Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 10

TEMA : HUBUNGAN

MANUSIA DENGAN

TEOLOGI

PAIR WORK Mr. Fernandez


ANGGOTA
KELOMPOK

Imrotul Muflikah 21/481775/FI/05017


Fadlan Rio Lazuardy 21/481800/FI/05018


Lutfiana Rifka Amalia 21/481806/FI/05019


Novi Nurlaili 21/483184/FI/05046


QUESTION #1
APA ITU MANUSIA ?

Secara bahasa bahwa manusia

berasal dari kata “manu”


Menurut KBBI manusia adalah

(Sansekerta), “mens” (Latin), yang


makhluk yayng berakal

berarti berpikir, berakal budi atau


budi/isanulkami.
makhluk ang berakal budi (mampu

menguasai makhluk lain). Manusia adalah kesatuan


badani-rohani, hidup dalam

Secara istilah manusia dapat


ruang dan waktu, sadar akan diri

diartikan sebuah konsep atau sebuah


dan lingkungannya, mempunyai

fakta, sebuah gagasan atau realitas,


berbagai kebutuhan, insting,

sebuah kelompok (genus) atau


nafsu, dan tujuan hidup
seorang individu.
HAKIKAT MANUSIA
Hakikat manusia sebagai gagasan atau konsep yang

mendasari manusia dan eksistensinya di dunia.

sudut pandang antropologi :

1 Manusia Sebagai Makhluk Individu


(Individual Being) i

Manusia Sebagai Makhluk Sosial


2 (Sosial Being)

3 Manusia Sebagai Makhluk Susila

(Moral Being)
QUESTION #2
APA ITU TEOLOGI?

https://www.apaituteologi.com

Teologi atau kadang disebut ilmu agama


adalah wacana bernalar tentang agama,
spiritualitas dan Tuhan. Jadi, teologi
adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu yang berhubungan dengan
keyakinan agama. Teologi mencakup
segala sesuatu yang berhubungan dengan
Tuhan. Istilah teologi mengacu pada
kecenderungan untuk menggunakan sudut
pandang teologis dalam membahas dan
membahas semua persoalan manusia.
Para teolog berusaha menggunakan analisis dan
argumen-argumen rasional untuk mendiskusikan,
menafsirkan, dan mengajar di bidang topik agama
apa pun. Teologi memungkinkan seseorang untuk
lebih memahami tradisi agamanya sendiri atau
tradisi agama lain, membantu membuat
perbandingan antara berbagai tradisi,
melestarikan, memperbaharui tradisi tertentu,
membantu menyebarkan tradisi, menerapkan
sumber-sumber tradisi dalam situasi atau kebutuhan
saat ini, atau untuk berbagai alasan lainnya.
QUESTION #3
APA HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN TEOLOGI?

Teologi & Antropologi


Sejarah Hubungan Teologi dengan Manusia
Herbert Spencer, berpendapat bahwa manusia sejak zaman dahulu sudah menyadari akan adanya kematian. Pada
zaman purba manusia mulai menganut kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan
(Animisme, Dinamisme, Toteisme)
Zaman terus berjalan dan kepercayaan manusia terus berkembang. Lalu muncullah istilah 'Tuhan' sebagai suatu pribadi
yang dipercayai memiliki kendali atas segalanya. Proses manusia percaya kepada Penciptanya disebabkan oleh rasa
takut melihat realitas yang terjadi dikehidupannya seperti kematian.

Manusia yang pada mulanya menjalani kehidupannya dengan cara bergantung kepada Alam dengan segala
sesuatu yang ada didalamnya pada akhirnya tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhannya. Karena itu, muncullah
Teologi Agama yang dinilai dapat memberikan kesejahteraan, kedamaian, dan kepastian dalam hidup.
Dalam perspektif Teologi, kepercayaan manusia untuk memeluk ajaran-ajaran agama terjadi karena inisiatif
Tuhan melalui wahyu-Nya. Agama merupakan suatu ajaran yang mengatur kepercayaan manusia kepada
Penciptanya yang didalamnya terkandung tata cara beribadat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta
mengandung kaidah-kaidah dalam menjalani kehidupan dengan manusia lain.
SECARA GARIS BESAR,
FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA:

7 Edukatif

8 Pendamai

9 Sosial Kontrol

10 Keselamatan
QUESTION #4

APA SAJA PERMASALAHAN BERHUBUNGAN "MANUSIA DENGAN TEOLOGI" ?


#1

THEISME

Dalam sejarah manusia terdapat beberapa keyakinan kepada Tuhan , ada yang berkeyakinan
Tuhan itu ada (Theisme), dan adapula yang tidak (Atheisme)

Theisme dalam perkembangannya mempunyai banyak varian yaitu :


Politheisme
Dualisme
Oligateismeme
Honeteisme
Deisme
Panteisme
Panenteisme
Mototeisme
#1

CONTOH

ATHEISME
Sikap a theis merupakan negasi dari theis yang mana ini berkaitan

dengan jati diri seseorang dalam memandang eksistensi tuhan.

