Anda di halaman 1dari 4

Name : Naufal Malik Ibrahim

Student ID : 015202100017

Bagaimana Manusia Bertuhan ?

A. Menggali Konsep Spiritualitas Sebagai Landasan Ketuhanan


Spiritualitas memberikan arah dan makna hidup. Spiritualitas juga merupakan keyakinan akan
adanya kekuatan non-fisik yang lebih besar dari kekuatan kita sendiri. Oleh karena itu, spiritualitas
juga memungkinkan kita untuk menjangkau semua kemungkinan yang telah Tuhan berikan
kepada kita.
B. Perkembangan Sumber Psikologis, Sosiologis, Filsafat dan Teologis Konsep Tuhan
1. Bagaimana Tuhan itu ada dari sudut pandang psikologis?
Karena masuknya unsur-unsur spiritual, orang dapat merasakan apa yang pada dasarnya
tidak terlihat. Terkadang roh digambarkan memiliki jiwa yang halus. Ada dua perspektif yang
berbeda tentang potensi ketuhanan manusia: perspektif spiritual dan perspektif
neuroscientific.
2. Bagaimana Tuhan disembah oleh masyarakat dari sudut pandang sosiologis?
Istilah ini merupakan ekspresi kolektif dari komunitas keagamaan yang menjadi bahan
perdebatan dalam sosiologi agama. Namun, ajaran moral, doktrin, dan wahyu dapat dilihat
sebagai variabel yang mempengaruhi fenomena yang terjadi. Beberapa sarjana memiliki teori
bahwa keilahian manusia dimulai pada tingkat animisme, politeisme, dan tauhid.
3. Bagaimana Tuhan dirasionalisasikan dari sudut pandang filosofis?
Fokus tema ini adalah jalan manusia menuju Tuhan dengan akal. Tuhan adalah Pencipta
segala sesuatu di dunia nyata ini.
4. Konsep Teologis tentang Tuhan
Dari sudut pandang teologis, pertanyaan tentang ketuhanan, kebenaran, dan keragaman
dicari penjelasannya yang dianggap suci, artinya kesadaran Tuhan yang baik dan yang jahat.
C. Membangun perdebatan tentang bagaimana manusia percaya dan percaya pada Tuhan
Keyakinan adalah persepsi kognitif manusia tentang penampilan. Tuhan dapat mengamati dari
fakta bahwa alam semesta ada sebagai kosmos. Alam semesta tidak dapat mengalami
keteraturan hukum tanpa adanya badan pengatur yang bernama Tuhan.
D. Membangun diskusi tentang bagaimana orang percaya dan percaya pada Tuhan
Berbicara tentang keyakinan, ia memiliki dua aspek: keyakinan dan indikator praktis. Dengan
mengacu pada penjelasan di atas, keyakinan dapat diartikan sebagai pembenaran konsep (dalam
hal ini konsep tentang Tuhan), yaitu hukum kausalitas, kaidah pikiran yang menunjukkan dan
mempengaruhi semua penilaian identitas diri. komitmen yang akan dilakukan.

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Visi Ilahi untuk Membangun Dunia yang Damai
Tentang keimanan, maka ia memiliki dua aspek, yaitu keyakinan dan indikator praktis. Apabila
mengacu pada penjelasan di atas, keyakinan dapat dimaknai sebagai pembenaran terhadap suatu
konsep (dalam hal ini konsep tentang Tuhan) sehingga ia menjadi aturan dalam hati yang
menunjukkan hukum sebab akibat, identitas diri, dan memengaruhi penilaian terhadap segala
sesuatu, serta dijalankan dengan penuh komitmen.

A. Siapakah Manusia dalam Kitab Suci manusia ditempatkan sebagai tema sentral oleh agama-
agama di samping ajaran tentang Allah dalam dogmatika.
B. Mengapa Manusia Diciptakan Menurut Gambar Allah manusia merupakan animal society yaitu
hewan/binatang/ makhluk sosial dan makhluk yang senang bergaul/berkawan untuk hidup
bersama. Status makhluk sosial selalu melekat pada diri manusia.
C. Menalar, Menggali Argumentasi Pemahaman & Hakikat Manusia sebagai Citra Allah
a. Martabat Manusia sebagai Citra Allah
b. Martabat Manusia sebagai Anak Allah 3. Martabat Manusia
sebagai Pribadi Sosial.

I. Hubungan Manusia dengan Dirinya Sendiri


Manusia ketika diciptakan sudah dilengkapi dengan segala daya kemampuan akal budi,
hati nurani dan kebebasan. Allah menganugerahkannya agar manusia mampu
mengembangkan hidupnya demi kebahagiaan manusia.
II. Hubungan Manusia dengan Sesamanya
Manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang dapat dibedakan
melalui hak dan kewajibannya.

AGAMA DAN FUNGSINYA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

A. Fungsi Agama dalam Kehidupan Manusia

Karl Marx dan Engels misalnya berpendapat bahwa fungsi agama adalah untuk menutupi realitas
yang mendasari sistem ekonomi dan mengurangi rasa sakit penderitaan dari massa pekerja.

1. Agama memberikan kedamaian mental (mental peace).Menurut pendapat ini, kehidupan


manusia sangat tak menentu. Manusia bergumul untuk tetap hidup di tengah-tengah
ketidakpastian, ketidakamanan, dan bahaya- bahaya.

2. Agama menanamkan kebajikan-kebajikan sosial.Agama mempromosikan kebajikan-kebajikan


sosial yang utama, misalnya, kebenaran, kejujuran, sikap nirkekerasan, pelayanan, cintakasih,
disiplin, dsb.

3. Agama meningkatkan solidaritas sosial.Agama membangkitkan semangat


persaudaraan/persaudarian. Durkheim berpendapat bahwa agama memperkuat solidaritas
sosial.
4. Agama adalah agen sosialisasi dan kontrol sosial. Dikatakan oleh Parson bahwa agama adalah
salah satu agen paling penting untuk sosialisasi dan kontrol sosial.

5. Agama memberikan rekreasi kepada manusia. Apa maksud dari fungsi ini? Agama memainkan
peranan yang mempesona atau mengagumkan dalam memberikan rekreasi kepada umat.

6. Agama berfungsi memperkuat rasa percaya diri. Agama dianggap sebagai cara efektif untuk
mengukuhkan atau memperkuat rasa percaya diri.

7. Agama juga mempunyai pengaruh kepada ekonomi serta sistem politik. Max Weber misalnya
mempunyai tesis yang membuktikan hubungan antara etika Protestan dan perkembangan
kapitalisme.

BAB 1
A. Menelusuri Konsep, Urgensi Makna Agama Buddha, dan Tujuan Hidup Manusia Agama Buddha
biasanya lebih dikenal dengan sebutan Buddha Dhamma. Seluruh ajaran Sang Buddha merupakan
ajaran yang membahas tentang hukum kebenaran mutlak yang disebut dhamma.
1. Kebahagiaan Umum (wajar/biasa) Dalam kehidupan sehari-hari terdapat fakta bahwa
tidak ada manusia yang berkeinginan untuk hidup menderita. Semua orang berkeinginan
untuk dapat hidup berbahagia.

BAB 1
A. Upanisad
Upanisad termasuk dalam Sruti sehingga merupakan bagian dari Veda di samping sastrasastra
Brahmana. Upanisad memuat ajaran filsafat ketuhanan serta prinsip prinsip meditasi.
1. Veda Sebagai Sumber Hukum
Menurut Prof. Sudirman, hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang
bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau kebolehan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu.
2. Catur Purusa Artha Sebagai Landasan Hidup Manusia Hindu
Kehidupan manusia di dunia tidak akan lepas dari keinginan dan kebutuhan untuk
mencapai kebahagiaan. Namun kerap tidak kita sadari bahwa banyak diantara kita yang
tidak mengerti makna kebahagiaan itu sendiri, sehingga banyak manusia yang tidak
pernah merasa bersyukur atas kenikmatan yang mereka dapatkan selama ini.
Pencapaian kebahagiaan manusia pada dasarnya dibagi menjadi dua, yakni kebahagiaan
duniawi dan kebahagiaan spiritual.
A. Dharma
Kata Dharma berasal dari kata dhr yang berarti menjinjing, memelihara,
memangku, mengatur.
B. Artha
Artha dapat diartikan sebagai tujuan hidup ataupun kepentingan orang lain.
Namun dalam hal ini, Artha lebih di fokuskan pada kekayaan atau harta.
C. Kama
Kama dalam ajaran Agama Hindu berarti nafsu atau keinginan yang dapat
memberikan kepuasan atau kesejahteraan hidup.
D. Moksa
Moksa merupakan tujuan tertinggi umat Hindu.

BAB 1

A. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Keimanan (cheng),


Kepercayaan (xin), Kesatyaan (zhong), dan Kesujudan (jing) dalam Pembentukan Manusia
yang Berbudi Luhur (junzi).
Iman tanggap terhadap lingkungan, mampu meramal kejadian yang akan datang, bahkan
akan seperti malaikat (Kitab Shi Jing II 2.2 V 4.2)
B. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integrasi Keimanan (cheng), Kepercayaan (xin),
Kesatyaan (zhong), dan Kesujudan (jing) dalam Pembentukan Manusia yang Berbudi Luhur
(junzi).
1. Agama Khonghucu senantiasa mengajarkan umatnya untuk melakukan sesuatu setahap
demi setahap. Berikut ini contoh pengerjaan sesuatu yang dikerjakan secara bertahap.
a. Untuk mendaki tempat tinggi, dimulai dari bawah, sedangkan untuk mencapai tempat jauh
dimulai dari dekat.
b. Cheng (iman) tidak dimaksudkan hanya untuk menyempurnakan diri pribadi semata, tetapi
pada akhirnya menyempurnakan segenap wujud.
c. Pengetahuan sempurna dicapai dengan belajar setahap demi setahap.
d. Damai di dunia dimulai dari meneliti hakikat tiap perkara.
e. Berhasil dimulai dari menetapkan tujuan.
f. Untuk mengenal dan mengabdi pada Tian dimulai dengan menyelami hati, merawat watak
sejati
C. Menelusuri Konsep Khonghucu tentang Keragaman dalam Keberagamaan serta Kontribusinya
dalam Sejarah Peradaban Dunia.
1. Konsep Khonghucu tentang Keragaman dalam Keberagamaan Tuhan Yang Maha Esa
menciptakan kehidupan ini selalu dengan dua unsur yang berbeda yaitu yin dan yang,
positif dan negatif, laki-laki dan perempuan, siang dan malam, langit dan bumi, dan
sebagainya. Secara sepintas yin memang bertentangan dengan yang, tetapi
sebenarnya kedua unsur tersebut saling melengkapi dan saling membutuhkan satu
sama lain.

Anda mungkin juga menyukai