbahaya seperti
lipstik yang diuji apakah mengandung babi maupun minyak babi serta pewarna K3
dan K10.14
kosmetik yang berhubungan atau dioles di kulit tidak boleh ditambahkan, kecuali
14
Wawancara dengan Rahmat Hidayat, M. Farm, SCI, Apt, Kepala Seksi Penindakan BPOM
Provinsi Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
teofilin, klindamisin, dan asam retinoat boleh digunakan dalam dosis kecil dan
tersebut akan ditindaklanjuti oleh Kepala Badan POM sebagaimana telah diatur
pada Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan republik Indonesia
masyarakat, akan ditidaklanjuti secara cepat karena sebagai kontrol sosial dan
pelayanan publik sebagaimana sesuai dengan visi misi Badan POM untuk
produk kosmetik yang memiliki legalitas. Pelaku usaha yang memiliki legalitas
sudah terdaftar di Dinas Kesehatan dan Dinas Perizinan sehingga ada data base
yang mana sebagai dasar unruk Badan POM dalam melakukan pengawasan.
15
Wawancara dengan Rahmat Hidayat, M. Farm, SCI, Apt, Kepala Seksi Penindakan BPOM
Provinsi Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
1. Pre Market
Pengawasan yang dilakukan serta penilaian dan pengujian atas mutu keamanan
2. Post Market
antara lain inspeksi sarana produksi dan distribusi, monitoring efek samping
tanggal kadaluarsa itu diperbolehkan karena dokter ahli memiliki izin untuk
mebuat atau meracik produk untuk pengobatan yang mana takarannya sudah diatur
dan produk tersebut merupakan obat untuk pengobatan bukan kosmetik. Suatu
diedarkan atau dijual secara bebas tanpa pengawasn dokter dalam penggunaannya
dan produk kosmetik harus sudah di daftarkan izin edarnya di Badan POM
sebelum dijual atau dipasarkan secara bebas. Produk kosmetik yang tidak memiliki
skala nasional dan dilakukan oleh pemerintah pusat saja yang mana memiliki
1. Tingkat pendidikan dan pengetahuan pelaku usaha masih sangat rendah dan
belum bisa membedakan kosmetik legal dan ilegal. Selain itu rendahnya
untuk membedakan kosmetik legal dan ilegal serta kosmetik yang akan dibeli
2. Sales kosmetik biasanya hanya mencari target dan keuntungan penjualan dan
ditawaekannya. Akan tetapi ada sales yang sudah mengerti akan legalitas suatu
produk dan bahaya dari produk yang ditawarkannya tetapi tetap dijual demi
yang dilakukan oeh pihak yang berwenang terhadap peredaran kosmetik yang
konsumen. Penertiban yang dilakukan oleh pihak BPOM tersebut yaitu dengan
16
Wawancara dengan Rahmat Hidayat, M. Farm, SCI, Apt, Kepala Seksi Penindakan BPOM
Provinsi Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
pengawasan rutin, intensifikasi, maupun dengan target khusus dalam penegakan
aplikasi.
yang telah diawasi di bidang pemeriksaan telah diberikan pembinaan, serta telah
misalnya tidak ada perubahan maka dapat dihentikan sementara kegiatannya atau
dapat dicabut izin dan yang paling tinggi adalah sanksi pidana. Pihak BPOM yang
melakukan patroli yaitu dengan mengawasi dari sisi penyelidikannya, BPOM akan
sampling, sample tersebut ada sample rutin yang memang telah ditetapkan
misalnya tahun 2019 sebanyak 566 sampling kosmetik, dan ada juga sample yang
sifatnya kasus. Jadi banyak pengujian yang dilakukan oleh pihak BPOM.
terhadap kosmetik yang boleh digunakan dan yang tidak boleh digunakan,
bukan produk dari dalam negeri, tetapi produk dari luar negeri yang
yang dipalsukan, seperti TABITA yang telah terbukti dari hasil pengujian
3. Cream Tabita
4. Masker Naturgo
5. Cream Lingzhi
10. Macalana
19
Daftar Kosmetik Berbahaya, 2019, Diakses Melalui Situs:
https://wisatadestinasi.com/merek-kosmetik-berbahaya-menurut-bpom/ pada tanggal 12 September
2021.
12. Golden Pearl Beauty Cream
14. Cream NH
22. Elastiderm
24. Deoonard
25. Arche
produk kosmetik ilegal yang tidak ada label POM yang dijual secara online.
Kemudian produk-produk kosmetik ilegal yang tidak ada label POM tersebut
dimusnahkan dan disertai dengan berita acara penarikan dan pemusnahan. Hal ini
Tindakan lain juga berupa peringatan, pencabutan izin usaha serta tindakan
hukum berupa melaporkan pelaku usaha yang masih mengedarkan atau menjual
produk-produk kosmetik ilegal yang tidak ada izin POM kepada penegak hukum.
Mengenai pengawasan terhadap jual beli produk kosmetik melalui online tentunya
belum optimal dikarenakan terlalu banyak kosmetik yang tersebar di media sosial.
tentang peredaran online belum ada, belum terbit, tetapi memang sedang
dan lainnya dapat mengfilter akun-akun yang boleh jualan produk yang harus ada
izin edarnya, dan BPOM sudah membuat perjanjian dengan beberapa media sosial
termasuk shoppe, toko pedia dan lainnya. Jadi mereka sudah bekerja sama dengan
BPOM untuk dapat menjual produk-produk yang ada izin edarnya dan yang aman.
Upaya tersebut tentu telah mendukung dari tujuan BPOM, jadi visi dari
BPOM ini adalah obat dan makanan aman, meningkatkan kesehatan masyarakat
dan daya saing bangsa. Daya saing bangsa salah satunya yaitu melindungi produk
kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, dan itu sudah dilakukan, tetapi
20
Wawancara dengan Rahmat Hidayat, M. Farm, SCI, Apt, Kepala Seksi Penindakan BPOM
Provinsi Jambi, Jambi, tanggal 18 November 2021.
memang belum ada konsumen yang mengadu langsung ke BPOM mengenai
kerugian contohnya wajahnya yang rusak dan ataupun alergi. Sehingga upaya
pengawasan. Jika ada yang menjual kosmetik ilegal akan diberikan peringatan
terlebih dahulu, kemudian peringatan keras dan misalnya akan terus-menerus tidak
ada perubahan dan perbaikan maka tentu dapat naik ke hukum dan akan ditindak