Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM


Dibuat Untuk Memnuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agam Islam
Dosen Pengampu : Eman Supriatna, M.Pd

Disusun Oleh :

Helmi Yanti Siregar : (020220009)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUTIARA BANTEN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta
segala puji dan syukur kepada-Nya yang telah memberikan begitu nikmat.Tidak lupa pula
shalawat dan salam saya ucapkan kepada nabi besar Muhammad Saw beserta keluarga, sahabat-
sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman. Sehingga saya dapat menyelesaikan
sebuah makalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam menulis. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini mendatang, baik dari pembaca
ataupun dosen pengampu.

Demikian kata pengantar dari saya, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Terima kasih atas perhatian pembaca sekalian.

Pandeglang, 24 september

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Ajaran Agama Islam..................................................................3
2.2 Karakteristk Ajaran Islam............................................................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................9


3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Karakteristik tiap ajaran agama-agama memiliki perbedaan masing-masing sesuai


dengan pemikiran dan pemahaman terhadap al-Kitab yang dipelajari sebagai dasarnya dalam
beragama. Islampun mempunyai karakteristik sendiri, berbeda dengan agama lain di dunia.
Studi tentang karakteristik ajaran Islam tidaklah mudah, karena ruang lingkup permasalahan
yang sangat luas. Mengenai karakteristik ajaran Islam yang berhubungan dengan
bidang-bidang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam bidang kebudayaan,
pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan sebagainya.

Karakteristik tersebut dapat kita lihat dalam sumber ajaran al-Qur‟an dan Hadis.
Kedua sumber ini memberi karakteristik tersendiri dalam bidang-bidang tersebut yang
berguna bagi kehidupan umat manusia sepanjang masa. Ajaran Islam memiliki konsepsi yang
khas dan dapat dikenali dengan berbagai bidang keilmuannya. Perbedaan karakteristik dalam
Islam menunjukkan keragaman yang luas, akan tetapi umat Islam mempunyai konsepsi jiwa
persatuan umat “rahmatan lil „alamin”. Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi,
yaitu mulai dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, sampai
pada kehidupan rumah tangga dan masih banyak lagi dimensi-dimensi lainnya.Untuk
memahami berbagai dimensi ajaran Islam tersebut jelas memerlukan berbagai
pendekatan yang digali dari berbagai referensi atau ilmu.

Karena pedoman dan/atau dasar ajaran Islam untuk kehidupan umat Muslim adalah al-
Qur‟an1dan hadis2 yang mana di dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang
bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih
bermakna dalam arti yang seluas-luasnya. Umat Muslim dituntut memiliki kecakapan dalam
memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai dalam ajaran agama Islam secara
kaffah (sempurna) dalam bentuk perilakunya sebagai reprentasi dari nilai-nilai (values)
keislaman seseorang dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

i
Dalam tulisan ini, saya akan mencoba untuk mendeskripsikan karakteristik ajaran
Islam. Pemahaman yang secara tepat akan domain ini untuk mendukung kelangsung
hidup umat Islam sehingga dapat dijadikan sebagai way of life (pandangan hidup)
ditengah-tengah kesatuan (unity) dan keragaman (diversity) dalam beragama.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Pengertian Karakteristik Ajaran Islam

2. Apa Saja Karakteristik Pokok Dinul Islam

1.3. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

1. Untuk Mengetahui Pengertian Karakteristik

2. Untuk Mengetahui Karakteristik Pokok Dinul Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Karakteristik Ajaran Islam

Istilah “karakteristik ajaran Islam”terdiri dari dua terma utama yang berbeda
pengertiannya, yaitu karakteristik dan ajaran Islam. Kata “karakteristik”dalam Kamus besar
bahasa indonesia (KBBI),diartikan sebagai sesuatu ciri khas bentuk-bentuk watak/karakter yang
dimiliki oleh individu, corak tingkah laku, dan tanda khusus‟.Sedangkan kata „Islam‟,
secara etimologi dalam perspektif bahasa Arab adalah as-silm(damai), aslama (menyerahkan
diri/pasrah), istislam (penyerahan secara total kepada Allah), salim (bersih dan suci), dan
salam (selamat). Kata Islam secara terminologi diartikan sebagai pesan bahwa umat
Muslim hendaknya cinta damai, pasrah kepada ketentuan Allah SWT., bersih dan suci dari
perbuatan nista, serta dijamin selamat duniadan akherat jika melaksanakan risalah Islam.

Dalam ajaran Islam sendiri mengandung arti yang berbeda-beda pula.Untuk


meninjau ajaran Islam dapat dikemukakan, sebagai berikut:

1.Taat dan menyerahkan diri. Orang yang memeluk Islam adalah orang yang menyerahkan diri
kepada Allah SWT., dan menurut segala yang telah ditentukan-Nya.

2. Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, teteram dan bahagia. Setiap Muslimakan
sejahtera, tenteram, selamat dan bahagia, baik di duniamaupun di akheratdengan tuntunan
ajaranRabbul „alamin.

3. Mengaku, menyerahkan,dan menyelamatkan. Ini berarti bahwa orang yang memeluk


Islamitu adalahorang yang mengaku dengan sadar adanya Allah SWT., kemudian ia
menyerahkan diri pada kekuasaan-Nya dengan menurut segala titah dan firman-Nya sehingga ia
selamat di duniadan akherat.

4. Cinta damai dan sejahtera. Islam adalah agama yang membawa kepada kedamaian dan
perdamaian. Orang yang memeluk Islam adalah orang yang menganut ajaran perdamaian
dalam segala tingkah laku dan perbuatan.

2
Asy‟arie, menyatakan bahwa Islam adalah penyerahan total hanya kepada Allah
SWT.semata, dan karena penyertaannya yang tulus itu, maka seseorang akan
mendapatkan keselamatan, kebebasan,dan kedamaian.Dalam tingkat kepasrahan total itulah,
energi ilahi akan terserap ke dalam dirinya, dan ia akan mendapat kebebasan,
keselamatan, dan kedamaian yang sesungguhnya.Kepasrahan yang tulus kepada Allah
SWT.adalah sumber energi dan kekuatan kreatif yang tidak pernah kering untuk
mendorong kebajikan dan kesalihan

Agama Islam mengajarkan berbagai pedoman hidup dari akidah,


ibadah,sosial,dan politik.Secara global, al-Qur‟an mengarahkan manusia pada berbagai
aspek kehidupan, sebagai berikut:

1.Prinsip ideologi Islam(Q.S.al-An‟am [6]:162-164);

2.Aturan moralitas dan tingkah laku dalam Islam(Q.S.al-Isra‟[17]:23-37);

3.Pedoman mengarahkan perasaan dalam Islam(Q.S.al-Hadid [57]:22-23 dan an-


Nisaa‟[4]:104);

4.Sistem sosial kemasyarakatan (Q.S.Ali-Imran [3]:64 dan al-„Alaq [96]:1-5);

5.Sistem politik kenegaraan (Q.S.an-Nisa‟[4]:59);

6.Sistem perekonomian Islam(Q.S.al-Baqarah [2]:3, at-Taubah [9]:60, dan al-Hasyr [59]:7);

7.Sistem hukumdan perundang-undangan (Q.S.al-Maidah [5]:50), dan;

8.Sistem Kemiliteran Islam(Q.S.al-Anfal [8]:39 dan 60-61).

Berangkat dari beberapa pengertian tersebut di atas, karakteristik ajaran Islam


adalah suatu watak/karakter yang dimiliki oleh setiap umat Muslimdengan berpedoman
pada al-Qur‟an dan al-Hadist dalam berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
dalam bidang agama, muamalah (kemanusian), ekonomi, sosial, politik, pendidikan,
kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin ilmu. Dengan banyaknya bidang-
bidang keilmuan tersebut diperlukan kepada umat Muslim untuk memahami secara
mendalam ajaran Islam yang senantiasa membawa umat manusia dalam kehidupan
yang cinta damai dan sejahtera

3
2.2. KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM

Sebagai muslim,kita tentu ingin menjadi muslim yang sejati. Untuk itu,seorang muslim
harus menjalankan ajaran islam secara kaaftah, bukan hanya mementingkan satu aspek dari
ajaran islam lalu mengabaikan aspek yang lainnya. Oleh karena itu, pemhaman kita terhadap
ajaran islam secara syamill atau menyeluruh dan kamil atau sempurna menjadi suatu keharusan.
karena itu disinilah letak kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran islam dengan
baik.

Dengan kitab “Al Khashaa ‘ishu Al’ Aammah lil islaam”, DR.yusuf Qordhowi menguraikan
tujuh karakteristik pokok dinul islam. Ketujuh karakteristik ajaran islam itu adalah:

1. Robbaniyah
Allah SWT merupakan robbul alamin (Tuhan semesta alam), juga dengan abbun
nas (Tuhan manusia ) dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik islam itu
adalah Robbaniyah,itu artinya bahwa islam merupakan agama yang bersumber dari Allah
SWT,bukan dari manusia ,karena itu ajaran islam sangat terjamin kemurniannya sebagai
mana allah telah menjamin kemurnian AL-Qur’an Allah berfirman yang artinya:

‘’sesungguhnya kami-lah yang menurunkan al-Qur’an,dan sesungguhnya kami benar-


benar memeliharanya :’’ (QS-AL Hijr 15:9)

Disamping itu’seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah swt sebagai rabb
(Tuhan) dengan segala konsekuensinya ,yakni mengabdi hanya kepada-nya sehingga dia
menjadi seorang yang rabbani arti memiliki sikap dan perilaku dari nilai-nilai yang
datang dari AllahAllah berfirman sebagai berikut:
‘’Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al—kitab,hikmah
dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia:’’hendaklah kamu menjadi menyembah-
penyembahku bukan penyembah Allah ‘’.akan tetapi (dia berkata):

4
‘’Hendaklah kamu menjadi orang-orang Tuhanani ,karena kamu selalu mengajarkan AL-
kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya .’’(QS:Al ‘imran 3:79)

2. Insaniyyah
Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia, karena itu Islam
merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia. Pada dasarnya, tidak
ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks misalnya,
merupakan satu kecenderungan jiwa manusia untuk dilampiaskan, karenanya Islam tidak
melarang manusia untuk melampiaskan keinginan seksualnya selama tidak bertentangan
dengan ajaran Islam itu sendiri.

Prinsipnya, manusia itu kan punya kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta,
wanita dan segala hal yang bersifat duniawi, semua itu tidak dilarang di dalam Islam,
namun harus diantar keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi, sebagaimana dalam
firman Allah yang artinya:
"dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (Kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) Bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS-Al-Qasas: 28:77).

3. Syumuliyah

Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya mengutamakan satu aspek
lalu mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran islam itu nampak dari konsepnya
Islam dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari urusan pribadi, keluarga, masyarakat
sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.
Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional dan mudah
diamalkan, tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang islami.
Karena itu, di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah, jihad dan sebagainya

5
dengan demikian, segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam, sebagaimana firman
Allah yang artinya:

"(Dan ingatlah)akan hari (Ketika) kami bangkitlah pada tiap-tiap umat seseorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan kami datangkan kamu (muhammad) Menjadi
saksi atas seluruh umat manusia. Dan kami turunkan kepadamu Al-kitab (Al-Qur'an)
untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
berserah diri. (QS An-Nahl 16:89)
''sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia
musuhmu, karena sesungguhnya syaitan-Syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya
mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS Fatir 35:6)

4. Al-Wasathiyah

Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan


tertentu, ada yang lebih mengutamakan manusia materi ketimbang rohani atau
sebaliknya. Ada pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan
begitulah seterusnya. Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan bahwa umat Islam adalah
umatan wasathan (Umat yang pertengahan), umat yang seimbang dalam beramal, baik
yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun
kebutuhan rohani.

Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang. Tanda hal ini
karena tawazun (Keseimbangan) merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat
siang dan malam, gelap dan terang hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga
terjadi keseimbangan dalam dalam hidup ini. Di dalam soal akidah misalnya, banyak
agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya
membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga agama yang menganggap Tuhan
sebagai sesuatu yang abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan kiahan belaka,
bahkan cenderung ada yang tidak percaya akan adanya Tuhan sebagaimana komunisme.

Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang ada, namun
adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita, keberadaannya bisa dibuktikan dengan

6
adanya alam semesta ini yang konkret, maka ini merupakan konsep ketuhanan yang
seimbang

5.Al waqi'iyyah

Al waqi'iyyah(Realistis), ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang


dapat diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat direalisir dalam kehidupan
sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka berbeda latar
belakang, kaya, miskin, pria, wanita, dewasa, remaja, anak-anak, berpendidikan tinggi,

Berpendidikan rendah, bangsawan, rakyat biasa, berbeda suku, adat istiadat dan
sebagainya. Islam sendiri tidak bertentangan dengan realistis perkembangan zaman
bahkan Islam menjadi satu-satunya agama yang mampu menghadapi dan mengatasi
dampak negatif dari kemajuan zaman.

6. Al-wudhuh

Al-Wudhuh atau jelas dengan pengertian: ke jalan konsep Islam membuat


umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam, bahkan
pertanyaannya umat manusia tentang Islam dapat dijawab dengan jelas, apalagi kalau
pertanyaannya tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Islam itu sendiri. Dalam
masalah akidah, konsep Islam begitu jelas sehingga dengan akidah yang mantap,
seseorang muslim menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan rasulnya. Konsep
Syariah atau hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan
dengan baik dan mampu membedakan antara yang hak dan yang bathil.

7. Al jum'u Baina Atas Tsabat wa Al murunnah

Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel ( Al
Jum'u Baina Ats tsabat wa Al muruunah).Yang dimaksud dengan yang permanen adalah
hal-hal yang tidak bisa diganggu gugat, dia mesti begitu, misalnya salat lima waktu yang
mesti dikerjakan, tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel,
misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa salat dengan duduk atau berbaring, kalau

7
dalam perjalanan jauh bisa dijima' dan diqashar dan bila tidak ada air atau dengan sebab-
sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Dengan demikian, menjadi jelas
bagi kita bahwa, Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan
itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang setia.

BAB III
PENUTUPAN
3.1. KESIMPULAN

Istilah “karakteristik ajaran Islam”terdiri dari dua terma utama yang berbeda
pengertiannya, yaitu karakteristik dan ajaran Islam. Kata “karakteristik”dalam Kamus
besar bahasa indonesia (KBBI),diartikan sebagai sesuatu ciri khas bentuk-bentuk
watak/karakter yang dimiliki oleh individu, corak tingkah laku, dan tanda
khusus‟.Sedangkan kata „Islam‟, secara etimologi dalam perspektif bahasa Arab adalah
as-silm(damai), aslama (menyerahkan diri/pasrah), istislam (penyerahan secara total
kepada Allah), salim (bersih dan suci), dan salam (selamat). Kata Islam secara
terminologi diartikan sebagai pesan bahwa umat Muslim hendaknya cinta damai,
pasrah kepada ketentuan Allah SWT., bersih dan suci dari perbuatan nista, serta
dijamin selamat duniadan akherat jika melaksanakan risalah Islam.

Dalam ajaran Islam sendiri mengandung arti yang berbeda-beda pula.Untuk


meninjau ajaran Islam dapat dikemukakan, sebagai berikut:

1.Taat dan menyerahkan diri.

2. Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, teteram dan bahagia.

3. Mengaku, menyerahkan, dan menyelamatkan.

4. Cinta damai dan sejahtera.

Agama Islam mengajarkan berbagai pedoman hidup dari akidah,


ibadah,sosial,dan politik.Secara global, al-Qur‟an mengarahkan manusia pada
berbagai aspek kehidupan, sebagai berikut:

1.Prinsip ideologi Islam(Q.S.al-An‟am [6]:162-164);

8
2.Aturan moralitas dan tingkah laku dalam Islam(Q.S.al-Isra‟[17]:23-37);

3.Pedoman mengarahkan perasaan dalam Islam(Q.S.al-Hadid [57]:22-23 dan an-


Nisaa‟[4]:104);

4.Sistem sosial kemasyarakatan (Q.S.Ali-Imran [3]:64 dan al-„Alaq [96]:1-5);

5.Sistem politik kenegaraan (Q.S.an-Nisa‟[4]:59);

6.Sistem perekonomian Islam(Q.S.al-Baqarah [2]:3, at-Taubah [9]:60, dan al-Hasyr


[59]:7);

7.Sistem hukumdan perundang-undangan (Q.S.al-Maidah [5]:50), dan;

8.Sistem Kemiliteran Islam(Q.S.al-Anfal [8]:39 dan 60-61).

Sebagai muslim,kita tentu ingin menjadi muslim yang sejati. Untuk itu,seorang muslim
harus menjalankan ajaran islam secara kaaftah, bukan hanya mementingkan satu aspek
dari ajaran islam lalu mengabaikan aspek yang lainnya. Oleh karena itu, pemahaman kita
terhadap ajaran islam secara syamill atau menyeluruh dan kamil atau sempurna menjadi
suatu keharusan. karena itu disinilah letak kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas
ajaran islam dengan baik.

3.2. Saran

, kita harus memahami cara menggunakan tanda baca yang baik dan benar, untuk
memberi bekal kepada kita dalam menjalani masa kuliah selanjutnya yang penuh denga
tugas yang menuntut kemampuan dalam berbahasa yang baik dan benar baik lisan
maupun tulisan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Yunasril. 2010. Sufisme dan Pluralisme: Memahami Hakikat Agama dan Relasi Agama-
agama. Jakarta: Eles Media Komputindo.

Asy’arie, Musa. 2002. Dialektika Agama untuk Pembebasan Spiritual. Yogkarta: LESFI.

Nasrullah, N. (2015). Karakteristik Ajaran Islam: Perspektif Unity and Diversity of Religion. Al-
Ittihad: Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam,

Sudrajat, Ajat dkk. 2008. Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: UNY Press.

Susanto, Susanto. 2010. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.

10
11

Anda mungkin juga menyukai