Legal Opinion
Legal Opinion
DELEGASI 2
ILMU HUKUM
YOGYAKARTA
2020
Yogyakarta, 04 Januari 2017
KepadaYth
Dengan Hormat
Menunjuk Permintaan yang disampaikan secara lisan oleh saudara Gusti Haikal Fikri
kepada saya berkaitan dengan perkara perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh
saudara Reza Pahlevi kepada Saudara Gusti Haikal Fikri sehingga mengakibatkan kerugian
yang diihadapi oleh saudara Gusti Haikal Fikri, bersama ini saya sampaikan hasil kajian
yuridis atas permasalahan dimaksud.
A.Duduk Perkara
Sesuai Kronologi yang telah di sampaikan suadara Gusti Haikal Fikri kepada kami
yang terjadi Pada hari Senin 1 Januari 2017 ,Pukul 09:00 WIB Gusti Haikal Fikri adalah
pemilik sah sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) dengan Akta
Sertifikat Hak Milik Nomor 146 yang berukuran luas 730 m2 (tujuh ratus tiga puluh persegi),
panjang 60 meter, lebar 100 meter, yang terletak di jalan Babaran KM 12 No.37 RT 06 RW
03 Kelurahan Pandeyan kecamatan Umbulharjo Yogyakarta, teratas nama Gusti Haikal Fikri,
dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan dengan Jalan kaper no. 04 Sertifikat Hak Milik
Nomor 213, rumah Irfan Subketi
- Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan mawar no. 19 Sertifikat hak Milik
Nomor 159, rumah Anisa Putri.
- Sebelah timur berbatasan dengan Jalan bunga no. 32 Sertifikat Hak Milik
Nomor 174, rumah Dita Aryani.
- Sebelah barat berbatasan dengan Jalan anggrek no. 20 Sertifikat Hak Milik
Nomor 255, rumah Gusti Haikal Fikri, sekarang dengan Reza Pahlevi ;
Selanjutnya disebut sebagai objek sengketa;
Pada tanggal 1 Februari 2011 sebagaimana tertuang dalam Sertifikat Hak milik
Nomor 146 atas nama Gusti Haikal Fikri telah diterbitkan oleh Kepala Kantor Argaria
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Umbulharjo.
Berdasarkan Akta Kepemilikan sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal
lantai 2 (dua) Nomor 146 seluas 730 m2 (tujuh ratus tiga puluh persegi), panjang 60 meter,
lebar 100 meter, tersebut yang dibuat dihadapkan Penjabat Pembuat Akta Tanah Doni
Irawan.SH.M.Kn.
Pada tanggal 3 Februari 2016, diatas sebidang tanah dengan Sertifikat Nomor
146,serta yang berukuran luas 730 m2 (tujuh ratus tiga puluh persegi), panjang 60 meter,
lebar 100 meter Gusti Haikal Fikri tidak menempati sebidang tanah dan sebuah bangunan
rumah tinggal lantai 2 (dua) tersebut;
Terhadap sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) kurang
lebih pada tahun 2016 tanpa seijin dan sepengetahuan Gusti Haikal Fikri telah dikuasai oleh
Reza Pahlevi ;
Pada tanggal 1 Januari 2013 penempatan dan penguasaan atas sebidang tanah dan
sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) tersebut dilakukan oleh Reza Pahlevi tanpa ijin
dan sepengetahuan Gusti Haikal Fikri ;
Terhadap penguasaan yang dilakukan oleh Reza Pahlevi tersebut telah diperingatkan
oleh Gusti Haikal Fikri untuk dikembalikan kepada Gusti Haikal Fikri dalam keadaan
kosong,akan tetapi peringatan tersebut tidak pernah mendapatkan tanggapan yang serius dari
Reza Pahlevi dan bahkan Reza Pahlevi cenderung untuk tetap menguasai atas sebidang tanah
dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) secara terus menerus .
