Dosen Pengampu:
Dr. H. Achmad Ruslan Afendi, M.Ag
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Islam Sebagai Objek Kajian (Islam Ideal, Islam Interpretasi, Islam
Historis)". Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Achmad Ruslan,
M.Ag yang telah mempercayakan tugas ini kepada kami, sehingga sangat
membantu kami untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang
ditekuni. Terima kasih juga kepada teman-teman yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi kami.
Namun tidak lepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa terdapat
kekurangan baik dari segi penyusun bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena
itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
ingin memberikan kritik dan saran guna penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi dan manfaat bagi pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Definisi Muslim Ideal dan Karakteristiknya.........................................................3
B. Definisi Interpretasi Dalam Konteks Studi Islam, dan Pentingnya Interpretasi
Dalam Pemahaman Agama Islam....................................................................................6
C. Ruang Lingkup Kajian Historis Dalam Kajian Islam...........................................8
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................12
A. KESIMPULAN...................................................................................................12
B. SARAN...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi tentang Islam sebagai objek kajian yang terbagi menjadi Islam Ideal,
Islam Interpretasi, dan Islam Historis memiliki latar belakang yang kaya dan
mendalam. Islam Ideal, sebagai titik awal, merujuk pada ajaran Islam yang murni
dan prinsip-prinsip dasar agama yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis. Ini
merupakan fondasi utama yang membentuk keyakinan, praktik ibadah, serta nilai
dan etika bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebagai bagian penting dalam studi
Islam, pemahaman mengenai Islam Ideal membantu masyarakat untuk
mengakses dan memahami dasar-dasar agama ini.
Namun, Islam juga dikenal karena keragaman interpretasinya. Islam
interpretasi adalah hasil dari pemahaman dan adaptasi ajarn-ajaran Islam oleh
individu dan kelompok dalam berbagai konteks sosial, budaya, dan mazhab
dalam Islam, yang masing-masing memilki pandangan dan praktik yang sedikit
berbeda. Studi tentang Islam interpretasi memungkinkan kita untuk menggali
bagaimana pemahaman ini telah berkembang sepanjang sejarah Islam,
memberikan wawasan tentang keragaman intelektual dalam umat Islam.
Sementara itu, Islam historis membawa kita ke dalam perjalanan panjang
Islam sebagai agama dan peradaban. Studi ini melibatkan penelusuruan sejarah
Islam dari periode awal hingga masa modern, menyoroti momen-momen penting,
seperti masa kekhalifahan, eksplorasi ilmiah, perdagangan, dan interaksi dengan
budaya-budaya lain. Islam telah memainkann peran kunci dalam perkembangan
peradaban manusia dan menjadi fokus kajian untuk memahami dampaknya di
berbagai wilayah dunia.
Dengan berfokus pada Islam Ideal, Islam Interpretasi, dan Islam Historis,
kajian terhadap Islam menjadi lebih luas dan mendalam. Inii membuka pintu bagi
pemahaman yang lebih holistik tentang peran dan pengaruh Islam dalam
kehidupan manusia, serta mengingatkan kita akan kepentingan dalam memahami
keragamana dalam keyakinan, praktik, dan konteks sejarah Islam. Melalui
pendekatan multidisipliner, kajian Islam terus berkembang untuk menjawab
tantangan-tantangan zaman yang terus berubah.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud muslim ideal dan karakteristiknya?
2. Bagaimana definisi interpretasi dalam konteks studi Islam, dan pentingnya
interpretasi dalam pemahaman agama Islam?
3. Apa saja ruang lingkup kajian historis dalam kajian Islam?
C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi muslim ideal dan karakteristiknya..
2. Untuk memahami definisi interpretasi dalam konteks studi islam dan pentingnya
interpretasi dalam pemahaman agama islam.
3. Mengetahui ruang lingkup kajian historis dalam Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
8
5 Lien Iffah and others, ‘( Studi Atas Pemikiran Hermeneutika Al-Qur ’ an Abdullah Saeed )’,
2009.
8
C. Ruang Lingkup Kajian Historis Dalam Kajian Islam
Dalam kamus bahasa inggris historis artinya sejarah, atau peristiwa.
Secara etimologi, ‘sejarah’ merupakan terjemahan dari kata tarikh, sirah (bahasa
Arab), dan geschichte (bahasa Jerman). semua kata tersebut berasal adri bahasa
Yunani, yaitu ‘istoria’ yang berarti ilmu. Dalam penggunaannya, filosof Yunani
memakai kata istoria untuk menjelaskan secara sistematis mengenai gejala alam.
Dalam perkembangan selanjutnya, kata istoria dipergunakan untuk menjelaskan
mengenai gejala-gejala terutama hal ikhwal manusia dalam urutan kronologis.9
Menurut Ibnu Khaldun, sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu
rekaman peristiwa masa lampau, tetapi juga penalaran kritis untuk menemukan
kebeneran suatu peristiwa pada masa lampau. Dengan demikian, unsur penting
sejarah merupakan adanya peristiwa, adanya batasan waktu (masa lampau),
adanya pelaku (mansuia), dan daya kritis dari peneliti sejarah. Dengan kata lain
di dalam sejarah terdapat objek peristiwa (what), orang yang melakukan (who),
waktu (when), tempat (where), dan latar belakang (why). Seluruh aspek tersebut
selanjutnya disusun secara sistematis dan menggambarkan hubungan yang erat
antara satu bagian dengan bagian lainnya.10
Berdasarkan uraian diatas, secara ringkas dapat disimpulkan bhawa
sejarah merupakan suatu cabang studi yang berkenaan dengan penelitian yang
berhubungan dengan kejadian-kejadian yang terikat pada waktu, yang
berhubungan dengan semua kejadian yang terjadi di dunia ini. Dengan
demikian, ssejarah pada hakikatnya merupakan upaya melihat masalalu melalui
masa kini. Untuk mengarah pada suatu keyakinan atas kebenaran informasi
masa lampau tertentu tidak terlepas dari dukungan berbagai data yang akurat,
diantara data itu merupakan data sejarah. Maka pendekatan sejarah (historis)
amat dibutuhkan dan tidak dapat dihindarkan dalam memahami agama, karena
agama itu sendiri turun berkaitan dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan sejarah merupakan cara
pandang yang digunakan untuk merekontruksi masa lalu umat manusia yang
melihat suatu peristiwa dari segi kesadaran sosial yang mendukungnya.
9
Afendi, Achmad Ruslan, dkk. 2012. Pendidikan Islam Perspektif Motivasi & Aplikasi,
Ar-Ruzz Media. hal. 161
10
Abuddin Nata. Metodologi Studi Islam.(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), hlm. 314
9
Pendekatan seperti ini lebih populer disebuut ‘sejarah sosial’. 11 pendekatan ini
merupakan alternatif terbaik untuk lebih menjelaskan perkembangan dan
perubahan-perubahan historis pada masa lalu secara lebih aktual dan
komprehensif.
Kemudian, kajian Islam sangat hangat di perbincangkan era modern ini
karena pergumulannya tak pernah kunjung selesai sampai kapan pun yakni dari
aspek historis-empiris partikular dari agama-agama dan aspek meaning (makna)
keberagaman umat manusia yang mendasar dan universal-trasnsedental, yang
pada gilirannya ingin dijembatani dan dikawinkan oleh pendekatan
fenommenologi agama. Jadi dalam bentuknya yang historis-empiris, agama
selalu menjadi bagian dari setting historis dan sosial komunitasnya. 12 Untuk
memahami lebih dalam mengenai historis dalam kajian islam setidaknya kita
harus mendudukkan permasalahan ini pada ruang lingkup yang lebih sempit
diantaranya:
1. Islam sebagai Doktrin dari Tuhan, yang sebenarnya bagi para pemeluknya
sudah final dalam arti absolute, dan diterima apa adanya. Bahwa islam itu
terdapat dua macam nilai yaitu islam berdimensi normatif dan islam
berdimensi historis. Kedua aspek ini terdapat hubungan yang menyatu, tidak
dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan. Pertama, aspek normatif yakni
wahyu harus diterima sebagaimana adanya, mengikat semua pihak dan
berlaku universal. Kedua, aspek historis yakni, kekhalifahan senantiasa
dapat berubah, menerima diskusi karena produk zaman tertentu, dan hal itu
bukan hal yang sakral.
2. Islam sebagai Gejala Budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi
manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang
terhadap doktrin agamanya.
3. Islam sebagai Interaksi Sosial, yaitu realitas umat islam.13
4. Islam sebagai Produk Historis, adalah islam yang tidak bisa dilepaskan dari
kesejarahan dan kehidupan manusia yang berada dalam ruang dan waktu.
Islam yang terangkai dengan konteks kehidupan pemeluknya. Oleh
karenanya realitas kemanusiaan selalu berada dubawah realitas ke-Tuhan-
11
M. Deden Ridwan. Tradisi Baru Penelitian Agama islam Tinjauan Antardisiplin Ilmu.(Jakarta:Pustaka
Pelajar 2001), hlm. 14
12
Martin, Richard. C. Pendekatan Kajian Islam dalam Studi Islam, (Surakarta: Muhammadiyah University
Press, 2002), hlm. 3.
13
M. Nurhakim, Metode Studi Islam, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004), hlm.13
1
0
an. Berbicara tentang sejarah, biasanya akan segera menghubungkannya
dengan cerita, yaitu cerita tentang pengalaman-pengalaman manusia di
waktu yang lampau. Bahwasanya sejarah pada hakekatnya adalah sebuah
cerita kiranya tidak bisa disangkal lagi. Senuanya mencerminkan gagasan
bahwa sejarah itu hakekatnya adalah tidak lain sebagai suatu bentuk cerita.
Kendati begitu, hal yang perlu sekali disadari adalah kenyataan bahwa
sebagai cerita, sejarah bukanlah sembarang cerita. Cerita sejarah tidaklah
sama dengan dongeng ataupu novel. Bermula dari pencarian dan penemuan
jejak-jejak sejarah, menguji jejak-jejak tersebut dengan metode kritik yang
ketat (kritik sejarah) dan diteruskan dengan interpretasi fakta-fakta untuk
akhirnya disusun dengan cara-cara tertentu menjadi sebuah cerita yang
menarik tentang pengalaman masa lampau manusia itu.
5. Historis/Sejarah sebagai Peristiwa, sebagai kisah sebagai ilmu. Sejarah
dapat digolongkan sebagai ilmu apabila ia memiliki syarat-syarat dari suatu
ilmu pengetahuan atau syarat-syarat ilmiah. Itulah setidaknya fakta yang
telah kami temukan sebagai ruang lingkup kajian historis islam yang
menarik dikaji dari aspek sejarah.
1
1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara keseluruhan, kajian tentang Islam Ideal, Islam Interpretasi, dan
Islam Historis adalah penting untuk memahami agama Islam secara holistik dan
mendalam. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami peran Islam dalam
kehidupan manusia serta kompleksitas dan keragaman dalam pemahaman dan
praktik agama ini di berbagai tempat dan waktu. Studi tentang Islam terus
berkembang dan memberikan kontribusi berharga terhadap dialog antarbudaya,
pemahaman antaragama, serta pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan
dinamika dunia Muslim.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon untuk
memberikan saran agar kami dapat membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga
makalah ini dapat lebih bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi penambah
wawasan kita dalam memahami tentang Islam Sebagai Objek (Islam Ideal, Islam
Interpretasi, Islam Historis).
1
2
DAFTAR PUSTAKA
Mujib, Abdul. 2007. (Kepribadian dalam Psikologi Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Abdullah, M.K. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Jakarta: Sandro Jaya.
Mahmud, Al-Asyumi Ummu, dkk. 2009. Panduan Etika Muslimah Sehari-hari. Surabaya:
Pustaka eLBA.
Putri, Joni, dkk. 2021. Implementasi Landasan Hermeneutika Dalam Studi Islam, JIEL,
Vol. 1, No. 1, hal. 69-70.
Ridwan, M. Deden. 2001. Tradisi Baru Penelitian Agama islam Tinjauan Antardisiplin
Ilmu. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Martin, Richard. C. 2002. Pendekatan Kajian Islam dalam Studi Islam. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Afendi, Achmad Ruslan, dkk. 2012. Pendidikan Islam Perspektif Motivasi & Aplikasi, Ar-
Ruzz Media. hal. 161
1
3