Disusun oleh:
Kelompok 4:
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Nilai-Nilai Ketuhanan 3
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...12
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai umat beragama, apapun agama dan kepercayaannya akan
mengenal namanya tuhan. Tuhan adalah Dzat yang menyiptakan alam
semesta, yang maha kuasa dan mengatur segalanya. Tiada sesuatu yang
menyerupainya dan dia tidak butuh kepada makhluknya.
Penanaman nilai ketuhanan merupakan suatu kesadaran dan
terencana, dsalam hal mengenal, memahami, serta menghayati,
mengamalkan sehingga timbul untuk mengimani agama yang dianutnya.
Sesungguhnya amalah lahiriyah berupa ibadah Mahdhah dan muamalah
tidak akanmencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari dan diramu
dengan nilai keutamaan tersebut. Sebab nilai-nilai tersebut senantiasa
mengalir dalam hati dan tertuang dalam setiap gerak serta perilaku
kesehariaan.
Pendidikan modern telah mempengaruhi peserta didik dari berbagai
arah dan pengaruhnya telah sedemikian rupa merasuki jiwa generasi
penerus. Jika tidak panda membina jiwa generasi mendatang, "dengan
menanamkan nilai-nilai keimanan dalam nalar, pikir dan akal budi
mereka". Maka mereka tidak akan selamat dari pengaruh negatif
pendidikan modern. Mungkin mereka merasa ada yang kurang dalam isi
spiritualitanya dan berusaha menyempurnakan dari sumber-sumber lain.
Bila ini terjadi, maka perlu segeradiambil is tindakan, agar pintu
spiritualitas yang terbuka tidak disi oleh ajaran lain yang bukan berasal
dari ajaran spiritualitas islam.
B. Rumusan Masalah
1. Siapakah tuhan itu?
2. Bagaimana sejarah pemikiran manusia tentang tuhan?
3. Bagaimana tuhan menurut agama-agama lain?
4. Bagaimana pembuktian wujud tuhan?
1
C. Tujuan
1. Mengatahui siapa tuhan itu.
2. Mengetahui sejarah pemikiran manusia tentang tuhan.
3. Mengetahui pengertian tuhan menurut agama – agama lain.
4. Mengetahui pembuktian wujud tuhan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
A. Kesimpulan
Konsep tentang Ketuhanan, menurut pemikiran manusia, berbeda dengan
konsep Ketuhanan menurut ajaran Islam. Konsep Ketuhanan menurut
pemikiranmanusia baik deisme, panteisme, maupun eklektisme, tidak
memberikan tempat bagi ajaran Allah dalam kehidupan, dalam arti alaran
Allah tidak fungsional. Paham panteisme meyakini Tuhan berperan, namun
yang berperan adalah Zat-Nya, b ukanajaran-Nya. Sedangkan konsep
ketuhanan dalam Islam justru intinya adalah konsep ketuhanan secara
fungsional. Maksudnya adalah bagaimana memerankan ajaran Allah dalam
memanfaatkan eiptaan-Nya. Dalam konsep Islam, Tuhan diyakini sebagai
Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha
Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyarankan agar kita
meyakini kalau tuhan itu ada, kita sebagai umat islam harus meyakini
kalau Allah SWT itu esa (satu/tunggal) tidak beranak dan tidak
diperanakkan. Sehingga kita sebagai umat islam wajib mengimani-Nya.
Menjalankan kewajiban dan meninggalkan segala larangan-Nya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://tafsirweh.com/640-quran-surat-al-baqarah-ayat-163.html
Panggabaya, Konsep Ketuhanan
https://pringgabaya.blogspot.com/2011/01/konsep-ketuhanan.html
Ahmadi, Abu,dkk, 1991. Dasar – dasar pendidikan Agama Islam
12
13