Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AGAMA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata kuliah : Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Muhammad Ihsan, S.Pd.I., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 1 :


Sem. 1/Administrasi Publik

Farian Praja Saputra (2201112516) Muhammad Lutvi (2201112527)


Firdaus Liska (2201112525) Ahmad Sulthan Z. (2201125715)
Abi Siddiq Wannov (2201125719)
Repo Guspendri (2201126655)
Muhammad Syarial O. (2201136012)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami t idak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nant i-nant ikan syafa’atnya di akhirat nant i.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas makalah PAI “AGAMA”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan krit ik serta saran dar i
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nant iny a dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar -
besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pekanbaru, 23 Agustus 2022

Kelompok 1

B. LATAR BELAKANG

1
Manusia merupakan. mukhluk yang paling Sempurna, Namun
demikian manusia sebagai makhluk yang paling Sempurna pun
memiliki batasan terhadap hal-hal tertentu sepert i contohnya
pemikiran bagaimana alam Semesta ini ada, Siapa yang
menciptakannya, dan dimana Sang pencipta tersebut berada. Hal-hal
Seperti itu tentu tercipta dengan kekuatan yang luar biasa dan
kekuatan-kekuatan Sepert i itu bermacam-macam Sesuai dengan
bahasa dan agama manusia tersebut. Misal Tuhan, Dewa,Syang t i dan
kami-sama . Oleh karena itu pemikiran pemikiran sepert i itu hanya
akan didapatkan jika Seorang manusia tersebut meyakini bahwasanya
pencipta bersebut ada dengan memeluk keyakinan ataupun agama
yang dianggap nya benar
Agama adalah persoalan keyakinan yang mampu menjawab semua
hal yang terbatas bagi pikiran manusia sehingga nant inya bisa
membuat kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat .
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri
kepada tuhan yang diyakininya dengan cara menghambakan diri, yaitu
menerima segala kejadian yang menimpanya berasal dari tuhan dan
mentaat i segala aturan yang berasal dari tuhan.
masalah yang berhubungan dengan agama terkadang menimbulkan
konflik antar pemeluk agama, karena sebagai pemeluk agama kita
menyadari bahwa dari sekian banyaknya agama yang ada di muka
bumi past ilah ada agama yang paling benar dan set iap pemeluk agama
past i menyadari bahwa agama yang diyakininya adalah yang paling
benar.
C. RUMUSAN MASALAH
Pokok-pokok yang akan dibahas di makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu agama?
2. Apa saja unsur-unsur agama?
3. Macam-macam agama.
4. Apakah manusia membutuhkan agama?

2
5. Fitrah manusia mencari agama.
6. Fungsi agama.
7. Urgensi agama dalam kehidupan.

D. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui apa itu agama.
2. Mengetahui unsur-unsur agama.
3. Mengetahui macam-macam agama.
4. Mengetahui apakah manusia itu memerlukan agama.
5. Mengetahui fitrah manusia dalam mencari agama
6. Mengetahui fungsi agama
7. Mengetahui urgensi agama dalam kehidupan
E. KERANGKA TEORI
Menurut sejarahnya, masalah agama adalah masalah sosial, karena
menyangkut kehidupan masyarakat yang t idak bisa terlepas dari
kajian ilmu-ilmu sosial. Oleh sebab itu, ilmu-ilmu agama hakikat nya
merupakan rumpun bagian dari ilmu Sosiologi, Psikologi dan
Antropologi. Sosiologi menjadi akar dari semua ilmu yang berkaitan
dengan masyarakat; maka lahirlah semacam ilmu sosiologi agama,
sejarah agama, filsafat agama, publikasi agama, dan lain -lain.
Francisco Jose Moreno menegaskan bahwa “sejarah agama berumur
setua sejarah manusia ”. 1

BAB II

 1
Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abd. Lathif, Pelajaran Tauhid untuk Pemula,
terjemahan Ainul Haris Arifin Thayib, Judul asli, Muqarrarut tauhid kitab Ta’limilin
nasyi’ah, (Jakarta: Darul Haq, 1998), p. 19.

3
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AGAMA
Agama berasal dari bahasa sanskerta yaitu "A" yang berart i t idak
dan "GAMA" yang berart i kacau.Sehingga agama berart i tidak
kacau.Atau dapat diart ikan suatu peraturan yang bertujuan untuk
mencapai kehidupan manusia ke arah dan tujuan tertentu. Jika dilihat
dari sudut pandang kebudayaan, agama dapat diart ikan sebagai hasil
dari suatu kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh
manusia dengan akal budinya serta dengan adanya kemajuan dan
perkembangan budaya tersebut serta peradabanya. Bentuk
penyembahan Tuhan terhadap umatnya seperti, tarian, mantra,
nyanyian dan yang lainnya, itu termasuk unsur kebudayaan. 2
B. UNSUR-UNSUR AGAMA
Disini penulis dapat menjumpai 4 unsur yang menjadi pilar dari
suatu agama yaitu sebagai berikut:
1. unsur kepercayaan terhadap kekuat an gaib. Kekuatan gaib
dapat mengambil bentuk yang beraneka macam sepert i
dalam agama primit if kekuata n gaib dapat berbentuk sepert i
benda-benda yang memiliki kekuatan misterius (sakt i), ruh
atau jiwa yang terdapat pada benda-benda yang memiliki
kekuatan misterius,dewa-dewa,dan Tuhan atau Allah dalam
ist ilah yang lebih khusus untuk agama Islam.
2. unsur kepercayaan bahwa kebahagiaan da n kesejahteraan
yang dicari akan hilang pula. Hubungan baik ini selanjutnya
diwujudkan dalam bentuk peribadahan, selalu mengingat-
Nya, melaksanakan segala perintah-Nya, dan menjauhi
larangan-larangan-Nya.
3. unsur respon yang bersifat emosional dari manusia. Re spon
tersebut dapat membentuk rasa takut, seperti yang terdapat

 2
Moqsith Ghazali. Argumen Pluralisme Agama. (Jakarta, Kata Kita:2009).29.

4
pada agama primit if, atau perasaan cint a sepert i yang
terdapat pada agama monoteisme.
4. unsur paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam
bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab suci yang
mengandung ajaran-ajaran agama yang bersangkutan,
tempat tempat tertentu, peralatan untuk menyeleng garakan
upacara, dan sebagainya. 3

C. MACAM-MACAM AGAMA
Dalam keseharian,manusia akrab dengan sebutan agama samawi
dan agama ardhi.agama samawi disebut juga agama langit,
sedangkan agama ardhi dikenal sebagai agama bumi.berikut penulis
akan menjelaskan lebih lanjut tentang agama samawi dan ardhi:
1. Agama samawi
Pengert ian agama samawi adalah agama yang turun dari
langit yang berlandaskan dari wahyu tuhan.agama samawi
diwahyukan pada para rasul yang mengajarkannya pada
manusia.terdapat tiga agama samawi yang banyak dikenal
dimasyarakat yaitu Islam,Kristen,dan Yahudi.
2. Agama ardhi
Pengert ian agama ardhi adalah agama yang berkembang
berdasarkan budaya,daerah,pemikiran sese orang yang
diterima secara global,dan bukan berlandaskan wahyu.agama
ini t idak mempunyai rasul layaknya agama samawi.di
Indonesia set idaknya ada dua agama ardhi yang dikenal
masyarakat yaitu Hindu dan Buddha. 4

 3
Prof. Dr. H. Abdullah Ali, Agama dalam Ilmu Perbandingan....
 4
Diakses dari detikedu.com:agama samawi dan agama ardhi

5
D. APAKAH MANUSIA MEMBUTUHKAN AGAMA?
Setidaknya ada 4 alasan pokok mengapa manusia butuh agama.
Yaitu:
1. Agama sebagai jalan untuk memimpin langkah hidup dan
harapan-harapan dalam hidup.
2. Agama mampu menolong dari kerusakan dan keburukan.
Dibandingkan orang yang beragama dan t idak beragama
disekitar Anda, tentu orang beragama yang jauh lebih baik.
3. Agama dengan segala nasihat yang tertuang dalam aturan -
aturannya juga mampu untuk menena ngkan bat in.
4. Agama mampu menjadi pengendali moral. Dalam kehidupan
bersosial ini, banyak hal yang nant i akan di kontrol dengan
aturan Agama. Dan aturan itu pun menjadikan hidup manusia
menjadi lebih beradab. 5
E. FITRAH MANUSIA MENCARI AGAMA
Istilah “Fitrah” merupakan kesucian jiwa dan rohani, yang
memiliki art i bahwa manusia sejak lahir sudah past i dalam keadaan
suci dan t idak memiliki dosa. Fitrah secara etimologi, dapat disebut
Al-khilqah (naluri, pembawaan) dan alt habȋ’ah (tabiat, watak, dan
karakter) yang diciptakan Allah SWT untuk manusia.
Fitrah manusia merupakan tahap awal di mana proses manusia
sebelum mendapatkan ilmu pengetahuan, manusia pada tahap ini dapat
diibaratkan sepert i sebuah kertas put ih yang kosong dan belum
tercoret dengan tulisan apapun. Karna l ingkungan dan keluarga lah
yang akan membentuk anak tersebut. Manusia juga dapat dipengaruhi
oleh keyakinan orang tuanya yang akan mengarahkan kemana
keyakinan itu.