Terhadap penguasaan sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2
(dua) tersebut tanpa sepengetahuan dan seijin Gusti Haikal Fikri ternyata telah pernah di
kontrakan / disewakan Kepada Reza Pahlevi;
Pada tahun 2012 telah adanya perjanjian sewa-menyewa rumah sebagaimana sebidang
tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) Nomor 146 seluas 730 m2 (tujuh
ratus tiga puluh persegi), panjang 60 meter, lebar 100 meter, Gusti Haikal Fikri pada saat
mengadakan perjanjian sewa-menyewa dalam hal ini Gusti Haikal fikri telah berusia 40
(empat puluh tahun) dan Reza Pahlevi telah berusia 41 (empat puluh satu) tahun.
Setelah Reza Pahlevi selesai masa kontrak pada tahun 2013, Reza Pahlevi lalu tidak
mengkontrak / Menyewa sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua)
tersebut;.
Pada tahun-tahun selanjutnya,mulai dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 setelah
berakhir masa kontrak Reza Pahlevi tidak keluar meninggalkan bangunan rumah
tersebut,namun Reza Pahlevi tetap menenempati sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah
tinggal lantai 2 (dua) terhitung mulai dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014
Pada tanggal 1 Maret 2015 Gusti Haikal Fikri bersama Dimas Anggara dan Dewi
Armitasari selaku Rt dan Rw di daerah Jl. Babaran KM 12 No.37 Rt 06 Rw 03 Kelurahan
Pandeyan kecamatan Umbulharjo Yogyakarta, mengadakan pertemuan pertama di Starbuck
Galeria Mall untuk membahas mengenai permintaan ganti kerugian. Dikarenakan Reza
Pahlevi dapat menempati rumah tinggal dan tanah tersebut yang sekarang disengketakan ini,
tanpa Reza Pahlevi membayar biaya tinggal selama Reza Pahlevi menempati objek sengketa
dari tahun 2013 sampai sekarang Reza Pahlevi tidak pernah bayar uang kontrakan.
a. Ganti kerugian yang ditafsir Gusti Haikal Fikri selama 1 (satu) tahun terhitung tahun
2013 sampai dengan 2014 sebagai berikut :
Tahap I diserahkan Reza Pahlevi pada tanggal 3 Maret 2014 sebesar
Rp.30.000.000,00;-
(tiga puluh juta rupiah ).
Tahap II diserahkan Reza Pahlevi pada 3 Juni 2014 sebesar
Rp.30.000.000,00;-
(tiga puluh juta rupiah)
Tahap III diserahkan Reza Pahlevi pada tanggal 3 Juni 2014 sebesar
Rp.30.000.000,00;-
(tiga puluh juta rupiah)
Tahap IV diserahkan Reza Pahlevi pada tanggal 3 September 2014 sebesar
Rp.30.000.000,00;- (tiga puluh juta rupiah)
Tahap V diserahkan Reza Pahlevi pada tanggal 3 Desember 2014 sebesar
Rp.30.000.000,00;- (tiga puluh juta rupiah)
b. Jumlah Total Pembayaran Rp.360.000.000,00;-
(tiga ratus enam puluh juta rupiah )
Namun pada pertemuan pertama di Starbuck Galeria Mall tersebut Reza Pahlevi tidak
menyetujui kesepakatan atas kerugian yang ditafsir oleh Gusti Haikal Fikri terhadap
penguasaan yang dilakukan Reza Pahlevi tersebut dan telah diperingatkan oleh Gusti
Haikal Fikri untuk menganti kerugian membayar biaya tinggal selama menempati
obyek sengketa atau kepada Gusti Haikal Fikri untuk dikembalikan dalam keadaan
kosong tanpa beban,akan tetapi peringatan tersebut tidak mendapatkan tanggapan atas
kesepakatan yang serius dari Reza Pahlevi.
Pada Tanggal 1 Agustus 2015 Gusti Haikal Fikri bersama Anggita Sari melakukan
pertemuan kedua di Caffeine Coffe Shop dengan Reza Pahlevi untuk membicarakan atas
tanpa ijin dan sepegentahuan Gusti Haikal Fikri telah melakukan perjanjian sewa-menyewa /
dikontrakan dengan Orang lain atas nama Rara Ayunda hal ini diketahui Gusti Haikal Fikri
setelah mendatangi rumahnya yang terletak di di jalan Babaran KM 12 No.37 RT 06 RW 03
Kelurahan Pandeyan kecamatan Umbulharjo, yang ditunjukan Rara Ayunda atas perjanjian
sewa-menyewa rumah milik Gusti Haikal Fikri.Kemudian pada pertemuan kedua Gusti
Haikal Fikri meminta untuk mencabut perjanjian sewa-menyewa atas nama Rara Ayunda
atau dengan menganti kerugian sebesar Total nya 630.000.000,00;-(enam ratus tiga puluh juta
rupiah) dengan perinciannya sebagai berikut :
a. Pada pertemuan pertama tanggal 1 Maret 2015 di Stabuck Galeria Mall Gusti Haikal
Fikri mentafsir ganti kerugian yang dibicarakan sebesar Rp.360.000.000,00;- (tiga
ratus enam puluh juta rupiah).Tetapi tidak disepakati Reza Pahlevi sehingga diajukan
sekarang selama 2 (dua) tahun terhitung dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015
Reza Pahlevi menempati sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2
(dua) tidak pernah membayar uang sewa /kontrakan sejumlah = Rp.360.000.000,00;-
(tiga ratus enam puluh juta rupiah ).
b. Reza Pahlevi telah menyewakan kepada orang lain tanpa ijin dan sepengetahuan
penggugat dengan menganti kerugian sebesar RP. 270.000.000,00;-(dua ratus tujuh
puluh juta rupiah) atau mencabut perjanjian sewa-menyewa dengan atas nama Rara
Ayunda dan mengosongkan dan meninggalkan rumah Gusti Haikal Fikri,akan tetapi
pada pertemuan kedua Reza Pahlevi tidak memberikan kesepakatan atas ganti
kerugian yang ditafsir oleh Gusti Haikal Fikri.
Pada Tanggal 31 Desember 2015 Reza Pahlevi terhadap sebidang tanah dan sebuah
bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) tanpa sepengetahuan dan seijin Gusti Haikal Fikri
telah pernah dikontrakan / disewakan Kepada orang lain. Bahwa Pada Tanggal 31 Desember
2015 Tergugat terhadap obyek sengketa tanpa sepengetahuan dan seijin Penggugat telah
pernah dikontrakan / disewakan Kepada orang lain selama 1 (satu) tahun terhitung dari tahun
2014 sampai dengan 2015.
Sebelum gugatan ini diajukan Gusti Haikal Fikri telah beritikad baik dengan melakukan
upaya-upaya penyelesaian mengajak Reza Pahlevi untuk menyelesaikan perkara ini secara
musyawarah kekeluargaan,akan tetapi Reza Pahlevi tidak pernah menanggapi secara
serius,bahkan cenderung tidak mau menyelesaikan masalah ini;
Gusti Haikal Fikri juga melakukan upaya-upaya yang patut menurut hukum dengan
beberapa kali mengirimkan surat peringatan kepada Reza Pahlevi (somasi) sebanyak ke 3
(tiga) kalinya Reza Pahlevi tidak pernah serius untuk menyelesaikan,maka tiada jalan lain
kecuali menyerahkan perkara ini kepada Pengadilan Negeri Yogyakarta atas perkara Perdata
untuk memeriksa, mengadili, dan memutuskan perkara ini.
B.Permasalahan Hukum
1.Apakah Reza Pahlevi dapat digugat dengan Perbuatan Melawan Hukum?
2.Upaya hukum apa yang dapatdilakukan oleh Gusti Haikal Fikri untuk meminta ganti rugi?
C. Analisis Hukum
1. Jika dilihat dalam kasus ini saudara Reza Pahlevi telah melakukan perbuatan melawan
hukum yang bertentangan kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian,karena Pada tahun 2012
telah adanya perjanjian sewa-menyewa rumah sebagaimana sebidang tanah dan sebuah
bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) Nomor 146 seluas 730 m2 (tujuh ratus tiga puluh
persegi), panjang 60 meter, lebar 100 meter, Gusti Haikal Fikri pada saat mengadakan
perjanjian sewa-menyewa dalam hal ini Gusti Haikal fikri telah berusia 40 (empat puluh
tahun) dan Reza Pahlevi telah berusia 41 (empat puluh satu) tahun.
Kemudian pada saat selesainya masa kontrak pada tahun 2013, Reza Pahlevi lalu tidak
mengkontrak / Menyewa sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua)
tersebut,Akan tetapi Pada tahun-tahun selanjutnya,mulai dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2014 setelah berakhir masa kontrak Reza Pahlevi tidak keluar meninggalkan bangunan
rumah tersebut,namun Reza Pahlevi tetap menenempati sebidang tanah dan sebuah bangunan
rumah tinggal lantai 2 (dua) terhitung mulai dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014.
Pada tanggal 1 Februari 2011 sebagaimana tertuang dalam Sertifikat Hak milik Nomor
146 atas nama Gusti Haikal Fikri telah diterbitkan oleh Kepala Kantor Argaria Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Umbulharjo.
Berdasarkan Akta Kepemilikan sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai
2 (dua) Nomor 146 seluas 730 m2 (tujuh ratus tiga puluh persegi), panjang 60 meter, lebar
100 meter, tersebut yang dibuat dihadapkan Penjabat Pembuat Akta Tanah Doni
Irawan.SH.M.Kn.
Pada tanggal 3 Februari 2016, diatas sebidang tanah dengan Sertifikat Nomor 146,serta
yang berukuran luas 730 m2 (tujuh ratus tiga puluh persegi), panjang 60 meter, lebar 100
meter Gusti Haikal Fikri tidak menempati sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah
tinggal lantai 2 (dua) tersebut;
Terhadap sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) kurang lebih
pada tahun 2016 tanpa seijin dan sepengetahuan Gusti Haikal Fikri telah dikuasai oleh Reza
Pahlevi ;
Pada tanggal 1 Januari 2013 penempatan dan penguasaan atas sebidang tanah dan sebuah
bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) tersebut dilakukan oleh Reza Pahlevi tanpa ijin dan
sepengetahuan Gusti Haikal Fikri ;
Terhadap penguasaan yang dilakukan oleh Reza Pahlevi tersebut telah diperingatkan oleh
Gusti Haikal Fikri untuk dikembalikan kepada Gusti Haikal Fikri dalam keadaan kosong,akan
tetapi peringatan tersebut tidak pernah mendapatkan tanggapan yang serius dari Reza Pahlevi
dan bahkan Reza Pahlevi cenderung untuk tetap menguasai atas sebidang tanah dan sebuah
bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) secara terus menerus .
b)Adanya unsur kesalahan
Saudara Reza Pahlevi dalam hal ini sudah jelas melakukan kesalahan dan terbukti dengan
telah Pada tanggal 28 Februari 2018 penempatan dan penguasaan atas sebidang tanah dan
sebuah bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) tersebut dilakukan oleh Reza Pahlevi tanpa ijin
dan sepengetahuan Gusti Haikal Fikri ;
Terhadap penguasaan yang dilakukan oleh Reza Pahlevi tersebut telah diperingatkan oleh
Gusti Haikal Fikri untuk dikembalikan kepada Gusti Haikal Fikri dalam keadaan kosong,akan
tetapi peringatan tersebut tidak pernah mendapatkan tanggapan yang serius dari Reza Pahlevi
dan bahkan Reza Pahlevi cenderung untuk tetap menguasai atas sebidang tanah dan sebuah
bangunan rumah tinggal lantai 2 (dua) secara terus menerus .
Kemudian Terhadap penguasaan sebidang tanah dan sebuah bangunan rumah tinggal
lantai 2 (dua) tersebut tanpa sepengetahuan dan seijin Gusti Haikal Fikri ternyata telah pernah
di kontrakan / disewakan Kepada Reza Pahlevi;