BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karena menjadi pihak yang lemah sama, dalam posisi sendiri maupun
konsumen. Perlindungan hukum bagi konsumen adalah salah satu masalah yang
penting bagi manusia, oleh karena itu menjadi tujuan bagi semua negara untuk
bisa mewujudkannya. “Setiap orang, pada waktu yang menjadi konsumen untuk
suatu produk barang atau jasa tertentu. Keadaan yang sama ini pada beberapa sisi
1
A.Z. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen: Suatu Pengantar, Diadit Media,
Jakarta, 2001, hal. 15.
2
Anonim, General Assembly Resolution A/Res/39/248 9 April 1985 on Consumer
Protection: “Taking into account the interest and needs of consumers in all countries, particularly
those in developing countries; recognizing that consumers often face imbalances in economic
terms, educational levels, and bargaining power.”, United Nations.
1
2
penggerak bagi produktifitas dan efisiensi produsen atas barang atau jasa yang
mencapai tujuan usaha tersebut, akhirnya baik secara langsung ataupun secara
dampaknya.
menciptakan iklim usaha yang baik. Dalam rangka menciptakan iklim dunia usaha
yang baik perlu dilakukan koordinasi di antara sesama instansi teknis terkait untuk
hukum konsumen.
adalah konsumsi pangan. Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan (baik
jangka waktu tertentu (maupun konsumsi normatif) untuk hidup sehat dan
3
Sri Redjeki Hartono, Aspek-aspek Hukum Perlindungan Konsumen dalam Kerangka
Perdagangan Bebas, Pustaka Media, Bandung, 2002, hal. 33.
3
Konsumen”.6
Jika dilihat dari kacamata keamaanan pangan dan kesehatan terdapat dua
2009.
merupakan suatu hal yang penting dan mendesak, untuk segera dicari solusinya,
4
A.Z. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen: Suatu Pengantar, Diadit Media,
Jakarta, 2001, hal. 16.
5
Ibid, hal. 16
6
Rachmadi Usman, Hukum Ekonomi Dalam Dinamika, Djambatan, 2000, Jakarta, hal.
195.
4
bebas.
para pelaku usaha, baik itu pelaku usaha pabrikan dan atau distributornya, pelaku
dan disediakan oleh pelaku usaha. Akan tetapi informasi yang diberikan tanpa
tersedianya pelayanan jasa purna purna-jual, dan lain-lain yang berkaitan dengan
itu.
informasi yang lebih relevan dibandingkan lima puluh tahun lalu, karena
pada saat ini terdapat lebih banyak produk, merek dan tentu saja penjualnya,
saat ini daya beli konsumen makin meningkat, saat ini lebih banyak variasi
merek yang beredar di pasaran, sehingga belum banyak diketahui semua orang,
7
Sudaryatmo, Hukum & Advokasi Konsumen Cetakan Kedua, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999, hal. 14.
8
A.Z. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen: Suatu Pengantar, Diadit Media,
Jakarta, 2001, hal. 76.
5
saat ini model-model produk lebih cepat berubah saat ini transportasi dan
komunikasi lebih mudah sehingga akses yang lebih besar kepada bermacam-
“Contoh kasus tentang informasi kepada konsumen yang tidak efektif dan
efisien adalah banyak produk makanan dengan pelabelan lengkap, tetapi pesan
produk impor dengan pelabelan menggunakan bahasa negara asal produk, seperti
bahasa Cina, Jepang. Padahal menurut UU Pangan No. 18 Tahun 2012 setiap
Selain masalah informasi yang tidak terserap dengan baik terdapat banyak
usaha pangan akhir-akhir ini yang mencantumkan kata halal pada kemasan
9
Taufik Simatupang, Aspek Hukum Periklanan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004,
hal. 13.
10
Sudaryatmo, Hukum & Advokasi Konsumen Cetakan Kedua, Citra Aditya Bakti,
Bandung 1999, hal. 21.
11
UU RI No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
12
Nurhayati Abbas, Tanggung Jawab Produk Terhadap Konsumen Dan Implementasi
Pada Produk Pangan, AS Publishing, Makasar, 2011, hal. 1.
6
pada suatu industri maupun pengolahan pada rumah tangga. Proses pengolahan
penyajian. Oleh karena itu pembicaraan mengenai sanitasi dan hygiene makanan
selama proses produksi hingga makanan siap disajikan menjadi sangat penting.
perhatian secara seksama, karena penderita kasus ini dapat mengalami gangguan
produk pangan kadarluarsa yang masih banyak berbedar juga menjadi sorotan
13
A.Z. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen: Suatu Pengantar, Diadit Media,
Jakarta, 2001, hal. 80.
