Disusun Oleh :
MANAJEMEN PEMASARAN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Adler, manusia adalah makhluk yang sadar, yang berarti bahwa ia
sadar terhadap semua alasan tingkah lakunya, sadar inferioritasnya, mampu
membimbing tingkah lakunya, dan menyadari sepenuhnya arti dari segala
perbuatan untuk kemudian dapat mengaktualisasikan dirinya.
Setiap orang memiliki pengalaman yang khas dalam hal merasakan kehadirat
Tuhan. Pengalaman bertuhan dapat menjadi bagian yang sangat erat dan
mempengaruhi kepribadian seseorang. Setiap manusia memiliki pengalaman kuat
mengenai kehadirat Tuhan, Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi,
menghilangkan kehangatan dan keeratan spiritual manusia terhadap Tuhan
sehingga kurang memaknai hidup secara benar dan kurang mengerti dirinya.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Spiritualitas
Dimensi psikis manusia yang bersumber secara langsung dari Tuhan ini
adalah dimensi al-ruh. Dimensi al-ruh ini membawa sifat-sifat dan daya-daya
yang dimiliki oleh sumbernya, yaitu Allah. Dimensi al-ruh merupakan daya
potensialitas internal dalam diri manusia yang akan mewujud secara actual
sebagai khalifah Allah. (Baharuddin, 2004:136)
B. Perkembangan Spiritual
Menurut Westerhooff’s ada empat tingkatan perkembangan spiritual
berdasarkan kategori umur. Tingkat perkembangan spiritual yang pertama mulai
pada usia anak-anak, pada tingkat ini keyakinan yang ada mungkin hanya meniru
atau mengikuti ritual orang lain. Tingkat perkembangan spiritual yang kedua
terletak pada usia remaja akhir, di mana pada masa ini seseorang sudah mulai
pada keinginan akan pencapaian kebutuhan spiritual seperti keinginan atau berdoa
kepada sang pencipta, yang berarti sudah mulai membutuhkan pertolongan
melalui kepercayaan atau keyakinan. Tingkat perkembangan spiritual yang ketiga
terletak pada usia awal dewasa, pada masa ini seseorang akan berfikir rasional dan
kepercayaan atau kepercayaan terus dikaitkan dengan rasional. Tingkat
perkembangan spiritual yang keempat terletak pada usia pertengahan dewasa,
tahap perkembangan ini biasanya diawali dengan semakin tingginya keyakinan
diri yang dipertahankan meskipun menghadapi perbedaan keyakinan yang lain
dan lebih mengetahui akan keyakinan dirinya (Hidayat & Uliyah, 2014).
C. Karakteristik spiritual
– Menjalin hubungan positif dan dinamis melaluia keyakinan, rasa percaya,
dnan cinta.
Arti kata urgensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
ur.gen.si [n] keharusan yg mendesak; hal sangat penting:meningkatkan disiplin.
Maka urgensi spiritual yakni hal yang sangat penting dalam diri manusia yakni
keimanan.
Zaman sekarang ini masuk dalam modernisasi di segala bidang sebagai akibat
dari kemajuan ilmu dan teknologi melahirkan sikap hidup yang materialistis,
hedonis, konsumtif, mekanis, dan individualistis. Akibatnya, manusia modern
banyak kehilangan kehangatan spiritual, ketenangan, dan kedamaian. Globalisasi
membuat ruang spiritual dalam diri kita mengalami krisis yang tidak lagi mengisi
ruang spiritual dengan hal-hal baik, namun dengan hal-hal buruk yang menjadikan
ekspresi kehidupan kita tampak ekstrem dan beringas. Dengan kata lain,
modernitas telah menggeser bahkan mencabut realitas Ilahi sebagai fokus bagi
kesatuan dan arti kehidupan. Ditandai dengan peminggiran aspek rohani yang
pada muaranya menghilangkan dimensi paling asasi dari eksistensi dirinya, yaitu
spiritualitas.
Agar manusia kembali memiliki etika moral dan sentuhan manusiawi dalam
kehidupannya, maka penguatan spiritualitas perlu dilakukan. Untuk itu.
Diperlukan pelatihan jiwa secara sistematis, dramatis, dan berkesinambungan
dengan memadukan antara olah pikir, olah rasa, olah jiwa, dan olahraga.Sejalan
dengan itu, Sayyed Hossein Nasr menghimbau manusia modern untuk mendalami
dan menjalankan praktik tasawuf sebab tasawuflah yang dapat memberikan
jawaban-jawaban terhadap kebutuhan spiritual mereka.
Setiap orang mempunyai potensi spiritual. Namun, tidak semua orang mampu
mengaktualisasikan potensi spiritual tersebut menjadi kesadaran spiritual. Sadar
artinya tahu, mengerti, dan paham, lalu bertindak sesuai dengan tuntunan yang
dipahaminya, bahkan ia menghayati makna di balik sikap yang didasari
pemahaman tersebut. Orang yang memiliki kesadaran spiritual akan memiliki
beberapa karakter. Diantaranya, mampu menemukan kekuatan Yang Maha Besar,
merasakan kelezatan ibadah, menemukan nilai keabadian, menemukan makna dan
keindahan hidup, membangun harmonisasi dan keselarasan dengan semesta,
menghadirkan intuisi dan menemukan hakikat metafisik, menemukan pemahaman
yang menyeluruh, dan mampu mengakses hal-hal gaib yang suprarasional.
Orang-orang yang memiliki kesadaran spiritual memiliki dedikasi kerja yang
lebih tulus dan jauh dari kepentingan pribadi (egoisme), apalagi bertindak zalim
kepada orang lain. Mereka memiliki kepedulian terhadap sesama, memiliki
integritas moral yang tinggi, saleh, dan peduli kepada masa depan umat manusia.
PENUTUP
www.thereadinggroup.sg/articles/spiritualitas
https://www.kompasiana.com/rozakpedia/urgensi-pendidikan-islam-dalam-
spiritualitas-religius_54f903dfa33311fc608b4729
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1724121&val=8299&title=URGENSI%20PENANAMAN%20NILAI
%20KARAKTER%20SPIRITUAL%20KEAGAMAAN%20DAN
%20INTEGRITAS%20DALAM%20DUNIA%20PENDIDIKAN
https://text-id.123dok.com/document/wq2ko5o2q-aspek-spiritualitas-
karakteristik-spiritualitas.html