Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metodi Studi Islam yang
diampu oleh: HERI IRAWAN,S.H,M.H,
Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2023/1444 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakteristik tiap ajaran agama-agama memiliki perbedaan
masing-masing sesuai dengan pemikiran dan pemahaman terhadap al-
Kitab yang dipelajari sebagai dasarnya dalam beragama. Islam pun
mempunyai karakteristik sendiri, berbeda dengan agama lain di dunia.
Studi tentang karakteristik ajaran Islam tidaklah mudah, karena ruang
lingkup permasalahan yang sangat luas. Mengenai karakteristik ajaran
Islam yang berhubungan dengan bidang-bidang yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam bidang kebudayaan,
pendidikan, sosial, ekonomi, politikdan sebagainya. Karakteristik tersebut
dapat kita lihat dalam sumber ajaran al-Qur‟andan Hadis. Kedua sumber ini
memberi karakteristik tersendiri dalam bidang-bidang tersebut yang
berguna bagi kehidupan umat manusia sepanjang masa.
Ajaran Islam memiliki konsepsi yang khas dan dapat dikenali
dengan berbagai bidang keilmuannya. Perbedaan karakteristikdalam
Islam menunjukkan keragaman yang luas, akan tetapi umat Islam
mempunyai konsepsi jiwapersatuan umat “rahmatan lil „alamin”.Karena
pedomandasar ajaranIslamuntuk kehidupan umat Muslimadalah al-
Qur‟andan hadisyang mana di dalamnya terdapat berbagai petunjuk
tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan
kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya.
Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi, yaitu mulai
dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi,
sampai pada kehidupan rumah tangga dan masih banyak lagidimensi-
dimensi lainnya. Untuk memahami berbagai dimensi ajaranIslam tersebut
jelas memerlukan berbagai pendekatanyang digali dari berbagai referensi
atau ilmu.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Karakteristik Isalam?
2. Bagaimana konsep ajaran Islam?
3. Bagaimana cara untuk memahami ajaran Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Karakteristik Islam
2. Mengetahui konsep ajaran Islam
3. Mengetahui serta memahami ajaran Islam
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pengertian Islammenurut al-Qur‟an, meliputi: as-silm (Q.S. al-Anfal, 8: 61); aslama
(Q.S. an-Nisa‟, 4: 125); mustaslim (Q.S. ash-Shaffat, 37: 26); salim (Q.S. asy-Syu'ara‟, 26: 89);
salam (Q.S. Maryam, 19: 47). A. W. Munawwir, Kamus Bahasa Arab-IndonesiaTerlengkap,
(Surabaya: Penerbit Pustaka Progressif, 1984).
2
Faisar Ananda dkk, Metode Studi Islam: Jalan Tengah Memahami Islam. (Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO), hlm. 132
3
Musa Asy‟arie, Dialektika Agama untuk Pembebasan Spiritual, (Yogkarta: LESFI,
2002),
6
Berangkat dari beberapa pengertia tersebut di atas, karakteristik
ajaran Islam adalah suatu watak/karakter yang dimiliki oleh setiap
umat Muslim dengan berpedoman pada al Qur‟andan al-Hadist dalam
berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam bidang agama,
muamalah(kemanusian), ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan,
pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin ilmu. Dengan banyaknya
bidang-bidang keilmuan tersebut diperlukan kepada umat Muslim untuk
memahami secara mendalam ajaran Islam yang senantiasa membawa
umat manusia dalam kehidupan yang cinta damai dan sejahtera.
7
2) Karakteristik Khusus
a. Bidang Akidah
Akidah Islam adalah aqidah tauqifiyyah, artinya akidah Islam
dijelaskan secara terperinci. Mana perbuatan-perbuatan yang
masuk kedalam kategori tauhid dan syirik disebutkan secara
jelas, tanpa ada sedikitpun yang tercecer. Hal ini disebabkan
bahwa akidah merupakan bagian yang terpenting dalam ajaran
Islam. Akidah Islam adalah aqidah ghaibiyyah, artinya ajarannya
berpangkal dari keyakinan dan kepercayaan terhadap adanya
yang ghaib, Allah, Malaikat, dan hari Akhir. Walaupun
demikian, bukan berarti ajaran Islam tidak bisa dicerna oleh akal
dan pancaindra. Akidah Islam adalah aqidah syumuliyyah,
artinya di dalam ajarannya terdapat integritas antara dimensi
substansi dan aplikasi, teori dan praktik, ilmu, iman, dan amal.
Disamping itu, akidah Islam memiliki persepsi yang integral
tentang masalah-masalah kemanusiaan universal, seperti Tuhan,
manusia, dan alam
b. Bidang Ibadah dan Muamalah
Konsep ibadah di dalam Islam bersifat humanisme teosentris,
artinya semua bentuk ibadah hanya ditunjukkan kepada Allah,
tetapi manfaat atau hikmahnya untuk manusia sendiri. Misalnya,
ibadah shalat hikmahnya harus bisa mencegah seseorang dari
perbuatan keji dan munkar.Ibadah puasa, harus bisa
menumbuhkan solidaritas sosial, dan lain-lain. Intinya,
peningkatan kualitas ibadah ritual seorang Muslim, harus
meningkatkan kesalehan sosial. Seorang dinyatakan memiliki
kepalsuan dalam beragama, kalau tidak memiliki kepedulian
terhadap anak yatim dan tidak mau memberi makan fakir miskin
(Qardhawi, 1994).
8
c. Bidang Akhlak
Akhlak Islam adalah akhlak rabbaniyyah, artinya ia menjadikan ajaran
Tuhan (Al-Qur‟an dan Hadits) sebagai sumber nilai untuk menentukan
baik dan buruk. Ukuran baik buruk dalam Islam bukan berasal dari
pemikiran seseorang, atau adat-istiadat suatu masyarakat, sebagaimana
yang menjadi ukuran baik dan buruk dalam etika sekuler, akan tetapi
dari Al-Qur‟an dan Hadits. Dalam hal ini Fazlur Rahman (1989: 116)
menyatakan bahwa AlQur‟an pada dasarnya merupakan dokumen
keagamaan dan etika. Akhlak Islam adalah akhlak insani, artinya ajaran
ajaran akhlak Islam sejalan dengan tuntunan fitrah manusia, meletakkan
akal dan naluri sesuia dengan proporsi dan profesinya masing-masing.
4
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam,(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), 77-78.
9
menggelisahan bukan menjadi rahmat, tidak membahagiakan, dan tidak
menenangkan hati
Adanya perbedaan ini tidak boleh menimbulkan perbuatan
dantindakan yang merugikan sesama umat karena ada hadis yang
menegaskan bahwa seorang Muslimadalah orang yang lidah dan tangannya
dapat menyelamatkan orang lain, artinya “Tidak menyakiti dan
menyakitkan” (al-Muslim man salimal Muslimun min lisanih wa yadih).
Padahal untuk menjawab atau menyikapi permasalahan ini, al-Qur‟andan
al-Hadist memberikan metodeyang tepat dan benar dalam memahami
dan mengamalkan ajaranIslam. Allah SWT. Berfiman: “Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-lakidan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal”.5
Sebagai hamba yang beriman, diperintah untuk bisa menerima
bahwa adanya berbagai macam perbedaan pendapat dan paham itu sudah
merupakan ketetapan Allah SWT., dan sudah seharusnya kaum
Muslimmenyikapi dengan wajar. Untuk itulah, misi Islamsebagai
menebarkan ajarankeselamatan, baik duniamaupun akherat. Umat
Muslimseharusnya secara keseluruhan mengaktualisasikan nilai-nilai
yang terkandung di dalam ajaran Islam sebagai rujukan hidup dan
kehidupan di era kontemporer. Karena itu, misi Islam sebagai pembawa
rahmat dapat dilihat dari pengertian Islam itu sendiri dan pembawa rahmat
dapat dilihat dari peran yang diaktualisasikan umat Islam dalam menangani
berbagai problematika agama, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya.
5
Q.S. al-Hujurat, 49: 13.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakteristik tiap ajaran agama-agama memiliki perbedaan
masing-masing sesuai dengan pemikiran dan pemahaman terhadap al-
Kitab yang dipelajari sebagai dasarnya dalam beragama. Islam pun
mempunyai karakteristik sendiri, berbeda dengan agama lain di dunia.
Studi tentang karakteristik ajaran Islam tidaklah mudah, karena ruang
lingkup permasalahan yang sangat luas.
Karakteristik ajaran Islam adalah suatu watak/karakter yang
dimiliki oleh setiap umat Muslim dengan berpedoman pada al
Qur‟andan al-Hadist dalam berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan
manusia dalam bidang agama, muamalah(kemanusian), ekonomi, sosial,
politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan
disiplin ilmu. Dengan banyaknya bidang-bidang keilmuan tersebut
diperlukan kepada umat Muslim untuk memahami secara mendalam ajaran
Islam yang senantiasa membawa umat manusia dalam kehidupan yang
cinta damai dan sejahtera. Islam sebagai agama mempunyai makna bahwa
Islam memenuhi tuntutan kebutuhan manusia dimana saja berada sebagai
pedoman hidup baik bagi kehidupan duniawi, maupun bagi kehidupan
sesudah mati
Sebagai hamba yang beriman, diperintah untuk bisa
menerima bahwa adanya berbagai macam perbedaan pendapat dan paham
itu sudah merupakan ketetapan Allah SWT., dan sudah seharusnya kaum
Muslimmenyikapi dengan wajar. Untuk itulah, misi Islam sebagai
menebarkan ajaran keselamatan, baik dunia maupun akherat. Karena itu
pula, misi Islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari pengertian
Islam itu sendiri dan pembawa rahmat dapat dilihat dari peran yang
diaktualisasikan umat Islam dalam menangani berbagai problematika
agama, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya.
11
DAFTAR PUSTAKA