PENDAHULUAN
informasi, perluasan ruang, gerak dan arus transaksi barang dan/atau jasa
Kondisi demikian pada satu sisi dapat menguntungkan satu pihak yang
barang dan/atau jasa yang diinginkan dapat terpenuhi serta semakin terbuka
antar sesama mereka dengan perilaku bisnis sendiri-sendiri yang secara tidak
1
Zulham, Perlindungan Konsumen, Kencana Prenada, Jakarta,2013,hlm.1.
2
Fabian Fadly, “ Ganti Rugi Sebagai Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Akibat Produk Cacat”,
Jurnal Hukum, Universitas Katholik Parahyangan, hlm.2
3
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hal.1.
1
aturan-aturan guna mensejahterahkan konsumen serta pelaku usaha yang
dari yang produk makanan, cinderamata, mainan anak, dll. .Ada sekitar 3462
home industry yang tersebar dikota Dumai menurut Dinas UMKM yang ada
dikota Dumai. Data ini diperoleh dari pihak dinas UMKM kota Dumai
berdasarkan data SIKP pada tahun 20195. Contoh-contoh home Industri yang
menjadi produk andalan untuk menjadi oleh-oleh yang biasa dibawa oleh
para wisatawan seperti dodol nenas, kue bawang,kerupuk kulit ubi dan
kerupik ubi ungu, steak lele, pisang saleh, abon lele, keripik cabe, peyek dll.
Namun dari beberapa jenis produk home Industri yang menjadi andalan
untuk oleh-oleh bagi para kerabat, para pedagang terkhususnya pihak yang
perlindungan konsumen
oleh karena itu menjadi harapan bagi setiap bangsa didunia untuk dapat
5
Wawancara dengan pihak Dinas UMKM kota Dumai, hari senin, tanggal 1 Desember 2020,
bertempat diKota Dumai
2
keterkaitan dan ketergantungan antara konsumen, pengusaha, dan
pemerintah.6
akan memakai barang yang dibuat oleh produsen. Pada dasarnya konsumen
lah yang biasa menjadi korban dalam kasus- kasus kecurangan yang dibuat
konsumen.
3
mendapatkan informasi yang benar tentang produk, karena putusan pilihan
konsumen yang benar mengenai barang atau jasa yang di butuhkan sangat
bahwa produk yang ditawarkan aman atau nyaman untuk dikonsumsi atau
7
Az. Nasution, konsumen dan hukum,Sinar Harapan, Jakarta, 1995, hlm.39.
8
Adrian Sutedi, Tanggung Jawab Produk Dalam Perlindungan Konsumen, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta : 2004, hlm. 26.
9
Firdaus, “ Corporate Social Responsibility: Transformation Moral Ke Dalam Hukum Dalam
Membangun Kesejahteraan Masyarakat” , Jurnal Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Riau,
Edisi I, No. 1 Agustus 2010, hlm. 24.
4
digunakan.10 Pendaftaran untuk mendaftarkan makanan, formulir
makanan, label dan brosur, surat sertifikasi dari pabrik asing, dan sertifikasi
informasi tentang tempat asal, proses produksi dan klaim kesehatan, termasuk
mengikutiproses produk halal (standar hukum Islam), dan diberi label dengan
Peraturan BPOM Nomor 31 Pasal 2 Ayat 1 Tahun 2018 tentang label pangan
10
Heldya Natalia Simanullang, “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen dalam Transaksi E-
Commerce”, Melayunesia Law, Fakultas Hukum Universitas Riau, Vol. 1. No. 1 Desember 2017,
hlm. 123.
11
East Asian Executive Reports, 1996, “ Shipping Consumer – Ready Food To Indonesia:
Registration, Labeling, Other Requirements” Thompson Reuters Law, 15 September.
12
Michel Blankeney, “Food Labelling and International Trade, Thompson Reuters Law, 2013.
