Anda di halaman 1dari 14

ISLAM DAN AGAMA-AGAMA BESAR DI DUNIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metode dan
Pendekatan Studi Islam

Oleh:
Hana Maulydiah
NIM: 20211407

Dosen pengampu:
Isman Iskandar, M. Sos.

IAT VB
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
TAHUN BERJALAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


berbagai nikmat, diantaranya nikmat iman dan sehat, sehingga dengan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi akhir zaman, yakni Nabi
Muhammad Saw., beserta keluarganya, sahabatnya, dan kepada seluruh
umat pengikutnya hingga hari kiamat. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Metode dan Pendekatan Studi Islam, dengan
judul pembahasan “Islam dan Agama-agama Besar di Dunia”.

Saya mengungkapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata


kuliah ini, bapak Isman Iskandar, dan juga kepada berbagai pihak yang
turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dalam penulisannya,
saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik drai segi isi
maupun penulisan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang bertujuan untuk memperbaiki di waktu yang akan datang. Akhir kata
saya ucapkan terima kasih.

Tangerang, 18 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi islam dan agama ..........................................................3


B. Perbedaan islam dengan agama lain ......................................5
C. Perbedaan system kedudukan islam dengan agama lain ......6
D. Posisi islam diantara agama di dunia ......................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama memiliki definisi yang beragam, salah satunya ialah pendapat


Harun Nasution, ia berpendapat agama dalam Bahasa arab disebut din,
yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan.
Jadi, agama datang dengan membawa peraturan-peraturan yang merupakan
hukum, yang harus dipatuhi.

Agama jika ditinjau dari sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu agama
samawi atau agama wahyu, dan agama ardhi atau agama bukan
wahyu/buatan manusia. Agama wahyu adalah agama Allah yang sampai
kepada manusia melalui malaikat Jibril, dan kemudian disebarkan oleh
Rasul-Nya kepada manusia. Sedangkan agama ardhi adalah agama yang
tidak bersandar pada wahyu, melainkan bersandar kepada ajaran dari
seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam
dari berbagai aspeknya.

Di dunia terdapat beberapa agama besar yang tetap menjaga


eksistensinya, baik dari agama samawi maupun agama ardhi. Namun
terdapat perbandingan yang dapat ditemukan antara islam dan agama-
agama besar lainnya. Makalah ini akan membahas mengenai perbandingan
agama islam dengan agama-agama besar di dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi islam dan agama?
2. Apa perbedaan islam dengan agama-agama lain?
3. Apa perbedaan system kedudukan islam dengan agama lain?

1
4. Apa posisi islam diantara agama di dunia?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi mengenai islam dan agama.
2. Untuk mengetahui perbedaan islam dengan agama-agama lain.
3. Untuk memahami perbedaan system kedudukan dengan agama
lain.
4. Untuk memahami posisi islam diantara agama di dunia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Islam dan Agama
Islam merupakan kata turunan dari salima, yang memiliki arti bersih,
selamat dari kecacatan, atau sempurna. Dapat juga diartikan perdamaian
dan keamanan, yang diambil dari kata assilmu. Dari kata ini juga terbentuk
kata aslama, yang berarti menyerah tunduk, patuh, dan taat.

Pemimpin kaum muslim mengatakan bahwa Islam adalah agama yang


adil dan damai. Namun Osama bin Laden dan teroris Muslim lainnya
membantai umat Muslim maupun non-Muslim, mengabaikan makna Islam
yang sebenarnya. Presiden George W. Bush menyebut Islam sebagai
agama damai, berbeda dengan Penginjil Franklin Graham yang
menganggap Islam sebagai agama setan. Seorang professor ternama,
sekaligus penulis buku The Clash of Civilization, yakni Samuel Hutington
menulis dalam bukunya “Islam adalah agama yang berlumur darah di luar
dan di dalam. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Presiden Barck
Obama, Islam telah membuktikan mengenai peluang toleransi beragama
dan kesetaraan ras melalui kata-kata dan perbuatannya, sehingga kemitraan
antara Amerika dan Islam harus didasarkan pada islam yang sebenarnya,
bukan atas hal lain yang bukan Islam.1

Secara etimologi, Islam dapat diartikan dalam dua makna yaitu,


pertama, bahwa Islam sudah ada sejak masa Nabi Adam a.s, karena pada
hakikatnya semua rasul mengajarkan kepatuhan dan ketundukan hanya

