Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL

DAN PENERAPAN SANKSI PIDANANYA DI KABUPATEN SLEMAN

Di Susun Oleh: Kelompok 4

1.Sri Winarsih 1700024014


2.Zulfa Aqnia Rahma 1700024031
3.Wulan Helin Susyanto 1700024142
4.Eknanditya Rizki Ramadhan 1700024012
5.Fadila Eka Manorama 1700024044
6.Jalaliddin Dharmajati 1700024271
7.Mega Nopiyani Winarti 1700024133
8.Feri Desi Priharyadi 1700024308
9.M.Furqan sauki 1700024241
10.Egi Erifti Eviani 1700024329
KKJHFJFkjdjfdkfgkopirtopirtlm,jgyyu
Subjek Penelitian
1 Kantor Polisi Resort Sleman
Otoritas Penegakan Hukum

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman


2 Penegakan Peraturan Daerah

Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Sleman


3 Mekanisme Perizinan Peredaran Minuman Beralkohol

Obyek Penelitian
4 Wilayah Kabupaten Sleman
Apa Itu Minuman Beralkohol?
1 Pengertian Minuman Beralkohol
Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2HSOH) yang dipros
es dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fer
mentasi tanpa destilasi.Alkohol tersebut biasanya digunakan Pada Pasal 1 Peraturan Presiden No 74 Tahu
n 2013 Tentang Pengendalian Dan Pengawasan Minuman Beralkohol sebagai zat yang terdapat dalam cair
an yang mengandung gula, dan bila diminum dapat menimbulkan rasa segar.

Golongan-Golongan Minuman Beralkohol


1) Minuman Beralkohol golongan A adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5O
H) dengan kadar sampai dengan 5% (lima persen)
2) Minuman Beralkohol golongan B adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5
2 OH) dengan kadar lebih dari 5% (lima persen) sampai dengan 20% (dua puluh persen)
3) Minuman Beralkohol golongan C adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5O
H) dengan kadar lebih dari 20% (dua puluh persen) sampai dengan 55% (lima puluh lima persen)
Landasan Hukum
Minuman beralkohol diatur dalam beberapa peraturan hukum :praktik produksi, penjualan, dan peredaran minuma
n beralkohol oplosan melanggar beberapa peraturan hukum tentang minuman beralkohol yang berlaku.
a. Undang Undang Hukum Pidana (KUHP)
Di dalam kitab undang-undang hukum pidana atau KUHP mengatur mengenai masalah penyalahgunaan alkohol
atau tindak pidana minuman keras yang tersebar dalam beberapa Pasal, antara lain Pasal 300, Pasal 492, Pasal
536, Pasal 537, Pasal 538, Pasal 539 KUHP.
Dalam ketentuan KUHP tersebut berisi pembatasan-pembatasan terhadap penjualan dan peredaran minuman ber
alkohol, seperti dalam ketentuan Pasal 538 yang melarang menjual minuman beralkohol terhadap anak dibawah
umur lalu Pasal 537 yang melarang menjual minuman beralkohol terhadap angkatan bersenjata dan larangan pen
yediaan minuman beralkohol dalam pesta keramaian untuk umum atau pertunjukan rakyat atau diselenggarakan
arak-arakan untuk umum
Penegakan Hukum
Penegakan hukum merupakan rangkaian proses penjabaran ide dan cita hukum yang cukup abstrak menjadi t
ujuan hukum. Tujuan hukum atau cita hukum tersebut memuat nilai-nilai moral, seperti keadilan dan kebenar
an. Nilai-nilai tersebut harus mampu diwujudkan dalam realitas nyata.
Makna penegakan hukum pada hakekatnya adalah berbicara tentang penegakan ide-ide serta konsep-konsep d
irumuskan secara lain, penegakan hukum merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide tersebut menjadi
kenyataan. Proses mewujudkan ide-ide tersebut merupakan hakekat dari penegakan hukum.
.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

1 Faktor hukumnya sendiri/peraturan itu sendiri.

Campur tangan hukum yang semakin meluas ke dalam bidang kehidupan masyarakat menyebabkan masalah efektivitas penerapan
hukum semakin penting.
2 Faktor petugas atau penegak hukum.
Secara sosiologis, maka setiap penegak hukum mempunyai kedudukan (status) dan peranan (role).
3 Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan hukum dapat berlangsung dengan lancar. Sarana atau
asilitas tersebut antara lain mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang mem
dai keuangan yang cukup.
4 Faktor masyarakat.

