Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH STUDI ISLAM

Dosen Pengampu:
Fardiana Fikria Qur’any, M. Ud.

Disusun oleh:
Marel Bintang Mahardika (11210920000054)
Kelas 1 C 2021

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINTS DAN TEKNOLOGI UIN


SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021
Daftar Isi
COVER
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
BAB 2 PEMABAHASAN
2.1 Pengertian Agama
2.2 Fungsi Agama dalam Kehidupan
2.3 Macam- macam Agama Yang Ada di Indonesia
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Agama adalah persoalan keyakinan yang dipercaya mampu membawa kemaslahatan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Masalah yang berhubungan dengan agama terkadang
menimbulkan konflik antar pemeluk agama. Apalagi jika agamanya dibandingkan dengan
agama lainnya dan jika berkaitan dengan masalah keyakinan. Karena, beragama sudah
menjadi darah dan daging di dalam jiwa dan raga yang melekat erat dalam kehidupannya.
Hal ini dikarenakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk
ciptaan Tuhan lainnya, dalam memeluk agama memiliki tujuan, yakni untuk mendapatkan
kebahagiaan, ketentraman, dan kedamaian. Setiap agama menjanjikan suatu kebaikan dan
kedamainya.

Agama merupakan suatu hal yang harus di ketahui makna yang terkandung di
dalamnya,dan agama tersebut berpijak kepada suatu kodrat kejiwaan yang berupa
keyakinan, sehingga dengan demikian, kuat atau rapuhnya Agama bergantung kepada
sejauhmana keyakinan itu tertanam dalam jiwa. Olehkarena itu,dengan mengetahui makna
yang terkandung di dalamagama, makaorang yang beragama tersebutdapat merasakan
kelembutan dan ketenangan yang dapat kita ambil dari ajaran agamatersebut.Sehingga
dalam mengemukakan definisi dari agama, makadi perlukan suatu pemikiran yang
cermat,sebab perkaranini bukan perkara yang mudahdan gampang untuk dilakukan.1

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu arti dari pengertian agama?
2. Apa fungsi agama dalam kehidupan?
3. Apa saja macam-macam agama yang ada di Indonesia?

1
Joesef Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia, (Jakarta, Pustaka al-Husna, 1983), 16.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama

Kata “agama” berasal dari bahasa Sanskrit “a” yang berarti tidak dan “gam” yang berarti
kacau, jadi tidak kacau. Ternyata agama memang mempunyai sifat seperti itu. Agama, selain
bagi orang-orang tertentu, selalu menjadi pola hidup manusia. Dick Hartoko menyebut
agama itu dengan religi, yaitu ilmu yang meneliti hubungan antara manusia dengan “Yang
Kudus” dan hubungan itu direalisasikan dalam ibadat-ibadat. Kata religi berasal dari bahasa
Latin rele-gere yang berarti mengumpulkan, membaca. Agama memang merupakan
kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan dan semua cara itu terkumpul dalam kitab suci
yang harus dibaca. Di sisi lain kata religi berasal dari religare yang berarti mengikat. Ajaran-
ajaan agama memang punya sifat mengikat bagi manusia. Seorang yang beragama tetap
terikat dengan hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan oleh agama.

Selain itu dalam al-Quran terdapat kata din yang menunjukkan pengertian agama. Kata din
dengan akar katanya dal, ya dan nun diungkapkan dalam dua bentuk yaitu din dan dain. Al-
Quran menyebut kata din ada menunjukkan arti agama dan ada menunjukkan hari kiamat,
sedangkan kata dain diartikan dengan utang. Muhammad Abdul Qadir Ahmad mengatakan
agama yang diambil dari pengertian din al-haq ialah sistem hidup yang diterima dan diredai
Allah ialah sistem yang hanya diciptakan Allah sendiri dan atas dasar itu manusia tunduk dan
patuh kepada-Nya. Sistem hidup itu mencakup berba-gai aspek kehidupan, termasuk akidah,
akhlak, ibadah dan amal perbuatan yang disyari`atkan Allah untuk manusia.

Definisi agama menurut Harun Nasution: bahwa agama berkaitan dengan keterikatan
manusia dengan kekuatan gaib yang lebih tinggi dari manusia yang mendorong manusia
untuk berbuat baik, bisa yang berkekuatan gaib itu dewa- dewa, atau roh-roh yang dipercayai
mempunyai kekuasaan luar biasa melebihi dari dirinya, sekalipun pada hakikatnya yang
dipercayai itu adalah benda mati seperti berhala dalam zaman Jahiliah.

Bila dilihat dengan seksama arti dari agama itu bermuara kepada satu fokus yang disebut
ikatan. Dalam agama terkandung ikatan-ikatan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh
setiap manusia, dan ikatan itu mem-punyai pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari-
hari. Ikatan itu bukan muncul dari sesuatu yang umum, tetapi berasal dari kekuatan yang
lebih tinggi dari manusia.2

2
Saleh, Marhaeni. "Filsafat Agama Dalam Ruang Lingkupnya." Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman 6.1: 84-92.
Dalam sebuah agama terdapat beberapa ruang lingkup dan itu menjadi pedoman pokok bagi
agama tersebut antara lain adalah:
a. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan mencipta alam.
b. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya
c. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam
semesta yang dikaitkan dengan keyakinan nya tersebut.

Dalam sebuah agama terdapat beberapa unsur dan itu menjadi pedoman pokok
bagi agama tersebut antara lain adalah:
a. Adanya keyakinan pada yang gaib
b. Adanya kitab suci sebagai pedoman
c. Adanya Rasul pembawanya
d. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi
e. Adanya upacara ibadah yang standar.3

2.2 Fungsi Agama Dalam Kehidupan


a. Sebagai pembimbing dalam hidup, pengendali utama kehidupan manusia adalah
kepribadiannya yang mencakup segala unsur pengalaman pendidikan dan keyakinan
yang didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu
kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri dari pengalaman
yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik yang bersifat
biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan tenang.

b. Penolong Dalam Kesukaran, Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah
imannya) akan menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan
cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda
halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya, orang yang seperti ini
akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa
setiapcobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan (Allah) yang
harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan kepada
hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu
menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.4

3
http://penaraka.blogspot.com/2012/04/pengertian-agama.htm
4
Asir, Ahmad. "Agama dan fungsinya dalam kehidupan umat manusia." Al-Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 1.1
(2014): 50-58.
c. Penentram Batin, Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli
orang itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang
kaya takut akan kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh
orang lain, orang yang miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan cenderung
tidak mensyukuri hidup. Lain halnya dengan orang yang beriman, orang kaya
yang beriman tebal tidak akan gelisah memikirkan harta kekayaannya. Dalam ajaran
Islam harta kekayaan itu merupakan titipan Allah yang didalamnya terdapat hak
orang-orang miskin dan anak yatim piatu. Bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh
yang maha berkehendak, tidak mungkin gelisah. Begitu juga dengan orang yang
miskin yang beriman, batinnya akan selalu tentram karena setiap yang terjadi
dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah dan yang membedakan derajat manusia
dimata Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan ketakwaannya.

d. Pengendali Moral, Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan
setiap ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat diperhatikan
dan di junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam Islam sangatlah tinggi,
dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang lain, akan tetapi sama sekali tidak
diperintah untuk meminta dihormati. Islam mengatur hubungan orang tua dan anak
dengan begitu indah. Dalam Al-Qur’an ada ayat yang berbunyi: “dan jangan kau
ucapkan kepada kedua (orang tuamu) ahh!!” Tidak ada ayat yang memerintahkan
kepada manusia (orang tua) untuk minta dihormati kepada anak. Selain itu Islam juga
mengatur semua hal yang berkaitan dengan moral, mulai dari berpakaian,
berperilaku, bertutur kata hubungan manusia dengan manusia lain (hablum minannas
atau hubungan sosial). Termasuk di dalamnya harus jujur, jika seorang berkata bohong
maka ia akan mendapat balasan yang sesuai kelak.5

5
Asir, Ahmad. "Agama dan fungsinya dalam kehidupan umat manusia." Al-Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 1.1
(2014): 50-58.
2.3 Macam- macam Agama Yang ada di Indonesia
Bangsa Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak, tidak hanya masalah adat istiadat
atau budaya seni, bahasa dan ras, tetapi juga termasuk masalah agama. Walaupun mayoritas
penduduk Indonesia memeluk agama Islam, ada beberapa agama dan keyakinan lain yang juga
dianut penduduk ini. Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu adalah contoh agama yang
juga tidak sedikit dipeluk oleh warga Indonesia. Setiap agama tentu punya aturan masing-masing
dalam beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu
saudara dalam tanah air yang sama, setiap warga Indonesia berkewajiaban menjaga kerukunan
umat beragama di Indonesia agar negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang utuh dan mencapau
tujuannya sebagai negara yang makmur dan berkeadilan sosial.6

Negara Indonesia memiliki keberagaman agama yang menjadi ciri khas daribangsa ini.
Masyarakat turut ambil bagian dari setiap agama yang mereka pilih.Hak dan kewajiban mereka
untuk memeluk kepercayaan adalah hak pribadi antarindividu dalam mengimani kepercayaan
yang dianut. Kepercayaan akan kehadiran Tuhan menjadi simbol agama-agama sebagai
perantara. Seperti ungkapan yang dilansir Dewantara dalam Alangkah Hebatnya Negara Gotong
Royong; Selain itu , keyakinan beragama bangsa Indonesia juga amat beragam (2017:96).
Kecintaan terhadap keyakinan merupakan salah satu simbol sebagai wujud rasa syukur dan
secara langsung berelasi dengan Tuhan. Ragam agama yang terdapat di negara Indonesia
haruslah saling memahami satu dengan yang lain, sebab mereka hidup bukan hanya satu
keyakinan saja. Di sisi lain, masyarakat juga harus menjaga keharmonisan dalam berelasi antar
sesama, yang kita tahu setiap waktu bertemudengan banyak orang yang kita pun tidak tahu
mengenai keyakinannya.
Menurut Kutipan dari Diktat Perbandingan Agama dalam Dewantara (2019), adapun ciri yang
diyakini setiapagama yakni:
- Agama Islam (Meyakini tauhid, taat dan baro’ah/berlepas diri)
- Agama Kekristenan (Meyakini Cinta kasih sebagai inti hidup)
- Agama Budha (Meyakini hukum sebab-akibat “Karma”)
- Agama Hindu (Meyakini untuk menghadapi “Penderitaan”)
- Khonghucu (Meyakini ajaran kelembutan)7

6
Hasan, M. Abdul Khaliq. "Merajut Kerukunan dalam Keragaman Agama di Indonesia (Perspektif Nilai-Nilai Al-
Quran)." Profetika: Jurnal Studi Islam 14.1 (2016): 66-77.
7
Satrio, P. (2019). KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA SEBAGAI CIRI KHAS YANG HARUS DIPERTAHANKAN.
KESIMPULAN

Agama berasal dari Bahasa sankrit yang berarti tidak kacau. Agama memang merupakan
kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan dan semua cara itu terkumpul dalam kitab suci
yang harus dibaca. Selain itu dalam al-Quran terdapat kata din yang menunjukkan pengertian
agama. Kata din dengan akar katanya dal, ya dan nun diungkapkan dalam dua bentuk yaitu din
dan dain. Al-Quran menyebut kata din ada menunjukkan arti agama dan ada menunjukkan hari
kiamat, sedangkan kata dain diartikan dengan utang. Bila dilihat dari semua arti yang ada agama
lebih menekankan kepada ikatan / keyakinan yang harus dilakukan oleh manusia yang
menganutnya. Fungsi agama dalam kehidupan adalah sebagai pembimbing hidup, penolong
dalam kesusahan, penentram batin, pengendali moral. Keberagaman agama yang ada di
Indonesia berkaitan dengan sejarah Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Joesef Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia, (Jakarta, Pustaka al-Husna, 1983), 16.

Saleh, Marhaeni. "Filsafat Agama Dalam Ruang Lingkupnya." Sulesana: Jurnal Wawasan
Keislaman 6.1: 84-92.

http://penaraka.blogspot.com/2012/04/pengertian-agama.htm

Asir, Ahmad. "Agama dan fungsinya dalam kehidupan umat manusia." Al-Ulum Jurnal
Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 1.1 (2014): 50-58.

Asir, Ahmad. "Agama dan fungsinya dalam kehidupan umat manusia." Al-Ulum Jurnal
Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 1.1 (2014): 50-58.

Hasan, M. Abdul Khaliq. "Merajut Kerukunan dalam Keragaman Agama di Indonesia (Perspektif
Nilai-Nilai Al-Quran)." Profetika: Jurnal Studi Islam 14.1 (2016): 66-77.

Satrio, P. (2019). KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA SEBAGAI CIRI KHAS YANG HARUS
DIPERTAHANKAN

Anda mungkin juga menyukai