PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan demikian Negara dalam hal
ini penegak hukum yang bertugas penuh dalam menjaga dan melindungi
Narkotika dan Obat Lainnya atau yang paling kita kenal Narkoba
1
Tindak pidana peredaran Narkotika merupakan masalah besar dan
pada siapa saja, baik laki-laki, perempuan, remaja, orang tua dan anak-
yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian, Data, dan Informasi atau disingkat
adalah jenis sabu yang mencapai 22.950 kasus dan 43.804 tersangka.
Lalu disusul oleh jenis ganja yang mencapai 2.105 kasus dan 3.690
2
5. Sumatera Selatan: 2.043 kasus
yang dimaksud dengan izin edar adalah bentuk persetujuan registrasi obat
3
35 jo. Pasal 36 Undang-Undang No 35 Tahun 2009, dapat disimpulkan,
istilah ini telah disebut secara tegas dalam pasal aquo bahwa peredaran
narkotika adalah:
sanksi berat, namun pelaku yang lain seperti tidak mengacuhkan bahkan
4
dilembaga pemasyakatan tersebut. Seharusnya hal ini mampu
bahwa kejahatan tersebut hanya terhenti sesaat dan akan muncul kembali
dan bagi para terpidana dalam kenyataannya tidak jera dan justru ada
Mks”
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
731/Pid.Sus/2022/PN Mks”
D. Manfaat Penelitian
peredaran narkotika.
6
2. Manfaat Secara Praktis
narkotika.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pidana
pidana.
8
yang bagaimana yang dapat dijatuhkan bagi tindakan-
tindakan tersebut”.
1. Tindak; dan
2. Pidana
9
“perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh
suatu aturan yang disertai ancaman (sanksi) berupa pidana
tertentu bagi mereka yang melanggar aturan tersebut.”
masyarakat.
10
1. Adanya unsur kesalahan
2. Adanya subjek
dengan pidana
11
1. Teori Retrobutif
12
3. Teori Treatment (Teori Pembinaan/ Perawatan)
13
bahwa pidana adalah salah satu alat paling ampuh untuk
1. Teori Absolut
kejahatan.
14
pembalasan pada umumnya dapat menimbulkan rasa
2. Teori Relatif
melakukan kejahatan.
3. Teori Gabungan
15
yang menitikberatkan pertahanan tertib masyarakat, dan
C. Narkotika
1. Pengertian Narkotika
atau zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
16
WHO sendiri memberikan defenisi tentang narkotika.
17
hasisch, dan cocain. Dan termasuk juga narkotika
sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang
tergolong dalam Hallucinogen dan stimulant.
2. Sejarah Narkotika
18
percobaan dilakukan untuk mengembangkan morphin, misalnya
kapan tepatnya dan dibawa oleh siapa, tidak ada catatan resmi
19
3. Jenis-Jenis Narkotika
a. Opium
keluar dari kotak biji tanaman samni vervum yang belum masak.
Jika buah candu yang bulat telur itu kena torehan, getah
opium mentah.
20
tanpa memerhatikan apakah candu itu dicampur dengan
berkeringat
tidur
b. Morphin
21
ini cocok dengan pecandu morphin, karena merasa play di
cokelatan.
rumus kimia C17 H19 NO3. Ada tiga macam morphin yang
tubuh
c. Ganja
22
hasil pengolahannya yang menggunakan damar sebagai bahan
selalu ganjil. Ganja berisi zat kimia yang disebut delta-9 hidro
bentuk yaitu :
rokok
melalui hidung
d. Kokain
23
Tanaman koka adalah tanaman dari semua genus
H21 NO4.13).
24
India dan Jawa. Di pulau Jawa kadang-kadang ditanam secara
Sasangka, 2003:55).
e. Heroin
25
c) Heroin nomor tiga, merupakan bentuk butir-butir kecil
f. Shabu-shabu
banyak ide, tidak merasa lelah meski sudah vekerja lama, tidak
besar.
g. Ekstasi
26
mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis narkoba ini.
berbahaya lainnya.
b) Perasaan nyaman
c) Rasa mual
h) Paranoid, kebingungan
tekanan darah
dan psikologis sangat tinggi. Berikut adalah apa saja yang kita
sudah tahu:
27
c) Ada bukti bahwa obat ini dapat menyebabkan kerusakan
28
menimbulkan perubahan pada perilaku, perasaan, fikiran,
1) Depressant
tepat.
2) Stimulants
29
Obat-obat yang tergolong stimulant adalah
3) Hallucinogens
Diethylamide), P. C. D. (Phencilidine), D. M. T.
Ground Buttons.
30
menghalangi penyerapan sari makanan seperti glukosa,
mengakibatkan koma.
pengembangan pengetahuan.
31
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
menyebabkan ketergantungan.
diri sendiri.
Narkotika
32
c. Tindak pidana yang menyangkut pengangkutan Narkotika
Narkotika
33
bentuk obat maupun bahan baku Narkotika (Pasal 45).
Narkotika
34
h. Tindak pidana yang menyangkut pemanfaatan anak dibawah
keuntungan ekonomis.
35
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5
miliar rupiah).”
berat.
36
Narkotika tersebut berkisar antara Rp.1.000.000,00 (satu juta
rupiah).
5. Penyalahgunaan Narkotika
1. Pengertian Penyalahgunaan
merumuskan:
37
Penyalahgunaan narkotika dan penyalahgunaan obat
38
terhadap meningkatnya kriminalitas. Apabila perbuatan-
yang berat.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
yang dipilih dalam penulisan proposal penelitian ini yaitu pada Kota
Makassar.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
dicatat oleh pihak lain serta bahan lain yang digolongkan sebagai
berikut:
40
a. Bahan Hukum Primer
Indonesia.
Narkotika
Penyalahgunaan Narkotika.
adalah dengan:
41
D. Analisis Data
penelitian ini.
42
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Rajawali Pers.
Persada.
43
Prodjodikoro, Wirjono (1981) Asas-Asas Hukum Pidana di
B. Peraturan Perundang-Undangan
Vol. 4 No. 1
44
D. Internet
https://blog.justika.com/pidana-dan-laporan-polisi/unsur-unsur-
tindak-pidana-dan-syarat-pemenuhannya/
https://core.ac.uk/download/pdf/141541626.pdf
https://repository.uin-suska.ac.id/17422/8/8.%20BAB
%20III__2018486JS.pdf
https://repository.umko.ac.id/id/eprint/112/4/bab2chindi.pdf
https://repository.unpas.ac.id/42943/8/BAB%20II%20ALLAH
%20BENER.pdf
https://shcolar.unand.ac.id/10727/2/BAB%20I.pdf
https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-teori-relatif-
deterrence-theory/8986/2
https://www.google.com/url?sa=t&source+web&rct=j&url=https://
core.ac.uk/download/pdf/77627575.pdf
%ved=2ahUKEwjatrLD27b7AhUDjdgFHUt-
A4kQFnoECC4QAQ&usg=AOvVaw3oGckbp2RGFvhDYCev
JDKS
https://nasional.tempo.co/read/1645582/kasus-narkoba-irjen-teddy-
minahasa-data-bnn-10-wilayah-tertinggi-kasus-narkoba-
jatim-peringkat-kedua
45