Berbicara mengenai masyarakat, maka hal ini menyangkut masalah derajat kepatuhan. Secara sempit dapat di
katakan bahwa derajat kepatuhan masyarakat terhadap hukum, merupakan salah satu indikator berfungsinya
hukum yang bersangkutan.
Pengaturan Minuman Beralkohol
Pengaturan dalam Undang- 2 Pengaturan Dalam Undang-Undang No 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
1 Undang KUH Pidana
Dalam Undang-Undang No 18 Tahun 2012 Tentang Pangan minuman beralkohol oplosan
melanggar Pasal 140 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan yang berbu
Pasal 204 ayat (1) KUHP berbunyi: “(1) nyi :“Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan yang dengan seng
barang siapa menjual menawarkan, men aja tidak memenuhi standar Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 a
yerahkan atau membagi-bagikan barang yat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banya
yang diketahuinya membahayakan nyaw k Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
a atau kesehatan orang, padahal sifat itu Pengaturan Dalam Peraturan Daerah
tidak diberi tahu, diancam dengan pidan
a penjara paling lama lima belas tahun.”
3
. Dalam Peraturan Daerah No 8 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Dan Pen
gawasan Terhadap Peredaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol,serta Pe
larangan Minuman Oplosan.Pada bab IX Dalam Ketntuan Pidana pada Pas
al 37 ayat (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan dalam hal peredaran
dan penjualan Minuman Beralkohol, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
2, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 24, Pasal 30 dipidana dengan pidan
a kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan/atau pidana denda paling bany
ak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).dan ayat (2)Tindak pidana seb
agaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
1.Kepolisian Resort Sleman
Paparan Data
Pelanggaran minuman beralkohol yang digolongkan sebagai tindak pidana ringan juga membawa perbedaan juga dalam proses dan prosedur huk
um acaranya dibandingkan dengan tindak pindana biasa. Pemeriksaan perkara tindak pidana ringan dilakukan dengan acara cepat dengan segera
menetapkan hakim tunggal untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara tersebut tanpa adanya lagi lembaga banding atau kasasi dan le
mbaga penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum.
Selain itu, tidak diperbolehkan melakukan tindakan penahanan terhadap diri tersangka atau terdakwa oleh pihak penyidik dan jaksa penuntut um
um pada kasus tindak pidana ringan. Perintah penahanan dapat dilakukan oleh penyidik atau jaksa penuntut umum terhadap diri terdakwa atau te
rsangka untuk kepentingan penyidikan apabila terdakwa atau tersangka melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahu
n atau lebih. Sehingga dalam proses persidangan tindak pidana ringan tersebut dapat tertunda karena ketidak hadiran terdakwa.
Pada hakikatnya tindak pidana ringan dimasukan ke dalam Acara Pemeriksaan Cepat. Hal ini dapat dimengerti karena tindak pidana ringan pada
umumnya adalah tindak pidana yang bersifat ringan atau tidak berbahaya.
Sedangkan hakikat Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan agar perkara dapat diperiksa dengan prosedur yang lebih sederhana.
.

