DAN LOKALITAS
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Islam dan Budaya Lokal
Di Susun Oleh :
2018
1
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Tuhan seru sekalian
alam, yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayahnya. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP BUDAYA,
KEBUDAYAAN, TRADISI, KESENIAN DAN LOKALITAS” dengan baik
tanpa halangan suatu apapun.
Makalah ini telah kami selesaikan secara maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah secara maksimal ikut membantu dalam
menyelasaikan makalah ini.
Di samping itu, kami sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari
tata bahasa, susunan kalimat, maupun isi. Maka sebab itu dengan segala kerendahan
hati, kami selaku penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Demikian yang saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat , dan
dapat menambah ilmu pengetahuan kepada para pembaca sekalian.
2
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................
C. TUJUAN...............................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
A. ..............................................................................................................................................
B. ..............................................................................................................................................
C. ..............................................................................................................................................
BAB III..........................................................................................................................................
PENUTUP.....................................................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
Keragaman definisi agama tersebut menunjukan bahwa pada dasarnya tidak
ada satu definisi yang dapat mencakup seluruh bagian dari agama.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Islam
Secara bahasa kata islam berasal dari bahasa arab yang diambil dari kata
“salima” yang mempunyai arti selamat. Dari kata salima tersebut maka
terbentuk kata aslama yang berarti menyerah, tunduk, patuh, dan taat. Kata
salama menjadi pokok kata islam, mengandung segala arti yang terkandung
dalam arti pokoknya, sebab itu orang yang melakukan aslama atau masuk islam
dikatakan muslim.
Berarti orang itu menyatakan taat, menyerahkan diri, dan patut kepada
allah SWT. Dengan melakukan aslama maka orang terjamin keselamatannya di
dunia dan akhirat. Selanjutnya dari kata aslama juga terbentuk kata silmun dan
salamun yang berarti damai. Maka islam di pahami sebagai ajaran yang cinta
damai. Karenanya seorang menyatakan dirinya muslim adalah harus damai
dengan Allah dan sesama manusia.1
Adapun pengertian islam dari segi isltilah adalah mengacu kepada agama
yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah Swt, bukan berasal dari
1
Didiek Ahmad Supadie dan Sarjuni, Pengantar Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2017) 71-72
5
manusia dan bukan pula dari Rasulullah Saw. Atau dengan kata lain, agama
yang diturunkan kepada manusia sebagai rahmat bagi alam semesta. Ajaran-
ajaran-Nya selalu membawa kemashlahatan bagi kehidupan manusia di bumi
ini. Allah Swt sendiri telah menyatakan hal ini, sebagaimana yang tersebut
dalam QS. Toha : 2. Yang artinya : “ kami tidak menurunkan di Al-Quran ini
kepadamu agar kamu menjadi susah”.
Ayat di atas memberi arti bahwa umat manusia yang mau mengikuti
petunjuk Al-Qur’an, akan dijamin oleh Allah Swt bahwa kehidupan mereka
akan bahagia dan sejahtera dunia dan akhirat. Sebaliknya siapa saja yang
membangkang dan mengingkari ajaran islam ini, niscaya dia akan mengalami
kehidupan yang sempit dan penuh penderitaan.
B. Budaya
Dalam hal ini Nurcholish madjid salah satu tokoh intelektual muslim
indonesia mengungkapkan bahwasanya antara agama (islam)dan budaya
adalah dua bidang yang dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan. Agama
bernilai mutlak, tidak berubah menurut perubahan waktu dan tempat. Tetapi
berbeda dengan budaya, sekalipun berdasarkan agama, dapat berubah dari
waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Kebanyakan budaya berdasarkan
agama, namun tidak pernah terjadi sebaliknya, agama berdasarkan budaya.
Oleh karena itu, agama adalah primer, dan budaya adalah sekunder. Budaya
dapat berupa ekspresi hidup keagamaan, karena ia sub-kordinat terhadap
agama.
6
budi. Definisi budaya (culture) pertama kali dipopulerkan oleh E.B. Taylor
pada tahun 1871 dalam bukunya Primitive Culture di mana kebudayaan
diartikan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
2
Sumanto dkk. Filsafat Ilmu., (Jambi: Pustaka MA’arif 2017) hlm 75
7
Wujud ketiga dari kebudayaan adalah kebudayaan fisik yang tidak terlalu
banyak memerlukan penjelasan. Merupakan hasil fisik dari kegiatan manusia
dalam masyarakat bersifat konkret berupa benda-benda yang bisa dilihat,
dirasa, diraba, di dokumentasikan. Contoh dari wujud kebudayaan ini adalah
arsitektur suatu bangunan, alat-peralatan, benda-benda seni dan lain
sebagainya.
C. Budaya lokal
8
Menurut Hildred Geertz dalam bukunya Aneka Budaya dan Komunitas
di Indonesia, di Indonesia saat ini terdapat lebih 300 dari suku bangsa yang
berbicara dalam 250 bahasa yang berbeda dan memiliki karakteristik budaya
lokal yang berbeda pula.
Wilayah Indonesia memiliki kondisi geografis dan iklim yang berbeda-
beda. Misalnya, wilayah pesisir pantai Jawa yang beriklim tropis hingga
wilayah pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua yang bersalju. Perbedaan
iklim dan kondisi geografis tersebut berpengaruh terhadap budaya lokal di
Indonesia.
Pada saat nenek moyang bangsa Indonesia datang secara bergelombang
dari daerah Cina Selatan sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, keadaan
geografis Indonesia yang luas tersebut telah memaksa nenek moyang bangsa
Indonesia untuk menetap di daerah yang terpisah satu sama lain. Isolasi
geografis tersebut mengakibatkan penduduk yang menempati setiap pulau di
Nusantara tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa yang hidup terisolasi dari
suku bangsa lainnya. Setiap suku bangsa tersebut tumbuh menjadi kelompok
masyarakat yang disatukan oleh ikatan-ikatan emosional serta memandang diri
mereka sebagai suatu kelompok masyarakat tersendiri. Selanjutnya, kelompok
suku bangsa tersebut mengem- bangkan kepercayaan bahwa mereka memiliki
asal-usul keturunan yang sama dengan didukung oleh suatu kepercayaan yang
berbentuk mitos-mitos yang hidup di dalam masyarakat.3
Kemajemukan budaya lokal di Indonesia tercermin dari keragaman
budaya dan adat istiadat dalam masyarakat. Suku bangsa di Indonesia, seperti
suku Jawa, Sunda, Batak, Minang, Timor, Bali, Sasak, Papua, dan Maluku
memiliki adat istiadat dan bahasa yang berbeda-beda. Setiap suku bangsa
tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan alam lingkungannya. Keadaan
geografis yang terisolir menyebabkan penduduk setiap pulau mengembangkan
pola hidup dan adat istiadat yang berbeda-beda. Misalnya, perbedaan bahasa
3
. L, Siany. Atiek Catur B. (2009). Khazanah Antropologi 1: Untuk Kelas XI SMA dan MA,
Jakarta: Depdiknas
9
dan adat istiadat antara suku bangsa Gayo-Alas di daerah pegunungan Gayo-
Alas dengan penduduk suku bangsa Aceh yang tinggal di pesisir pantai Aceh.
D. Tradisi
Dalam buku lain dijelaskan bahwa proses munculnya tradisi melaui dua
cara, yaitu: cara pertama, kemunculan secara spontan dan tak diharapkan serta
4
Budiono Kusumohamodjojo. 2000. Kebhinekaan Masyarakat Indonesia. Jakarta: Grasindo
10
melibatkan rakyat banyak. Karena suatu alasan,individu tertentu menemukan
warisan historis yang menarik perhatian, ketakziman, kecintaan, dan
kekaguman yang kemudian disebarkan melaui berbagai cara.sehingga
kemunculannya itu mempengaruhi rakyat banyak. Dari sikap takzim dan
mengagumi itu berubahmenjadi perilaku dalam berbagai bentuk seperti ritual,
upacara adat dan sebagainya. Dari semua sikap ini akan membentuk rasa
kekaguman serta tindakan individual menjadi miliknersama dan akan menjadi
fakta sosialyang sesungguhnya dan nantinya akan diagungkan.
E. Seni
Seni adalah segala yang berkaitan oleh karya cipta yang dihasilkan oleh
rasa , seni merupakan proses dari manusia dan oleh karena itu merupakan
sinonim dari ilmu . Seni bisa dilihat dari intisari ekspresi kreatifitas manusia .
Seni sangat sulit dijelaskan dan sangat sulit dinilai , masing masing individu
mengartikan seni berbeda beda menurut apa yang mereka tangkap dan menurut
apa yang mereka rasakan . Dalam seni terbagi dalam beberapa cabang ilmu
kesenian dan dikelompokan sebagai berikut
11
3. Senin Pertunjukan , merupakan proses penyampaian cerita yang
diwujudkan dalam pementasan , terbagi dalam drama , opera , teater
dll
4. Seni Musik , adalah seni yang menghasilkan sebuah karya yang dapat
didengar dan dapat dirasakan oleh perasaan , dihasilkan dari ungkapan
perasaan sang pencipta seni .
Salah satu lokalitas yang sering kita temui saat di lingkungan kita sehari-
hari adalah ziarah makam. Bagi masyarakat jawa, ziarah secara umum
dilakukan pada pertengahan sampai akhir bulan ruwah menjelang ramadhan.
Pada saat itu masyarakat biasanya secara bersama-sama satu dusun atau satu
desa maupun perorangan dengan keluarga terdekat melakukan tradisi ziarah ke
makam leluhur. Kegiatan ziarah ini secara umum disebut nyadran. Kata
nyadran berarti slametan (sesaji) ing papan kang kramat atau selamatan (sesaji)
di tempat yang keramat. Kata nyadran juga memliki pengertian lain yaitu
slametan ing sasi ruwah nylameti para leluhur (kang lumrah ana ing kuburan
utawa papan sing kramat ngiras reresik tuwun ngirim kembang) selamatan
dibulan ruwah menghormati para leluhur (biasanya di makam atau di tempat
yang keramat sekaligus membersihkan dan mengirim bunga).
Selain bulan ruwah atau sadran, masyarakat jawa juga berziarah tiap
malam jumat atau hari jumat ke makam orang tua atau leluhur mereka. Mereka
mengirim doa berupa membacakan surat yasin dan tahlil untuk mendoakan
arwah orang tua dan leluhur mereka. Di jawa juag dikenal tradisi tahlilan atau
kenduri selama tujuh hari setelah hari kematian orang tua atau kerabat, seratus
dan seribu hari, juga tiap tahun di tanggal kematian. Jika memang jauh sekali
dari makam maka tiap malam jumat akan menyempatkan diri tahlilan untuk
arwah orang tuanya atau kerabatnya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
agama (islam)dan budaya adalah dua bidang yang dapat dibedakan tapi
tidak dapat dipisahkan. Agama bernilai mutlak, tidak berubah menurut
perubahan waktu dan tempat. Tetapi berbeda dengan budaya, sekalipun
berdasarkan agama, dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke
tempat. Kebanyakan budaya berdasarkan agama, namun tidak pernah terjadi
sebaliknya, agama berdasarkan budaya. Oleh karena itu, agama adalah primer,
dan budaya adalah sekunder. Budaya dapat berupa ekspresi hidup keagamaan,
karena ia sub-kordinat terhadap agama.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Didiek Ahmad Supadie, Sarjuni, 2017. Pengantar Studi Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada
14