Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

PENEGAKAN HUKUM OLEH SATSABHARA POLRES BARSEL


TERHADAP TINDAK PIDANA RINGAN MINUMAN KERAS
TANPA IJIN YANG SAH DI KABUPATEN BARSEL

Dibuat oleh :
AGUS ZUSAFAT

NIM : 022009877
Alamat Email : agus37zusafat@gmail.com
Program Studi : 311 / Ilmu Hukum S1
ABSTRAK

Upaya penegakan hukum Tindak Pidana Ringan yang menyimpan , menjual dan mengedar
Miras tidak dilengkapi dengan ijin yang sah di Kabupaten Barito Selatan dilakukan oleh Polres
Barito Selatan yang menjalankan tugas sesuai koridornya. Tindak Pidana Ringan (Tipiring)
merupakan tindak pidana yang bersifat ringan atau tidak berbahaya. Tindak Pidana Ringan ini
tidak hanya pelanggaran tapi juga mencakup kejahatan-kejahatan ringan yang terletak dalam
Buku II KUHPidana yang terdiri dari, penganiayaan hewan ringan, penghinaan ringan,
penganiayaan ringan, pencurian ringan, penggelapan ringan, penipuan ringan, perusakan ringan,
penadahan ringan, dan Perda Kab. Barsel No. 10 tahun 2007 tentang pengawasan dan
pengendalian minuman beralkohol Jo Perda No. 8 Tahun 2012 tentang perubahan atas Perda
No. 10 tahun 2007.
Dalam acara pemeriksaan Tindak Pidana Ringan terdapat beberapa ketentuan khusus, yaitu
: a. Yang berfungsi sebagai penuntut adalah penyidik atas kuasa penuntut umum, dimana
pengertian ”atas kuasa” ini adalah ”demi hukum”; b. Tidak dibuat surat dakwaan, karena yang
menjadi dasar pemeriksaan adalah catatan dan berkas yang dikirimkan oleh penyidik ke
pengadilan; c. Saksi tidak mengucapkan sumpah atau janji, kecuali apabila hakim menganggap
perlu; d. Menggunakan Berita Acara Pemeriksaan Cepat. Di Kabupaten Barito Selatan masih
banyak Masyarakat yang masih belum mengerti atau tahu bahwa menyimpan , menjual dan
mengedar Miras tidak dilengkapi dengan ijin yang sah dapat dikenakan Tindak Pidana Ringan
dan sudah ada payung hukum yang mengatur tentang Minuman Keras.

Kata Kunci: Penegakan Hukum Tipiring Terhadap Miras.


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada umumnya tugas pokok Polisi Republik Indonesia adalah Melindungi, Melayani dan
Mengayomi Masyarakat dalam rangka Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Harkamtibmas) dan Penegakkan Hukum. Dalam Pasal 205 ayat (1) KUHAP yang dimaksud
dengan Tindak Pidana Ringan adalah perkara yang diancam dengan pidana penjara atau
kurungan paling lama 3 bulan dan/atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah
dan penghinaan ringan kecuali Pelanggaran Lalu Lintas.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa tantangan tugas Polisi pada masa yang akan datang
semakin berat seiring dengan meningkatnya tingkat kejahatan yang semakin kompleks. Hal
tersebut akan dapat ditangani jika ada kemitraan antara Polisi dan Masyarakat, oleh karena itu
perlu adanya kepercayaan Masyarakat kepada Polri dalam menjalin kemitraan guna terciptanya
situasi Kamtibmas yang kondusif. Untuk menumbuhkan kepercayaan Masyarakat kepada Polri,
maka perlunya keseriusan Anggota Polri dalam melaksanakan tugas. Setiap Anggota Polri perlu
memedomani 3 prinsip penegakan hukum yaitu legalitas, nesesitas dan proporsionalitas, dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Di Kabupaten Barito Selatan ada beberapa tempat yang menjual atau mengedar minuman
keras (miras) tanpa ijin yang sah dari Pemerintah Daerah Kab. Barito Selatan, dalam hal ini
Satuan Sabhara Polres Barito Selatan melakukan penindakan Tipiring terhadap Masyarakat yang
menjual atau mengonsumsi minuman keras tanpa ijin yang sah. Minuman keras (Miras) adalah
minuman yang mengandung alkohol dan dapat menimbulkan ketagihan, bisa berbahaya bagi
pemakainya karena dapat mempengaruhi pikiran, suasana hati dan perilaku, serta menyebabkan
kerusakan fungsi-fungsi organ tubuh. Efek yang ditimbulkan adalah memberikan rangsangan,
menenangkan, menghilangkan rasa sakit, membius, serta membuat gembira.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan tersebut, maka penulis ingin
membahas lebih mendalam terhadap topik tindak pidana ringan di Kabupaten Barito Selatan
dengan judul, “Penegakan Hukum Oleh Satsabhara Polres Barsel Terhadap Tindak Pidana
Ringan Minuman Keras Tanpa Ijin Yang Sah Di Kabupaten Barsel”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijabarkan diatas, maka dirumuskan
permaslahan sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur Satsabhara Polres Barsel dalam Penegakan Hukum terhadap
Tindak Pidana Ringan Minuman Keras tanpa ijin yang sah di Kabupaten Barsel?
2. Bagaimana kendala yang dihadapi oleh Satsabhara Polres Barsel dalam Penegakan
Hukum terhadap Tindak Pidana Ringan Minuman Keras tanpa ijin yang sah di Kabupaten
Barsel?
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur Penegakan Hukum yang dilakukan oleh Satsabhara Polres
Barsel terhadap Tindak Pidana Ringan Minuman Keras tanpa ijin yang sah di Kabupaten
Barsel.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Satsabhara Polres Barsel dalam
Penegakan Hukum terhadap Tindak Pidana Ringan Minuman Keras tanpa ijin yang sah
di Kabupaten Barsel?
4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Untuk memberikan pengetahuan kepada Masyarakat Barito Selatan bahwa menjual atau
mengedar Minuman Keras tanpa ijin yang sah termasuk Tindak Pidana Ringan ada
sanksi hukumnya.
2. Memberikan wawasan kepada Masyarakat tentang bahaya mengonsumsi Minuman
Keras bagi kesehatan tubuh.
5. Sistematika Karya Ilmiah
Adapun sistematika penulisan Karya Ilmiah ini adalah sebagai berikut :
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
4. Manfaat Penlitian
5. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
BAB II TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Tindak Pidana Ringan dan Minuman Keras
Dalam Pasal 205 ayat (1) KUHAP yang dimaksud dengan Tindak Pidana Ringan adalah
Perkara yang diancam dengan Pidana penjara atau kurungan paling lama 3 bulan dan/atau
denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan kecuali
pelanggaran Lalu Lintas. Minuman keras (Miras) adalah minuman yang mengandung alkohol dan
dapat menimbulkan ketagihan, bisa berbahaya bagi pemakainya karena dapat mempengaruhi
pikiran, suasana hati dan perilaku, serta menyebabkan kerusakan fungsi-fungsi organ tubuh. Efek
yang ditimbulkan adalah memberikan rangsangan, menenangkan, menghilangkan rasa sakit,
membius, serta membuat gembira.