 5
Diakses dari muslimterkini.com:kenapa manusia membutuhkan agama

6
Terdapat 4 pembagian fitrah manusia yaitu:
1. Fitrah Al-Munazzalah, fitrah luar yg masuk dalam diri
manusia. Fitrah ini berupa petunjuk al-Qur’an dan sunnah yg
digunakan sebagai pembimbing bagi fitrah.
2. Fitrah Al- Gharizah, yaitu fitrah inheren dalam diri manusia yg
memberi daya akal yang berguna untuk mengembangkan potensi
dasar manusia.
3. Fitrah Suci, yaitu pada hakikatnya manusia itu suci dari
fitrahnya, tetapi sebenarnya hat i mereka telahh tertutup deng an
dosa- dosa yang mereka perbuat .
4. Fitrah Intelektual, (aqliyah), potensi ini terdiri dari panca
indera dan akal pikiran (pendengaran, penglihatan, dan hat i).
Dengan potensi ini, manusia dapat membuktikan dengan nalar
dan ilmiah tentang kekuasaan Allah.
Dapat disimpulkan bahwa fitrah manusia merupakan potensi yang
ada dalam diri manusia dan mampu mengarah kepada fitrah baik
maupun fitrah buruk, potensi ini sudah menjadi bawaan manusia sejak
lahir dan terus mengalami perkembangan seiring dengan semakin
berkembangnya akal dan pikiran manusia sehingga pada akhirnya
manusia akan mengakui bahwa Tuhan itu ada sehingga mereka akan
kembali kepada tuhannya. 6
F. FUNGSI AGAMA
Peran agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu
sistem nilai yang memuat norma-norma tertentu. Agama berpengaruh
sebagai mot ivasi dalam mendorong individu untuk melakukan
suatu aktivit as, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar
belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsu r kesucian, serta
ketaatan. dalam kehidupan individu agama dapat berfungsi sebagai:
1. Sumber Nilai Dalam Menjaga Kesusilaan
2. Sebagai Sarana Untuk Mengatasi Frustasi,

 6
Diakses dari hes.unida.gontor.ac.id/konsep-fitrah-dalam-islam/

7
3. Sebagai Sarana Untuk Memuaskan Keingint ahuan. 7

G. URGENSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN


Urgensi agama bagi kehidupan manusia sangat strategis untuk
mengakses kebahagiaan dunia dan akhirat. Agama berfun gsi sebagai
kontrol,dan petunjuk dalam menghadapi kehidupan ini, karena
Manusia adalah makhluk sosial sehingga t idak terlepas dari aturan
agama.
Dit injau dari segi agama Islam, manusia pada hakikatnya
diciptakan dalam keadaan yang ter baik, termulia, dan sempurna bila
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Di samping itu manusia juga
memiliki hawa nafsu dan perangai atau sifat tabiat buruk, misalnya
suka menurut i hawa nafsu, lemah, aniaya, membantah, dan lai n-lain,
yang menyebabkan manusia dapat terjerumus kedalam lembah
kenistaan, dan kesengsaraan. 8

 7
Diakses dari moraref.kemenag.go.id/documents/article/98775960702164322
 8
idr.uin-antasari.ac.id/latar belakang masalah urgensi…

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Agama adalah suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai
kehidupan manusia kearah dan tujuan tertentu. Terdapat beberapa
unsur-unsur agama yaitu kepercayaan pada yang gaib, kepercayaan
kebahagiaan dan kesejahteraan itu bersifat sementara, unsur respon,
dan unsur kudus. Terdapat dua jenis Agama yait u samawi dan ardhi.
Manusia membutuhkan agama karena agama bisa menjadi pedo man
dan langkah hidup bagi manusia.

Fitrah manusia mencari agama yaitu al-munazzalah, al-bharizah,


suci, dan intelektual. Terdapat ungsi agama yait u untuk menjaga dari
kesusilaan, untuk mengatasi frustasi, dan untuk memuaskan
pengetahuan. Urgensi agama dalam kehidupan yaitu sebagai pengawas
dan pengontrol manusia dalam menjalani kehidupannya

B. DAFTAR PUSTAKA
Asir, A. (2014, Februari). Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan. Retrieved from
journal.uim.ac.id:
https://journal.uim.ac.id/index.php/alulum/article/download/234/180
Gontor, H. U. (2021, September 30). Konsep Fitrah dalam Islam. Retrieved from
https://hes.unida.gontor.ac.id/: https://hes.unida.gontor.ac.id/konsep-fitrah-
dalam-islam/
Jesai. (2022, Juli 21). Agama : Pengertian, Unsur, Fungsi, Tujuan, Dan Tipologi Agama,
Serta Tingkatan Agama. Retrieved from https://mangihin.com/:
https://mangihin.com/agama-pengertian-unsur-fungsi-tujuan-dan-tipologi-
agama-serta-tingkatan-agama/
Mulyadi, M. (2019, Juli 19). AGAMA DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN. Retrieved
from moraref.kemenag.go.id:
https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98775960702164322
UIN-ANTASARI. (n.d.). BAB I PENDAHULUAN. Retrieved from idr.uin-antasari.ac.id:
https://idr.uin-antasari.ac.id/
Widiyani, R. (2021, Oktober 05). Agama Samawi dan Agama Ardhi: Pengertian, Kitab
Suci, dan Usia. Retrieved Agustus 27, 2022, from https://www.detik.com/:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5752620/agama-samawi-dan-agama-

9
ardhi-pengertian-kitab-suci-dan-
usia/amp#amp_ct=1661357173911&amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=1661357
1023847&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com

10

Anda mungkin juga menyukai