Upaya Penegakan Hukum Pemerintah Kabupaten Sleman Dalam Penanggulangan Peredaran Minuman Beralkohol di Kabup
aten Sleman
1.Pre-emptif merupakan upaya pencegahan secara dini melalui kegiatan-kegiatan edukatif dalam rangka memberi
kan pengertian pada masyarakat.
2. Upaya preventif merupakan tindak lanjut dari upaya preemtif yang masih dalam tataran pencegahan sebelum t
erjadinya kejahatan.
3. Upaya represif merupakan langkah terakhir dan harus ditempuh setelah upaya pre-emtif dan preventif tidak ber
hasil mencegah suatu kejahatan dan pelanggaran
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Upaya Penegakan Hukum Terhadap Peredaran Mi
numan Beralkohol di Kabupaten Sleman
Kantor Polisi Resort Sleman 2) Faktor Penghambat
a. Faktor kesadaran dan kebiasaan masyarakat Masyarakat ya
1) Faktor pendukung ng masih belum sadar bahwa betapa berbahayanya minuman
beralkohol menjadi kendala para penegak hukum. Terkadang
a. Faktor hukum dalam penegakan hukum minuman beralkohol. masyarakat seakan tidak peduli terhadap kandungan komposis
b. Faktor peran masyarakat i minuman beralkohol karena harganya yang murah dan daya
beli masyarakat yang kurang terhadap minuman beralkohol res
mi.
Faktor hukum pengaturan minuman beralkohol Pelan
Ancaman hukuman yang rendah terhadap penjual dan pengedar minum
ggaran minuman beralkohol oplosan golongkan seba
an beralkohol oplosan tidak menimbulkan efek jera terhadap para penju
gai tindak pidana ringan sehingga dalam proses pene
al dan pengedar minuman beralkohol.
gakan hukumnya penjual dan penggedar tidak bisa di
Hukuman yang diterima adalah tipiring dan denda.denda itu tergantung
lakukan penahanan seperti tindak pidana umum.
dari hasil penjualan pelaku atau pendapatan.semakin banyak penetapan
Beberapa pelanggar minu maksimal semakin banyak penetapan yang dapat oleh penjual minuman
man beralkohol oplosan d beralkohol maka semakin besar pula dendannya dan yang memutuskan
ari tahun 2016 dan 2017 j Informasi dari : besarnya denda adalah hakim.
uga sama pelanggar huk a.Masyarakat yang merasa resah
umnya (residivis). b.Satuan Polisi Pamong Praja
c.Dinas perindustrian dn perdagangan
Setelah mendapatkan informasi pihak kepolisian melakukan penyelidikan setelah pihak penyidik menyak
ini bahwa tempat itu ada kegiatan jual beli minuman beralkohol yang illegal maka pihak kepolisian akan
melakukan pengeledahan dalam melakukan pengeledahan harus ada surat izin pengeledahan terlebih d
ahulu dan dalam proses pengeledahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian harus sesuai dengan SOP.
Barang Barang Bukti
Contoh Kasus (1) Contoh Kasus
Bukti
(2)
Keterangan : Pada hari Rabu 9- -1 Botol Royal brewhouse -8 botol ice lime
Januari-2019 sekitar jam 09:00 -1 Botol Smirnoff Keterangan : Bahwa pada hari -9 botol smirnoff
wib diparkiran monjali sleman tel -1 Botol Jack deniels rabu 9 januari 2019 sekitar jam -6 botol jasecurfo
ah terjadi tipiring dengan cara m -1 Botol Red label 23.00 WIB diparkiran barat mo -4 botol black lable
enyediakan atau persediaan unt Di bawa ke pengadilan pada t Sleman, telah terjadi tipiri
njali, -14 botol red lable
uk menjual minuman keras,pela anggal Januari-2019 jam 09:0
ng dengan cara menyediakan/
nggar melanggar pasal yang dila 0. persediaan Miras
nggar pasal 6,19,Perda Sleman
No 8 Tahun 2009,
Penjelasan terhadap Perda No 8 Tahun 2007
Pasal 6
Minuman Beralkohol produksi dalam negeri dan impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dan huruf b harus memenuhi st
andar:
f. mutu produksi yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian; dan
b. keamanan dan mutu pangan yang ditetapkan oleh kepala lembaga yang menyelenggarakan pengawasan di bidang obat dan mak
anan.
Pasal 19
Selain tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, minuman beralkohol golongan A dapat dijual di toko pengecer berupa:
‘a. supermarket; dan
d. hypermarket.
Bagian Keempat
Batas Usia Konsumen.
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman

Satuan Pamong Praja di Kabupaten Sleman ini menjadi pendukung dalam menjalankan Peraturan Daerah
1.Mobilisasi tentang minuman beralkohol bukan hanya satuan pamong praja di kabupaten sleman tetapi ada intalasi -intalasi ya
ng terkait dengan alkohol.
2.Kebanyakan dalam pemusnahan minuman beralkohol, namun dapat juga dikembalikan tetapi tetap di denda.
3.Peraturan daerah tentang penjualan ilegal namun ke penjual yang belum berizin.
Sekala itu hanya dapat penjualan dan di minum di tempat. Di pasal 27 nomer 12 peraturan daerah sleman 2019 dan SIUP-MB u
ntuk peredaran minuman beralkohol Golongan A,B,C.
.
Bagaimana cara menindak lanjuti pelaku usaha yang tidak berizin :
Kami harus tetap berpegangan dengan peraturan daerah dan harus kami patuhi juga peraturan yang berbunyi menggangu ketertiban
umum dengan itu maka kami dapat menindak lanjutinya.
Adanya FGD ( FORUM GRUP DISCUSION )
Pendapatnya pak bondan sanki semakin lama semakin menurun dari 20jt sampai hampir mendekati 250 ribu .
Kami tidak bisa memberi saran karena rana kami masih eksekutif bukan yudikatif itu adalah kebijakan dari seorang hakim,dari itu ka
mi tidak bisa memberi saran kepada hakim
Kewenangan dari satuan polisi pamong praja adalah menengakan dan memberi perlindungan terhadap masyarakat.
Harusnya kami mendapatkan dukungan dari semua instai-instasi terkait dengan peredaran minuman beralkohol bukannya kami mala
h bertentangan dengan insati tersebut
Jadi minuman beralkohol tersebut berasal dari OTT nya izin nya dapat di tembus lewat notaris yang beraitan dengan pendaftaran , pi
hak bea cukai juga ikut andil dalam masalah ini.
Jadi peradilan yang dilakukan untuk pemidadaan kasus minol itu dapat di laksanakan dengan peradilan cepat dan singkat.
Ada beberapa masalah yang dilakuakan oleh para penjual minol yaitu dengan memasarkan nya lewat online jadi kami tidak d
apat mendeteksi penjualan secara ilegal tersebut.
Ada pasal pasal yang kami tegagakn yaitu perda no 12 tahun 2019 yaitu pasal 12,20,21,22,24,30.
Pasal 12 tentang tempat penjualan ,20 tenteang umur nya,21 tentang tanda larangan ,22 penyimpanan barang penjualan,24 te
ntang izin,30 tentang pelaporan.
Ada sebuah kebocoran yang terdapat di pasal 17 soal minum langsung di tempat itu cuma sebanyak 187mili liter , karena di s
ana tidak di dikatakan sebanyak berapa kali minum nya makannya itu dapat bocor.
Setelah kita mendapat perintah dari hakim untuk menyimpan barang bukti atau untuk mengembalikan barang bukti tersebut.
A
Kasus yang terjadi di tahun 2019 sampai menjelang tahun 2020 ini adalah masalah tentang :
1.Oplosan
2.Miras level menengah keatas
3.Perizinan

Kasus Masalah perizinan adalah kebanyakan penjual minuman beralkohol legal di sleman itu menjual m
inuman nya terlebih dahulu sebelum membuat izin yang seharus nya adalah izin terlebih dahulu b
aru membuka usaha itu juga menjadi polemik untuk kami.
Harapan dari satuan polisi pamong praja di kabupaten sleman adalah agar hakim menegaskan ba
gaimana cara mereka agar lebih komplex dalam menjatuhkan vonis nya.
Ada beberapa yang beranggapan bahwa minuman beralkohol itu tidak haram untuk upacara kead
atan.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sleman

Menurut bapak Daru bahwa kalau sudah berizin mau bagaimana lagi kita tidak bisa menemui atau melakukan saveping ketempat,ber
izin,apalagi itu bukan hak dan wewenang kami dari dinas perizinan dan,melainkan dari satuan pamong praja dan kepolisian resort sle
man.
Disini Dinas perdagangan dan perindustrian tidak memberikan izin para pengedar minuman beralkohol di sleman. Dan apa ada men
ekan bertentu untuk pengedaran minuman beralkohol.
Sekali lagi kami tidak memberikan izin SIUP-MB.karena sudah memakai sistem OSS (Online Single Submission) OSS ini hadir dala
m rangka pelayanan perizinan berusaha yang berlaku di semua Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesi
a, yang selama ini dilakukan melalui Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Selain melalui PTSP, masyarakat dapat mengakses Siste
m OSS secara daring di mana pun dan kapan pun.
Sistem OSS dibangun dalam rangka percepatan dan peningkatan penanaman modal dan berusaha, dengan cara menerapkan perizi
nan berusaha terintegrasi secara elektronik. Dalam beleid terbaru mengenai OSS, yakni PP No. 24 Tahun 2018, Pemerintah mengat
ur antara lain tentang jenis, pemohon, dan penerbitan perizinan berusaha; pelaksanaan perizinan berusaha; reformasi perizinan beru
saha per sektor, sistem OSS, lembaga OSS, pendanaan OSS; insentif atau disinsentif pelaksanaan perizinan berusaha melalui OSS;
penyelesaian permasalahan dan hambatan brusaha; serta sanksi.

“OSS yang pelaksanaannya diatur dalam PP No. 24 Tahun 2018, merupakan upaya pemerintah dalam menyederhanakan perizinan
berusaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat dan murah, serta memberi kepastian. Dengan sistem
OSS, izin berusaha akan didapat oleh pelaku usaha dalam waktu kurang dari satu jam.
Kesimpulan
Kantor Polisi Resort Sleman
Penegakan Hukum
Dalam upaya penegakan hukum terhadap peredaran minuman beralkohol ini penegak hukum yang berupa Kepolisian Resort Slema
n dan Satuan Kepolisian Pamong Praja melakukan strategi dan langkah-langkah berupa upaya pre-emtif, preventif dan represif yang
pelaksanaanya melibatkan departemen, lembaga dan instansi terkait.
Dalam pelaksanaanya penegakan hukum terhadap peredaran minuman beralkohol oplosan belum ditegakan secara optimal dengan b
eberapa sebab antara lain:
a. Belum ada sistem untuk menanggulangi para pecandu alkohol seperti rehabilitasi yang ditujukan terhadap konsumen minuman be
ralkohol.
b. Para penegak hukum kesulitan menekan peredaran minuman beralkohol karena peraturan hukum yang ada masih lemah dan efekt
ifitas hukuman terhadap pelaku pengedar dan penjual minuman beralkohol yang belum membuat efek jera.
2. Dalam upaya penegakan hukum terhadap peredaran minuman beralkohol terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peneg
akan hukum tersebut berupa faktor pendukung dan faktor penghambat.
Faktor pendukung tersebut antara lain:
a. keaktifan masyarakat dalam membuat laporan dan aduan terhadap penegak hukum
b.didukungnya penegak hukum dalam melakukan penegakan hukum terhadap minuman beralkohol dengan adanya peraturan perund
ang-undangan, peraturan daerah serta peraturan lainya.
Faktor penghambat tersebut antara lain:
a. kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya minuman beralkohol.
b. kebiasaan masyarakat yang yang gemar mengkonsumsi minuman beralkohol (alkoholisme)
c. Peraturan yang lemah dan efektifitas hukuman terhadap pelaku penjual dan pengedar minuman beralkohol yang masih belum me
nimbulkan efek jera.
.
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman

Peran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman sudah cukup besar karena dalam satu tahun Satuan
polisi pamong praja menggelar operasi/razia minuman beralkohol yang illegal sebanyak 24 (dua puluh empat
) kali yang berarti dilaksankan satu bulan 2 (dua) kali, operasi minuman beralkohol illegal tersebut dilaksanak
an pada siang dan malam hari, jika siang hari Satuan polisi pamong praja bekerjasama dengan Penyidik Peg
awai Negeri Sipil melakukan operasi di wilayah Kabupaten Sleman, sedangkan pada malam hari dengan me
mpertimbangkan faktor resiko yang cukup tinggi maka Satuan Polisi Pamong praja bekerjasama dengan piha
k Kepolisian Resort Sleman.
Operasi dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat atau pihak Satpol PP yang langsung turun mencari i
nformasi dari masyarakat mengenai minuman beralkohol yang illegal, masyarakat biasanya melaporkan melal
ui telfon, surat, laporan kepada Bupati, maupun melalui website dari Satpol PP. Jika dalam operasi terbukti ad
a yang menjual atau mengedarkan minuman beralkohol secara illegal maka orang atau badan tersebut akan
mendapatkan sanksi dan barang bukti akan diamankan, selanjutnya akan disidangkan, dan jika putusan suda
h keluar maka barang bukti akan Hasil Wawancara dengan Suwandi tentang Peraturan Daerah yang digunak
an oleh Satpol PP Kabupaten Sleman dalam mengatur pelarangan pengedaran, penjualan, dan penggunaan
minuman beralkohol di Kabupaten Sleman pada tanggal 20 Februari 2019.
Dimusnahkan. Pemusnahan barang bukti dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali pada bulan Desember namun
jika barang bukti pada bulan Juni sudah cukup banyak maka akan segera dimusnahkan. Satpol PP juga mela
kukan pembinaan kepada masyarakat melalui Forum Group Discussion dan Forum Komunikasi yang dilakuka
n 2 (dua) kali dalam satu tahun.
.

Kesimpulan
Dinas Perdagangan Dan Perindustrian
1.Disini Dinas perdagangan dan perindustrian tidak memberikan izin para pengedar minuman beralkohol di sleman. Dan untuk peng
edaran minuman beralkohol. memberikan izin SIUP-MB.karena sudah memakai sistem OSS (Online Single Submission) OSS ini had
ir dalam rangka pelayanan perizinan berusaha yang berlaku di semua Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah di seluruh In
donesia, yang selama ini dilakukan melalui Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Selain melalui PTSP, masyarakat dapat mengakse
s Sistem OSS secara daring di mana pun dan kapan pun.
2.Sistem OSS dibangun dalam rangka percepatan dan peningkatan penanaman modal dan berusaha, dengan cara menerapkan peri
zinan berusaha terintegrasi secara elektronik. Dalam beleid terbaru mengenai OSS, yakni PP No. 24 Tahun 2018, Pemerintah meng
atur antara lain tentang jenis, pemohon, dan penerbitan perizinan berusaha; pelaksanaan perizinan berusaha; reformasi perizinan be
rusaha per sektor, sistem OSS, lembaga OSS, pendanaan OSS; insentif atau disinsentif pelaksanaan perizinan berusaha melalui OS
S; penyelesaian permasalahan dan hambatan brusaha; serta sanksi.“OSS yang pelaksanaannya diatur dalam PP No. 24 Tahun 201
8, merupakan upaya pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegr
asi yang cepat dan murah, serta memberi kepastian. Dengan sistem OSS, izin berusaha akan didapat oleh pelaku usaha dalam wakt
u kurang dari satu jam," saat ini operasional OSS diselenggarakan di indonesia ada dampak positif dan negatif.
3.Dalam PP menegaskan, PP No. 24 Tahun 2018 ini merupakan milestone positif dan komprehensif untuk sinkronisasi regulasi perizi
nan di Pusat dan Daerah. Bagi investasi atau kegiatan usaha yang sudah berjalan, selanjutnya dapat menyesuaikan perizinan berus
ahanya melalui Sistem OSS, baik untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) ataupun perpanjangan atau perubahan izin usaha
dan atau izin komersial.
4.Satuan-satuan Tugas untuk mengawal proses penyelesaian perizinan berusaha pun telah dibentuk di semua Provinsi. Sedangkan
pembentukan Satgas di tingkat Kabupaten/Kota juga sudah hampir tuntas keseluruhannya, hanya tinggal menunggu pengesahannya
di sejumlah Kabupaten/Kota. dan penegakan hukum Berada pada tangan kepolisian resort sleman dan mereka tidak bisa menolak p
erda dan terbaru No. 12 Tahun 2019 tentang peredaran minuman beralkohol.

Thank You

Anda mungkin juga menyukai