7
terletak pada sistem kontrol data yang tidak akurat”.14 Data produk pangan tidak
penyalur, begitu pula data dari produsen tidak diteliti secara ketat oleh penyalur,
dan penyalur tidak mengingatkan penjualan pada waktu yang tepat untuk segera
menarik produkproduk pangan sesuai dengan aturan yang berlaku. Penjual dengan
14
A.Z. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen: Suatu Pengantar, Diadit Media,
Jakarta, 2001, hal. 20
8
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
dikonsumsinya
berikut :
E. Ruang Lingkup
keamanan pangan.
10
harus mendapatkatkan perlindungan hukum dan kepastian hukum agar segala hak
diantaranya15:
spiritual.
15
Rachmadi Usman, Hukum Ekonomi Dalam Dinamika, Djambatan, Jakarta, 2000, hal.
202
11
kepastian hukum”.
“Bila kita menilai dari subtansi hukum menurut Achmad Ali menyatakan
keselamatan
konsep kepastian hukum yang baik. Sebelum berbicara tentang kepastian hukum
16
Achmad Ali , Menguak Tabir Hukum, Chandra Pratama, Jakarta, 1996, hal 95
12
tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat
yang bersangkutan, oleh karena pelanggaran terhadap petunjuk hidup itu dapat
keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu
dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti
tidak mungkin memberikan definisi kepada hukum karena begitu luas yang
damai”.Dari segala macam teori di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa hukum
adalah suatu aturan atau norma yang mengatur tingkah laku masyarakat dalam
17
L. J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 2000, hal.
10.
13
mewujudkan apa yang berfaedah atau yang sesuai dengan daya guna
atau utilitarisme.
penyalahgunaan hak”.
18
Dudu Duswara Machmudin, Pengantar Ilmu Hukum sebuah Sketsa, Refika Aditama,
Bandung, 2008, hal. 24-28.
14
Selain memiliki tujuan, hukum juga harus mempunyai daya ikat yang
karena sesuai dengan cita hukum, keadilan sebagai nilai positif yang
tertinggi.
harus memenuhi tiga nilai dasar tersebut. Adanya unsur kepastian hukum, hal ini
erat kaitannya dalam hal membahas adanya suatu perlinsdungan hukum bagi
konsumen pangan terkait keamanan barang yang dikonsumsi. Dengan kata lain
adanya kepastian hukum dalam perlindungan hukum bagi konsumen pangan akan
pemerintah, mengingat kepastian hukum itu sendiri adalah alat atau syarat untuk
19
I Dewa Gede Atmadja, Manfaat Filsafat Hukum dalam Studi Ilmu Hukum, Fakultas
Hukum Universitas Udayana, Denpasar 1998, hal. 68.
15
G. Metode Penelitian
yaitu mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku
di dalam lingkungan masyarakat dan menjadi panutan bagi perilaku serta tingkah
laku setiap orang. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum
ruang lingkup tentang keadaan hukum di tempat tertentu yang datanya diambil
H. Sistematika Penulisan
yang akan dibahas dalam penulisan proposal skripsi ini, yakni: Latar belakang,
Bab III yang berisikan mengenai produk pangan olahan dalam peraturan
terhadap peredaran produk pangan olahan dan obat yang mengandung bahan
pembahasan pada bab dua dan bab tiga serta berisikan saran-saran atas
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Skripsi dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Produk
Pangan Ditinjau Dari UU Pangan Dan Undang – Undang Perlindungan
Konsumen. Penulisan Proposal Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat
kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata Satu Universitas Pamulang. Dalam
penulisan Proposal Skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun
berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan saran serta kerjasama dari berbagai pihak
khususnya pembimbing, segala hambatan tersebut akhirnya dapat diatasi dengan
baik.
Dalam penulisan Proposal Skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan,
baik aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan.
Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis. Penulis menyadari
bahwa Proposal Skripsi ini jauh dari sempurna sehingga penulis membutuhkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan pendidikan di masa
yang akan datang. Selanjutnya dalam penulisan Proposal Skripsi ini penulis
banyak di beri bantuan oleh berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta berbagi
pengalaman pada proses penyusunan Proposal skripsi ini.
Terakhir semoga segala bantuan yang telah diberikan sebagai amal soleh
senantiasa mendapat Ridho Allah SWT. Sehingga pada akhirnya Proposal Skripsi
ini dapat bermanfaat bagi kemanjuan pendidikan khususnya di bidang hukum.
ii
20
PROPOSAL SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
2016
21
DAFTAR ISI
G. Metode Penelitian.................................................................................15
iii