13
East Asian Executive Repost, 1998, “ New Consumer Protection Law ”, Thompson Reuters Law,
15 November.
5
olahan berbunyi ” Setiap Orang yang memproduksi Pangan Olahan didalam
a. Nama produk;
g. Keterangan kadaluarsa;
BPOM , tapi tetap saja masih banyak di temukan produk makanan yang tidak
Dari hasil wawancara saya dengan pihak BPOM Kota Dumai mereka
6
kemasanya, hal ini dikarenakan karena terlalu banyaknya jumlah UMKM
produsen nakal yang dimana demi unruk memangkas biaya produksi mereka
Contohnya saja oleh-oleh yang terkenal dari dumai yang khas yaitu
kerupuk cabe. Dimana pihak dari produsen keripik cabe tersebut tidak
Tabel 1.1
Keripiki cabe yang tidak memiliki tabel kadaluarsa
7
dimana merupakan hal yang paling penting dalam memberikan informasi
contoh dari produk-produk oleh-oleh khas dumai yang tidak memiliki label
kadaluarsa.
Gambar 1.I
Gambar contoh produk khas dumai yang tidak mempunyai label kadaluarsa.
konsumen. Penulis pada kesempatan ini berfokus pada kerupuk cabe ika yang
menjadi sampel dari Produksi Rumah Tangga (PRT) yang akan di teliti.
Makanan Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Label Pangan Olahan yaitu setiap
orang yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Badan ini dikenakan sanksi
8
Lalu berdasarkan wawancara dari penulis terhadap beberapa konsumen
yang membeli salah satu dari produk oleh-oleh khas dumai tersebut
menyatakan bahwa meemang selama ini tidak ada permasalahan serius tetapi
pernah sewaktu-waktu beliau memebeli dan mendapati produk yang dia beli
ditentukan secara subjektif selain itu belum optimalnya peran BPOM Kota
kadaluarsa pada produk Home Industri yang ada di kota Dumai. Ini
dikarenakan sanksi yang diberikan oleh pihak BPOM selaku sebagai badan
pengawasan obat dan makanan apabila menemukan produk keripik cabe ika
yang tidak memiliki label kadaluarsa hanya sanksi teguran saja, tidak sesuai
15
Wawanncara dengan bapak hendra (Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda) BPOM
Dumai, Hari senin, Tanggal 1 Desember 2020, Bertempat di Kantor BPOM Dumai.
9
Perlindungan Konsumen Di Provinsi Riau”.16 Dalam penelitianya
Riau. Lalu Skripsi dari Yulika Donna Manurung yang juga Mahasisiwi
Lipstik Yang Tidak Memiliki Label Kadaluarsa Dikota Pekan Baru” 17. Yang
16
Suyadiansyah S, Perlindungan Hukum Terhadap Produk Pangan Yang Tidak Memenuhi Syarat
Label, Jurnal hukum, Fakultas Hukum Universitas Riau, Volume IV. No 1 Februari.
17
Yulika Dorna Manurung, Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Lipstik Yang Tidak
memiliki Label Kadaluarsa di Kota Pekanbaru, Jurnal Hukum, Fakultas Hukum Universitas Riau,
Volume V. No 2, Oktober 2018
18
Ernawati, Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Pangan Industri Rumah Tangga, Jurnal
Hukum, Fakultas Muhamadiyah Buton, Volume I. No 2, April 2017.
10
B. Rumusan Masalah
2. Apa akibat hukum dari beredarnya keripik cabe yang tidak memiliki
1. Tujuan penelitian
sebagai berikut:
Dumai
2. Manfaat penelitian
11
b) Untuk menambah Ilmu pengetahuan dan mengembangkan yang telah
Dumai.
