Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Hubungan Islam dan Budaya Local dalam Konteks Negara


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam

Dosen Penggampu:
Bpk. Samsul Huda, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 7

 Dinda Naeyla Husna (2223.04.010)


 Ety Widyawati (2223.06.009)
 Yazri Syahrul Ramdan (2223.04.013)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM


STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM SAHID BOGOR


PRAKATA

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh Segala puji bagi Allah


Swt. yang telah memberikan kami kemudahan dalam menyelesaikan makalah
tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, kami tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad Saw yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah Swt. atas limpahan nikmat


sehat-Nya, sehingga makalah “Hubungan islam dan budaya local dalam
konteks negara” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Kami berharap makalah ini
dapat menjadi referensi untuk kita semua agar lebih memahami apa itu
hubungan islam dan budaya local dalam konteks Negara.

Kami menyadari makalah bertema Hubungan islam dan budaya local


dalam konteks negara ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, saya memohon maaf.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Bogor, 2 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

PRAKATA ..................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar belakang ...................................................................................
B. Rumusan masalah ..............................................................................
C. Tujuan .................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................

A. Pengertian Islam .................................................................................


1. Islam samawi .................................................................................
2. Islam ardhi .....................................................................................
B. Kebudayaan dan ruang lingkupnya .................................................
1. Pengertian kebudayaan ................................................................
2. Unsur – unsur kebudayaan ..........................................................
C. Islam dan budaya local ......................................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................


KESIMPULAN ...........................................................................................
DAFTAR PUSAKA ……………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berbicara Islam dan budaya lokal, tentu merupakan


pembahasan menarik, dimana Islam sebagai agama universal
merupakan rahmat bagi semesta alam, dan dalam kehadirannya di muka
bumi ini, Islam berbaur dengan budaya lokal (local culture), sehingga
antara Islam dan budaya lokal pada suatu masyarakat tidak bisa
dipisahkan, melainkan keduanya merupakan bagian yang saling
mendukung.
Mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya "emang bisa
ya antara islam dan budaya itu menyatu?" Lalu, adakah perbedaan
antara islam dan budaya? Meskipun agama dan budaya saling
terhubung, ada yang membuat keduanya berbeda yaitu, agama dianggap
sesuatu yang final, universal, abadi (parennial), dan tidak mengenal
perubahan (absolut). Sedangkan kebudayaan memiliki sifat partikular,
relatif dan temporer. Agama tanpa kebudayaan memang dapat
bekembang sebagai agama pribadi. Namun, agama tanpa kebudayaan
dianggap sebagai kolektivitas yang tidak mendapat tempat.
Menurut sejarah Islam, golongan pemikir menyatakan bahwa
Islam adalah wahyu yang berasal dari Allah yang diturunkan oleh Allah
dari langit melalui malaikat Jibril dan termasuk dalam agama samawi.
Apa itu agama samawi? Pengertian dari Agama samawi adalah agama
yang berasal dari wahyu Tuhan yang disampaikan kepada rasul-Nya
untuk diajarkan kepada umatnya sebagai pandangan hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Islam dan Budaya?
2. Bagaimana Islam dan budaya menyatu?
3. Adakah perbedaan antara Islam dan budaya?
4. Apa itu Agama Samawi?

