Anda di halaman 1dari 11

KONSEP, MACAM, DAN RUANG LINGKUP

AGAMA ISLAM

Dosen Pengampu: Taufikurrahman, S.Pd., M.Pd

Penyusun:
Devi Nurcahya Romadhoni (22013010168)

MKU AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022
PENDAHULUAN

Sebagai seperangkat aturan Tuhan yang diberikan kepada manusia unluk mendapatkan kebaikan
dalam kehidupan di dunia dan akhiral, nyata jelas kalau agama begilu erat kailannya dengan
kehidupan manusia. Bila dilihat dari sisi makna dan fungsinya berarti agama itu tidak boleh
lepas dalam kehidupan umat manusia yang senantiasa mencari kebahagiaan abadi. Agama itu
adalah kebutuhan fitrah manusia untuk kemuliaan dan kebahagiaan hakiki dirinya. Masyarakat
beragama pada umumnya memandang agama sebagai jalan hidup yang dipegang dan diwarisi
turun-temurun oleh masyarakat, agar hidup mereka menjadi tertib, damai, dan tidak kacau.
Selain itu, mereka juga meyakini agama sebagai kekuatan spiritual yang dapat memenuhi
keutuhan rohani manusia serta diharapkan mampu “berbicara” banyak dalam menyelesaikan
problem sosial, ekonomi, kemanusiaan, dan sebagainya. Oleh karena itu dibuatlah essay
mengenai konsep, macam-macam dan ruang lingkup agar kita semakin memahami materi bab 1
ini.
PEMBAHASAN

KONSEP AGAMA
Agama mendapat posisi strategis dalam Al-Qur‟an. Agama dalam konsep Al-Qur‟an
mengandung makna yang paling tinggi yakni agama Islam yang berfungsi sebagai rahmatan lil
„alamin bagi manusia dan sekalian alam semesta. Tentu Allah SWT telah menggambarkan di
dalam Al-Qur‟an bahwa sesungguhnya agama yang terbaik di sisi Allah hanyalah Islam. Karena
itu, sesungguhnya bahwa agama Islam dapat memberi jaminan kesejahteraan dan keselamatan
bagi manusia yang mempelajarinya sebagai amalan shalih guna menggapai kemuliaan dan
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Bila dilihat dari sisi makna dan fungsinya berarti
agama itu tidak boleh lepas dalam kehidupan umat manusia yang senantiasa mencari
kebahagiaan abadi. Agama itu adalah kebutuhan fitrah manusia untuk kemuliaan dan
kebahagiaan hakiki dirinya. Tidak ada satupun definisi agama yang dapat diterima secara
umum. Para filosof, sosiolog, psikolog dan teolog telah merumuskan definisi tentang agama
menurut caranya masing-masing. Tidak adanya definisi agama yang dapat diterima secara
umum itu, antara lain dikarenakan memberikan definisi atau pengertian agama itu merupakan
hal yang cukup sulit.
A. Konsep Agama Secara Etimologis :
a) Berasal Bahasa sansekerta dari kata A yang artinya tidak dan Gama yangialah kacau,
jadi agama adalah tidak kacau atau bisa dibilang teratur.
b) Sedangkan pada Bahasa latin Religi atau Religion berasal dari istilahRedan Eligare
yang berarti memilih kembali pada Bahasa Belanda.
c) Dalam Al-Qur‟an agama disebut Al-din yang berarti Undang-undang, peraturan, serta
ketaatan.
B. Konsep Agama Secara Terminologis :
a) Menurut KBBI agama artinya sistem yang mengatur tata keimanan(kepercayaan) serta
peribadatan pada tuhan yg Mahakuasa serta tatakaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dengan manusia danmanusia dengan lingkungannya.
b) Sedangkan agama menurut istilah adalah sistem kepercayaandanpenyembahan yang
kuasa (atau yg serupa), dengan budaya sertapandangan dunia yang mengikat orang di
cara hayati.
c) Pengertian agama berdasarkan para ahli :
 Emile Durkheim mendefinisikan agama adalah suatu sistemyangterpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berafiliasi dengan hal yang suci.
 Bahrun Rangkuti seseorang cendikiawan muslim, ia mengatakan bahwadefinisi dan
pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta; agama. A(panjang) berarti jalan, way,
dan Gama yaitu bahasa Indo-Jermanik; Bahasa Inggris Togo berarti jalan, jalan untuk
menerima kemurahanyang kuasa.
 Menurut Sidi Gazalba, agama (religion) merupakan kecenderunganspiritual manusia
yang berhubungan dengan alam semesta, nilai yangmeliputi semua, makna tertinggi,
sifat dari segala sesuatu.
 Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama ialah sistemsikapdan hubungan
insan, yang merupakan pusat korelasi mereka denganrahasia kekuasaan dan hal ghaib
yang tidak terbatas, serta oleh sebabitumenggunakan kehidupan mereka dan alam
semesta pada kurang lebih mereka¹.
Dari uraian tentang pengertian agama di atas, dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa agama
pada dasamya merupakan suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang
memiliki akal unutk memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai
kebaikan hidup dan kebahagiaan kelak di akhirat².
Sesungguhnya Islam itu adalah agama samawi. Allah mewahyukan agama Islam dalam nilai-
nilai kesempurnaan tertinggi meliputi segi-segi fundamentil tentang duniawi dan ukhrawi guna
mengantarkan kehidupan manusia ketaraf keselamatan, kemuliaan dan kebahagiaan abadi.
Agama Islam bersifat universal dan eternal sesuai dengan fitrah manusia. Manusia yang
beriman kepada Al-Qur‟an cenderung hatinya menuju petunjuk Al- Qur‟an tanpa ragu-ragu
mengakui kebenaran dan ketinggian Islam sebagai agama terbaik menata kehidupannya ke arah
kemuliaan dan kebahagiaan sejati. Firman Allah dalam Al-Qur‟an Surat Ali Imran (3): 19
‫ اإل س الم ا هللا ع ند ال دي ن إن‬Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam.
Islam sesuai dengan namanya “selamat” tentu dapat menyelamatkan seluruh sisi kehidupan
jasmani maupun rohani manusia. Islam sebagai agama akan melindungi manusia dari berbagai
kemerosotan moral yang mengarah kepada kehancuran nilai lahir dan bathin umat manusia.
Pada hakikatnya manusia membutuhkan agama yang dapat menuntunnya kejalan yang benar
dan dapat mengatasi berbagai permasalahan umat manusia dalam hidupnya.

¹ Nisa Lakista, Konsep Agama, (2020), Academia.edu


² R. Abuy Sodikin, Konsep Agama dan Islam, Jurnal UIN Banten
Realitas hidup manusia dengan limpahan materi dan kehidupan modern ternyata tidak akan
mampu mengatasi berbagai macam problema sosial maupun individu. Banyak orang
menginginkan ketenangan dan kebahagiaan sejati, namun sulit didapatinya, apabila tidak
dilandasi dengan adanya agama dalam diri seseorang. Agama tidak cukup hanya keyakinan
semata-mata, tetapi perlu diaplikasikan semua nilai dan ajarannya dalam kehidupan manusia
sehari-hari³.
Pengertian Agama Islam Islam berasal dari kata aslama – yuslimu- Islaman yang berarti
menyerah, tunduk, dan damai. Dalam pengertian bahasa Islam mengandung makna yang umum
bukan hanya nama dari suatu agama. Ketundukan, ketaatan, dan kepatuhan merupakan makna
Islam. Hal tersebut menandakan bahwa sesuatu yang tunduk dan patuh terhadap kehendak Allah
adalah Islam.
Islam dalam arti terminology adalah agama yang ajaranajarannya diberikan Allah kepada
manusia melalui para utusanNya (Rasul-rasul). Dengan demikian Islam adalah agama Allah
yang dibawa oleh para Nabi pada setiap zamannya yang berakhir dengan kenabian Muhammad
SAW.
Penamaan agama Islam bagi para nabi didasarkan kepada firman Allah, yakni:
“Katakanlah (hai orang-orang mu‟min): Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, serta anak
cucunya dan kepada apa yang telah diturunkan kepada Musa, Isa serta para nabi dari Tuhan
mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk dan
patuh kepada-Nya” (QS: 12: 136) Ajaran Islam yang dibawa oleh para nabi terdahulu hanya
berlaku bagi kaumnya saja tidak berlaku bagi umat manusia secara keseluruhan disebabkan cara
penyebarannya masih sangat terbatas. Sedangkan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW merupakan ajaran Islam yang paling lengkap dan berlaku secara universal
bagi semua manusia sepanjang hayatnya. Sesuai dengan misi utama nabi Muhammad SAW
adalah untuk menyempurnakan ajaran Islam sebelumnya. Salah satu keistimewaan ajaran Islam
yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW adalah terletak pada keuniversalan sasarannya dan
keintegrasian isinya⁴.

³ Miskahuddin,Konsep Agama menurut AL-Qur‟an(2017), Jurnal ar-raniry.


⁴ Rohidin, Buku Pendidikan Agama Islam sebuah pengantar(2018), FH UII Press
MACAM AGAMA
Selain suku, bahasa, ras dan golongan yang memiliki banyak macam, Agama di Indonesia pun
memiliki banyak macamnya. Saat itu pada era orde baru, Agama yang telah disepakati oleh
pemerintah hanya ada 5, yaitu Agama Islam, Agama Kristen, Agama Katolik, Agama Hindu
dan Agama Buddha. Namunsetelah adanya era Reformasi dan pada saat masa kepemimpinan
PresidenAbdurrahman Wahid (Gus Dur) Agama Konghucu berhasil disahkan menjadi agama
yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Penjelasan singkatnya sebagai berikut :
1. Agama Islam Islam masuk ke Indonesia melalui masa yang panjang, banyak teori teori
yang menceritakan cara penyebaran Agama Islam di Indonesia seperti: Teori Arab,
Teori Persia, Teori Cina, Teori Turki dan Teori Gujarat . Seperti yang kita tahu Agama
islam juga memiliki sebuah pedoman yaitu Al-Qur‟an. Kitab suci ini diturunkan di kota
Mekkah dan Maddinah yang berperansebagai petunjuk, perintah, dan larangan bagi
umat Islam. Denganmenggunakan bahasa Arab sebagai tulisannya dan berisi 30 juz
dengan 114 surat di dalamnya. Tempat Ibadah bagi Umat Muslim yaitu Masjid,
banyaksekali sekarang masjid-masjid yang menjadi sejarah budaya Indonesia. Sebagai
contoh ada salah satu masjid di Kota Banda Aceh yaitu MasjidRayaBaiturrahman,
yang pada saat 18 tahun silam tepatnya Desember 2004 yang tetap berdiri kokoh pasca
Tsunami berskala 9,1-9,3 SR. Dan beberapa Masijdlain di seluruh Indonesia. Di
Agama Islam sendiri juga mempunyai keberagaman sudut pandangmasyarakat
terhadap islam sendiri, adanya golongan-golongan yang diakui juga oleh masyarakat
Indonesia seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah (MD), dan Lembaga Dakwah
Islam Indonesia (LDII).
2. Agama Kristen Agama selanjutnya yang diakui pemerintan adalah Kristen Protestan,
kekristenan sendiri pertama kali ada di Indonesia pada abad ke tujuh dan menghilang
tanpa ada kejelasan, namun pulih lagi pada abad ke 11 saat Islammulai ke Nusantara.
Umat Kristen juga memiliki pedoman hidup yaitu Al- Kitab. Untuk tempat ibadah
Agama Kristen adalah Gereja, dan sejarahterbentuknya Gereja pun tidak lepas dari
campur tangan Belanda pada masaitu.
3. Agama Katolik Agama ini hampir sama halnya dengan Agama Kristen, sama
samadatang dari penjajah. Untuk Al-kitab sendiri juga hampir sama denganumat
Kristen, Dan tempat Ibadah pun juga sama denga Agama Kristen. Semua halpada
Agama Kaltolik dan Agama Kristen hampir menjadi satu kesatuan, hanya ada beberapa
elemen saja yang membedakan antara kedua Agama ini.
4. Agama Hindu Kitab suci Agama Hindu bernama Weda, namun ada bnayak nama
laindari kitab ini, yaitu Kitab Sruti, Kitab Rahasya, dan Kitab Mantra. UntukTempat
Ibadah Umat Hindu sendiri adalah Pura, Pura dapat banyak dijumpai di daerah pulau
Bali, karena mayoritas penduduk di Bali merupakan Umat Hindu. Jika saat hari raya
Nyepi di Bali pasti akan sepi, banyak tempat wisataatau rumah rumah yang tutup untuk
menghormati Hari Raya mayoritasmereka.
5. Agama Budha Kitab suci Agama Budha adalah Tripitaka, Kitab ini sama denganKitab-
Kitab Agama lainnya yang mengajarkan tingkah laku manusia dalampergaulan.
Tempat Ibadah Agama ini bernama Vihara, Vihara sendiri sebenarnya merupkan
komplek yang terdiri dari Dhammasala, Uposathagara, Kuthi, dan Bhavana sabha.
Namun selain untuk tempat beribadah, Viharajuga digunakan sebagai tempat tinggal
Bikkhu atau Bikkhuni.
6. Agama Konghucu Agama terakhir yang diakui oleh Indonesia adalah Konghucu,
Agamaini muncul sejak abad ke 17 namun secara resmi dimulai pada abad ke 19.
Dimulai dari pembentukan Persatuan Masyarakat Konghucu di Bandungdansetelah itu
Agama Konghucu baru mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah Indonesi pada
tahun 1965⁶.

RUANG LINGKUP AGAMA


1. Aqidah
Aqidah secara etimologis berasal dari Bahasa Arab yang berarti simpul kokoh, ikatan,
perjanjian; dengan demikian Aqidah adalah keyakinan yaitu tersimpul dengan kokoh di
dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Adapun secara terminologis artinya adalah: ketakwaan, keyakinan hidup, keimanan
kepada Allah Swt. dalam arti khas.
Pembahasan aqidah dalam lingkup khusus meliputi Rukun Iman, yaitu:
1) Iman kepada Allah,
2) Iman kepada Malaikat,
3) Iman kepada Kitab kitab-Nya,
4) Iman kepada Rasul-rasul-Nya,
5) Iman kepada Hari Akhir, dan
6) Iman kepada Taqdir.
Sebagaimana tercantum dalam QS. Al-A‟raf (7): 158, “Katakanlah: "Hai manusia
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang
menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,
Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-
kitab-Nya) dan ikutilah supaya kamu mendapat petunjuk". Demikian juga Allah
mewasiatkan kepada manusia, selain iman kepada Allah juga rasul-Nya, dalam QS. Al-
Nisa‟ (4): 136, “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir

2. Syari‟ah
a. Syari‟ah dalam secara etimologis adalah Jalan. Istilah Syari‟ah dalam bahasa Arab
mempunyai dua makna. Pertama, berarti "jalan yang lurus (peraturan)", sebagaimana
firman Allah Swt: ”Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari‟at
(peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syari‟at itu ”. (QS. Al-Jatsiyah (45):
18). Kedua, berarti "berjalan menuju tempat air yang mengalir (mata air) dengan maksud
untuk minum".
b. Adapun secara terminologis adalah “Tata peribadatan yang mengatur hubungan antara
manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan alam lain”. Syari‟ah
Islam adalah satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan antara manusia dan
Tuhan, hubungan sesama manusia serta hubungan manusia dengan alam lainnya Kaidah
Syari‟ah Islamiyah ini secara garis besar terbagi atas dua bagian besar:
1). Kaidah Ibadah dalam arti khusus (Kaidah Ubudiyah), tata aturan Ilahi yang
mengatur hubungan ritual langsung antara hamba dengan Tuhannya yang tatacara dan
upacaranya telah ditentukan secara terinci dalam Al-Quran dan Sunnah rasul. Ibadah
khusus ini meliputi: Thaharah, Shalat, Zakat, Shaum, dan Haji;
2). Kaidah muamalah dalam arti luas, tata aturan Ilahi yang mengatur
hubungan sesama manusia dan hubungan antara manusia dan benda. Muamalah dalam
arti luas, secara garis besar terbagi dua bagian, yaitu: pertama, Al-Qanunul Khas
(Hukum Perdata) yang meliputi: muamalah dalam arti sempit (hukum niaga), munakahat
(hukum nikah), waratsah (hukum waris), dan lain sebagainya; kedua, Al-Qanunul „Am
(Hukum Publik) yang meliputi: jinayah (hukum pidana), khilafah (hukum kenegaraan),
jihad (hukum perang dan damai), dan lain sebagainya.
3. Akhlak
Akhlak asal katanya khalaqa, yang artinya berbuat. Secara terminologi berarti adab sopan
santun yang terpuji sesuai dengan syari‟at Islam. Akhlak tidak lain merupakan aplikasi
dari Aqidah dan Syari‟ah (Ibadah dalam arti khas dan Muamalah). Akhlak meliputi:
(1) Akhlak kepada Allah;
(2) Akhlak kepada makhluk. Sedang akhlaq kepada makhluk meliputi:
(a) akhlak kepada Rasul;
(b) akhlak kepada manusia;
(c) akhlak kepada alam.
Akhlak terhadap manusia termasuk akhlak pada diri sendiri, meliputi: keluarga, masyarakat.
Akhlak terhadap alam, meliputi: flora, fauna, dan benda. Setiap muslim harus
melaksanakan syari‟at Islam secara kâffah, QS. Al-Baqarah (2): 208: “Hai orang-orang
yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.
Maksudnya, bahwa setiap muslim harus melaksanakan syari‟at Islam dalam kehidupan
sehari-hari dalam beraqidah, beribadah baik ibadah mahdhah maupun ghair mahdhah
(muamalah), dan berakhlak sesuai akhlak Rasulullah Saw⁷.

⁵ Siti nur Aeni, Mengulas 6 Agama di Indonesia dari Sejarah sampai Tempat Ibadah, 2020
⁶ http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/29993/04_bk_aqidah_bab%20ii_
agama%20islam%20dan%20ruang%20lingkupnya_2019.pdf?sequence=4&isAllowed=y#:~:text
=Berdasarkan%20hadits%20di%20atas%2C%20Ruang,3)%20Ihsan%20(Akhlak)
PENUTUP

Agama, yakni Islam adalah suatu peraturan Allah SWT yang diwahyukan di dalam Al-Qur‟anul
Karim dan dijelaskan dalam Hadits Rasulullah SAW segala aturan pelaksanaannya secara benar
sebagai amalan shalih bagi orang-orang mu‟min. Agama yang merupakan peraturan Allah dan
Rasul-Nya tersebut mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal pikiran yang sehat
memegang teguh dan menjalankan segala peraturan itu berdasarkan kehendak dan keinginannya
sendiri guna untuk mencapai keselamatan kebaikan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

Lakista, Nisa. (2020) Konsep Agama.


http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alqalam/article/view/643/525
Sodikin, R. Abuy. Konsep Agama dan Islam. Jurnal UIN Banten.
Miskahuddin. (2017). Konsep Agama menurut AL-Qur’an.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/almuashirah/article/view/2240/1661
Rohidin. (2018). Buku Pendidikan Agama Islam sebuah pengantar.
https://pak.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/Buku-Pendidikan-Agama-Islam-Sebuah-
Pengantar.pdf
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/29993/04_bk_aqidah_bab%20ii_aga
ma%20islam%20dan%20ruang%20lingkupnya_2019.pdf?sequence=4&isAllowed=y#:~:text=B
erdasarkan%20hadits%20di%20atas%2C%20Ruang,3)%20Ihsan%20(Akhlak).
Nur Aeni, Siti. (2020). Mengulas 6 Agama di Indonesia dari Sejarah sampai Tempat Ibadah.

Anda mungkin juga menyukai