penelitian ini dan sebagai sumbangsih dan bahan bahan bacaan dari
D. Kerangka teori
19
Randy Ferdiansyah, Tujuan Hukum Menurut Gutav Rdaburch,
HTTP//Hukumindo.com/2011/11/artikel-politik-hukum,html,diakses tanggal 16 Januari 2017
12
ketika sesuatu peraturan dibuat dan diundangkan secara secara pasti karena
mengatur secara jelas dan logis. Jelas dalam artian tidak menibulkan
1) Bahwa hukum itu positif artinya artinya hukum positif itu adalah
perundang-undangan;
individu mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan kedua
20
http://yancearizona.net/2008/04/13/apa-itu-kepastian-hukum/ Diakses pada tanggal 20 Desember
2020, pukul 21:00 WIB
21
http://ngobrolinhukum.wordpress.com/memahami-kepastian - dalam-hukum/ diakses pada
tanggal 12 Desember 2020, pukul 21.00 WIB
13
berupa keamanan bagi individu dari kesewenangan pemerintah karena
dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui
tersebut
22
Darji Darmadiharjo dan shidarta, pokok-pokok filsafat hukum ( apa dan bagaimana filsafat
hukum di Indonesia), Gramedia pustaka utama, Jakarta, hlm,156.
14
merupakan tokoh radikal dan pejuang yang gigih untuk hukum yang
23
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=20&cad=rja&uact=
8&ve, diakses pada tanggal 2 Desember 2020, pada pukul : 21.20 wib.
15
pada naluri manusia untuk menolak dan membalas kerusakan yang
diderita, baik oleh diri sendiri maupun oleh siapa saja yang
kerusakan yang diderita, baik oleh diri sendiri maupun oleh siapa saja
individual, melainkan lebih luas dari itu sampai kepada orang lain
yang kita samakan dengan diri kita sendiri, sehingga hakikat keadilan
24
Amiruddin & Zainuddin, Pengantar Metode penelitian hukum, 2004, raja grafindo persada,
hal.24.
16
Gusta radburch sesuatu yang sama sekali berbeda. Ini mengacu tujuan
E. Kerangka Konseptual
tidak terjadi kesalahan persepsi, maka kerangka konseptual dari penelitian ini
adalah :
1. Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
3. Label adalah salah satu bagian dari produk berupa keterangan baik
makanan
25
Gustav Rafburch, Stutory Lawlesness and Supra- Statutory Law, Jurnal Studi Hukum Oxford,
hlm.1-11
17
6. Keripik Cabe atau Keripik Singkong adalah makanan yang terbuat dari
singkong yang diiris tipis kemudian digoreng dengan minyak goreng dan
F. Metode penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sumber data
yakni:
26
soerjono soekanto dan sri mamudji, penelitian hukum normatif suatu tinjauan singkat , PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm.23.
18
2) Undang-Undang no 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen;
Konsumen;
dan pendapat ahli yang relevan dengan penelitian serta data tertulis
adalah:
19
b. Wawancara (interview) adalah cara untuk memperoleh informasi
4. Analisis Data
Data dan bahan yang telah terkumpul dan di peroleh dari penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terutama untuk norma hukum tertulis. Hukum tanpa nilai kepastian akan
perilaku bagi setiap orang. Kepastian sendiri disebut sebagai salah satu
27
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurinetri, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1998, hlm. 57.
20
kepastian hukum merupakan perbincangan yang telah muncul semenjak
itu sendiri.
anggota masyarakat yang plural dan interaksinya dengan insan yang lain
21
Menurut Sudikno Mertokumo, tanpa kepastian hukum orang tidak
tahu apa yang harus diperbuat dan akhirnya timbul kerasahan. Aturan
hukum.29
pengertian yaitu:30
itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dilakukan Negara
terhadap individu.
mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan
29
Ibid, hal. 157.
30
Ibid, hal. 158.
22
kedua, berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan
pemerintah karena dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu
dapat mengetahu apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh
karena bagi penganut aliran ini, tujuan hukum tidak lain sekedar menjamin
terwujudnya oleh hukum yang bersifat umum. Sifat umum dari aturan-
kepastian.32
31
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Penerbit Citra Aditya Bakti,Bandung, 1999,
hlm.23.
32
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), Penerbit Toko
Gunung Agung, Jakarta, 2002, hlm. 82-83.
33
Randy Ferdiansyah, Tujuan Hukum Menurut Gutav Rdaburch,
HTTP//Hukumindo.com/2011/11/artikel-politik-hukum,html,diakses tanggal 16 Januari 2017
23
1. Asas kepastian hukum (rechmatigheid), Asas ini meninjau dari sudut
yuridis.
di depan pengadilan.
utility.
ketika sesuatu peraturan dibuat dan diundangkan secara secara pasti karena
mengatur secara jelas dan logis. Jelas dalam artian tidak menibulkan
1) Bahwa hukum itu positif artinya artinya hukum positif itu adalah
perundang-undangan
34
http://yancearizona.net/2008/04/13/apa-itu-kepastian-hukum/ Diakses pada tanggal 25 Desember
2017, pukul 11:07 WIB
24
3) Hukum harus dirumuskan dengan cara yang jelas sehingga
individu mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan kedua
dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui
35
http://ngobrolinhukum.wordpress.com/memahami-kepastian - dalam-hukum/diakses pada tanggal
25 Desember 2017, pukul 09.50 WIB
36
Darji Darmadiharjo dan shidarta, pokok-pokok filsafat hukum (apa dan bagaimana filsafat hukum
di Indonesia), Gramedia pustaka utama, Jakarta, hlm,156.
37
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung: 1982, hal. 154.
25
memperlihatkan tentang bagaimana hukum itu dijalankan menurut
ketentuan-ketentuannn formalnya.
c. Budaya hukum, merupakan suatu cara sikap dan cara pandang serta
sesuatu yang tidak berat sebelah (equality), dimana tiap orang mendapat
pengaduan.
maka harus ada “Algemene Regels” (peraturan dan ketentuan umum), hal
38
Lili Rasjadi, Dasar Filsafat dan Teori Hukum, Citra Aditya, Bandung: 2001, hal. 54.
26
mengharapkan ditetapkannya pengertian kepastian hukum yang
1. Kemanfaatan Hukum
merupakan tokoh radikal dan pejuang yang gigih untuk hukum yang
39
Muchtar Kusumatmada, Fungsi dan Perkembanngan Hukum dalam Pembangunan, Bina Cipta:
2010, hal. 2.
27
Bentham menyebutkan bahwa “The aim of law is The Greatest
diderita, baik oleh diri sendiri maupun oleh siapa saja yang
28
adalah salah apabila menghasilkan sesuatu yang merupakan kebalikan
menolak dan membalas kerusakan yang diderita, baik oleh diri sendiri
maupun oleh siapa saja yang mendapat simpati dari kita. Perasaan
hanya atas dasar kepentingan individual, melainkan lebih luas dari itu
sampai kepada orang lain yang kita samakan dengan diri kita sendiri,
filosofi Gusta radburch sesuatu yang sama sekali berbeda. Ini mengacu
1. Pengertian Konsumen
Secara harfiah, arti kata konsumen atau consumer adalah “(lawan dari
29
dikonsumsi oleh pihak lain atau orang lain. Kata konsumen berasal dari
konsumen adalah setiap pemakai dan atau pengguna barang dan atau jasa
30
Berdasarkan ketentuan konsumen yang terdapat dalam Pasal 1 Angka
menyewa, sewa-beli.
barang atau jasa kapital, berupa bahan baku, bahan penolong atau
jasa tersebut berupa setengah jadi atau barang jadi yang menjadi
mata dagangnya.
e. Bagi konsumen akhir, barang dan/jasa itu adalah barang atau jasa
31
keluarga atau rumah tangganya. Barang atau jasa konsumen ini
tangga.
44
Agus Brotosusilo, “Hak-hak Produsen dalam Hukum Perlindungan Konsumen”, Majalah
Hukum dan Pembangunan, edisi oktober, jakarta: Fakultas Hukum UI, 1992.
32
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap orang tanpa ada batasan
tangganya, ataupun untuk memelihara atau merawat harta benda dan tidak
Konsumen;
Konsumen;
45
Danang Suntoyo dan Wika Harisa Putri, Hukum Bisnis, Pustaka Yustisia, Yogyakarta:2016, hal.
