Anda di halaman 1dari 21

Filsafat

ketuhanan RAMA JR

Nama : Ramada sandi


Nim : 23014031003
Prodi : S-1 Administrasi Kesehatan
Dosen : Mhd Aidil Nasution,S.pdi,MM
Bab i
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
● Tuhan dipahami sebagai zat mahakuasa dan asas dari suatu
kepercayaan.Definisi tentang Tuhan tidak memiliki kesepakatan,
terdapat berbagai konsep ketuhanan. Dalam pandangan teisme,
Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di
alam semesta. Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam
semesta,namun tidak Ikut campur dalam kejadian di alam semesta.
● Menurut panteisme, Tuhan merupakan alam semesta itu sendiri.
Penganut monoteisme peracya bahwa Tuhan hanya ada satu, serta
tidak berwujud (tanpa materi), memiliki pribadi, sumber segala
kewajiban moral, dan “hal terbesar yang dapatdirenungkan”. Akibat
konsep ketuhanan yang berbeda-beda itulah, banyak gagasan tentang
sosok Tuhan, sifat-sifat yang dimiliki-Nya, bahkan hakikat Tuhan
pun terus dipermasalahkan.
Bab ii
Pembahasan
Filsafat
Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran
terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
Filsafat, falsafah, atau filosofi (berakar dari kata Yunani
φιλοσοφία, filosofia, arti "cinta akan hikmat" adalah
metodologi yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan umum dan
asasi, misalnya pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi,
penalaran, nilai-nilai luhur, akal budi, dan bahasa.Secara
historis, filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan.
Hubungan filsafat dengan tuhan

● Filsafat ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan


dengan pendekatan akal Budi ,maka dipakai pendekatan
yang disebut filosofis. Bagi orang yang menganut agama
tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan
menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha
memikirkannya.JadiFilsafat Ketuhanan adalah pemikiran
para manusia dengan pendekatan akal budi tentang
Tuhan.
● Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk
menemukan Tuhan secara ab-solutatau mutlak, namun
mencari pertim-bangan kemungkinan-kemungkinan bagi
ma-nusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.
• Penelitian Tentang ALLAH dalam ilmu
Filsafat
● Penelaahan tentang Allah dalam filsafat lazimnya disebut teologi
filosofi. Hal ini bukan menyelidiki tentang Allah sebagai objek, tetapi
eksistensi alam semesta, yakni makhluk yang diciptakan, sebab Allah
dipandang semata-mata sebagai kausa pertama, tetapi bukan pada diri-
Nya sendiri, Allah sebenarnya bukan materi ilmu, bukan pula pada
teodise.Jadi pemahaman Allah di dalam agama harus dipisahkan Allah
dalam filsafat.
● Namun pendapat ini ditolak oleh para agamawan, sebab dapat
menimbulkan kekacauan berpikir pada orang berimankit Maka
ditempuhlah cara ilmiah untuk membedakan dari teologi dengan
menyejajarkan filsafat ketuhanan dengan filsafat lainnya..Maka para
filsuf mendefinisikannya sebagai usaha yang dilakukan untuk menilai
dengan lebih baik, dan secara refleksif.
Studi Tentang Tabiat ALLAH SWT dan kepercayaannya

Ide tentang Allah pada orang beragama secara umum biasanya


dijelaskan dalam tabiat Allah; “Yang Maha Tinggi” (Anselmus
mengatakan: “Allah adalah sesuatu yang lebih besar dari padanya tidak
dapat dipikirkan manusia) Yang Maha Besar, Yang Maha Kuasa, Yang
Maha Baik dan sebagainya.Menurut Anselmus, ajaran-ajaran kristiani
bisa dikembangkan dengan rasional, jadi tanpa bantuan otoritas lain
(Kitab Suci, wahyu, ajaran Bapa Gereja).
Bahkan ia bisa menjelaskan eksistensi Allah dengan suatu argumen
yang bisa diterima bahkan juga oleh mereka yang tidak beriman.
Eksistensi Allah dimulai dari pikiran manusia yang menerima begitu saja
ajaran agama, tetapi juga menanyakannya dari siapa dan mengapa dirinya
ada, alam alam, dan Allah sendiri bisa diterima adanya.
• PemikIran yang mempercayai adanya Tuhan:

● Santo Agustinus
Santo Agustinus (354-430)percaya bahwa Allah ada
dengan melihat sejarah dari drama penciptaan, yang
melibatkan Allah dan manusia. Allah menciptakan daratan
untuk manusia, menciptakan manusia (Adam) yang
berdosamelawan Allah. Lalu Ada dan Hawa diusir dari
Taman Eden. Kemudian setelah manusia berkembang,
mereka berdosa lebih lagi dan dihukum dengan air
bahkan dalam sejarah Nuh.
Orang-orang Yahudi yang diberikan perjanjian Allah
ternyata tidak dapat memeliharanya sehingga dihukum
melalui bangsa-bangsa lain. Lalu Allah yang maha kasih
menebus manusia melalui Yesus Kristus.
• Pemikir barat yang mempercayai adanya tuhan
● Descartes (1596-1650)
Rene Descartes memikirkan Tuhan bermula dari prinsip
utamanya yang merupakan “gabungan antara pietisme
Katolik dan sains. Descartes adalah seorang filsuf rasionalis
yang terkenal dengan pemikiran ide Allah. Tantangan

Descartes bahwa apa yang dipikirkan saja sebenarnya


sudah ada, minimal di pikiran.Orang bisa menyangkal segala
sesuatu, tetapi ia tidak bisa menyangkal dirinya sendiri.jadi
Allah di sini juga demikian, Allah sudah ada dengan
sendirinya, bahkan lebih jauh Descartes mencari bukti-bukti
empiris yang dia warisi dari para pendahulunya. Keterbukaan
untuk mengemukakan ide dalam pikiran, maka segala sesuatu
yang dapat dipikirkan pasti bisa ada. Alkitab salah satu bukti
eksistensi Allah, kemudian juga relasi bahwa manusia,
binatang, malaikat, dan objek-objek lain ada karena natural
light yang adalah Allah sendiri.
Filsafat Ketuhanan menurut Descartes adalah berawal dari fungsi
iman, yang pada akhirnya berguna untuk menemukan Allah. Tanpa iman
manusia cenderung menolak Allah. Ada dua hal yang bisa ditempuh agar
Aku sampai pada Allah:
● Jalan yang pertama adalah sebab akibat, bahwa dirinya sendiri (manusia)
pasti diakibatkan oleh penyebab pertama, yaitu Allah.

● Jalan yang kedua adalah secara ontologis, yang diwarisinya dari


Anselmus.Allah yang ada itu tidak mungkin berdiri sendiri, tanpa ada
kaitan dengan suatu entitas lain, maka Allah pasti ada dan
bereksistensi.maka Allah yang ada dalam ide Descartes sempurna sudah,
bahwa Dia ada dan dapat diandalkan dalam relasi dengan entitas lainnya
itu.
● Theisme
Merupakan aliran dalam filsafat ketuhanan yang
mengandung pengertian bahwa adanya Tuhan bukan
hanya sesuatu ide yang terdapat dalam pikiran (Mind )
manusia, akan tetapi menunjukkan bahwa zat yang
dinamakan Tuhan itu berwujud obyektif.
Zat Tuhan telah ada jauh sebelum kita sadar akan
eksistensi Tuhan sebagai ide bawaan dalam diri kita
sebagaimana diungkapkan oleh Plato dan Descartes.
Artinya Konsep tentang Tuhan itu merupakan suatu
keniscayaan.Tuhan dalam pandangan theisme bersifat
immanen sekaligus transenden.
• Deisme
Deisme adalah pandangan khas tentang Allah di
masa Pencerahan, berasal dari deus yang artinya Allah.
Namun pandangan ini berbeda dengan teisme, sebab
Allah dipercaya hanya pada waktu penciptaan,
selanjutnya tidak berhubungan dengan dunia lagi karena
dunia yang sudah teratur dari semula.
Allah dianalogikan seperti pencipta arloji yang bisa
berjalan sangat teratur tanpa campur tangan penciptanya.
Jadi Deisme hanya percaya Tuhan pertama kali, setelah
itu dianggap tidak ada.
• Agnostisisme

Agnostisisme adalah paham


manusia yang tidak mau tahu atau tidak
tahu tentang adanya Tuhan.Namun hal
ini lebih disebabkan karena kebuntuan
pemikiran untuk mendefinisikan Tuhan.
Bagi para filsuf ini, Tuhan di berada di
luar Jangkauan pemikiran manusia.
• Pantheisme
Pantheisme
Merupakan aliran atau paham ketuhanan
yang berpandangan bahwa Tuhan adalah yang
tertinggi dan semuanya adalah Tuhan,sehingga
segala sesuatu itu adalah Tuhan, sebab antara
alam dan Tuhan merupakan suatu kesatuan
dari realitas Absolut. Realitas yang
sesungguhny aadalah Tuhan.
• Ateisme
Ateisme berarti penyangkalan
adanya Allah. Namun arti tentang Allah
yang disangkal adanya, tidak sama
dengan pandagan semua orang, oleh
karenanya arti ateisme berbeda-beda
juga. Lima model ateisme yang
diuraikan Franz Magnis Suseno adalah
ateisme dalam diri Ludwig Feuerbach,
Karl Marx, Friedrich Nietzsche,
Sigmund Freud dan Jean Paul Sartre.
• Ludwig Feuerbach
Ateisme menurut Feuerbach (1804-1872) adalah
memandang Tuhan dalam agama hanya sebagai proyeksi
dari kehendak manusia saja. Dia menolak pandangan
Hegel yang menyatakan Tuhan mengungkapkan diri
dalam kesadaran manusia.Baginya, yang nyata bukan lah
Tuhan, yang nyata adalah manusia.
Tuhan hanyalah proyeksi manusia yang mendamba
sifat-sifat yang tidak dapat dicapainya. Kehendak
manusia untuk berkuasa, serba tahu, ada di mana-mana,
dan tidak terikat waktu itu kemudian dilemparkannya
pada “hal lain” yang adalah Tuhan. Sebab kepastian yang
nyata adalah yang dapat di tangkap inderawi, yaitu
realitas manusia.Pandangan seperti ini nanti akan masuk
dalam filsafat meterialisme.
Bab iii
Penutup
Kesimpulan
● Filsafat memiliki hubungan yang sangat erat dengan ketuhanan.
Berfilsafatmerupakan kegiatan mencari makna sedalam-dalamnya dan
sebenar-benarnya.Agama dalah hal ini ketuhanan mengantarkan
manusia ke arah kebenaran,sedangkan filsafat membukan pintu ke arah
kebenaran.
● Filsafat ketuhanan mengajarkan manusia mengenal Tuhan melalui
akal pikiransemata-mata yanag kemudian kebenarannya didapati sesuai
dengan wahyu (kitab suci).Dengan kata lain, bahwa baik agama
mauapun filsafat ketuhanan sama-sama bertolak dari pangkalan
pelajaran ketuhanan, tetapi jalan yang ditempuh berbeda.Masing-
masing menempuh cara dan jalannya sendiri, namun keduanya
akan bertemu kembali di tempat yang dituju dengan kesimpulan
yang sama: Tuhan Ada dan Maha Esa.
Saran
● Kita sebagaimanusia seharusnya lebih mengembangkan pengetehuan
tentang referensi konsep ketuhanan dalam islam sehingga pemahaman
kita tentang konsepketuhanan dalam islam tidak terbatas terutama
mengenai filsafat ketuhanan, pemikiran manusia tentang Tuhan. Tuhan
menurut wahyu,dan dalil-dalil pembuktian eksintensi Tuhan.
● Dan kita dikatakan sosok manusia yangseutuhnya apabila ada
keselarasan manusia dengan Tuhannya, maka dari itu kita Sebagai
penerus pemuda bangsa dan negara mari kitapahamkan dalam
kesehariankita tentang pemahaman konsep dasar ketuhanan
dalamislam.Kami menyadari makalah ini banyak kekurangan, untuk itu
saran positif dankritik anda lah yang dapat menyempurnakan makalah ini
sehingga akan lebih berguna bagi para pembaca.
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai