Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Volume 1 : Hal. 72 – 79, Juni 2016

KONSEP GERAK DASAR UNTUK ANAK USIA DINI


Kadek Dian Vanagosi, S.Pd., M.Pd.

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali


Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

PENDAHULUAN untuk seorang anak terkait dengan rasa


Usia dini merupakan percaya diri dan pembentukan konsep
kesempatan emas bagi anak untuk diri. Oleh karena itu perkembangan
belajar, sehingga disebut usia emas fisik sama pentingnya dengan aspek
(golden age). Pada usia ini anak perkembangan yang lain untuk anak
memiliki kemampuan untuk belajar usia dini.
yang luar biasa khususnya pada masa Kurikulum Pendidikan
kanak-kanak awal. Mengingat usia dini meliputi enam aspek perkembangan
merupakan usia emas maka pada masa yakni moral dan nilai- nilai agama,
itu perkembangan anak harus sosial- emosional dan kemandirian,
dioptimalkan. Perkembangan anak usia kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/
dini sifatnya holistik, yaitu dapat motorik dan seni. merupakan salah satu
berkembang optimal apabila sehat bentuk program pendidikan anak usia
badannya, cukup gizinya dan diarahkan dini. SD merupakan jenjang pendidikan
secara baik dan benar. Anak yang wajib diikuti dan memberikan
berkembang dari berbagai aspek yaitu manfaat bagi penyiapan anak untuk
aspek fisiknya, aspek kognitif, aspek masuk SMP. Pada umumnya
sosial dan emosional. pembelajaran di SD untuk aspek
Perkembangan fisik perkembangan fisik sudah banyak
merupakan hal yang sangat penting dilakukan dengan menyesuaikan pada
bagi anak usia dini khususnya anak di cabang olahraga tertentu. Seyogyanya
Taman Kanak-kanak (TK) dan sekolah latihan fisik pada anak usia dini masih
dasar (SD). Sebenarnya anggapan harus memperhatikan gerak dasar yang
bahwa perkembangan fisik akan sederhana. Gerak yang sederhana akan
berkembang secara otomatis dengan membuat anak gampang untuk
bertambahnya usia anak, merupakan memahami dan melaksanakan intruksi.
anggapan yang keliru. Perkembangan Hal tersebut juga akan meminimalisir
fisik pada anak perlu adanya bantuan terjadinya cidera pada anak.
dari para pelatih/pendidik di lembaga Untuk dapat
pendidikan. Hal yang perlu mendapat mengembangkan fisk anak usia dini
bantuan bagaimana jenis latihan yang diperlukan kajian yang dilakukan
sesuai bagi anak usia dini dan sebelum melakukan latihan. Latihan
bagaimana kegiatan fisik yang fisik harus disesuaikan dengan
menyenangkan anak. Kemampuan karakteristik perkembangan anak.
melakukan gerakan dan tindakan fisik Perkembangan fisik pada anak usia

72
ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 72 – 79, Juni 2016

akan sangat mempengaruhi kemampuan prasekolah baik swasta maupun negeri,


motorik anak ketika sudah remaja. TK, dan SD (NAEYC, 1992).
Apabila perkembangan fisik anak Sedangkan Undang-undang Republik
mendapat latihan yang sesuai dengan Indonesia Nomor 20 tahun 2003
karakteristik anak, maka kecenderungan tentang Sistem Pendidikan Nasional
anak akan lebih mudah berprestasi pada pada Pasal 1 ayat 14 menyatakan
cabang olahraga yang diinginkan. bahwa pendidikan anak usia dini adalah
Kemampuan motorik anak diawali suatu upaya pembinaan yang ditujukan
dengan melakukan latihan- latihan kepada anak sejak lahir sampai dengan
gerak dasar. Gerak dasar sangat penting usia enam tahun yang dilakukan
dalam upaya menanamkan dasar yang melalui pemberian rangsangan
benar dalam bergerak. Oleh karena itu pendidikan untuk membantu
maka perlu kiranya ada pembahasan pertumbuhan dan perkembangan
tentang apa saja gerak dasar yang jasmani dan rohani agar anak memiliki
penting dan harus dikuasai oleh anak kesiapan dalam memasuki pendidikan
usia dini. Berdasarkan uraian tersebut lebih lanjut (Depdiknas, 2003).
di atas dapat dirumuskan masalah yang Sementara itu, UNESCO dengan
ada yaitu bagaimana konsep gerak persetujuan negara-negara anggotanya
dasar untuk anak usia dini? Tujuan dari membagi jenjang pendidikan menjadi 7
kajian ini adalah untuk mengetahui jenjang yang disebut International
konsep gerak dasar untuk anak usia dini Standard Classification of Education
sehingga pemilihan latihan yang tepat (ISDEC). Pada jenjang yang ditetapkan
untuk perkembangan fisik anak dan UNESCO tersebut, pendidikan anak
menemukan konsep dasar gerak yang usia dini termasuk pada level 0 atau
efektif. Manfaat kajian adalah untuk jenjang prasekolah yaitu untuk anak
menambah kasanah ilmu konsep gerak usia 3-5 tahun. Dalam implementasinya
dasar untuk anak usia dini serta latihan di beberapa negara, pendidikan usia
yang tepat untuk pengembangan fisk dini menurut UNESCO ini tidak selalu
anak serta konsep dasar gerak yang dilaksanakan sama seperti jenjang
efektif. usianya. Pada Pembahasan kali ini,
ANAK USIA DINI fokus pembahasan kita adalah anak usia
Siapa yang disebut anak usia dini yang berada pada rentang usia 4
dini? Ada beragam pendapat tentang sampai dengan 8 tahun yang berada
hal ini. Batasan tentang anak usia dini pada jenjang pendidikan taman kanak-
antara lain disampaikan oleh NAEYC kanak dan sekolah dasar.
(National Association for The Tujuan utama pendidikan
Education of Young Children), yang usia dini adalah memfasilitasi
mengatakan bahwa anak usia dini pertumbuhan dan perkembangan anak
adalah anak yang berada pada rentang sejak awal yang meliputi aspek fisik,
usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam psikis, dan sosial secara menyeluruh.
program pendidikan di taman penitipan Seperti dikemukakan oleh Rahman
anak, penitipan anak pada keluarga (2005: 6) bahwa secara umum tujuan
(family child care home), pendidikan program pendidikan usia dini adalah

73
ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 72 – 79, Juni 2016

memfasilitasi pertumbuhan dan Rahman (2005: 33- 37) karakteristik


perkembangan anak secara optimal dan diuraikan sebagai berikut:
meyeluruh sesuai dengan norma-norma a) Usia 0-1 tahun
dan nilai kehidupan yang dianut. Pada masa bayi
Melalui program pendidikan yang perkembangan fisik mengalami
dirancang dengan baik, anak akan kecepatan yang luar biasa, paling cepat
mampu mengembangkan segenap dibanding usia selanjutnya. Beberapa
potensi yang dimiliki dari aspek fisik, karakteristik anak usia bayi dapat
sosial, moral, emosi, kepribadian dan dijelaskan antara lain: 1) Mempelajari
lain-lain. Dengan begitu anak keterampilan motorik mulai dari
diharapkan lebih siap untuk belajar berguling, merangkak, duduk, berdiri
lebih lanjut. Bukan hanya belajar secara dan berjalan. 2) Mempelajari
akademik di sekolah, melainkan juga keterampilan menggunakan panca
sosial, emosional, dan moral di semua indera, seperti melihat atau mengamati,
lingkungan. meraba, mendengar, mencium, dan
Secara operasional, praktik mengecap dengan memasukkan setiap
pendidikan usia dini sebaiknya berpusat benda ke dalam mulutnya. 3)
pada kebutuhan anak, yaitu pendidikan Mempelajari komunikasi sosial. Bayi
yang berdasarkan pada minat, yang baru lahir telah siap melaksanakan
kebutuhan, dan kemampuan anak. Oleh kontak sosial dengan lingkungannya.
karena itu, peran pendidik sangatlah Komunikasi responsif dari orang
penting. Pendidik harus mampu dewasa akan mendorong dan
memfasilitasi aktivitas anak dengan memperluas respon verbal dan non
material yang beragam. Pengertian verbal bayi.
pendidik dalam hal ini tidak hanya b) Usia 2- 3 tahun
terbatas pada guru saja, tetapi juga Anak usia dini ini memiliki
orangtua dan lingkungan. Program beberapa kesamaan karakteristik
latihannya harus disesuaikan dengan dengan masa sebelumnya. Secara fisik
karakter perkembangan anak yang anak masih mengalami pertumbuhan
masih dalam taraf bermain. Selain itu yang pesat. Beberapa karakteristik
program latihan harus disusun secara khusus yang dilalui anak usia 2-3 tahun
multilateral sehingga anak mempunyai antara lain: 1) Anak sangat aktif
kemampuan yang bermacam- macam mengeksplorasi benda-benda yang ada
walaupun pada akhirnya disalurkan di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan
pada salah satu cabang olahraga observasi yang tajam dan keinginan
tertentu. Anak usia dini memiliki belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang
karakteristik yang khas baik secara dilakukan oleh anak terhadap benda apa
fisik, psikis, sosial, moral, dan saja yang ditemui merupakan proses
sebagainya. Anak usia dini adalah belajar yang sangat efektif. 2) Anak
individu yang sedang mengalami proses mulai mengembangkan kemampuan
pertumbuhan dan perkembangan yang berbahasa. Diawali dengan berceloteh,
sangat pesat. Secara rinci menurut kemudian satu dua kata dan kalimat
yang belum jelas maknanya. 3) Anak

74
ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 72 – 79, Juni 2016

mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak sudah mulai


Perkembangan emosi anak didasarkan terbentuk dan tampak sebagian dari
pada bagaimana lingkungan kepribadian anak. Walaupun pada usia
memperlakukan dia, sebab emosi bukan ini masih pada taraf pembentukan,
ditentukan oleh bawaan, namun lebih namun pengalaman anak sebenarnya
banyak pada lingkungan. telah menampakkan hasil. Anak usia 3-
c) Usia 4- 6 tahun 5 tahun anak sudah mampu melakukan
Anak usia 4-6 tahun memiliki kegiatan-kegiatan yang bersifat
karakteristik antara lain: 1) Berkaitan menggunakan kemampuan motorik
dengan perkembangan fisik, anak kasar. Pada anak usia 5-8 tahun
sangat aktif melakukan berbagai perkembangan anak biasanya
kegiatan. Hal tersebut sangat pertumbuhan fisik telah mencapai
bermanfaat untuk mengembangkan kematangan, anak telah mampu
otot-otot kecil maupun besar. 2) mengontrol tubuh dan keseimbangan.
Perkembangan bahasa juga semakin Dari perbedaan kemampuan motorik
baik. Anak sudah mempu memahami tersebut dapat di gunakan sebagai
pembicaraan orang lain dan mampu bahan pertimbangan guna menyusun
mengungkapkan pikiran dalam batas- program latihan yang sesuai dengan
batas tertentu. 3) Perkembangan tingkat perkembangan anak pada usia
kognitif (daya pikir) sangat pesat, tersebut.
ditunjukkan dengan rasa ingin tahu Konsep Gerak Dasar
anak yang luar biasa terhadap Kemampuan gerak dasar
lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dari merupakan kemampuan yang biasa
seringnya anak menanyakan segala siswa lakukan guna meningkatkan
sesuatu yang dilihat. 4) Bentuk kualitas hidup. Perkembangan
permainan masih bersidat individu, penguasaan gerak terjadi sejalan dengan
bukan permainan sosial walaupun pertumbuhan fisik, pada masa awal dan
aktivitas bermain dilakukan secara pembentukan pola gerak dasar. Gerak
bersama. dasar tersebut meliputi berjalan, berlari,
d) Usia 7- 8 tahun melompat dan meloncat. Kesalahan
Karakteristik perkembangan pada gerak dasar yang tidak dikoreksi
anak usia 7-8 tahun antara lain: 1) akan merugikan anak tersebut dan akan
Perkembangan kognitif anak masih bersifat menetap dan sukar untuk
berada pada masa yang cepat. Dari segi dirubah, kerugian tersebut meliputi: (1)
kemampuan, secara kognitif anak sudah tidak efisiensinya gerakan, (2)
mampu berpikir bagian per bagian. 2) buruknya mekanika pada saat
Perkembangan sosial, anak mulai penampilan, (3) kemungkinan
melepaskan diri dari otoritas orang terjadinya cidera lebih besar, dan (4)
tuanya. Hal ini ditunjukkan dengan pengeluaran energi lebih
kecenderungan anak untuk selalu besar/pemborosan energi.
bermain di luar rumah dan bergaul Kemampuan gerak dasar
dengan teman sebayanya. 3) Anak dibagi menjadi tiga kategori yaitu
mulai menyukai permainan sosial. 4) Locomotor, Non locomotor, dan

75
ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 72 – 79, Juni 2016

manipulatif. Kemampuan locomotor 3. Memutar Badan. Gerakan memutar


digunakan untuk memindahkan tubuh badan dilakukan dengan mengubah
dari satu tempat ke tempat lain atau posisi kaki untuk mengubah posisi
untuk mengangkat tubuh ke atas seperti bandan menghadap kearah yang
: lompat dan loncat. Kemampuan gerak berbeda.
lainnya adalah berjalan, berlari, Gerakan Mengubah Posisi
skipping, melompat, meluncur, dan lari Anggota Tubuh (Tangan, kaki, dan
seperti kuda berlari (gallop). Kepala). Gerakan mengubah posisi
Kemampuan non locomotor dilakukan anggota tubuh yang tidak menyebabkan
di tempat, tanpa ada ruang gerak yang berpindahnya badan secara keseluruhan
memadai. Kemampuan non locomotor ke tempat lain contohnya menggeleng
terdiri dari menekuk dan meregang, kepala, melipat tangan, merentangkan
mendorong dan menarik, mengangkat tangan, mengangkang, mengangkat satu
dan menurunkan, melipat dan memutar, kaki, dan lain- lain.
mengocok, melingkar, melambungkan Gerak Dasar Locomotor
dan lain- lain. Kemampuan manipulatif Gerakan lokomotor
dikembangkan ketika anak tengah merupakan suatu gerakan yang ditandai
menguasai macam-macam obyek. dengan adanya perpindahan tempat,
Kemampuan manipulatif lebih banyak seperti jalan, lari, melompat, dan
melibatkan tangan dan kaki, tetapi mengguling. Gerakan ini biasanya
bagian lain dari tubuh kita juga dapat membuat anak merasa senang
digunakan. Pola-pola gerak dasar berkat melakukannya. Gerakan lokomotor ini
pengalaman gerakan pada masa kanak- bisa dimodifikasi menjadi permainan
kanak akan menentukan kualitas anak sehingga tanpa, disadari, siswa
gerakan karena pada masa kanak-kanak sedang melakukan gerak lokomotor,
selalu didorong bergerak dengan pola seperti berjalan, lari, dan mengguling.
gerak dasar yang benar. Tujuan dari dilakukannya gerakan dasar
Gerak Dasar Non- Locomotor jalan dan berlari adalah meningkatkan
Gerakan dasar ini dilakukan kemampuan gerakan dasar yang banyak
tanpa adanya perpindahan tempat, dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
contohnya meliuk, menggoyangkan Guru dapat menerangkan dan memberi
pinggul dan bahu, menarik, menekuk, contoh yang benar mengenai teknik
dan memutar. gerakan dasar atletik jalan dan lari.
1. Memutar Badan. Gerakan memuntar Pada aktivitas ini anak melakukan
atau memilin badan dapat dilakukan kegiatan berjalan, berlari, dan
dengan memutar setengah badan melompat selama 5 menit dengan
dimana posisi kedua kaki tetap, tetapi rintangan yang sudah ditentukan.
anggota badan mulai dari pinggang Teknik gerakan dasar jalan adalah
sampai kepala diarahkan ke samping. sebagai berikut.
2. Menekuk Badan. Gerakan Menekuk Berjalan salah satu gerakan
badan dapat dilakukan dengan jongkok, yang biasa dilakukan banyak orang.
menunduk atau menekuk badan ke Banyak manfaat yang dapat kita
samping. peroleh dari berjalan. Tidak hanya