142
33
f. Surat Ederan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Nomor
Provinsi/Kabupaten/Kota;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi
34
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
lainnya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, salah satu hak yang harus
merupakan hak yang sangat fundamental bagi konsumen bila dilihat dari
46
Hondius, Konsumentenrecht, Praeadvis in Nederlandlanse Vereniging voor Rechtsverlijking,
Kluwer-Deventer,1972, hlm.14,26,131 dst. Dikutip dari; Meriam Darus Badrulzaman,
perlindungan Terhadap Konsumen Dilihat Dari Sudut Perjanjian Baku, dimuat dalam Hasil
Simposium Aspek-Aspek Hukum Masalah Perlindungan Konsumen yang diselenggarakan oleh
BPHN, Bina Cipta, Jakarta: 1986, hlm.61. lihat juga C.Trantri D dan Sulastri, Gerakan Organisasi
Konsumen, Seri Panduan Konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia-The Asia
Fundation, Jakarta: 1995, hlm. 19-21.
35
mengenai suatu barang dan/atau jasa yang akan dibeli atau digunakan
kejujuran.47
makanan yang akan ditawarkan karena hak atas informasi merupakan hak
utama yang harus dipenuhi dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dan keselamatan;
dan/atau jasa;
di Indonesia merupakan suatu hal yang tidak dapat dielakkan sejalan dengan
47
Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, Kencana Prenada Media Group, Jakarta:2013,
hlm.48.
48
Ahmad Zazili, “Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Pada Transportasi Udara Niaga
Berjadwal Nasional”, Tesis, Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro,
Semarang:2008
36
tujuan pembangunan nasional, yaitu pembangunan manusia
konsumen (pihak yang melakukan akad dengan pihak lain dalam suatu
aspek kehidupan terutama dalam aspek kegiatan bisnis. Dalam Black’s Law
resale; a natural person who uses products for personal rather than business
purpose”.52
49
Sudaryatmo, Masalah Perlindugan Konsumen di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung: 1996,
hlm. 65.
50
Elizabeth A Martin, Oxford Dictionary of Law Edisi 3, Oxford University Press, New York,
USA, 1994, hlm. 19.
51
Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Citra Aditya Bhakti, Bandung,
2006, hlm. 9
52
Henry Campbell, 1979, Black’s Law Dictionary, Fifth Edition, West Publishing Co, ST. Paul,
(selanjutnya disingkat Henry Campbell I), hlm. 315.
37
hubungan berbagi dimensi satu sama lain yang mempunyai keterkaitan dan
itu anatara lain adalah dengan meningkatkan harkat dan martabat konsumen
serta membuka akses informasi tentang barang dan/atau jasa baginya, dan
keamanannya;
53
Erman Rajagukguk, Hukum Perlindungan Konsumen, Mandar Maju, Bandung, 2000, hlm.7.
54
Ibid, hlm.11.
55
Adrian Sutedi, Tanggung Jawab Produk Dalam Perlindungan Konsumen, Ghalia Indonesia,
Bogor, 2008, hlm.9.
56
N.H.T. Siahaan, Hukum Konsumen, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab Produsen,
Pantai Rei, Jakarta, 2005, hlm.92-93.
38
b. Promosi dan perlindungan kepentingan sosial ekonomi konsumen;
d. Pendidikan konsumen;
aspek yaitu:57
yaitu:58
57
Adrianus Meliala, Praktek Bisnis Curang, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1993, hlm.152.
58
Ahmadi Miru dan Sutarman, Hukum Perlindungan Konsumen, Rajawali Pers, Jakarta:2014,
hlm.25-26.
39
sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara
keseluruhan.
kepastian hukum.
40
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan,
mendapatkan informasi;
sebagai berikut:60
60
Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen, UNILA,
Bandar Lampung: 2007, hlm. 31
41
2) Hukum pidana yang berfungsi untuk menanggulangi (repressive)
atau keadaan yang akan diwujudkan. Oleh karena itu, tujuan perlindungan
b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto dalam
tersebut;
61
Ibid, hlm. 40-41.
62
Danang Suntoyo dan Wika Harisa Putri, Op. Cit.
