KELOMPOK 1:
Nofri Della ( )
Dosen pengampu:
Nurjanah,S.H., MA.Hk.
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah kami adalah
Hakikat Agama.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
terutama kepada dosen pengampu ibu Nurjanah,S.H., MA.Hk.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap semua kalangan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1.1 KONSEP AGAMA
Pengertian Agama
Unsur Agama
Klasifikasi Agama
Kriteria Agama
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam hidup bermasyarakat banyak kita mengenal agama. Di Indonesia
saja ada 5 agama yang kita kenal. Agama merupakan hak asasi yang dimiliki oleh
diri setiap individuyang diatur dalam undang- undang yang ada di Negara.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam penyusunanmakalah ini penulis mencoba mengidentifikasi beberapa
Pertanyaanya akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah. Diantaranya
yaitu :
A. KONSEP AGAMA
Pengertian Agama
Unsur Agama
Klasifikasi Agama
Kriteria Agama
A. PENGERTIAN AGAMA
Konsep agama adalah seperangkat keyakinan, nilai, dan praktik yang membentuk
pandangan hidup seseorang atau kelompok dalam menjalani kehidupan. Konsep agama Islam
mengandung banyak komponen dan implikasi dalam kehidupan, seperti tata cara beribadah,
etika, moral, hukum, dan sosial.
Prof.Dr.Mukti Ali menjelaskan bahwa tidak ada arti atau defenisi yang paling sulit selain
dari pada agama. Hal itu disebabkan oleh karena pengalaman keagamaan itu merupakan hasil
yang paling sensitif atau yang dianggap berupa hal paling subyektif yang merupakan soal batin.
Juga kesulitan pemberian pengertian agama ini karena semangat memberikan pemberian agama
sangat kuat sekali hingga membuat sulit untuk memberikan arti kalimat agama.
Dengan demikian untuk menjawab terhadap persoalan yang menyangkut pengertian agama,
maka diberikan pengertian sebagai berikut :
Pertama Pengertian secara tekhnik :Religion (Bahasa Inggris) Religie (Bahasa Belanda),
Din (Bahasa Arab), sedangkan bahasa Indonesia (Agama). Religion atau religie sama-sama
berasal dari bahasa induk yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Religie to reat
carefuly. Cicero mengatakan "DE Nat" "Deorum.
Kata agama berasal dari bahasa sangsekerta yaitu a sama dengan tidak dan gama berarti
kacau. Jadi agama sama dengan tidak kacau.
Sultan Muhammad Zain mengemukakan bahwa agama adalah kepercayaan kesaktian roh
nenek moyang, dewa dan Tuhan. Dalam presepsi WJS Poerwantana mengemukakan
bahwa agama adalah segenap kepercayaan kepada Tuhan, dewa, serta dengan kebaktian
dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.
Pada dasarnya pengertian agama banyak sekali, akan tetapi pada tulisan ini hanya
memberikan beberapa intisari pengertian yang diberikan oleh tokoh tersebut. Pengertian
yang dimaksud adalah :
1. Agama adalah suatu sistem Creado (tata keimanan) atau tata keyakinan atas adanya
sesuatu yang mutlak diluar manusia
2. Agama adalah suatu sistem ritus-ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggap
Yang Maha Mutlak itu
3. Agama adalah suatu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur manusia dengan manusia
lainnya dan alam semesta sesuai dengan jalan atau tata keimanan dan tata peribadatan.
B. UNSUR AGAMA
1. Keyakinan (credial, akidah),
yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini pengatur dan
pencipta alam.
2. Peribadatan (ritual, ibadah),
yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut
sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya.
3. Sistem nilai (Value, sumber hukum, syari’at)
yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang
dikaitkan dengan keyakinan tersebut.
C. KLASIFIKASI AGAMA
Didalam Bukunya "Living Religion Of The World", Ahmad Abdullah membagi tiga klasifikai
yaitu:
Revealed Religion adalah agama wahyu yang menghendaki imam kepada Tuhan, taat
kepada rasul-rasul-Nya, kitab-kitabnya, serta pesan-pesannya untuk disebarkan kepada
umat manusia contohnya Islam, Kristen, dan Yudaisme.