76
ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 72 – 79, Juni 2016

sampai ke tempat tujuan tapi berjalan dalam sebuah permainan ataupun


dapat membuat kita sehat. Gerakan olahraga. Berikut ini cara berlari yang
berjalan itu berbedabeda bergantung benar.
pada tujuan yang kita inginkan. Berikut a) Sikap permulaaan: berdiri tegak,
ini cara berjalan yang benar. kedua lengan ditekuk membentuk
a. Badan harus relaks, secara sudut 90˚.
keseluruhan badan dalam posisi tegak, b) Gerakan mengangkat lutut setinggi
sehingga susunan tulang belakang yang pinggul dilakukan sambil lari di
menyangga badan pun lurus. Tegakkan tempat disertai gerakan ayunan
kepala, tengkuk bahu lurus sejajar lengan.
dengan badan, tarik dagu sedikit dan c) Ketika tungkai kanan diangkat
pandangan tetap ke depan. dengan lutut setinggi pinggul,
b. Dada ditarik agak membusung atau lengan kiri diayunkan ke depan
terbuka sehingga pernapasan yang dengan kuat setinggi bahu dan
dilakukan adalah pernapasan perut. kecepatan tangan di depan dada.
Setelah itu pandangan mata lurus, ke Ayunkan dengan relaks.
depan. d) Gerakan ini dilakukan secara
c. Secara bergantian lengan mengayun bergantian mulai lari pelan-pelan,
dengan wajar dan relaks. Ayunan kemudian bergerak maju makin
dimulai dari persendian bahu dan cepat.
persendian siku. e) Lakukan gerakan ke depan dengan
d. Kaki melangkah ke depan secara gerakan yang cepat.
bergantian, sesekali tumit terangkat dan Gerak Manipulatif
menolak pada pangkal jari. Gerakan yang memakai alat
e. Kaki diangkat mengayun ke depan bantu seperti bola. Contoh gerakan ini
dengan lutut sedikit ditekuk, menapak adalah melempar, menangkap, dan
pada tumit, telapak dan ujung jari kaki menyepak. Aplikasi di lapangan untuk
yang arahnya lurus ke depan. gerak dasar jalan dan lari ini bisa
f. Begitulah berulang secara bergantian, dikemas dalam bentuk permainan. Guru
kaki yang semula menjadi kaki tumpu harus lebih jeli memilih permainan
berganti menjadi kaki ayun. yang akan dilakukan oleh anak-anak
Teknik gerakan dasar lari sehingga menjadi aktivitas yang
Lari adalah gerakan menyenangkan, menyegarkan dan
melangkahkan kaki yang dipercepat menyehatkan.
sehingga saat berlari posisi tubuh Gerakan Sederhana 1
melayang di atas permukaan tanah. Siswa membawa kantong
Artinya, sekurang kurangnya hanya plastik ukuran setengah kg. selanjutnya
satu kaki yang menyentuh tanah, kantong diisi air ¼ bagian kantong
bahkan cenderung kedua kaki lebih kemudian diikat dengan kuat. Latihan
banyak melayang. Tujuannya untuk yang dilakukan adalah dengan menaruh
mencapai kecepatan lebih dari berjalan. kantong di atas kepala kemudian
Sama halnya dengan berjalan, lari juga berjalan lurus. Apabila siswa sudah
ada aturan dan tujuan apabila dilakukan berhasil melakukan gerakan yang

77
ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 72 – 79, Juni 2016

pertama, dilanjutkan dengan menaruh kemudian menangkap dengan satu


kantong di atas kepala sambil berjalan. tangan. Lemparan dilakukan sebatas
Lakukan sampai siswa berhasil berjalan tinggi kepala, jangan melempar terlalu
sekurang- kurangnya 5 meter. tinggi.
Selajutnya lakukan gerak berjalan
sambil melempar kantong keatas

Gambar 1. Gerak Sederhana


(Sumber: Thomas. Katherine T.. Lee. Amelia M..Thomas. Jerry R., 2000)

Gerakan Sederhana 2 dengan lemparan zig-zag secara


Peralatan yang digunakan berpasangan seperti yang terlihat pada
adalah kantong kecil yang diisi dengan gambar di bawah ini.
Air. Pemanasan yang dilakukan adalah
dengan melempar kantong-kantong

Gambar 2. Gerak Sederhana 2


(Sumber: Thomas. Katherine T.. Lee. Amelia M..Thomas. Jerry R., 2000)

78
ISSN : 2337 – 9561 Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
Volume 1 : Hal. 72 – 79, Juni 2016

Gerakan Sederhana 3 melempar dengan tangan kanan


Melakukan lempar dan tangkap (kecuali kidal) dan menangkap dengan
melewati tali. Pada lempar dan tangkap tangan kiri. Kegiatan ini dapat dilihat
awal dilakukan tanpa menggunakan pada gambar dibawah ini:
aturan. Setelah beberapa kali dilakukan
kemudian digunakan aturan untuk

Gambar 3. Gerak Sederhana 3


(Sumber: Thomas. Katherine T. Lee. Amelia M..Thomas. Jerry R., 2000)

DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Hibawa S., (2005). Konsep
Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini. Yogyakarta: PGTKI
Press.
Suyanto, Slamet. (2005). Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta:Dikti Depdiknas.
Thomas. Katherine T.. Lee. Amelia
M..Thomas. Jerry R. (2000).
Physical Education For
Children: Dailly Lesson
Plans for Elementary School-
2nd ed. United Stated:
Human Kinetic.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (2003).
Jakarta: Depdiknas.

79

Anda mungkin juga menyukai