2. Proses Penegakan Hukum Tindak Pidana Ringan
Peraturan Kabarharkam Polri Nomor 06 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011 tentang
Tindak Pidana Ringan dalam Bab III mengatur tentang Pelaksaan Tindak Pidana Ringan
pelaksaan tersebut terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan penanganan Tindak Pidana Ringan yaitu :
1. Tahap Persiapan
a. Menyusun rencana kegiatan,
b. Menyiapkan kelengkapan administrasi penugasan,
c. Melakukan koordinasi dengan Kejaksaan, Pengadilan dan Pemda setempat,
d. Sebelum pelaksanaan penanganan Penegakkan Hukum terbatas terhadap perkara
Tipiring, Kepala Satuan melaksanakan Acara Arahan Pimpinan (AAP) kepada
seluruh angota yang terlibat dengan menyampaikan :
1. Gambaran situasi dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama
pelaksanaan penegakkan hukum terbatas,
2. Gambaran situasi objek yang menjadi sasaran,
3. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh petugas,
4. Larangan dan kewajiban petugas.
e. Larangan sebagaimana dimaksud dalam poin d angka 4 adalah :
1. Melakukan tindakan kekerasan, penganiayaan, mengeluarkan kata-kata
kasar/kotor, ancaman, penghinaan terhadap tersangka/pelaku,
2. Melakukan tindakan pelecehan dalam bentuk apapun terhadap
tersangka/pelaku,
3. Tindakan lain yang dapat membahayakan keselamatan jiwa dan harta benda.
f. Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam poin d angka 4 adalah :
1. Menghormati harkat dan martabat setiap warga Negara,
2. Memperlakukan secara manusiawi setiap warga Negara,
3. Memegang teguh asas praduga tak bersalah.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Dalam hal tertangkap tangan, cara bertindak terhadap penanganan pelanggaran
Tipiring adalah :
1. Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran yang terjadi,
2. Membawa tersangka dan barang bukti ke markas satuan,
3. Melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi,
4. Melakukan penyitaan barang bukti,
5. Atas kuasa penuntut umum menghadapkan tersangka beserta barang bukti ke
sidang pengadilan.
b. Dalam hal kegiatan rutin kepolisian, cara bertindak terhadap penanganan
pelanggaran Tipiring adalah :
1. Mendatangi secara serentak tempat terjadinya pelanggaran,
2. Melakukan pemeriksaan ada atau tidaknya pelanggaran yang terjadi,
3. Membawa tersangka dan barang bukti ke Markas Satuan,
4. Melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi,
5. Melakukan penyitaan barang bukti,
6. Atas kuasa penuntut umum menghadapkan tersangka beserta barang bukti ke
sidang pengadilan.
c. Dalam hal kegiatan gabungan, cara bertindak terhadap penanganan pelanggaran
Tipiring adalah :
1. Menentukan sasaran yang dijadikan target kegiatan,
2. Melakukan pembagian tugas,
3. Mendatangi secara serentak tempat terjadinya pelanggaran,
4. Melakukan pemeriksaan ada atau tidaknya pelanggaran yang terjadi,
5. Membawa tersangka dan barang bukti ke markas satuan,
6. Melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi,
7. Melakukan penyitaan barang bukti,
8. Atas kuasa penuntut umum menghadapkan tersangka beserta barang bukti ke
sidang pengadilan atau siding di tempat.