42
e. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses
tersebut;
tersebut;
produk makanan;
43
BAB III
PEMBAHASAN
produk home Industri yang menjadi andalan untuk oleh-oleh bagi para
juga mewajibkan produk dan layanan untuk memenuhi standar tertentu, telah
44
Islam), dan diberi label dengan informasi tentang isinya.63 Terkait dengan hal
tanggung jawab Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan yang selanjutnya
informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya
paling sedikit mengenai nama produk, daftar bahan yang digunakan, nama
dan alamat pihak yang memproduksi atau menimpor, berat bersih atau isi
63
East Asian Executive Repost, 1998, “ New Consumer Protection Law ”, Thompson Reuters Law,
15 November.
64
Peraturan Menteri Perdangan Nomor: 62/M-DAG/PER/12/2009 tentang Kewajiban Pencantuman
Label pada barang.
45
Namun demikian meskipun telah di buatnya regulasi dalam peraturan
BPOM , tapi tetap saja masih banyak di temukan produk makanan yang tidak
produk makanan.
Contohnya saja oleh-oleh yang terkenal dari dumai yang khas yaitu
kerupuk cabe. Dimana pihak dari produsen keripik cabe tersebut tidak
Gambar 1.III
Nama Produk
Label Halal
Berat Bersih
Nomor Pendaftaran
Komposisi
Alamat Produsen
Nama Produk
Nomor Pendaftaran
Label Halal
Berat Bersih
Alamat Produsen
Komposisi
Nama Produk
Label Halal
46
Alamat Produsen
Nama Produsen
Produsen dari kerupuk cabe diatas hanya mencantumkan nama,
komposisi, alamat produksi, serta izin edar pada kemasanya. Tetapi pihak
Pangan Olahan didalam negri wajib mencantumkan label”. Lalu dalam pasal 5
mengenai Nama produk, Daftar bahan yang digunakan, Nama dan alamat
pihak yang memproduksi atau menimpor, Berat bersih atau isi bersih, Halal
Tabel 1.III
Daftar Label dalam Produk Keripik Cabe di Kota Dumai
Kerupuk Kerupuk cabe Kerupuk cabe
No Label
Cabe Ika Ibu Jumi Mai Satun
47
1 Nama produk
2 Daftar bahan
3 Nama dan alamat Produsen
4 Berat bersih atau isi bersih
5 Halal yang di persyaratkan
6 Tanggal dan kode produksi
7 Keterangan kadaluarsa
8 Nomon izin edar
9 Asal usul bahan pangan tertentu
Sumber Data: olahan Penulis Tahun 2021
Salah satu bentuk sarana informasi yang harus diperhatikan oleh pelaku
yang berbunyi:
informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
48
pendaftaran, kode produksi tanggal kadaluarsa, petunjuk atau cara
penyimpanan, pentunjuk atau cara penggunaan, nilai gizi dan tulisan atau
pernyataan khusus.
dari produk Kerupuk Cabe bahwa alasan beliau tidak mencantumkan Label
kerupuk cabe tersebut. Produk keripik cabe yang dibeli oleh konsumen sudah
tidak renyah dan tidak terdapatnya label kadaluarsa yang mebuat konsumen
tidak dapat menikmati produk yang telah dibelinya karena telah beranggapan
produk tersebut tidak layak untuk dikonsumsi kembali yang dalam hal ini
Kota Dumai tidak mengetaui jumlah produk Kerupuk Cabe yang tidak
Kerupuk cabe di Dumai dan kurangnya tenaga kerja dan anggaran yang
65
Wawancara dengan konsumen home industry, Hari Kamis, Tanggal 6 Maret 2020, Bertempat di
Kota Dumai.
66
Wawanncara dengan bapak hendra (Pengawas farmasi dan Makanan Ahli Muda) BPOM
Dumai, Hari senin, Tanggal 1 Desember 2020, Bertempat di Kantor BPOM Dumai.
49
makimal 5 tahun dan denda paling banyak Rp.2 milyar. Pengawasan terhadap
beserta contoh makanan, label dan brosur, surat sertifikasi dari pabrik asing,
produk makanan.69
informasi yang benar tentang produk, karena putusan pilihan konsumen yang
benar mengenai barang atau jasa yang di butuhkan sangat tergantung pada
67
Heldya Natalia Simanullang, “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen dalam Transaksi E-
Commerce”, Melayunesia Law, Fakultas Hukum Universitas Riau, Vol. 1. No. 1 Desember 2017,
hlm. 123.