1
Fathurrahman Muhtar, Bahan Ajar Metodologi Studi Islam (Mataram: IAIN
Mataram, n.d.), h. 57.

3
kepada Allah SWT. Kedua, Islam sebagai sebuah risalah yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW yang berisi ajaran akidah, ibadah, dan akhlak.2

Sedangkan secara terminologis, Ahmad Abdullah al-Masdosi


mengungkapkan bahwa Islam adalah kaidah hidup yang sudah diberikan
kepada manusia sejak pertama kali manusia diturunkan ke bumi, dan
kemudian disempurnakan dalam al-Qur’an yang diwahyukan kepada nabi
terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW., yang mencakup kaidah hidup bagi
manusia, baik secara spiritual maupun material.3 Pernyataan ini selaras
dengan firman Allah:

‫ي‬ ِ‫ما َكا َن اِب ٰرِهيم ي هوِد اًّي َّوََل نَصرانِياا َّوٰلكِن َكا َن حنِي ًفا ُّمسلِم ۗا وما َكا َن ِمن الْم ْش ِرك‬
َْ ُ َ ََ ً ْ ْ َ ْ َْ َُْ ُْ ْ َ

“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani,


tetapi dia adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk
orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran [2]: 67)

Agama sebagai suatu ciri kehidupan sosial yang universal, dalam artian
bahwa semua masyarakat memiliki cara berpikir dan pola prilaku yang
memenuhi syarat untuk disebut “agama”. Banyak dari agama yang berupa
komponen superstruktur, yang terdiri dari tipe-tipe symbol, citra,
kepercayaan, dan nilai-nilai spesifik dengan adanya manusia
menginterprestasikan eksistensi mereka. Namun karena agama juga
mengandung komponen ritual, maka sebagaian agama tergolong juga
dalam struktur sosial.4

2
Nurhasanah Bakhtiar and Marwan, Metodologi Studi Islam (Pekanbaru: Cahaya
Firdaus, 2016), h. 26.
3
Nurhasanah Bakhtiar and Marwan, h. 26.
4
Fathurrahman Muhtar, Bahan Ajar Metodologi Studi Islam, h. 59.

4
Agama sendiri merupakan universal cultural. Menurut salah satu
prinsip teori fungsional menyatakan bahwa segala sesuatu yang tidak
berfungsi akan lenyap dengan sendirinya. Namun agama memerankan dan
memiliki sejumlah peran dan fungsi di masyarakat, terbukti dengan
terjaganya eksistensinya sejak dahulu hingga sekarang.5

Agama secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta, yakni tersusun


drai dua kata, “a” berarti tidak, dan “gama” yang berarti pergi. Sehingga
dapat dipahami bahwa agama adalah perkara yang tidak pergi, tetap di
tempat, dan diwarisi secara turun menurun. Pendapat lain menyatakan
agama tersusun dari “a” berarti tidak, dan “gama” yang berarti kacau.
Sehingga diartikan bahwa agama adalah tidak kacau.6

Sedangkan menurut terminologi, pendefinisian tentang agama beragam


tergantung dengan yang menerjemahkan. Zakiah Daradjat mengutip
pendapat seorang ahli ilmu jiwa, W.H. Clark yang mengatakan bahwa tidak
ada hal yang lebih sukar, dari pada mencari kata-kata yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan agama. Karena pengalaman beragama adalah
subyektif, individual, yang setiap orang akan merasakan pengalaman yang
berbeda-beda.7

Emile durkhem memiliki teori yang bersifat eksklusif dalam


memahami agama, yaitu system kepercayaan yang disatukan oleh perkara
yang berhubungan dengan hal-hal yang suci, yakni hal-hal yang dibolehkan
dan dilarang oleh kepercayaan.8

5
Muhammad Arif, Metodologi Studi Islam (Suatu Kajian Integratif) (Sumatra Barat:
Insan Cendekia Mandiri, 2020), h. 4.
6
Nurhasanah Bakhtiar and Marwan, Metodologi Studi Islam, h. 17.
7
Nurhasanah Bakhtiar and Marwan, h. 18.
8
Fathurrahman Muhtar, Bahan Ajar Metodologi Studi Islam, h. 60.

5
B. Perbedaan Islam dengan Agama-agama Lain

Perkembangan di dunia Pendidikan dan kemajuan dalam ilmu


pengetahuan, sangat banyak merubah pandangan dan pola pikir umat Islam
diseluruh dunia. Dengan perkembangan tersebut para sarjana melakukan
pembaharuan polemic mereka terutama terhadap aktifitas misi Kristen.9

Dalam hal toleransi, Nabi Muhammad memberikan suri tauladan


kepada umatnya. Banyak dikisahkan bahwa nabi pernah dikucilkan,
sehingga beliau memutuskan untuk hijrah ke Madinah untuk beberapa lama
dan kemudian Kembali ke Makkah. Peristiwa ini disebut dengan fathul
Makkah. Dalam peristiwa penaklukan kota Makkah ini, nabi tidak
melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang telah men-dzolimi-
nya dahulu. Dengan titik pandang tersebut dapat dipahami bahwa umat
islam bersikap menghargai agama orang lain. Namun, menghargai agama
orang lain tidak identik dengan pengakuan akan kebenaran agama
tersebut.10

C. Perbedaan sistem kedudukan islam dengan agama lain

Rasulullah mengabarkan kepada umatnya mengenai konsep ketuhanan


yang hak, yang meniadakan sekutu bagi tuhan. Berbeda dengan agama lain.
Dengan kata lain, yang dimaksud dengan konsep Tuhan Esa adalah tanpa
menyandarkan Tuhan dengan benda atau suatu apapun.11

Agama Hindu dan Budha menyandarkan Tuhan pada acara dan patung-
patung. Perbedaan juga ditemukan dalam konsep ketuhanan, sebab dalam

9
Syibran Mulasi, Zuhriyyah Hidayati, and Khaidir, Metodologi Studi Islam (Aceh:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021), h. 213.
10
Syibran Mulasi, Zuhriyyah Hidayati, and Khaidir, h. 214.
11
Syibran Mulasi, Zuhriyyah Hidayati, and Khaidir, h. 214.

6
agama hindu dikenal dengan Trinitas, yang terdiri atas brahma sebagai
dewa pembantu, wisnu sebagai dewa pemelihara, dan siwa sebagai dewa
perusak.12

Sistem ketuhanan agama Kristen juga dikenal dengan Trinitas, namun


terdapat perbedaan yang mendasar, yakni Kristen mengajarkan bahwa di
surga Tuhan Bapa mengakui adanya Tuhan Anak dan Roh Kudus yang
diberikan malaikat Jibril kepada Maryam. Sistem ini dinamakan Trinitas
karena mengakui Tuhan ada tiga, yaitu Bapa, Anak, dan Tuhan Ibu (Ruhul
Kudus).13

Dalam hal penamaan, karena agama-agama besar terdahulu diberi


nama menurut para pendirinya, dan hal ini berbeda dengan penamaan islam
sebagai agama. Agama Budha dinisbahkan pada Sidarta Buddha Gautama,
agama Zoroastrer (Majusi) dinisbahkan pada Zarahustra, Kong Hu Chu
dinisbahkan pada Kong Hu Chu, agama Kristen mengikuti nama Yesus
Kristus, agama Hindu adalah agama dari negeri Hindu (India), agama
Yahudi dinisbatkan kepada kaum pengikut ajaran Nabi Musa, yaitu kaum
Yuda.14

Sebaliknya, tidak ada agama yang bernama Muhammad, dikarenakan


Nabi Muhammad bukanlah yang pertama atau satu-satunya utusan Islam.
Kebenaran-kebenaran tuhan bukan suatu penemuan yang mendadak, atau
milik khusus suatu bangsa atau pun zaman, akan tetapi bersifat universal.
Islam adalah agama semua nabi yang diutus Allah SWT. dari masa ke masa

12
Syibran Mulasi, Zuhriyyah Hidayati, and Khaidir, h. 215.
13
Syibran Mulasi, Zuhriyyah Hidayati, and Khaidir, h. 215.
14
Ulfat Azizus Samad, Agama-Agama Besar Dunia, 1990, h. 197.

7
diberbagai belahan dunia yang berbeda, untuk menuntun manusia ke jalan
yang benar.15

Islam adalah nama benda suatu agama, yang diberikan oleh Allah,
sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran: 19:
ۤ ْۢ
‫ٰب اََِّل ِم ْن بَ ْع ِد َما َجاءَ ُه ُم‬ ِ ِ َّ َ‫اَلس ََلم ۗ وما اخت ل‬
َ ‫ف الذيْ َن اُْوتُوا الْكت‬ َ َ ْ َ َ ُ ْ ْ ‫اّلل‬
ِ ِٰ ‫اِ َّن ال ِٰدين عِْن َد‬
ٰ َْ
‫اب‬ ِ ‫اّلل س ِريْع ا ْْلِس‬
ٰ َّ
‫ن‬ ِ ٰ‫الْعِلْم ب ْغي ْۢا ب ي نَ هم ۗومن يَّ ْك ُفر ِِبٰي‬
ِ‫ت ٰاّللِ فَا‬
َ ُ َ َٰ ٰ ْ ْ َ َ ْ ُ َْ ً َ ُ

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih


orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh
ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap
ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”
(QS. Ali Imran: 19)

Wilferd Cantwell Smith, mengomentari penamaan agama islam dengan


menyatakan bahwa Islam merupakan nama yang built-in. dalam
pandangannya, hal ini berbeda dengan penamaan yang terdapat pada agama
lain. Menurutnya, agama Hindu diperkenalkan oleh seorang Muslim di
India, Shinto diperkenalkan di Jepang oleh Cina, Kristen diperkenalkan
oleh Kekaisaran Romawi dan untuk tradisi-tradisi lainnya nama-nama
modern mulai berkembang di Eropa.16

D. Posisi Islam diantara Agama di Dunia

Posisi Islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat


dikemukakan sebagai berikut:

15
Ulfat Azizus Samad, h. 197.
16
Fathurrahman Muhtar, Bahan Ajar Metodologi Studi Islam, h. 59.

8
1. Ciri khas agama Islam
Islam memerintahkan pemeluknya untuk mempercayai bahwa
semua agama besar di Dunia yang datang sebelumnya diturunkan
dan diwahyukan oleh Allah Swt.
2. Kedudukan istimewa diantara semua agama
Islam memiliki kedudukan yang istimewa diantara agama yang
lain, karena Islam menjadi agama yang terakhir dan meliputi
semuanya.
3. Peran yang dimainkannya
Dalam hubungan ini Islam memiliki tugas besar, yaitu:
a. Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk
persaudaraan diantara semua agama di dunia.
b. Menghimpun segala kebenaran yang telah ada dari agama
sebelumnya.
c. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh para
penganut agama sebelumnya.
d. Mengajarkan kebenaran yang hakiki yang belum pernah
diajarkan sebelumnya.
4. Posisi islam diantara agama lain juga dapat dilihat dari adanya
unsur pembaharuan yang ada dalam Islam.17

17
Syibran Mulasi, Zuhriyyah Hidayati, and Khaidir, Metodologi Studi Islam, h. 216-
217.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perbandingan islam dengan agama besar di dunia lainnya, ialah dalam


konsep ketuhanannya, yakni dalam islam tidak menyandarkan Tuhan pada
benda atau suatu tertentu. Berbeda dengan agama lain, seperti budha atau
hindu yang menyandarkan Tuhan dengan patung. Dapat ditemukan juga
dalam konsep ketuhanan agama Kristen yang disebut Trinitas, sebab
mempercayai adanya tiga tuhan, yaitu tuhan Bapa, tuhan Anak, dan tuhan
Ibu (Ruhul Kudus).

Perbandingan dapat ditemukan juga dalam aspek penamaan, yang hal


itu berbeda dari agama lainnya. Sebab agama-agama terdahulu diberi nama
menurut nama pendirinya. Namun tidak demikian dengan islam, karena
islam bukanlah penemuan yang datang secara mendadak milik satu bangsa
atau masa saja, akan tetapi bersifat universal.

Diantara agama-agama besar di Dunia, islam memiliki posisi yang


cukup berpengaruh. Hal demikian ini dikarenakan peran yang dimainkan
islam. Islam berperan sebagai pendatang kedamaian dan kebenaran atas
kerusakan atau kesalahan yang telah diajarkan oleh agama-agama
sebelumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fathurrahman Muhtar. Bahan Ajar Metodologi Studi Islam. Mataram:


IAIN Mataram, n.d.
Muhammad Arif. Metodologi Studi Islam (Suatu Kajian Integratif).
Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2020.
Nurhasanah Bakhtiar and Marwan. Metodologi Studi Islam. Pekanbaru:
Cahaya Firdaus, 2016.
Syibran Mulasi, Zuhriyyah Hidayati, and Khaidir. Metodologi Studi Islam.
Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021.
Ulfat Azizus Samad. Agama-Agama Besar Dunia, 1990.

11

Anda mungkin juga menyukai