Non-Revealed adalah agama yang tidak memandang esensial penyerahan manusia
kepada tata aturan Ilahi, contohnya agama Budha, Konfotsu, Tao, Hindu dan lain-lain.
Agama missionary adalah agama yang memiliki aturan mutlak yang berisikan dakwah
yang berdasarkan pada perintah Tuhan. Al-Madhosi mengelompokkan agama Islam dan
Kristen sebagai agama misionary.
Agama non-Misionari seperti Brahmanisme, Zoroasterianisme serta Yudaisme.
Antara pendapat Thomas Worl Anorld dengan Al-Madhosi agak berbeda terutama
dalam mengklasifikasikan agama misionari yaitu ada yang mengelompokkan Budhaisme
dan Yudaisme ke dalam agama misionari (Anorld). sedangkan al-Madhosi
mengelompokkan agama misionari. Atau Islam tersuk agama samawi dan dialah
termasuk satu-satunya agama yang bersumber dari wahyu Allah SWT.
D. KRITERIA AGAMA
Pada dasarnya ada 4 kriteria agama yaitu :
1. Adanya pengatur (Tuhan) sebagai kebenaran yang I dan terakhir, menjadi sumber
penyembahan, pencipta dan pengatur.
2. Adanya aturan (code, hukum) yang harus dipenuhi yang termaktub dalam kitab suci dan
kebenarannya bersifat absolut.
3. Adanya seorang rasul sebagai pembawa agama tersebut.
4. Adanya komunitas (manusia) sebagai pelaksana segala aturan atau hukum yang
bersumber dari Tuhan. Manusia harus melaksanakannya apa adanya, kapan dimana saja
selama hidupnya.
Keempat karakter ini merupakan dasar agama, sehingga penafian salah satu menyebabkan
kekurangan hak sebagai sebutan agama.
KONSEP AGAMA ISLAM
Kemudian, Imam Syafi’i membagi ilmu dan karakter penuntutnya menjadi 4/4 bagian:
- 1/4 pertama Seseorang akan merasa tahu segala hal dan merasa paling pintar.
- 1/4 kedua Seseorang merasa ada ilmu yang dikuasai dan ada ilmu yang belum
dikuasai.
- 1/4 ketiga Seseorang merasa apa yang tidak diketahui lebih banyak dari pada yang
sudah diketahui.
- 1/4 keempat Puncaknya, seseorang akan semakin menyadari bahwa ilmu itu tidak
mungkin dapat dikuasai semuanya.
Secara umum,
ilmu terbagi menjadi dua; dharuriy dan zhaniy. Dharuriy adalah ilmu yang
bersifat umum dan tidak perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu, seperti api itu panas,
air itu dingin, dan selainnya. Ustaz Ali juga menegaskan bahwa, “Semakin seseorang
berilmu, maka ia akan semakin merasa bodoh.” Maka dari itu, amalkan ilmu padi;
semakin berisi semakin merunduk.
Kedua, amal.
Sesuatu yang telah diketahui (ilmu) memiliki konsekuensi untuk diamalkan. Cara
pengamalannya adalah dilakukan dengan iman –karena Allah swt— yaitu dengan
melakukan ketaatan pada-Nya, melaksanakan segala perintah-Nya, menjauhi larangan-
Nya. dengan demikian, amal merupakan buah dari pada ilmu.
Ketiga, dakwah.
Dakwah berarti aktifitas untuk mengajak manusia kepada kebaikan
dengan bashirah (ilmu & dalil-dalil) sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah swt
dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 108 dan dengan cara yang bijak (sesuai dengan objek
dan tempat dakwah) sebagaimana yang termaktub dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat
125.
Keempat, kesabaran.
Sabar adalah sikap menahan emosi dari keinginan, bertahan dalam situasi sulit,
dan tidak mengeluh. Ketika belajar mencari ilmu, beramal, dan berdakwah mesti diiringi
dengan kesabaran. Secara umum para ulama membagi kesabaran menjadi tiga jenis; sabar
dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menerima
semua ketentuan Allah swt. (Ahmad Farhan).
Kedua, ibadah,
yaitu segala cara dan pengabdian kepada Allah yang telah diperintahkan dan
diatur tata cara pelaksanaannya dalam Al Quran dan Sunah seperti salat, zakat, puasa,
haji, dan sebagainya. Ketika menyangkut ibadah (dan akidah), maka berlaku
ketentuan purifikasi. Maksudnya, mengembalikan akidah dan ibadah kepada
kemurniannya sesuai dengan tuntunan yang terdapat dalam Sunnah Nabi saw.
Ketiga, akhlak,
yaitu nilai dan perilaku baik yang harus diikuti seperti sabar, syukur, tawakal,
berbakti kepada orang tua, berani dan lain-lain, maupun nilai dan perilaku buruk yang
harus dijauhi seperti sombong, takabur, riya, dengki, durhaka kepada orang tua, dan
lain-lain.
“Di manapun kita hidup, selama kita memiliki akhlak yang mulia di tengah masyarakat,
insyaAllah kehadiran kita diharapkan oleh lingkungan sekitar,” ucap Ruslan dalam Materi
Keislaman Darul Arqam Madya Kader Tingkat III Madrasah Muallimin Muhammadiyah
Yogyakarta pada Selasa (30/05).
Selain aspek ajaran Islam, Ruslan juga menjelaskan tentang karakteristik agama Islam.
Menurutnya, karakteristik agama Islam adalah agama yang bersumber dari Allah baik melalui Al
Quran maupun lewat perantara Rasulullah Saw (QS. Ali Imran: 32). Ajarannya bersifat
komprehensif atau mencakup seluruh aspek kehidupan (QS. Al An’am: 38), universal atau
berlaku untuk seluruh manusia baik dulu hingga sekarang (QS. Al-A’raf: 158), dan sesuai
dengan fitrah kemanusiaan (QS. Al-Rum: 30).
Karakteristik agama Islam yang lain ialah menempatkan akal manusia secara
proporsional atau tidak mendewakan dan tidak pula menghinakannya (QS. Al-A’raf: 79). Hal ini
terlihat dari ajarannya yang menjadi rahmat (QS. Al-Anbiya’: 107) dan berorientasi ke masa
depan dan tanpa melupakan masa kini (QS. Al-Qashash: 77). Siapa saja yang menjalankan
ajaran-ajaran Islam akan mendapatkan Surga dan bila sengaja meninggalkannya akan
mendapatkan Neraka (QS. Al-Bayyinah: 7-6).
“Karakter Muhammadiyah dalam beragama selalu berpegang teguh pada Al Quran dan
Sunah, kapanpun, di manapun, apapun profesi yang akan dipegang. Harus kokohkan sikap
bahwa kita berpegang teguh pada dua sumber pokok ini,” ucap Ruslan.
MAKNA SISTEM DALAM KEHIDUPAN
Islam memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Berikut
adalah beberapa makna Islam dalam kehidupan yang dapat dipahami dari sumber-sumber yang
ada:
1. Islam adalah ketundukan kepada Allah swt. Seorang muslim diharapkan untuk
tunduk dan patuh kepada perintah Allah swt.
2. Islam adalah wahyu Allah. Dalam Islam, Allah swt. menurunkan aturan hidup
(ad-dien) kepada manusia melalui wahyu langsung (al-Qur'an) dan tidak langsung
(hadis).
3. Islam adalah hukum-hukum Allah di dalam al-Qur'an dan Sunnah. Kitabullah al-
Qur'an dan Sunnah Rasulullah menjadi sumber nilai dan sumber hukum ajaran
Islam.
4. Islam adalah jalan Allah yang lurus. Islam merupakan petunjuk untuk meraih
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
5. Islam adalah agama yang damai. Islam mengajarkan perdamaian dan setiap
muslim diharapkan menjaga perdamaian.
6. Islam adalah agama yang mengatur seluruh fase dan sektor kehidupan manusia.
Islam memberikan bimbingan, arahan, dan ketentuan dalam setiap fase kehidupan
manusia, baik yang bersifat material maupun spiritual, individu maupun sosial,
dan gagasan maupun operasional.