Atheisme merupakan suatu paham yang tidak mengakui Tuhan itu

ada, atau mengakui bahwa tuhan itu ada

Alasan manusia mempunyai paham Atheis :

Naturalisme Kejahatan dan


Otonomi Manusia Anti teisme
Penderitaan
Menurut Hamersma, anti-theisme terdiri atas tiga paham :

Scientheisme Humanisme Atheisme Materialisme Dialektis

Semua
Menyangkal adanya
Hakekat kenyataan

pernyataan yang
tuhan, karena
adalah yang materil
tidak dapat
pengesahan adanya

diverifikasi itu
tuhan merintangi

tidak bermakna kebebasan manusia

Zaman Dulu Sekarang

Lebih bersifat individual


Orang tidak hanya atheis

tersenmbunyi dan kurang


"dalam hatinya", tetapi juga

berpengaruh pada kebudayaan


menawarkan "penemuannya"

secara keseluruhan secara terbuka.


#1

SKEPTISISME

Skeptisisme dan Agnostisisme mengatakan bahwa masalah ketuhanan melampaui kesanggupan budi manusia.

Manusia tidak mampu untuk mengiyakan dan tidak pula menyangkalnya.

Jenis-jenis Agnostik
1.Agnostik atheisme, mereka tidak percaya keberadaan tuhan, tetapi tidak mengklaim tahu apakah tuhan ada atau

tidak (Huxley,1884; Craig; 2005 , Loftus, 2010)

2. Agnostik teisme, mereka tidak mengaku tahu konsep keberadaan tuhan tapi masih percaya keberadaan Tuhan tetapi

masih percaya pada keberadaan tersebut (Huxley,1884; Craig; 2005 , Loftus, 2010)

3. Agnostik Pragmatis, pandangan bahwa tidak ada bukti baik atau tidaknya tuhan tetapi, karena hal tersebut mungkin

saja ada itu dapat bersikap tidak peduli kepada alam semesta atau kesejahteraan penghuninya, pertanyaan ini lebih

bersifat akademik (Huxley,1884; Craig; 2005 , Loftus, 2010)


Adapun spektrum teis-ateis dapat juga dibagi menurut pandangan Richard Dawkins

(2006) dalam bukunya ‘The God Delusion’.


ATHEISME DI INDONESIA

Atheisme di Indonesia tidak dilarang namun tidak dijamin oleh negara.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian konsekuensi logis dari pilihan

keberagaman adalah bahwa atheisme dilarang keras hidup di Indonesia,

karena hal tersebut mengesampingkan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pengalaman Hidup, pertanyaan tanpa jawaban menjadi pemicu bangkitnya

kesadaran yang mempertanyakan eksistensi tuhan


Mengapa Dilarang?

Adanya fundamentalisme agama, kurang proporsional terhadap pihak yang dipersepsi mengancam

keyakinannya.

Pihak yang dipersepsi mengancam ini antara lain kalangan homoseks, etnis lain, kaum atheis, orang yang

dipersepsi mengancam nilai, dan kelompok lain yang tidak sejalan (Blogoswska & Saroglou, 2013)

Menurut Ismail Suny dalam bukunya mencari keadilan paham atheisme secara tegas membahayakan

terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa, karena tidak ber-Tuhan itu bertujuan menghapuskan

kepercayaan terhadap Tuhan


KASUS

Kebebasan Beragama dan Identitas Kepercayaan pada Kolom Kartu Tanda Penduduk

Indonesia tidak membenarkan keberadaan Atheisme , dalam suatu KTP yang terdapat kolom

agama atau kepercayaan walaupun ia seorang atheis yang merupakan kebebasan pribadi yang

melekat pada jiwanya untuk dapat melaksanakan hak setelahnya..

MENGHARGAI PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP TERHADAP SUATU KEYAKINAN

Senantiasa menghormati hak kepercayaan tiap manusia


Tidak membatasi orang lain untuk menganut dan menentukan apa kepercayaan yang mereka

pilih
Toleransi.
Mengambil sisi baiknya dan meninggalkan sisi buruknya.
Daftar Pustaka
Arizena, M. S. (2019). kajian Terhadap Aliran Agnostisisme dan Atheisme di Indonesia. r.
repository. stkippgri.
Aryati, A. (2018, Juli-Desember). MEMAHAMI MANUSIA MELALUI DIMENSI FILSAFAT. El-Afkar Vol. 7 Nomor

II, Juli- Desember 2018, 7.

Burhanuddin, M. (2014). Sejarah Dan Perkembangan Komunitas Indonesian Atheist Tahun


2008-2013 (Studi Kasus Keberadaan Komunitas Ateis Pada Media Internet)
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Baharudin, M. (2016). Eksistensi Tuhan Dalam Pandangan Ateisme. Wahana Akademika:


Jurnal Studi Islam dan Sosial, 2(1), 95-113.

Kamal, I. (2021). Keraguan Agama: Studi Kasus Pada Individu Agnostik.

L. Tjahjadi, Simon Petrus (2016) Ateisme Sebagai Dasar Etika. Sebuah studi atas Filsafat
Sensualistik Feuerbach. In: Dengan Nalar dan Nurani. Tuhan, Manusia, dan
Kebenaran. Penerbit Buku KOMPAS, Jakarta, pp. 18-38. ISBN 978-602-412-142-6

Snijders. 2004. Antropologi Filsafat Paradox dan Seruan.Penerbit Kanisius : Yogyakarta

Tari, Ezra. Tinjauan Teologis-Antropologis Terhadap Peran Agama oleh Manusia dalam Mengembangkan

Nilai-nilai Kemanusiaan di Era-Postmodernisme.

Wibisono, S., & Taufik, M. (2017). Orientasi keberagamaan ekstrinsik dan fundamentalisme
agama pada mahasiswa Muslim: Analisis dengan Model Rasch. Jurnal Psikologi Sosial,
15(1), 1-11.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai