Oleh :
KELAS 21072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul karakteristik dan pokok-pokok ajaran islam ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen ibu pada mata kuliah studi keislaman. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang karakteristik dan pokok-
pokok ajaran islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR IS
JUDUL …………………………………………………………...... i
KATA PENGANTAR ……………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………… iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A…Latar Belakang Masalah ……………………………… 1
B…Rumusan Masalah ……………………………………. 2
C…Tujuan Masalah ………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
A…Kesimpulan …………………………………………….. 11
B…Saran ………………………………………………….... 12
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama kepunyaan Allah yang dibawa oleh para Nabi dan
Rasul sejak nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW sebagai panduan
hidup manusia di dunia hingga di akherat.Pernyataan Allah sendiri yang
menyebutkan bahwa agama kepunyan-Nya adalah islam sebagaimana dalam
Al Qur’an surat Ali Imron (3) ayat 19, yang berbunyi :
Sebagai muslim kita tentu ingin menjadi muslim yg sejati. Untuk itu
seorang muslim harus menjalankan ajaran Islam secara kaffah bukan hanya
mementingkan satu aspek dari ajaran Islam lalu mengabaikan aspek yg
lainnya. Oleh karena itu pemahaman kita terhadap ajaran Islam secara
syamil dan kamil menjadi satu keharusan. Disinilah letak pentingnya kita
memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran Islam dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian karakteristik agama islam dalam berbagai bidang ?
2. Apa macam-macam pokok ajaran agama islam?
3. Apa makna universal islam?
C. TUJUAN
1. Mendeskripsikan pengertian karakterstik agama islam.
2. Mendeskripsikan macam-macam pokok ajaran islam.
3. Mendeskrpsikan makna universal islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KARAKTERISTIK
Istilah karakter dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti sifat sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pengerti yang membedakan seseorag dari yang lain.
C. Bidang Akidah
Karakteristik islam yan dapat diketahui melalui bidang Akidah adalah akidah
islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Keyakinan sedikit pun
tidak boleh diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat musyrik yang
berdampak pada motivasi kerja yang tidak sepenuhnya didasar atas panggilan Allah.
Akidah dalam islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai
tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat,
yaitu mengatakan tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad sebagai
utusan-nya. Akidah menandung arti bahwa dari orang yang beriman. Akidah dalam
islam selanjutnya harus berpengaruh kedalam segala aktivitas yang dilakukan
manusia, sehingga berbagai aktivitas bernilai ibadah. Akidah islam harus menjadi
acuan dan dasar dalam bertingkah laku, serta yang menimbulkan amal shaleh
E. BIDANG PENDIDIKAN
Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut diatas, Islam
juga memiliki ajaran yang khas dalam bidang pendidikan. Islam memangdang bahwa
pendidikan adalah hak bagi setiap orang (education for all), laki-laki atau perempuan,
dan berlangsung sepanjang hayat (long life education). Dalam bidang pendidikan
Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan , kurikulum, guru, metode,
sarana, dan lain sebagainya. Semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini dapat
dipahami dari kandungan surat Al-Alaq sebagaimana disebutkan di atas. Di dalam
Alquran dapat di jumpai berbagai metode pendidikan seperti metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, demonstrasi, penguasaan, teladan, pembiasaan, karya wisata, cerita,
hukuman, nasihat, dan sebagainya. Berbagi metode tersebut dapat digunakan sesuai
dengan materi yangg di ajarkan, dan dimaksudkan demikian agar pendidikan tidak
membosankan anak didik.
F. BIDANG SOSIAL
Ajaran islam di bidang sosial yang paling menonjol pada kesejahteraan manusia,
islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan
kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat, tenggang rasa dan
kebersamaan). Dalam ajaran islam derajat manusia bukan ditentukan oleh nenek
moyangnya melainkan, derajat seseorang ditentukan oleh ketakwaannya yang di
tunjukan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia. Maka dalam islam
semua orang memiliki kesempatan yang sama.
Menurut penelitan yang dilakukan Jallaluddin Rahmat, islam ternyata agama yang
menekankan urusan muamalah lebih besar dari pada urusan ibadah. Yakni lebih
memperhatikan aspek kehidupan sosial dari pada aspek kehidupan ritual. Muamalah
jauh lebih luas dari pada ibadah (dalam arti khusus). Hal demikian dapat kita lihat
misalnya bila urusan ibadah bersamaan waktunya dengan urusan sosial yang penting,
maka ibadah boleh di perpendek atau di tangguhkan dan bukan untuk di tinggalkan.
1. Aqidah
Aqidah menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan. Sedangkan menurut
terminologi, ibadah bermakna iman atau keyakinan. Karena itulah akidah selalu
bertautan dengan Rukun Iman yang merupakan asas dari seluruh ajaran Islam.
Kedudukannya amat sentral dan fundamental. Akidah Islam berawal dari
keyakinan kepada Allah Yang Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan
wujudnya. Kemaha- Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan, dan wujudnya itu
disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun Iman dan prima causa ( asal pertama,
asal dari segala-galanya) dari seluruh keyakinan Islam. Maka dapat disimpulkan
bahwa tauhid adalah inti dari ajaran Islam yang berkembang melalui akidah,
syariah dan akhlak.
Rukun iman itu tersiri dari 5 sendi yaitu :
a. Keyakinan Kepada Allah
Percaya bahwa satu-satunya Tuhan yang harus disembah hanyalah Allah
Swt, didalam Islam konsepsi tentang Kemaha-Esaan Allah disebut Tauhid.
Perihal Kemaha-Esaan Allah terdapat di dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 163 dan
didalam surat Al-Ikhlas(112) ayat 1
2. Syariah
Secara etimologis berasal dari kata syari yang bermakna jalan (ke sumber mata
air) yang harus ditempuh oleh umat Islam.Sedangkan menurut peristilahan
(terminologis) syariah adalah sistem norma (kaidah) Ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, hubungan
manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya.
Pengertian syariah menurut Imam Syafi’i adalah peraturan-peraturan lahir yang
bersumber dari wahyu dan kesimpulan-kesimpulan yang berasal dari wahyu itu
mengenai tingkah laku manusia. Bagian pertama ” peraturan-peraturan lahir yang
bersumber dari wahyu” menunjuk pada syari’at sedangkan pada bagian yang
kedua ”kesimpulan-kesimpulan (manusia) yang berasal dari wahyu itu” menunjuk
pada fiqih.
Dilihat dari segi ilmu hukum, syari’at adalah hukum dasar yang diwahyukan oleh
Allah dalam Al-Qur’an yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Karena norma-
norma dasar yang terdapat dalam Al-Quran tersebut masih bersifat umum maka
norma-norma ini dirinci dan dijelaskan dalam hadist Nabi Muhammad dan
kemudian dirumuskan dlam kaidah-kaidah yang lebih konkret melalui ilmu fiqih,
sehingga muncullah hukum fiqih.
Syari’ah dan fiqih memiliki hubungan yang amat erat, karena syari’at merupakan
landasan dari fiqih dan fiqih adalah pemahaman dari syari’at . Namun demikian
keduanya tidaklah sama, pokok-pokok perbedaan antar keduanya adalah:
a. Syari’at merupakan firman Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan kitab-
kitab hadist, sedangkan fiqih merupakan pemahaman manusia yang memenuhi
syarat tentang syari’at.
b. Syari’at bersifat fundamental, mempunyai ruang lingkup yang lebih luas
daripada fiqih.Fiqih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada apa
yang biasanya disebut perbuatan hukum.
c. Syari’at adalah ketetapan Allah dan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi.
Fiqih adalah karya manusia yang dapat berubah atau berubah dari masa ke masa.
d. Syari’at hanya satu, sedangkan fiqih mungkin lebih dari satu seperti yang
terlihat pada aliran-aliran hukum yang disebut mazahib atau mazhab-mazhab itu.
e. Syari’at merupakan kesatuan dalam dalam Islam sedangkan fiqih
menunjukkan keragaman
3. Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak ”khuluqun” yang menurut bahasa berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Adapun definisi akhlak menurut
istilah adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan
mudah dengan kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih
dahulu. Apabila kata akhlak dikaitkan dengan kalimat Islam maka akan muncul
suatu Akhlak Al-Karimah yakni perbuatan dan tingkah laku yang baik dan terpuji,
sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan As-Sunnah.