Dari makna-makna tersebut, dapat disimpulkan bahwa Islam memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan seorang muslim. Seorang muslim diharapkan untuk tunduk dan patuh
kepada perintah Allah swt., mengikuti ajaran Islam, dan menjaga perdamaian dalam
kehidupannya. Islam juga memberikan bimbingan dan arahan dalam setiap fase kehidupan
manusia, sehingga dapat membantu manusia meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
ISLAM DAN PENGEMBANGAN BERPIKIR
Agama dapat mempengaruhi perkembangan berfikir seseorang, terutama dalam hal moral
dan spiritual. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipahami dari sumber-sumber yang ada:
1. Perkembangan berfikir kritis dan abstrak pada remaja dapat menimbulkan keraguan dan
konflik dalam memahami ajaran agama.
2. Menurut teori perkembangan moral Piaget, anak melewati dua tahap yang berbeda dalam
cara mereka berfikir tentang moralitas.
3. Agama tidak selalu menjadi penghambat perkembangan teknologi di era modern, karena
peran agama dalam kehidupan tidak bisa tergantikan.
4. Pemikiran manusia terhadap agama sejalan dengan perkembangan kemajuan berpikir
manusia itu sendiri.
5. Agama Islam memberikan bimbingan dan arahan dalam setiap fase kehidupan manusia,
baik yang bersifat material maupun spiritual, individu maupun sosial, dan gagasan
maupun operasional
Dari hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa agama dapat mempengaruhi perkembangan
berfikir seseorang, terutama dalam hal moral dan spiritual. Namun, agama juga memberikan
bimbingan dan arahan dalam setiap fase kehidupan manusia, sehingga dapat membantu manusia
meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerangka dasar ajaran Islam adalah dasar-dasar pokok ajaran Islam yang membekali
setiaporang untuk bisa mempelajari Islam yang lebih luas dan mendalam. Memahami
danmengamalkan kerangka dasar ajaran Islam merupakan keniscayaan bagi setiap
Muslim yangmenginginkan untuk menjadi seorang Muslim yang kaffah. Tiga kerangka
dasar Islam, yaituaqidah, syariah, dan akhlak, tidak bisa dipisah-pisahkan. Karena itu,
tidak dimungkinkan bagiseorang Muslim memilih sebagiannya dan meninggalkan
sebagiannya yang lain.
Sebagai generasi muda Islam yang masih memiliki waktu yang panjang, hendaknya
paramahasiswa Muslim menyadari hal tersebut, sehingga termotivasi untuk mendalami
ajaranIslam yang utuh dan bisa mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan baik dan benar.
Dengan bekal ajaran Islam yang cukup, diharapkan aktivitas yang dilakukan, terutama ak
tivitasibadah, menjadi berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkannya di hadapan Allah
Swt.
Untuk menghasilkan akhlak atau karakter mulia yang merupakan cita-cita setiap
Muslim, juga salah satu tujuan pendidikan nasional Indonesia dalam konsep Islam harus
dimulai darimembangun fondasi yang kuat, yakni mendasari dengan akidah atau iman
yang kokoh.Dengan iman yang kokoh pasti akan tumbuh semangat yang tinggi untuk
melaksanakanseluruh aturan Allah baik yang ada dalam al-Quran maupun Sunnah, baik
yang terkait denganibadah maupun muamalah, dengan baik dan penuh keikhlasan
semata-mata karena Allah,tanpa ada tendensi laijnya.
Jika semua aturan Allah ditaati dan dilaksanakan pastilah akanterwujud akhlak atau
karakter mulia pada diri seseorang. Karena itu, pemahaman yang benarakan konsep dasar
Islam menjadi sangat penting untuk membangun komitmen moral untukmelaksanakan
seluruh ajaran Islam
B. SARAN
Rendahnya tingkat ketakwaan dan akhlak remaja jaman sekarang sangat
memprihatinkan.Sekolah, universitas, dan lembaga formal lainnya yang seharusnya
membantu peningkatn akhlak mahasiswa/i dan siswa/i nya sekarang ini malah
menjadi pusat di mana sebagian besar remaja mengalami pemerosotan akhlak.
Oleh karena itu pihak sekolah maupun universitas dan berbagai lembaga
formal lainnya sebaiknya turun tangan secara langsung agar dapat membantu siswa/I
dan mahasiswa/I dalam hal agama.