Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR STUDI ISLAM

DISUSUN OLEH :

AGUSTINA FAJRIATIN.H.M.

(212101080031)

DOSEN PENGAMPU

DR. H. MATKUR, S.PD.I., M.SI.

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya sehingga saya
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah pengantar studi islam dengan judul “ Konsep Dasar Studi
Islam”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari sisi materi maupun penulisannya. Kami dengan rendah hati mengharapkan segala
bentuk saran,masukan serta kritik untuk perbaikan dikemudian hari .

Kamis, 02 September 2021

( …………………….)

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengenalan konsep studi islam dalam lingkungan masyarakat tidak luput dari peranan
pelajar dan mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa. Kita tentu tahu bahwa
mayoritas penduduk di Indonesia beragama islam, tidak sebatas itu namun Indonesia
adalah Negara yang beraneka ragam agama, suku, adat dan budaya yang tetap bersatu
meski berbeda-beda, karena semboyan bangsa kita sendiri adalah “Bhineka Tunggal Ika”
yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Memahami suatu konsep dalam beragama tidaklah mudah untuk kita terapkan, untuk itu
perlu pemahaman yang luas dan tekad yang kuat dalam mempelajarinya. Sebagai muslim
kita tentu mengatahui pentingnya belajar ilmu agama, seperti yang telah disebutkan
dalam hadist dibawah ini:

)‫اضع ُْوالِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم َولَيَلَ ْوا لِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم ( َرواهُ الطَّب َْرانِ ْي‬ َ ‫تَ َعلَّ ُم ْو‬
َ ‫او َعلِّ ُم ْو‬
َ ‫اوتَ َو‬
"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu,
serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, berikut ini rumusan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan agama dan agama islam sendiri ?
2. Apa yang dimaksud dengan studi islam ?
3. Bagaiman perkembangan obyek studi islam?
4. Apa saja ragam pendekatan studi islam?
5. Bagaimana signifikasi studi islam?

Dengan adanya latar belakang tersebut, diharapkan pembaca dapat memahami


mengenai rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas.

3
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN AGAMA DAN AGAMA ISLAM

Agama adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa sansekerta, yakni terdiri dari
dua suku kata ,“a” yang berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Apabila kita
satukan maka Agama berarti “Tidak Kacau”.1 Meskipun demikian, kata agama masih
sulit untuk dirumuskan pengertiannya. M. Quraish Shihab mengatakan bahwa agama
sebagai sebuah term yang relatif mudah diucapkan, tetapi sangat sulit didefinisikan
dengan tepat. Bahkan Mukti Ali menyebut agama sebagai kata yang paling sulit
dirumuskan pengertian atau definisinya,”barangkali tidak ada kata yang paling sulit
dirumuskan pengertiannya selain dari kata agama”.2

Adapun di antara definisi agama yang telah disampaikan oleh para ahli adalah:

1. Definisi dalam Kamus Modern Bahasa Indonesia. Di dalam kamus itu


dinyatakan bahwa “agama adalah kepearcayaan kepada kesaktian ruh nenek
moyang, dewa dan Tuhan”. Berdekatan dengan itu WJS Poerwadarminto
mengatakan: “agama adalah segenap kepercayaan (kepada Tuhan, dewa dan
sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian
dengan kepercayaan itu”.
2. Di dalam literatur Arab, rumusan definisi agama pernah dinyatakan sebagai
berikut:
‫وضع إلهًّ سائق لذوي العقىل باختيارهم ايّاه ا ًل الصّالح فً الحال والفالحفً المأل‬
3. “Suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang berakal (sehat)
untuk mematuhi peraturan Tuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai
kebaikan hidup (di dunia) dan kebahagiaan kelak di akhirat”.

1
(AGAMA DAN FUNGSINYA DALAM KEHIDUPAN UMAT MANUSIA,Februari2014. Vol.1. No.1)
2
(Munironet al.,2010)

4
4. Di dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia dinyatakan: Agama adalah aturan
atau tatacara hidup menusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.
Itulah definisi sederhana. Tetapi definisi yang sempurna dan lengkap tidak
pernah dapat dirumuskan. Agama dapat mencakup tata tertib, upacara, praktek
pemujaan dan kepercayaan kepada Tuhan. Sebagian orang menyebut agama
sebagai tatacara pribadi untuk dapat berhubungan dengan Tuhannya. Agama
juga disebut sebagai pedoman hidup manusia; bagaimana ia harus berfikir,
bertingkah laku, dan bertindak, sehingga tercipta hubungan serasi antara
manusia dan hubungan erat dengan Tuhan
5. Dalam kepustakaan Arab ada ungkapan yang berbeda dalam memberikan
pengertian din atau agama. Agama adalah suatu peraturan Tuhan yang
mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal memegang peraturan Tuhan
itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup dan kebahagiaan
kelak di akhirat..
Meski ada perbedaan pendapat mengenai berbagai pengertian tentang
agama. Namun, bisa disimpulkan secara sederhana bahwa Agama itu, adalah
suatu kepercayaan atau keyakinan kepada Tuhan dan didalamnya terdapat
hubungan antara manusia dengan Tuhannya baik dalam bentuk ibadah maupun
permohonan (do‘a).
AGAMA ISLAM
Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah ke dunia melalui
seorang rasul yaitu Muhammad SAW dan didalamnya (Al-Quran) terdapat
perintah dan larangan serta petunjuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Tujuan utamanya yaitu mengantarkan manusia menuju pada kehidupan yang
damai, harmonis, aman, tenteram, sejahtera, dan bahagia, tidak hanya di dunia ini,
namun juga pada kehidupan di akhirat kelak. Hal ini adalah sesuai dengan nama
Islam itu sendiri yang berarti perdamaian, keselamatan3.

Pengertian agama islam secara spesifik berasal dari kata “ad-din” (jamal
“Al-Adyan” yang mengandung arti “Al-Jaza wal mukafah, Al-Qada, Al-Malik-al-
Mulk, As-Sulton, At-Tadbir, Al-Hisab”). Moenawar Cholil menafsirkan kata “Ad-
3
(AGAMA DAN FUNGSINYA DALAM KEHIDUPAN UMAT MANUSIA,Februari2014. Vol.1. No.1)

5
Din” sebagai masdar dari kata kerja “‫ ”دان يدين‬yang mempunyai banyak arti, antara
lain: cara atau adat kebiasaan ,peraturan, undang-undang, taat dan patuh, meng-
Esa-kan tuhan, pembalasan perhitungan, hari kiamat, nasihat, agama”. 4.

Islam adalah tauhid yaitu agama yang mencakup seluruh sejarah


kemanusiaan Islam sudah ada sejak permulaan, oleh karenanya bersifat universal.
Adam sebagai manusia pertama adalah muslim berdasarkan kenyataan bahwa ia
merupakan nabi pertama dan ia telah mengakui keesaan Allah, dan begitu pula
para nabi atau rasul lainnya yang hadir sebelum Muhammad. Seperti halnya
disampaikan oleh nabi Muhammad SAW tidak bisa dikatakan sepenuhnya
bersifat baru, karena sudah diajarkan para nabi sebelumnya.

Terdapat tiga ajaran dalam islam yang perlu kita ketahui yaitu:

1. Akidah
Kata akidah secara mudahnya dapat kita artikan sebagai iman, yaitu yakini
dalam hati,mengatakan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan.
2. Syari’ah
Syari’ah adalah aturan-aturan atau hukum Allah yang mengatur hubungan
manusia, baik mengenai kaidah ibadah maupun kaidah muamalah. Karena
syari’ah merupakan hukum-hukum yang ditetapkan Allah, maka tingkat
kebenarannya bersifat mutlak, berbeda dengan fikih sebagai hasil ijtihad yang
tentu kebenarannya bersifat relative.
3. Akhlak
Di samping akidah dan syari’ah juga terdapat ajaran islam yang mencakup
pada diri seseorang yaitu akhlak. Istilah akhlak ini berhubungan dengan sikap,
budi pekerti, perangai dan tingkah laku. Dengan demikian, akhlak merupakan
aspek ajaran Islam yang menyangkut norma-norma bagaimana manusia harus
berperilaku, baik terhadap Allah maupun terhadap sesama makhluk.

