Anda di halaman 1dari 9

Falsafah Ketuhanan

Kelompok 3
Febrianti abbas
Masitha Yulia Rauf
Sandrawati pikoli
Kepercayaan adanya Tuhan adalah dasar utama
dalam paham keagamaan. Ketika seseorang mulai
menyadari eksistensi dirinya, maka timbullah
tanda tanya dalam hatinya tentang berbagai hal.
Dalam hatinya yang dalam memancar
kecenderungan untuk tahu berbagai rahasia yang
merupakan bentuk misteri yang terselubung.
Dalam membicarakan persoalan kepercayaan
kepada Tuhan ada perbedaan antara Tuhan dengan
ide tentang Tuhan. Ada tiga hal utama, yaitu ;
pertama, manusia bisa mempergunakan simbol
dalam segala bidang, dan simbol akan berubah
seiring dengan perubahan dan perkembangan
kecerdasan dan pengetahuan manusia.
1. Pengertian falsafah Ketuhanan
Filsafat secara etimologis berasal dari
bahasa yunani philosophia, philos artinya
suka, cinta atau kecenderungan pada
sesuatu, sendangkan sophia artinya
kebijaksanaan. Dengan demikian secera
sederhana filsafat dapat diartikan cinta atau
kecenderungan pada kebijaksanaan.
Paham-Paham Ketuhanan
 Teisme
Teisme adalah faham yang mempercayai
adanya Tuhan. Berasal dari bahasa Yunani
Θεός=Teos dan νόμος=hukum=aturan=paham,
jadi sebuah aturan atau paham tentang Tuhan
atau pengakuan adanya Tuhan.
 Deisme
Deisme adalah pandangan khas tentang Allah di
masa pencerahan, berasal dari deus yang artinya
Allah. Namun pandangan ini berbeda dengan
teisme, sebab Allah dipercaya hanya pada waktu
penciptaan, selanjutnya tidak berhubungan dengan
dunia lagi karena dunia yang sudah teratur dari
semula Allah dianalogikan seperti pencipta arloji
yang bisa berjalan sangat teratur tanpa campur
tangan penciptanya. Jadi daisme hanya percaya
Tuhan pertama kali, setelah itu dianggap tidak
ada.
 Agnostisisme
Agnostisisme adalah paham manusia yang
tidak mau tahu atau tidak tahu tentang adanya
Tuhan Namun hal ini lebih disebabkan karena
kebuntuan pemikiran untuk mendefinisikan
Tuhan. Bagi para filsuf ini, Tuhan di berada di
luar Jangkauan pemikiran manusia.
 Ateisme
Ateisme berarti penyangkalan adanya Allah.
Namun arti tentang Allah yang disangkal adanya,
tidak sama dengan pandagan semua orang, oleh
karenanya arti ateisme berbeda-beda juga. Ateisme
menurut Feuerbach (1804-1872) adalah memandang
Tuhan dalam agama hanya sebagai proyeksi dari
kehendak manusia saja Dia menolak pandangan
Hegel yang menyatakan Tuhan mengungkapkan diri
dalam kesadaran manusia. Baginya, yang nyata
bukan lah Tuhan, yang nyata adalah manusia.
Nilai-Nilai Ketuhanan
 Nilai Ketuhanan
 Nilai Kemanusiaan
 Nilai Persatuan
 Nilai Kerakyatan
 Nilai Keadilan
 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai