Anda di halaman 1dari 20

ONTOTHEOLOGY

Fahruddin Faiz
PENJELASAN ISTILAH
“ontotheology “ = gabungan dari tiga kata, yaitu kata “ta onta,”
“theo” dan “logy.”
“ta onta” berarti ada, sedangkan kata “teo” berarti Tuhan, dan
kata “logy” berarti logos/ilmu pengetahuan.
Arti kata ontoteologi adalah ilmu pengetahuan tentang ada
Tuhan.
Konsep ontoteologi dikemukakan dalam konteks ilsafat pertama
kali oleh Immanuel Kant dalam karyanya “Critique of Pure
Reason” dalam anak judul “Critique of All Theology Based upon
the Speculative Principle of Reason”.
Kant mengungkapkan konsep ini dalam konteks semua usaha
rasional yang membuktikan keberadaan Tuhan.
Pilihan Problem
Membuktikan bahwa Tuhan itu ada secara rasional?
Membuktikan bahwa beriman/percaya kepada adanya
Tuhan itu rasional?
TUHAN ITU…
BEYOND HUMAN COMPREHENSION
◦ (WHOLLY OTHER/MUKHALAFATUHU LIL
HAWADIS)
NAMUN KEMUDIAN DIPAHAMI, APA
BISA?
◦ (LOGICAL/ANALOGICAL GAME)
LALU PEMAHAMAN ITU
DIEKSPRESIKAN, APA BISA?
◦ (LANGUAGE GAME)
PEMBUKTIAN EMPIRIS
 Pembuktian empiris tidak berdaya
menghadapi obyek metafisik, juga obyek
semi metafisik, bahkan beberapa obyek fisik
yang dapat dicerap inderawi.
 Obyek Metafisik misalnya: cinta, semangat, dll
 Obyek semi metafisik misalnya: siaran televisi,
handphone
 Obyek fisik tertentu misalnya: ibu kandung kita
adalah A (untuk mempercayainya butuh media
yang kita percaya)__tes DNA? (harus percaya
kepada perangkat teknologinya)
PEMBUKTIAN RASIONAL

 Silogisme: Premis mayornya “wajib”


dipercayai
 Segala sesuatu ada penciptanya
 Aku termasuk sesuatu
 Aku ada penciptanya
 (Bagian mana yang menunjukkan pencipta itu
Tuhan?_atau Allah?)
PERDEBATAN MUTAKALLIMIN

Asy’ariyah Mu’tazilah Maturidiyah


Mengetahui ada Allah Ѵ Ѵ Ѵ
Mengetahui Ihwal Allah Ѵ Ѵ
Mengetahui baik/buruk Ѵ Ѵ
Mengetahui Wajib mengkuti yang baik dan Ѵ
menjauhi yang buruk
STANDPOINTS…

 DOGMATIK: Ada/Tidak ada Tuhan


 SKEPTIS: Pemahaman Manusia tidak akan bisa
menjangkau Tuhan
 KRITIS: Bukti-bukti yang digunakan untuk
membuktikan adanya Tuhan tidak cukup kuat
 HISTORIS: Semua hasil kreasi manusia sesuai
konteks dan kepentingan masing-masing
(Nietzsche, Marx, Durkheim, Freud, dll)
PERSPEKTIF “BARAT”
The Prime Mover
The First Cause
Possibility & Necessity
Degrees in Thing
The Cosmos
Moral Conciousness
Religious Experience
Wager
PERSPEKTIF FILSAFAT ISLAM
• DALIL AL-HUDUS
▫ Dunia ini betapapun adalah terbatas, dan yang terbatas tidak mungkin punya awal
tak terbatas, maka tidak mungkin alam ini bersifat azali, maka berarti alam ini
baru.
▫ Jika alam ini terbatas, maka berarti begitu juga semua yang melekat padanya,
seperti gerak, ruang dan waktu
• DALIL AL-JAWAZ
▫ Alam ini wujud mumkin (bisa ada atau tidak),
▫ Mumkin = potensial, bisa ada tetapi belum ada dan tidak bisa mengada dengan
sendirinya. Misalnya: perempuan mumkin hamil.
▫ Padahal dalam kenyataannya alam ini ada, berarti ada sesuatu yang
mengaktualkannya.
• DALIL INAYAH WAL IKHTIRA’
▫ Dalil Inayah: segala yang ada di alam semesta ini diciptakan compatibel dengan
kepentingan manusia.
▫ Dalil Ikhtira’: Esensi dari segala sesuatu ini pasti ada yang merancang
"Things are in motion, hence there is a first mover.
Things are caused, hence there is a first cause.
Things exist, hence there is a creator.
Perfect goodness exists, hence it has a sourcer.
Things are designed, hence they serve a purpose."

-- Thomas Aquinas
ARGUMEN SOSIOLOGIS
 ‘ketidakpastian’
 ‘ketidakberdayaan’
 ‘kelangkaan’
BLAISE PASCAL

Anda mungkin juga menyukai