A. STUDI ISLAM

4
(Prof. Dr.H.Abuddin Nata,1998)

6
Secara mudahnya studi islam adalah suatu usaha dimana kita dapat
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam baik dalam negeri
mauoun di luar negeri. Usaha mempelajari agama Islam tersebut bukan hanya
dilaksanakan oleh kalangan umat Islam saja, melainkan juga dilaksanakan oleh
orang-orang di luar kalangan umat Islam ( Non Muslim).
Para ahli studi ke-Islaman di luar kalangan umat Islam tersebut dikenal
sebagai kaum “orientalist” yaitu orang-orang barat yang megadakan studi tentang
dunia timur termasuk didalamnya dunia islam. kebanyakan praktek studi islam
yang dilakukan oleh kaum orientalis lebih mengarah dan menekankan pada
pengetahuan tentang kekurangan dan kelebihan ajaran islam. Tujuan dan motivasi
studi keIslaman dikalangan umat Islam pun tentunya sangat berbeda dengan
orang-orang di luar kalangan umat Islam. Di kalangan umat Islam, studi
keIslaman bertujuan mendalami dan memahami serta membahas ajaran-ajaran
Islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya dengan benar.
Akan tetapi, diluar kalangan umat Islam, studi Islam bertujuan
mempelajari seluk-beluk agama dan praktik keagamaan yang berlaku di kalangan
umat Islam, yang semata-mata sebagai ilmu pegetahuan. studi Islam di Barat
dikenal dengan istilah Islamic Studies. Secara umum arah dan tujuan studi Islam
dapat dirumuskan sebagai berikut:5
A. Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya
(hakikat) agama Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya
dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
B. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama
Islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang sejarah.
C. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam
yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang
sejarahnya.

5
(Rozali,2020)

7
Beberapa kajian yang dilakukan oleh para Islamic Studies di dunia Barat antara
lain : 6

 Kajian barat terhadap Islam memunculkan orientalisme, yaitu kajian


tentang ketimuran. Kajian awal yang dilakukan orientalisme yang
diselenggarakan di perguruan tinggi dibarat memandang umat Islam
sebagai bangsa primitive.
 Kajiannya difokuskan pada Al-Qur’an dan pribadi nabi Muhammad secara
ilmiah yang hasilnya menyudutkan ajaran dan umat Islam.
 Pendekatan yang digunakan para orientalis bersifat lahiriah
(eksternalisasi). Agama Islam hanya dipandang dari sisi luarnya saja
menurut sudut pandang barat.
 Pada masa selanjutnya muncul karya-karya yang mengoreksi dan
merekonstruksi kajian orientalis lama, Karen adanya anomali
(ketidaktepatan) dalam studi Islam. Tokohnya antara lain:Louis
Massingnon, w. Montgomery Watt, dan Wilfred Cantwell Smith.
 Islamic studies menjadi salah satu kajian yang dibuka di universitas barat
dengan sarana pendukung yang lengkap. Pendekatan yang digunakan
antara lain: filologi, antropologi, sejarah, sosiologi,psikologi, dsb.

Adapun studi islam yang ada di Negara muslim ( Dunia Timur ) sudah
berkembang mulai dari pusat studi islam yang berada di universitas al azhar
mesir dan universitas ulumul Qur’an di arab Saudi yang didalamnya terdapat
progam studi ushuludin.tasawuf dan sejenisnya. Perkembangan yang terus
meningkat kini studi islam mulai memasuki bangsa Indonesia pada Abad Ke-7
sampai 16 M.

B. OBJEK STUDI ISLAM

Objek Studi Islam  adalah sebuah upaya yang dapat dilakukan dalam


rangka mengkaji Islam secara menyeluruh, baik dari sisi norma-norma utama
maupun dari aspek praktis yang merupakan perwujudan dari praktek keislaman di

6
(DR. MOHAMMAD ARIF,2017)

8
tengah realitas masyarakat. Hal ini mencakup ibadah, muamalat, ahlak. Serta
membahas referensi Islam secara utuh, beserta hasil pemahaman dan pemikiran
kaum muslimin.

Singkatnya, apabila wilayah kajian Islam mau dijabarkan secara ringkas, maka
terdapat 5 objek kajian yang ada dalam Islam .
 kajian teologis terkait hubungan manusia dengan penciptanya (ibadah); 
 kajian akhirat (tanggungjawab);
 kajian seputar hakikat hidup (ujian);
 kajian terkait relasi manusia dengan sesama mahluk (adil dan ihsan);
 hubungan manusia dengan alam (eskplorasi).
secara ilmiah, Islam  mempelajari kelima objek studi tersebut di atas
secara menyeluruh. Tetapi peradaban lain (terutama Barat Sekuler) hanya
membatasinya pada 2 kajian, pertama, kajian terkait hubungan sesama manusia
dan kedua, kajian seputar alam (sains dan sosial). Di bidang pertama, mereka
berhasil mencapai unggul tingkat profesional meski hanya sebatas wilayah materi,
tanpa terkait dengan nilai-nilai spiritual.

Peradaban Barat yang dianggap ilmiah tersebut dipandang oleh sejumlah


peneliti sebagai peradaban yang sukses besar mempersembahkan kemudahan
secara material bagi manusia, namun menghancurkan nilai-nilai moral
(kemanusiaan) secara membabi buta. Inilah alasan di balik lahirnya karya-karya
ulasan dari cendekiawan muslim yang intinya menegaskan kerugian umat
manusia akibat dari kemunduran peradaban Islam.
Menurut Harun Nasution, obyek kajian islam dibagi menjadi beberapa
aspek, setelah melakukan perkembangan dan pertumbuhan, studi islam diarahkan
kedalam bidang-bidang sesuai dengan pengakuan Indonesia (LIPI) pada tahun
1982 yang objek kajiannya meliputi: 7
 Sumber ajaran islam ( Al-Qur’an dan Hadist)
 Pemikiran dasar islam yang meliputi (kalam, filsafat dan tasawuf)

7
(Urgensi Dan Signifikansi Studi Islam dalam Perspektif,2019)

9
 Fikih dan pranata sosial
 Sejarah kebudayaan islam
 Dakwah
 Pendidikan islam
 Bahasa dan sastra Arab
 Pembaruan pemikiran islam
Walaupun secara realitas studi ilmu Islam keberadaannya tak terbantahkan,
namun di kalangan ahli masih terdapat perdebatan sekitar permasalahan Studi Islam.
Mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama berbeda pada masa
awal, terutama masa Nabi Muhammad SAW. dan sahabat dilakukan di Masjid. Pusat-
pusat studi Islam seperti yang diungkapkan Ahmad Amin, berada di Hijaz berpusat
Makkah dan Madinah; Irak berpusat di Basrah dan Kufah serta Damaskus.

C. PENDEKATAN STUDI ISLAM

pendekatan di sini adalah cara pandang yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang
dapat digunakan untuk memahami agama. Beberapa pendekatan dalam studi islam
diantaranya:8

a. Pendekatan teologis normatif Yaitu upaya memahami agama dengan


menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan
bahwa wujud dari suatu agama diaggap sebagai yang paling benar dibandingkan
dengan yang lainnya

.b. Pendekatan antropologi Yaitu salah satu upaya memahami agama dengan cara
melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat.

c. Pendekatan sosiologis sangatlah penting dalam memahami masalah agama,


karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan dengan masalah sosial.
Besarnya perhatian agama terhadap masalah sosial ini selanjutnya mendorong

8
(Jakarta,2018)

10
kaum agamawan memahami ilmu ilmu sosial sebagai ala tuntuk memahami
agama.

d. Pendekatan filosofis Arti dari filsafat adalah sebuah upaya untuk menjelaskan inti,
hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada dibalik objek formanya.
Filsafat mencari sesuatu yang mendasar, asas, dan inti yang terdapat dibalik yang
bersifat lahiriyah. Maka dari itu filsafat dapat digunakan dalam memahamiajaran
agama, dengan maksudagar hikmah, hakikat atau inti dari ajaran agama dapat
dimengerti dandipahami secara seksama

e. Pendekatan historis Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya
dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan Pendekatan kebudayaan
dan .Pendekatan psikologi.

Pendekatan Sosiologi memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha


untuk memahami dan menggali makna-makna yang terkandung dalam al-Qur’an.
Karena Islam sebagai agama yang lebih mengutamakan hal-hal yang berbau sosial
daripda individual, yang terbukti dengan banyaknya ayat al-Qur’an dan Hadis..

D. SIGNIFIKASI STUDI ISLAM

Agama dan kehidupan beragama tidak dapat kita pisahkan dari setiap
orang.. Setidaknya lebih dari 5 agama besar yang penganutnya menyebar
diseluluruh belahan bumi.. Mempelajari agama bukanlah hak setiap pemeluk
agama itu sendiri, tetapi juga diperbolehkan bagi orang-orang yang memiliki
keyakinan berbeda. Bagi agama islam itu sendiri mempelajari ilmu agama
bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang agama islam dan
meningkatkan kepercayaan terhadap Allah swt.. Sementara bagi orang–orang
yang beragama selain islam, mempelajari agama hanya bertujuan semata-mata
untuk ilmu pengetahuan dan pemuasan intelektualisme9.

Terdapat dua cara pandang dalam studi Islam, yang pertama meliputi
aspek normativitas, yaitu ajaran wahyu yang dibahas melalui pendekatan

9
(Urgensi Dan Signifikansi Studi Islam dalam Perspektif,2019)

11
doktrinal teologis. Sementara cara pandang yang kedua adalah meliputi aspek
historis, yaitu studi kebudayaan Muslim yang dibahas melalui pendekatan
keilmuan sosial-keagamaan.

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘aalamiin, tentunya mempunyai


konsep atau ajaran yang bersifat universal, yang dapat menyelamatkan umat
manusia dan alam semesta dari kehancuran. Oleh karena itu Islam harus bisa
menawarkan nilai, norma, atau aturan hidup yang manusiawi kepada dunia, dan
diharapkan mampu memberikan pemecahan terhadap keadaan yang
problematis. Disinilah adanya urgensi studi Islam agar bisa menggali kembali
ajaran-ajaran Islam yang asli dan murni, manusiawi, namun tetap relevan
dengan keadaan zaman.

Di Indonesia sendiri, dimana mayoritas penduduknya beragama Islam,


terlihat bahwa agama Islam belum sepenuhnya dipahami dan dihayati. Oleh
karena itu, urgensi studi Islam di Indonesia adalah mengubah pemahaman dan
penghayatan keislaman masyarakat Muslim di Indonesia, yakni agama yang
tidak mengabaikan nilai-nilai spiritualitas dan humanitas, karena pada dasarnya
agama diwahyukan untuk manusia..

Muhaimin, dalam bukunya mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi Islam
dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) Islam itu, dan
bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan
budaya manusia. Sehubungan dengan hal ini, studi Islam dilaksanakan
berdasarkan asumsi bahwa agama yang diturunkan oleh Allah adalah untuk
membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan perkembangan agama
terdahulu.

2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang
asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang sejarah. Studi ini
berasumsi bahwa agama Islam adalah fitrah sehingga pokok-pokok ajaran

12
agama Islam tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Fitrah merupakan potensi
dasar, pembawaan yang ada dan tercipta dalam proses penciptaan manusia. Dari
sinilah manusia dapat menyusun dan mengatur suatu sistem kehidupan dan
lingkungan budaya.

3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang
tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.
Studi ini berdasarkan asumsi bahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir
yang membawa ajaran yang bersifat final dan mampu menjawab tantangan
perubahan zaman.

4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran


agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan
serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman
modern ini. Agama Islam sebagai ramatan lil ‘aalamiin tentunya mempunyai
prinsip dan nilai dasar yang universal dan mempunyai daya kontrol untuk
mengarahkan dan mengendalikan perkembangan sistem budaya dan peradaban
dunia.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Agama adalah suatu kepercayaan atau keyakinan kita kepada Tuhan yang
didalamnya terdapat hubungan antara manusia dengan Tuhannya, sedangkan
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah swt ke dunia melalui seorang
rasul yaitu Muhammad SAW yang didalamnya (Al-Quran) terdapat perintah dan
larangan serta petunjuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Agar terhindar
dari pemahaman yang salah dan problematika yang ada sangatlah penting untuk
kita mempelajari agama Islam baik dalam negeri maupun di luar negeri.

Dalam rangka mengkaji islam secara menyeluruh, baik dari sisi norma-
norma maupun dari aspek praktis yang merupakan perwujudan dari praktek
keislaman di tengah realitas masyarakat, perlu adanya pendekatan diri kepada
sang maha kuasa dan pemahaman, penghayatan keislaman

DAFTAR PUSTAKA

AGAMA DAN FUNGSINYA DALAM KEHIDUPAN UMAT MANUSIA . Asir AhmadFebruari2014. Vol.1.
No.1,JURNAL PENELITIAN DAN PEMIKIRAN KEISLAMAN,p.51.(2355-0104 ).

14
DR. MOHAMMAD ARIFM.A. Studi Islam dalam Dinamika Global.Jl. Sunan Ampel 07Ngronggo Kediri
Jwa Timu r64127,Stain Press Kediri,2017.

HARYANTOSRIPENDEKATAN HISTORIS DALAM STUDI ISLAM.927-Article Text-1484-1-10.04 11


2019,pp.1-9.

JakartaDosenSTIS Al Manar Ust. Idrus Abidin, Lc., MA.Sekolah Tinggi Syari'ah STIS AL-Manar.
[Online]07 12 2018.https://stisalmanar.ac.id/2018/12/07/seputar-metodologi-studi-islam/.

Muniron, Ni'amSyamsun, AsrorAhidul Studi Islam di Perguruan Tinggi.Surabaya,STAIN JEMBER


PRESS,2010.

PENDEKATAN SOSIOLOGIS DALAM STUDI ISLAM. AdibahIdaZahara2017,Jurnal Inspirasi,Vol.


1,pp.1-20.(2548-5717).

Prof. Dr.H.Abuddin NataM.A Metodologi Studi Islam.Jakarta,Rajawali Press Citra Niaga Buku
Perguruan Tinggi,1998.

RozaliMSTUDI ISLAM DALAM PERSPECTIVES MULTYDISIPLIN KEILMUAN.Metodologi Studi Islam Dalam


Perspectives Multydisiplin Keilmuan.01 Februari 2020,pp.4-5.

Urgensi Dan Signifikansi Studi Islam dalam Perspektif . zaman, komaru2019,Jurnal El-Faqih,Vol.
v,pp.99-100.(E-ISSN : 2503-314x; P-ISSN : 2443-3950).

15

Anda mungkin juga menyukai