Nilai-nilai akhlak sesungguhnya banyak terkandung dalam Al-Qur’an, namun
pada pembahasan kali ini hanya akan dibahas nilai akhlak yang terkandung
didalam surat Al-Hujurat ayat 11-13. Surat Al-Hujurat ini menekankan pada lima
nilai pendidikan akhlak sebagai seorang muslim, yakni :
a. Menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin
Seorang mukmin memiliki hak atas saudaranya sesama muslim. Oleh karena itu
sesama muslim harus menjaga saudaranya dan saling tolong menolong dalam
kebaikan
b. Taubat
Seorang mukmin yang telah berbuat dosa mempunyai kewajiban untuk
kembali kembali (taubat) ke jalan Allah sehingga ia tidak terus-menerus
terjerumus dalam kemaksiatan yang membuatnya jauh dari rahmat Allah. Dengan
kembali pada Allah diharapkan ia menjadi orang yang semakin dekat dengan sang
Khaliq.
c. Positif Thinking
Berburuk sangka merupakan hal yang tercela dan hukumnya haram. Islam
mengajarkan pada umatnya untuk berpikir positif khususnya bagi orang yang
berkepribadian mulia.
d. Ta’aruf
Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa oleh karena itu
untuk dapat membangun masyarakat yang harmonis maka satu-sama lain harus
ta’aruf (saling mengenal) dan terus menjaga jalinan itu dengan silaturahmi.
e. Egaliter (Persamaan derajat)
Islam dalam ajaran syariatnya mengukuhkan adanya penghormatan terhadap
manusia, menjamin kebebasan dan hak asasi dan kedudukan yang sama di depan
hukum. Tidak ada ajaran untuk melebihkan satu dari yang lain kecuali dengan
mengamalkan kebaikan dan meninggalkan dosa. Kedudukan manusia didalam
Islam semuanya sama kecuali ketakwaannya
Ajaran Islam memiliki sifat khas yang berbeda dengan ajaran agama lainnya
yang menjadikannya menarik bagi manusia sepanjang umur dan zaman.Sifat Dasar
Ajaran Islam antara lain
b. Islam historis
Islam historis adalah Islam yang sesungguhnya ada di kalangan
masyarakat. Islam historis muncul karena suatu pemahaman dari setiap
individu atau diri sendiri dalam masyarakat tentang kajian Islam secara
menyeluruh, inilah yang disebut sebagai pemikiran Islam. Islam historis
merupakan budaya yang dihasilkan setiap berpikir manusia dalam interpretasi
atau pemahamannya terhadap teks, maka Islam saat ini bahkan menjadi
sebuah budaya.
1. Bidang Aqidah
Ajaran Islam sebagaimana dikemukakan Maulana Muhammad Ali, dapat dibagi
kepada dua bagian, yaitu bagian teori atau yang lazim disebut rukun iman dan
bagian praktik yang mencakup segala yang harus dikerjakan oleh orang Islam,
yakni amalan-amalan yang harus dijadikan pedoman hidup. selanjutnya disebut
ushul (pokok) dan bagian kedua disebut furu. Kata ushul adalah jamak dari ashl
artinya pokok atau asas adapun kata furu artinya cabang. Bagian pertama disebut
pula aqa'id artinya kepercayaan yang kokoh, adapun bagian kedua disebut ahkam.
Menurut Imam Syahrastani baian pertama disebut ma'rifat dan bagian kedua
disebut tha'ah, kepatuhan.
Selanjutnya dalam Kitab Mu’jam al-Falsafi, Jamil Shaliba mengartikan aqidah
menurut bahasa adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertema dan
bersambung secara kokoh. Ikatan tersebut berbeda dengan terjemahan kata ribath
yang artinya juga ikatan tetapi ikatan yang mudah dibuka, karena akan
mengandung unsur yang membahayakan.'' Dalam bidang perundang-undangan,
aqidah berarti menyepakati antara dua perkara atau lebih yang harus dipatuhi
bersama. Dalam kaitan ini aqidah berkaitan dengan kata aqad yang digunakan
untuk arti akad nikah, akad jual beli, akad kredit dan sebagainya. Dalam akad
tersebut terdapat dua orang yang saling menyepakati sesuatu yang apabila tidak
dipatuhi akan menimbulkan sesuatu yang membahayakan, Akad nikah misalnya,
apabila dirusak akan berakibat merugikan kepada dua belah pihak secara lahir dan
batin, apalagi bila kedua pasangan tersebut telah dikarunia putera-putera yang
membutuhkan kasih sayang.
Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang aqidah ini adalah
bahwa aqidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang
diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah. Keyakinan
tersebut sedikitpun tidak boleh diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat
musyrik yang berdampak pada motivasi kerja yang tidak sepenuhnya didasarkan
atas panggilan Allah. Dalam prosesnya, keyakinan tersebut harus langsung, tidak
boleh melalui perantara. Aqidah demikian itulah yang akan melahirkan bentuk
pengabdian hanya pada Allah, yang selanjutnya berjiwa bebas, merdeka dan tidak
tunduk pada manusia dan lainnya yang menggantikan posisi Tuhan.
3. Bidang Pendidikan
Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut di atas,
Islam juga memiliki ajaran yang khas dalam bidang pendidikan. Islam
memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki laki atau
perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat. Dalam bidang pendidikan Islam
memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode,
sarana, dan lain sebagainya. Semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini
dapat dipahami dari kandungan surat Al-Alaq sebagaimana disebutkan di atas. Di
dalam Alquran dapat dijumpai berbagai metode pendidikan seperti metode
ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, teladan, pembiasaan,
karya wisata, cerita, hukuman, nasihat, dan sebagainya. Berbagai metode tersebut
dapat digunakan sesuai dengan materi yang diajarkan, dan dimaksudkan
demikian, agar pendidikan tidak membosankan anak didik.
5. Bidang Sosial
Selanjutnya karakteristik ajaran Islam dapat dilihat dari ajarannya di
bidang sosial. Ajaran Islam di bidang sosial ini termasuk yang paling menonjol
karena seluruh bidang ajaran Islam sebagaimana telah disebutkan di atas pada
akhirnya ditujukan untuk kesejahteraan manusia. Namun, khusus dalam bidang
sosial ini Islam menjunjung tinggi tolong-menolong, saling menasihati tentang
hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa,
dan kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan Islam
bukan ditentukan oleh nenek moyangnya, kebangsaannya, warna kulit, bahasa,
jenis kelamin, dan lain sebagainya yang berbau rasialis. Kualitas dan ketinggian
derajat seseorang ditentukan oleh ketakwaannya yang ditunjukkan oleh prestasi
kerjanya yang bermanfaat bagi manusia. Atas dasar ukuran ini, maka dalam Islam
semua orang memiliki kesempatan yang sama. . Mobilitas vertikal dalam arti
yang sesungguhnya ada dalam Islam, sementara aiatem kelas yang menghambat
mobilitas sosial tersebut tidak diakui keberadaannya. Seseorang yang berprestasi
sungguhpun berasal dari kalangan bawah, tetap dihargai dan dapat meningkat
kedudukannya serta mendapat hak-hak sesuai dengan prestasi yang dicapainya.
Menumt penelitian yang dilakukan Jalaluddin Rahmat, Islam ternyata agama yang
menekankan urusan muamalah lebih besar daripada urusan muamalah. Islam
ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari aspek kehidupan
ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat
mengabdi kepada Allah. Muamalah jauh lebih luas dari ibadah (dalam arti
khusus). Hal demikian dapat kita lihat misalnya urusan ibadah bersamaan
waktunya dengan urusan sosial yang penting, maka ibadah boleh diperpendek
atau ditangguhkan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia. Agama dari seluruh Nabi dan Rasul
yang pernah diutus oleh Allah SWT. pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok
manusia. Islam itulah agama bagi Adam as, Nabi Ibrahim, Nabi Ya'kub, Nabi Musa, Nabi
Daud, Nabi Sulaiman, dan Nabi Isa as. Hal demikian dapat dipahami dari ayat-ayat yang
terdapat di dalam Alquran yang menegaskan bahwa para nabi tersebut termasuk orang
yang berserah diri kepada Allah.
Islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat dikenal melalui konsepsinya dalam
berbagai bidang, seperti bidang agama, ibadah, muamalah (kemanusiaan) yang di
dalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu pengetahuan; kebudayaan, sosial, ekonomi,
politik, kehidupan, lingkungan hidup, kesehatan, serta Islam sebagai sebuah disiplin ilmu.
Pokok – pokok ajaran Islam terdiri dari Aqidah, Akhlak dan Syariah. Ketiganya tidak
dapat dipisahkan, namun dapat dibedakan. Tidak dapat dibedakan mengandung makna,
untuk mencapai tujuan Islam ketiganya harus dilakukan secara menyeluruh karena
merupakan pokok-pokok agama. Dapat dibedakan mengandung makna bahwa ketiga
kerangka tersebut memiliki pengertian, ciri dan kekhasan masing-masing yang tidak dapat
dibedakan.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H Abuddin Nata, M.A.
www.Unistangerang.ac.id;pokokpokokajaranislam,siregarlita paramika,makalah
2009-2010, http://diglb.unsby.ac.id
https://e-journal,stisbima.ac.id
https://hurmuzayim.blogspot.com.
https://kbbi.web.id