68
East Asian Executive Reports, 1996, “ Shipping Consumer – Ready Food To Indonesia:
Registration, Labeling, Other Requirements” Thompson Reuters Law, 15 September.
69
Michel Blankeney, “Food Labelling and International Trade, Thompson Reuters Law, 2013.
50
kebenaran dan bertanggung jawabnya informasi yang disediakan oleh pihak-
jaminan bahwa produk yang ditawarkan aman atau nyaman untuk dikonsumsi
atau digunakan.71
brosur, surat sertifikasi dari pabrik asing, dan sertifikasi kesehatan. 72 Label
tempat asal, proses produksi dan klaim kesehatan, termasuk konten nutrisi
proses produk halal (standar hukum Islam), dan diberi label dengan informasi
70
Az. Nasution, konsumen dan hukum,Sinar Harapan, Jakarta, 1995, hlm.39.
71
Heldya Natalia Simanullang, “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen dalam Transaksi E-
Commerce”, Melayunesia Law, Fakultas Hukum Universitas Riau, Vol. 1. No. 1 Desember 2017,
hlm. 123.
72
East Asian Executive Reports, 1996, “ Shipping Consumer – Ready Food To Indonesia:
Registration, Labeling, Other Requirements” Thompson Reuters Law, 15 September.
73
Michel Blankeney, “Food Labelling and International Trade, Thompson Reuters Law, 2013.
51
tentang isinya.74 Terkait dengan hal tersebut, di Indonesia persoalan
tahun 2018 tentang label pangan olahan berbunyi Setiap Orang yang
paling sedikit mengenai nama produk, daftar bahan yang digunakan, nama
dan alamat pihak yang memproduksi atau menimpor, berat bersih atau isi
BPOM , tapi tetap saja masih banyak di temukan produk makanan yang tidak
74
East Asian Executive Repost, 1998, “ New Consumer Protection Law ”, Thompson Reuters Law,
15 November.
52
peraturan BPOM terkhususnya itu pada pencantuman label kadaluarsa pada
Contohnya saja oleh-oleh yang terkenal dari dumai yang khas yaitu
kerupuk cabe. Dimana pihak dari produsen keripik cabe tersebut tidak
nama, komposisi, alamat produksi, serta izin edar pada kemasanya . Tetapi
kesempatan ini berfokus pada kerupuk cabe yang menjadi sampel dari
1 Nama produk
2 Komposisi atau daftar ingredien;
3 Nama dan alamat pabrik/importir
4 Nomor pendaftaran;
5 Berat bersih atau isi bersih
53
6 Kode produksi tanggal kadaluarsa
7 Petunjuk atau cara penyimpanan
8 Pentunjuk atau cara penggunaan
9 Nilai gizi dan;
10 Tulisan atau pernyataan khusus.
Penggunaan label tanggal kadaluarsa merupakan hal yang penting dalam
tanggal kadaluarsa diatur dalam didalam Pasal 8 Ayat 1 huruf (g) Undang-
dari produk Kerupuk Cabe ika bahwa alasan beliau tidak mencantumkan
54
mencantumkan label kadaluarsa pada kemasanya tanpa ada kecuali. Dan
akan muncul jamur yang nantinya menyebabkan mutu kimia pada produk
atau keadaan yang akan diwujudkan. Oleh karena itu, tujuan perlindungan
75
Wawancara dengan Bapak Ali(Produsen keripik cabe) Dumai, Hari Senin, tanggal 1 Desember
2020, Bertempat di rumah produksi keripik cabe Ika.
76
Ibid, hlm. 40-41.
77
Ibid, hlm.11.
78
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Kosumen.
55
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen
jasa;
mendapatkan informasi;
itu anatara lain adalah dengan meningkatkan harkat dan martabat konsumen
serta membuka akses informasi tentang barang dan/atau jasa baginya, dan
79
Adrian Sutedi, Tanggung Jawab Produk Dalam Perlindungan Konsumen, Ghalia Indonesia,
Bogor, 2008, hlm.9.
56
Berikut ada beberapa cara perlindungan secara hukum, antara lain
sebagai berikut:80
dan hukuman;
kerugian.
80
Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen, UNILA,
Bandar Lampung: 2007, hlm. 31
57
individu maupun dalam hubungannya dengan masyarakat.Aturan-aturan itu
dan diundangkan secara pasti karena mengatur secara jelas dan logis.Jelas
dalam artian tidak menimbulkan keragu-raguan (multi tafsir) dan logis. Jelas
dalam artian ia menjadi suatu sistem norma dengan norma lain sehingga tidak
kepada pemberlakuan hukum yang jelas, tetap, konsisten dan konsekuen yang
secara factual mencirikan hukum.Suatu hukum yang tidak pasti dan tidak mau
perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan kedua, berupa
adanya aturan yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja
81
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana, Jakarta, 2008, hlm.158
82
Cst Kansil, Christine , S.T Kansil, Engelien R, Palandeng dan Godlieb N Mamahit, Kamus
Istilah Hukum, Jakarta, 2009, Hlm. 385.
83
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Penerbit Citra Aditya Bakti,Bandung, 1999,
hlm.23.
58
Ajaran kepastian hukum ini berasal dari ajaran Yuridis-Dogmatik yang
melihat hukum sebagai sesuatu yang otonom, yang mandiri, karena bagi
penganut pemikiran ini, hukum tak lain hanya kumpulan aturan. Bagi
penganut aliran ini, tujuan hukum tidak lain dari sekedar menjamin
dengan sifatnya yang hanya membuat suatu aturan hukum yang bersifat
kepastian hukum dan nilai yang ingin dicapai yaitu nilai keadilan dan
kebahagiaan.85
dinas kesehatan untuk mendapatkan surat izin edarnya tela melengkapi syarat-
59
ketika surat izin edar telah terbit, pada saat akan memasarkannya produsen
surat izin edar saja.86 Sanksi yang diberikan terkait tidak dicantumkannya label
Makanan Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Label Pangan Olahan yaitu setiap
orang yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Badan ini dikenakan sanksi
administratif yaitu :
dapat diperoleh oleh pelaku usaha dan keripik cabe yang tidak layak
86
Wawanncara dengan bapak hendra (Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda) BPOM
Dumai, Hari senin, Tanggal1 Desember 2020, Bertempat di Kantor BPOM Dumai.
87
Wawanncara dengan bapak hendra (Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda) BPOM
Dumai, Hari senin, Tanggal 1 Desember 2020, Bertempat di Kantor BPOM Dumai.
88
Wawancara dengan Bapak Ali(Produsen keripik cabe) Dumai, Hari Senin, tanggal 1 Desember
2020, Bertempat di rumah produksi keripik cabe Ika.
60
Berdasarkan Undang-undang no 8 tahun 1999 tentang perlindungan
menyebabkan mutu kimia pada produk yang menyebabkan produk tidak layak
konsumen yang membeli salah satu dari produk oleh-oleh khas dumai tersebut
menyatakan bahwa memang selama ini tidak ada permasalahan serius tetapi
pernah sewaktu-waktu beliau memebeli dan mendapati produk yang dia beli
menikmati makanan yang telah dibelinya, yang dalam hal ini tidak adanya
subjektif selain itu belum optimalnya peran BPOM Kota Dumai memberikan
Home Industri yang ada di kota Dumai. Sedangkan tujuan dari dibentukya
89
Wawancara dengan konsumen home industry, Hari Kamis, Tanggal 6 Maret 2020, Bertempat di
Kota Dumai.
61
keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi, dengan tidak
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
memasarkan produk keripik cabe dan telah melanggar Pasal 8 Ayat (1)
62
telah dibelinya karena keripik cabe tersebut tidak renyah lagi dan tidak
2. akibat hukum dari beredarnya keripik cabe yang tidak memiliki label
B. Saran
Konsumen.
63
Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen dan
lebih tegas terhadap sanksi yang diberika terhadap produsen yang tidak
64