3. Tahap Pengakhiran
a. Konsolidasi dilakukan oleh Satuan Sabhara dalam rangka mengakhiri kegiatan
penegakkan hukum terbatas dengan melakukan pengecekan kekuatan personel,
perlengkapan dan hasil yang telah dicapai,
b. Dalam rangka konsolidasi sebagaimana dimaksud pada poin a, apel konsolidasi
dilakukan oleh Kepala Satuan,
c. Setelah selesai melaksanakan tugas penanganan Tipiring, seluruh satuan kembali
ke markas satuan masing-masing dengan tertib,
Dasar penyusunan Berkas Berkara berpedoman kepada Peraturan Kapolri Nomor 14 tahun
2014 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, untuk penyusunan Berkas Perkara sebagai
berikut :
1 Sampul Berkas Perkara
2. Daftar Isi Berkas Perkara
3. Laporan Polisi
4. Surat Pemberitahuan dimulainya Penyidikan (SPDP)
5. Surat Perintah Penyidikan
6. Surat Perintah Tugas
7. Surat Perintah Penggeledahan
8. Berita Acara Penggeledahan
9. Permohonan Penetapan Penggeledahan
10. Penetapan Penggeledahan
11. Surat Perintah Penyitaan
12. Berita Acara Penyitaan
13. Permohonan Penetapan Penyitaan
14. Penetapan Penyitaan
15. Surat Tanda Penerimaan (STP)
16. Surat Panggilan Tersangka
17. Berita Acara Pemeriksaan Cepat
18. Daftar Saksi
19. Daftar Tersangka
20. Daftar Barang Bukti
21. Fotocopy KTP Tersangka
22. Foto Barang Bukti
3. Dampak Positif dan Negatif Minuman Keras Bagi Tubuh
Minuman keras yang disingkat dengan miras merupakan minuman yang mengandung
alkohol. Dengan kenikmatannya yang banyak menimbulkan kesenangan semu, minuman ini
berhasil menjadi gaya hidup di dunia termasuk di Indonesia. Tak jarang, minuman beralkohol
biasa disajikan dalam perayaan tertentu atau pesta yang meriah. Walaupun termasuk minuman
mewah, sayangnya minuman keras ini bisa membahayakan kesehatan bagi yang
mengkonsumsinya.
Pada umumnya golongan minuman keras diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Golongan A yakni minuman keras dengan kadar alkohol 1% hingga 5% seperti minuman
bir dan green sand.
2. Golongan B yakni minuman keras dengan kadar alkohol 5% hingga 20% seperti minuman
martini dan wine atau anggur.
3. Golongan C yakni minuman keras dengan kadar alkohol 20% hingga 50% seperti whisky
dan brandy.
Efek Minuman Keras Jangka Pendek gejala yang ditimbulkan pada awalnya oleh minuman
keras antara lain :
1. Mulut Terasa Kering
2. Jantung Berdegup Lebih Kencang
3. Menimbulkan Rasa Mual
4. Kesulitan Bernafas
5. Sering buang air kecil
Gejala-gejala diatas bisa dirasakan dalam beberapa menit. Namun, efek yang diberikan bisa
berbeda-beda tergantung dari kadar alkohol dari Minuman Keras yang diminum. Setelah mabuk,
nantinya akan timbul perasaan yang membuat peminumnya seolah-olah merasa hebat sampai
rasa malupun akan hilang dengan sendirinya.
Peminum minuman keras atau pemabuk bisa terancam masalah kesehatan yang serius jika
mengkonsumsi minuman keras apalagi jika dikonsumsi secara rutin. Bahaya minuman keras
sangat mematikan, adapun dampak positif dan negatif Minuman Keras bagi kesehatan tubuh :
1. Dampak Positif
Minuman keras dapat memberikan manfaat jika diminum dalam dosis yang sesuai dan
tidak berlebihan :
a. Wine
Dengan dosis segelas anggur per hari, Bagi para wanita, wine dapat menaikkan
tingkat estrogen, yang memperlambat kerusakan tulang serta mengurangi resiko
mati muda hingga 33%. Sedangkan bagi para pria, wine mampu mengurangi resiko
terjadinya kanker prostat. Bagi tubuh kita, wine mampu menghadang penyakit
terhadap tubuh kita, smeisal stroke, batu ginjal, jantung korener, diabetes dan kanker
saluran pencernaan bagian atas. Wine juga dapat mencegah kolesterol, karena bisa
membakar kalori yang dapat membentuk lemak.
b. Beer
Bir umumnya dibuat dari gandum yang difermentasikan dan dapat mengurangi
resiko penyakit jantung. Sedangkan bir beralkohol rendah dapat digunakan sebagai
anti kanker bila diminum secara teratur. Satu setengah gelas bir per hari dapat
meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resiko diabetes dan batu ginjal. Selain
itu protein di dalam bir mampu melindungi otak atau ancaman Alzheimer dan
serangan kanker payudara pada wanita.
