TEMA : HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN
TEOLOGI
badani-rohani, hidup dalam
(Moral Being)
QUESTION #2
APA ITU TEOLOGI?
https://www.apaituteologi.com
Manusia yang pada mulanya menjalani kehidupannya dengan cara bergantung kepada Alam dengan segala
sesuatu yang ada didalamnya pada akhirnya tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhannya. Karena itu, muncullah
Teologi Agama yang dinilai dapat memberikan kesejahteraan, kedamaian, dan kepastian dalam hidup.
Dalam perspektif Teologi, kepercayaan manusia untuk memeluk ajaran-ajaran agama terjadi karena inisiatif
Tuhan melalui wahyu-Nya. Agama merupakan suatu ajaran yang mengatur kepercayaan manusia kepada
Penciptanya yang didalamnya terkandung tata cara beribadat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta
mengandung kaidah-kaidah dalam menjalani kehidupan dengan manusia lain.
SECARA GARIS BESAR,
FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA:
7 Edukatif
8 Pendamai
9 Sosial Kontrol
10 Keselamatan
QUESTION #4
THEISME
Dalam sejarah manusia terdapat beberapa keyakinan kepada Tuhan , ada yang berkeyakinan
Tuhan itu ada (Theisme), dan adapula yang tidak (Atheisme)
CONTOH
ATHEISME
Sikap a theis merupakan negasi dari theis yang mana ini berkaitan
Semua
Menyangkal adanya
Hakekat kenyataan
pernyataan yang
tuhan, karena
adalah yang materil
tidak dapat
pengesahan adanya
diverifikasi itu
tuhan merintangi
SKEPTISISME
Skeptisisme dan Agnostisisme mengatakan bahwa masalah ketuhanan melampaui kesanggupan budi manusia.
Jenis-jenis Agnostik
1.Agnostik atheisme, mereka tidak percaya keberadaan tuhan, tetapi tidak mengklaim tahu apakah tuhan ada atau
2. Agnostik teisme, mereka tidak mengaku tahu konsep keberadaan tuhan tapi masih percaya keberadaan Tuhan tetapi
masih percaya pada keberadaan tersebut (Huxley,1884; Craig; 2005 , Loftus, 2010)
3. Agnostik Pragmatis, pandangan bahwa tidak ada bukti baik atau tidaknya tuhan tetapi, karena hal tersebut mungkin
saja ada itu dapat bersikap tidak peduli kepada alam semesta atau kesejahteraan penghuninya, pertanyaan ini lebih
Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian konsekuensi logis dari pilihan
Adanya fundamentalisme agama, kurang proporsional terhadap pihak yang dipersepsi mengancam
keyakinannya.
Pihak yang dipersepsi mengancam ini antara lain kalangan homoseks, etnis lain, kaum atheis, orang yang
dipersepsi mengancam nilai, dan kelompok lain yang tidak sejalan (Blogoswska & Saroglou, 2013)
Menurut Ismail Suny dalam bukunya mencari keadilan paham atheisme secara tegas membahayakan
terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa, karena tidak ber-Tuhan itu bertujuan menghapuskan
Kebebasan Beragama dan Identitas Kepercayaan pada Kolom Kartu Tanda Penduduk
Indonesia tidak membenarkan keberadaan Atheisme , dalam suatu KTP yang terdapat kolom
agama atau kepercayaan walaupun ia seorang atheis yang merupakan kebebasan pribadi yang
pilih
Toleransi.
Mengambil sisi baiknya dan meninggalkan sisi buruknya.
Daftar Pustaka
Arizena, M. S. (2019). kajian Terhadap Aliran Agnostisisme dan Atheisme di Indonesia. r.
repository. stkippgri.
Aryati, A. (2018, Juli-Desember). MEMAHAMI MANUSIA MELALUI DIMENSI FILSAFAT. El-Afkar Vol. 7 Nomor
L. Tjahjadi, Simon Petrus (2016) Ateisme Sebagai Dasar Etika. Sebuah studi atas Filsafat
Sensualistik Feuerbach. In: Dengan Nalar dan Nurani. Tuhan, Manusia, dan
Kebenaran. Penerbit Buku KOMPAS, Jakarta, pp. 18-38. ISBN 978-602-412-142-6
Tari, Ezra. Tinjauan Teologis-Antropologis Terhadap Peran Agama oleh Manusia dalam Mengembangkan
Wibisono, S., & Taufik, M. (2017). Orientasi keberagamaan ekstrinsik dan fundamentalisme
agama pada mahasiswa Muslim: Analisis dengan Model Rasch. Jurnal Psikologi Sosial,
15(1), 1-11.
SEKIAN TERIMAKASIH