C.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Islam
1. Pengertian Islam
Secara bahasa kata Islam berasal dari bahasa Arab yang di
ambil dari kata “salima” yang mempunyai arti “selamat”. Dari kata
“salima” tersebut maka terbetuk kata “aslama” yang memiliki arti
“menyerah,tunduk, patuh, dan taat”. Kata “aslama” menjadi pokok
kata Islam, mengandung segala arti yang terkandung dalam arti
pokoknya, sebab itu orang yang melakukan “aslama” atau masuk
Islam dinamakan muslim. Berarti orang itu telah menyatakan dirinya
taat, menyerahkan diri, dan patuh kepada Allah dengan melakukan
“aslama” maka orang terjamin keselamatannya di dunia dan di
akhirat.
Selanjutnya dari dari uraian tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan mengandung arti
patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah swt. dalam upaya
mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Hal itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan
paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah
dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah
menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.
Agama adalah suatu sistem yang mengatur tata keimanan atau
kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Dikutip dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia, agama juga mengatur peribadatan serta hubungan
antar manusia.
Dalam keseharian, manusia akrab dengan sebutan agama
samawi dan agama ardhi. Agama Samawi disebut juga agama langit,
sedangkan agama ardhi dikenal sebagai agama bumi.
1. Agama Samawi
Pengertian Agama samawi adalah agama yang turun dari langit
berlandaskan wahyu Tuhan. Agama samawi diwahyukan pada para
rasul yang mengajarkannya pada manusia. Ada tiga agama samawi
yang banyak dikenal masyarakat yaitu
a) Islam
Kitab suci: Al Quran
Usia: Islam sudah berumur ribuan tahun sejak Allah Swt.
menurunkan Al Quran secara bertahap pada Rasulullah Saw pada
610-632 M.
b) Kristen
Kitab suci: Injil
Usia: Kristen juga berusia ribuan tahun sejak kali pertama
diturunkan pada manusia. Ajaran Kristen hingga kini masih
dianut banyak orang.
c) Yahudi
Kitab suci: Taurat
Usia: Sejak diturunkan pada Nabi Musa AS, agama Yahudi
atau Yudaisme telah berusia ribuan tahun.
1. Agama Ardhi
Penggolongan agama ardhi adalah yang berkembang
berdasarkan budaya, daerah, pemikiran seseorang yang diterima
secara global, dan bukan berlandaskan wahyu. Agama ini tidak
punya rasul layaknya agama samawi.
Di Indonesia sedikitnya ada dua agama ardhi yang dikenal
masyarakat yaitu:
A. Hindu
Kitab suci: Weda
Usia: Hindu tercatat sebagai salah satu agama paling tua di
Indonesia yang sudah ada sejak 7.000 hingga 6.000 SM.
B. Buddha
Kitab suci: Tripitaka
Usia: Ajaran Buddha disampakan Sidharta Gautama yang
terus diminati hingga sekarang. Agama Buddha
diperkirakan sudah ada sejak 2.600 SM.

2. KEBUDAYAAN DAN RUANG LINGKUPNYA

1. Pengertian kebudayaan

Konsep awal tentang kebudayaan berasal dari E.B. Tylor yang


mengemukakan bahwa culture atau civilization itu adalah complex
whole includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and any
other capabilities and habits acquired by man as a member of
society. Batasan tentang kebudayaan ini mengemukakan aspek
kebendaan dan bukan kebendaan itu sendiri atau materi dan
nonmateri, sebagaimana Tylor kemukakan bahwa kebudayaan ialah
keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum dan kemampuan-kemampuan lainnya serta
kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Jadi keberadaan kebudayaan sangatlah penting, karena akan


menunjang terhadap pembahasan mengenai eksistensi suatu
masyarakat. Kebudayaan sebagai suatu system budaya, aktivitas dan
hasil karya fisik manusia yang berada dalam suatu masyarakat
dimana kemunculannya itu diperoleh melalui proses belajar, baik itu
formal maupun informal.
2. Unsur-Unsur Kebudayaan

Kebudayaan setiap masyarakat atau suku bangsa terdiri atas unsur-


unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari
suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Ada beberapa unsur
yang terdapat dalam kebudayaan, dimana kita sebut sebagai cultural
universals, yang meliputi:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
2. Mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa (lisan dan tulisan)
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Religi (system kepercayaan).
Selanjutnya, ketika memahami unsur-unsur kebudayaan tersebut
maka kita bisa mengetahui tentang terdapatnya unsur-unsur
kebudayaan yang mudah berubah dan ada pula unsur-unsur
kebudayaan yang susah berubah. Adapun unsur-unsur budaya yang
mudah berubah meliputi; seni, bahasa, teknologi. Sedangkan
unsurunsur budaya yang sulit berubah meliputi: agama (system
kepercayaan), system social, dan system pengetahuan.
Budaya juga dibedakan menjadi dua, yaitu budaya kecil (little
culture), dan budaya besar (great culture). Budaya kecil adalah
budaya yang berada pada suatu masyarakat yang lingkupnya kecil
(dianut oleh beberapa orang saja) atau juga disebut local culture.
Sedangkan budaya besar adalah budaya yang dianut oleh banyak
orang dengan skala kepenganutannya luas. Ketika budaya kecil dan
budaya besar saling berhubungan melalui proses asimilasi, maka
kemungkinannya budaya kecil tersebut akan tersisihkan atau
terkalahkan oleh budaya besar.

Budaya kecil (budaya local) yang ada pada suatu masyarakat


merupakan budaya yang sudah dibangun sejak adanya umat
manusia di muka bumi ini atau dengan kata lain, keberadaan budaya
kecil sebagai bentuk dari keberhasilan umat manusia didalam
mempertahankan hidupnya, karena bagaimanapun juga budaya kecil
itu ada secara turun temurun dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Kehadiran budaya besar, tentunya akan membawa
suatu perubahan yang akan terjadi pada suatu komunitas yang yang
memiliki budaya kecil, sehingga keberadaan budaya besar akan
tetap eksis dan dan bisa jadi keberadaan budaya kecil akan
mengalami penyusuitan atau bahkan hilang dari eksistensinya pada
suatu masyarakat.

3. ISLAM DAN BUDAYA LOCAL

Agama dan budaya adalah bidang yang dapat dibedakan, tetapi


tidak dapat dipisahkan. Agama sifatnya statis dan mutlak, tidak
berubah karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya,
sifatnya dinamis dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat
ke tempat. Dalam pengertian lain, agama dapat kita asumsikan
sebagai kebutuhan primer, dan budaya kita asumsikan sebagai
kebutuhan sekunder. Budaya sudah melekat dalam kehidupan
masyarakat kita. Budaya bisa mencerminkan ekspresi hidup
keagamaan. Oleh karena itu tinggi rendahnya ekspresi
keberagamaan seorang dapat kita lihat berdasarkan strata ekpresi
budaya nya.
Mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya "emang bisa
ya antara islam dan budaya itu menyatu?" Islam dan kebudayaan
dapat saling mempengaruhi satu sama lain lho. Islam sebagai agama
merupakan simbol yang melambangkan nilai ketaatan pada Tuhan,
dan kebudayaan mengandung nilai dan simbol supaya kita sebagai
manusia bisa hidup di dalamnya.Selain mempunyai hubungan saling
mempengaruhi, agama dan kebudayaan memiliki hubungan yang
erat. Agama memerlukan sistem simbol, dengan kata lain agama
memerlukan kebudayaan. Lalu, adakah perbedaan antara islam dan
budaya? Meskipun agama dan budaya saling terhubung, ada yang
membuat keduanya berbeda yaitu, agama dianggap sesuatu yang
final, universal, abadi (parennial), dan tidak mengenal perubahan
(absolut). Sedangkan kebudayaan memiliki sifat partikular, relatif
dan temporer. Agama tanpa kebudayaan memang dapat bekembang
sebagai agama pribadi. Namun, agama tanpa kebudayaan dianggap
sebagai kolektivitas yang tidak mendapat tempat.

Menurut sejarah Islam, golongan pemikir menyatakan bahwa Islam


adalah wahyu yang berasal dari Allah yang diturunkan oleh Allah
dari langit melalui malaikat Jibril dan termasuk dalam agama
samawi. Apa itu agama samawi? Pengertian dari Agama samawi
adalah agama yang berasal dari wahyu Tuhan yang disampaikan
kepada rasul-Nya untuk diajarkan kepada umatnya sebagai
pandangan hidup. Dan seperti yang dikemukakan oleh Natsir
(1954), islam bukan kebudayaan. Islam merupakan sumber
kekuatan yang mendorong munculnya suatu kebudayaan. Dan
sebaliknya kebudayaan bukan bagian dari agama samawi,
melainkan kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia. Kebudayaan
dan islam masing-masing berdiri sendiri, namun keduanya dapat
berhubungan dan membentuk kebudayaan tertentu, tanpa
menghilangkan ciri khas keduanya. Atau yang dapat kita asumsikan
sebagai akulturasi.

Nah, para pemikir gerakan Islam melalui penafsiran mereka


sepakat untuk membedakan "agama islam" sebagai wahyu Allah
dan "kebudayaan" sebagai hasil karya manusia. Lebih spesifiknya
lagi keduanya memiliki hubungan, dan bukan saling berdiri sendiri.
Kemudian, bagaimana kebudayaa manusia bisa terbentuk?
Kebudayaan manusia dibentuk berdasarkan ajaran agama (Ad-din)
bukan. Aqidah, syariah, dan ahklak apabila dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh maka akan berpengaruh terhadap pengembangan
unsur-unsur kebudayaan. Namun, yang perlu diingat adalah dalam
merumuskan konsep-konsep, ada lebih baiknya untuk kita teliti
terlebih dahulu ajaran-ajaran islam yang relevan dengan bidang
kebudayaan tersebut.

Ada sesuatu yang menarik dalam hubungan islam dan


budaya yaitu adanya istilah Islam yang merujuk terhadap
kebudayaan. Istilah ini sudah dipakai dalam waktu sepanjang
sejarah. Salah satunya yaitu Al-Tsaqafah. Istilah Al-Tsaqafah
apabila digabung dengan Al-Islamiyah maka maknanya akan
merujuk kepada kebudayaan dalam islam, yang memiliki makna
keseluruhan cara hidup, berpikir, nilai-nilai, sikap, institusi, maupun
artefak yang membantu manusia dalam hidup dan berkembang
dengan berasaskan syariat islam. Makna Al-Tsaqafah dalam bahasa
Arab berarti pikiran yang menjadi tajam, cerdas atau mempunyai
keahlian yang tinggi dalam bidang tertentu yang diperoleh melalui
proses pendidikan. Spesifik nya istilah ini menekankan kepada kita
sebagai manusia untuk selalu menggunakan berpikir sebelum
bertindak dan menghasilkan kebudayaan. Atau dalam artian
sederhana berarti berfikir krtis.
Sejarah juga menjadi bukti bahwa kebudayaan islam telah melewati
lintas ruang dan waktu sepanjang zaman bagi peradaban dunia.
Pandangan tersebut dapat kita lihat dalam (Q.S Al-Hujurat:13) yang
menjelaskan tentang pandangan islam dalam memandang dunia dan
kebudayaannya. “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan Kami
menjadikan kamu bangsa- bangsa dan bersuku – suku agar kamu
saling mengenal, sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah
ialah orang ang bertakwa di antara kamu”.
Yang perlu diingat adalah islam dan budaya memiliki hubungan
yang saling terkait dan mampu menghasilkan manfaat dalam
kehidupan masyarakat kita. Dengan kata lain agama merupakan
unsur yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial-budaya. Di
kehidupan sehari-hari, kita berinteraksi dengan islam dan budaya.
Hal itu bisa kita lihat pada lahirnya aturan-aturan (norma) yang
mengatur kehidupan manusia dan norma kehidupan tersebut
termasuk dalam ajaran agama. Aturan yang sudah melekat tersebut
akhirnya menjadi suatu budaya. Agama islam sebagai pedoman
hidup dan kebudayaan menjadi pengalaman yang mengatur tingkah
laku kita. Cara Penyebaran agama islam perkawinan, perdagangan,
pendidikan, kesenian, tasawuf .
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Islam dan Budaya adalah bidang yang dapat dibedakan, tetapi tidak
dapat dipisahkan. Agama sifatnya statis dan mutlak, tidak berubah
karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya, sifatnya
dinamis dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat.
Dalam pengertian lain, agama dapat kita asumsikan sebagai kebutuhan
primer, dan budaya kita asumsikan sebagai kebutuhan sekunder.
Budaya sudah melekat dalam kehidupan masyarakat kita. Budaya bisa
mencerminkan ekspresi hidup keagamaan. Oleh karena itu , tinggi
rendahnya ekspresi keberagamaan seorang dapat kita lihat berdasarkan
strata ekpresi budaya nya. Bahkan budaya biasa di jadikan juga sebagai
sarana untuk berdakwah mensyiarkan agama islam.
DAFTAR PUSAKA

Kajian terhadap Interelasi Islam dan Budaya - Nelitihttps://media.neliti.com › media › publications ›


63...PDF

RELASI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL Studi Tentang Tradisi ...https://media.neliti.com › media ›
publications › 6.. PDF Apa hubungannya Islam sebagai agama dan budaya?

Antara Islam dan Budaya | kumparan.comhttps://kumparan.com › nareswariar20 › antara-islam-


dan-.

Anda mungkin juga menyukai