c. Vodka
Manfaat yang dimiliki vodka sebagian dapat mempercantik kulit wajah maupun
kepala. Untuk mengecilkan pori-pori dapat membubuhkan vodka pada kapas dan
cukup ditepuk-tepuk ke wajah. Sedangkan bagi anda yang berketombe dapat
mencampur beberapa sloki vodka pada botol shampoo anda. Dan yang terakhir
adalah untuk menghaluskan kaki dan tangan anda sebelum pedicure dan menicure,
cukup campurkan vodka ke dalam air hangat dan rendam kaki anda.
d. Arak/Tuak
Minuman keras ini memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi. Tuak berkhasiat
menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh.
2. Dampak Negatif
Efek negatif minuman keras jika diminum dalam dosis yang berlebihan :
a. Minuman keras menyebabkan lever membengkak
Penelitian menunjukkan bahwa 10% hingga 20% penyakit lever bisa terjadi
dikarenakan mengkonsumsi alkohol. Yah, mengkonsumsi terlalu banyak alkohol
dalam minuman keras, hal tersebut bisa membahayakan lever. Sebab, alkohol bisa
memicu lever untuk bekerja lebih ekstra untuk menyaring cairan tersebut. Sehingga,
lever mengalami pembengkakan karena mengandung banyak air didalamnya.
b. Minuman keras menyebabkan kerusakan Otak
Kerusakan otak yang bisa diakibatkan dari meminum minuman keras adalah
menurunnya fungsi otak hingga resiko depresi dan frustasi kian meningkat. Jika hal
ini terjadi, kesehatan mental bisa terganggu hingga menyebabkan perubahan pola
tingkah laku.
c. Minuman keras dapat menyebabkan Penurunan Fungsi Indra
Meminum minuman keras juga dapat menimbulkan fungsi indra menjadi
menurun. Salah satunya adalah kerusakan mata yang bisa saja terjadi. Akibatnya
mata bisa mengalami kebutaan secara permanen.
d. Mempercepat Menopause
Salah satu hal yang membuat organ reproduksi tidak berjalan maksimal adalah
karena bisa mengkonsumsi alkohol. Oleh karena itu, monopouse pada wanita akan
terjadi lebih cepat karena konsumsi minuman keras yang berlebihan.
e. Mengalami Nyeri Saat Haid
Bagi wanita juga sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi minuman keras.
Hal ini karena kadar lkohol yang ada pada minuman tersebut, dapat membuat para
wanita merasa kesakitan atau nyeri saat haid datang.
f. Cacat Pada Janin
Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi minuman berarkohol dalam
jumlah tertentu bisa menyebabkan kecacatan pada bayi. Walaupun ada beberapa
penelitian yang belum bisa membuktikan kecacatan pada janin jika mengkonsumsi
minuman keras, namun para ahli kesehatan tetap menyarankan wanita hamil untuk
tidak mengkonsumsinya, apalagi jika sedang dalam masa kehamilan 3 bulan
pertama. Hal ini dilakukan untuk mencegah kelahiran bayi secara prematur atau
keguguran.
g. Osteoporosis
Penyakit osteoporosis merupakan hal yang tidak diinginkan sebab bisa
menimbulkan cacar permanen bahkan kematian karena patah tulang. Dengan
mengkonsumsi minuman keras, seseorang ternyata akan lebih mudah terkena
osteoporosis. Hal ini terjadi karena minuman alkohol bisa menguras cadangan
kalsium yang dimiliki oleh tubuh.
h. Terkena Kanker Hati
Minuman keras juga dapat memicu terjadinya kanker hati. Hal ini bisa terjadi
akibat penurunan fungsi hati yang ditimbulkan oleh minuman keras jika diminum.
i. Kerusakan Sistem Pencernaan
Peminum minuman keras dalam jangka panjang akan sangat beresiko terkena
peradangan kronis terhadap saluran pencernaannya. Lambung bisa mengalami
kelainan, termasuk usus yang sel-selnya bisa berubah menjadi sel-sel ganas.
j. Berefek Negatif Terhadap Hormon
Untuk para pria, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat membuat
mereka kekurangan testosteron. Pdahal, testosteron sangat diperlukan untuk
kelangsungan kinerja osteoblas.
k. Over Dosis
Jika minuman keras diminum bersamaan dengan obat-obatan yang berbahaya,
maka efek yang terjadi bisa berkali-kali lipat. Bahkan, bisa terjadi over dosis dengan
tingkat yang parah.
l. Kecanduan
Karena meminum minuman keras dapat menciptakan sensasi yang nikmat,
maka mengkonsumsi minuman keras dapat mengakibatkan seseorang menjadi
kecanduan. Tentu saja jika hal ini terjadi, maka kesehatan dapat terganggu mulai dari
fisik hingga mental si peminum.
BAB III CONTOH KASUS
Pada Selasa tanggal 24 April 2018, pukul 20.30 Wib atau setidaknya pada malam hari itu,
berdasarkan Surat Perintah Kapolres Barsel Nomor : Sprin/719/IV/OPS.1.3./2018 tanggal 23
April 2018 tentang melaksanakan Kegiatan Kepolisian yang ditingkatkan (K2YD) dengan sasaran
Premanisme dan Miras di Wilayah Hukum Polres Barito Selatan telah dilakukan Razia di tempat
hiburan malam oleh Anggota Satsabhara Polres Barsel di tempat Sdri. Limiana, dan dilanjutkan
dengan Penggeledahan ditemukan 8 (delapan) Botol Bir Bintang dengan kadar Alkohol 4,7 %.
Saat ditanya oleh Petugas, Sdri. Limiana tidak bisa menunjukkan surat ijin yang sah,
sehingga Petugas melakukan Tindak Pidana Ringan terhadap Sdri. Limiana dikenakan
menyimpan, menjual dan mengedarkan Miras tidak dilengkapi dengan ijin yang sah,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dan atau ayat (2) Jo Pasal 8 ayat (1)
Perda Kab. Barsel No. 10 tahun 2007 tentang pengawasan dan pengendalian minuman
beralkohol Jo Perda No. 8 Tahun 2012 tentang perubahan atas Perda No. 10 tahun 2007, dengan
ancaman pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 25.000.000
(dua puluh lima juta rupiah).
Petugas membuat Surat Tanda Penerimaan (STP) yang diberikan kepada Sdr. Limiana
sebagai proses Tindak Pidana Ringan, barang bukti 8 (delapan) botol bir bintang dengan kadar
4,7 % di sita oleh Petugas, setelah itu Petugas membuat Laporan Polisi Nomor :
LP/16/IV/2018/KALTENG/RESBARSEL/SPKT tanggal 25 April 2018. Laporan Polisi tersebut
sebagai dasar Petugas melakukan Tindak Pidana Ringan terhadap Sdri. Limiana, dan membuat
surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan yang ditujukan kepada Kepala Kejaksaan Negeri
Barito Selatan tanggal 30 April 2018.
Dalam proses melengkapi Berkas Perkara petugas melakukan panggilan terhadap Sdr.
