Bakat bertuhan yang dimiliki manusia karena adanya Roh (fitrah manusia)
Perlu dipahami;
Pengaruh Roh dalam hati manusia tidak selamanya maksimal.
Pada saat tertentu cahaya Roh meredup, membuat hati sulit untuk menangkap
kebenaran yang terpancar dialam semesta ini.
Artinya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah iu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah (itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. ar-Ruum/30).
Fakta ;
Manusia modern kehilangan cara mengenali diri sendiri dan menjalani
kehidupan dengan benar.
Penguatan spiritual
Perlu pelatihan jiwa secara sistematis, dramatis dan berkesinambungan dengan
memadukan antara olah pikir (tafakur wa ta’amul), olah rasa (tadzawwuuq), olah
jiwa (riyadhah), dan olah raga (rihlah wa jihad).
Perspektif Teologis
Kesadaran tentang Tuhan,baik buruk, cara beragama hanya bisa diterima kalau
berasal dari Tuhan sendiri.
Tajalli Tuhan yang esa ditangkap oleh segala sesuatu (termasuk manusia) secara
berbeda beda.
Menyebabkan Keyakinan dan keimanan seseorang pun berbeda tingkatannya.
Visi ilahi dibutuhkan umat manusia, sehingga tindak dan sikap prilaku
manusia didasari dengan semangat kecintaan kepadaTuhan sebagai
manifestasi kebenaran universal dan pengabdian serta pelayanan kepada
sesama ciptaan Tuhan.