Limiana untuk dimintai keterangannya dan dituangkan dalam Berita Acara Penyitaan, Berita
Acara Penggeledahan dan Berita Acara Pemeriksaan Cepat, setelah kelengkapan Berkas
Perkara Tindak Pidana Ringan Sdri. Limiana telah selesai. Petugas melakukan koordinasi
dengan Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Barito selatan, dalam koordinasi tersebut
menentukan Hari, Tanggal dan Jam untuk melakukan sidang Tinda Pidana Ringan. Pihak
petugas memberikan pemberitahuan kepada Sdri. Limiana untuk hadir pada Hari Jumat tanggal
18 Mei 2018 pukul 15.00 Wib dilakukan sidang Tindak Pidana Ringan Sdri. Limiana di Pengadilan
Negeri Barito Selatan dengan hasil Putusan Nomor : 3/Pid.C/2018/PN Bnt : Menyatakan
Terdakwa Limiana terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana
“Menjual minuman beralkohol tanpa ijin”, Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut
dengan pidana denda sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda
tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan, Memerintahkan barang
bukti berupa : 8 (delapan) botol minuman beralkohol merk Bir Bintang dengan kadar alcohol 4,7
%, dirampas untuk dimusnahkan, Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya
perkara sejumlah Rp. 2.500 (dua ribu lima ratus rupiah),
Demikian diputuskan pada hari Jumat tanggal 18 Mei 2018, oleh John Ricardo, S.H. sebagai
Hakim Tunggal dan diucapkan dalam persidangan yang terbuka umum pada hari dan tanggal itu
juga dengan didampingi oleh Sripah Nadiawati, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan
Negeri Buntok Kelas II dan dihadiri Ipda Agus Setiyono dan Aiptu H.Tonie Penyidik Pembantu
pada Kepolisian Resor Barito Selatan selaku Kuasa Penuntut Umum serta dihadapan Terdakwa
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Pihak Kepolisian dalam penegakan hukumnya ada 2(dua) tindakan yaitu tindakan
persuasif dan tindakan represif dimana memiliki tujuan tersendiri. Dalam tindakan
persuasif pihak polisi melakukan pencegahan dimana sering melakukan penyuluhan,
memberikan arahan kepada masyarakat tentang bahaya miras. Serta mengajak berbagai
pihak seperti RT, RW, tokoh masyarakat turut ambill dalam membantu mengawasi
peredaran miras yang ada di wilayah Barito Selatan. Sedangkan tindakan represif polisi
melakukan penyelidikan, penggeledahan, serta penangkapan jika terjadi indikasi tindak
pidana ringan menyimpan , menjual dan mengedar Miras tidak dilengkapi dengan ijin
yang sah.
b. Memberikan efek jera kepada masyarakat yang kedapatan menyimpan , menjual dan
mengedar Miras tidak dilengkapi dengan ijin yang sah agar tidak menggulangi
perbuatannya, memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa menyimpan ,
menjual dan mengedar Miras tidak dilengkapi dengan ijin yang sah ada hukumnya serta
bisa dikenakan Tindak Pidana Ringan.
2. Saran
a. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah pelanggaran yang
berkaitan dengan ketertiban dan kepatuhan hukum masyarakat sehingga masalah
pelanggaran hukum ketidaktertiban yang dinilai sederhana, ringan tidak berkembang
menjadi Tindak Pidana yang lebih besar
b. Sebagai pihak masyarakat sebaiknya masyarakat lebih banyak memberikan kontribusi
yang baik untuk membantu pihak kepolisian dalam menanggulangi menyimpan , menjual
dan mengedar Miras tidak dilengkapi dengan ijin yang sah

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-undangan :
KUHP,
KUHAP,
Undang-Undang No. 02 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Peraturan Kapolri Nomor 14 tahun 2014 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana,
Peraturan Kabarharkam Polri Nomor 06 tahun 2011 tentang Tindak Pidana Ringan (Tipiring),
Perda Kab. Barsel No. 10 tahun 2007 tentang pengawasan dan pengendalian minuman
beralkohol Jo Perda No. 8 Tahun 2012 tentang perubahan atas Perda No. 10 tahun 2007.

Internet :
https://dingklikkelas.blogspot.co.id/2015/03/definisi-jenis-dan-dampak-miras-bagi.html?m=1
https://agungadhyaksa.blogspot.co.id/2012/04/dampak-positif-dan-negatif-minuman-
keras_7021.html
https://halosehat.com/minuman/minuman-berbahaya/bahaya-minuman-keras-bagi-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai